Polisi yang agak berumur selesai meminum tehnya, lalu membuka botol minum. “Baik, kalian obrolkan secara pribadi saja. Masalah ini sudah ditekan oleh Pak Andri. Kalian jangan buat masalah lagi.”Kedua polisi muda berdecak lantaran tidak diperbolehkan melanjutkan omongan ini. Jadi, mereka terpaksa menyibukkan diri mereka.Orang di luar pintu sudah tidak kelihatan batang hidungnya lagi. Saat ini Julie sedang duduk di ruang tahanan sembari menyantap makanannya. Makanan yang dipesan Julie adalah makanan dari restoran bintang lima. Berhubung kondisi Julie agak istimewa, pihak polisi mengizinkan dia untuk memesan makanan dari luar.“Bisa-bisanya kamu kepikiran untuk makan mewah di tempat seperti ini.” Gerakan tangan Julie tertegun ketika mendengar suara Dimas.Julie mengangkat kepalanya dengan malas. “Terserah aku mau makan apa. Pak polisi saja nggak atur aku, kamu malah atur-atur aku?”“Aku tidak sedang mengaturmu.” Sikap Dimas sangatlah datar. “Kakek suruh aku untuk menjemputmu.”Bola mat
Javier tersenyum. “Kamu menyuruh Dimas menikahinya karena alasan itu? Sepertinya semua tidaklah adil bagi Dimas.”Herbert mengangkat kepalanya, lalu menjawab dengan tenang, “Kalau mereka ingin bercerai, aku juga akan menyetujuinya. Sebenarnya aku lebih ingin mengangkat Julie menjadi cucu angkatku.”Kebetulan Dimas sedang menuruni tangga, dia bisa mendengar semua ucapan Herbert dengan jelas.Herbert memang tidak sedang bercanda. Waktu itu pernikahannya juga adalah pernikahan bisnis yang diatur oleh orang tuanya. Dia bisa merasakan betapa tersiksanya menikahi wanita yang tidak dicintainya.Meskipun Herbert berusaha untuk toleransi, memilih hidup dengan istrinya. Dia juga tidak bisa mengubah perasaannya terhadap Luna. Siapa sangka Luna akan meninggal di saat Herbert masih sangat mencintainya.Waktu itu, saat Herbert meninggalkan Negara Hyugana, dia tidak menyangka pertemuan mereka waktu itu adalah pertemuan terakhir mereka.Seiring berjalannya waktu, perasaan memang bisa berubah. Hanya sa
Jody menyerahkan layang-layangnya kepada Dimas, lalu berlari ke sisi Jerry dan Jessie.Julie tertegun sejenak, lalu memalingkan kepalanya melihat Dimas yang sedang menarik tali. Dia langsung melipat kedua tangannya. “Kenapa kamu malah di sini?”“Aku lagi di rumahku sendiri. Kenapa aku nggak boleh di sini?” Setiap ucapan Dimas sangat masuk akal. Alhasil, Julie pun tidak tahu harus berkata apa lagi. Memang benar, Julie sedang berada di Kediaman Ozara. Memang tidak ada salahnya Dimas bermain di halamannya sendiri.“Oke, main sana.”Saat menyadari Julie hendak pergi, Jessie pun menjerit, “Tante, kamu mau pergi, ya? Kalau nanti dia kalah, itu berarti Tante yang kalah, ya?”Mereka membagi dua regu untuk bertanding layang-layang siapa yang lebih tinggi. Layang-layang siapa yang talinya putus, regu dialah yang kalah.Regu yang kalah harus menyetujui satu permintaan dari regu yang menang. Inilah aturan yang ditetapkan sebelum bermain layang-layang.Julie tertegun di tempat. Dia sungguh emosi.
“Sudahlah, masih ada yang ingin aku bicarakan dengan kakek kalian. Kamu main sama kakakmu dulu.”Jessie mengiakan, lalu berjalan meninggalkan ruang baca. Dia menuruni tangga, lalu tampak kedua abangnya dan Hiro sedang berdiri di ruang tamu.Jessie tampak terbengong. “Kak Hiro?”Hiro tersenyum. “Selamat Hari Raya. Ini ada hadiah buat kamu.”“Hadiah apa?” Kedua mata Jessie berkilauan. Dia berlari ke sisi Hiro.Hiro memberikan kotak hadiah kepadanya. Jessie menerima dengan tersenyum manis, lalu membukanya. Isinya adalah seutas gelang kristal merah muda.Jerry berdecak. “Kamu bawain hadiah buat adikku? Kenapa tidak sekalian bawain hadiah buat kami?”Lelaki ini memang memendam niat buruk! Dia memang pintar dalam mendapatkan hati adik mereka!Sepertinya Hiro tahu Jerry akan berbicara seperti itu, dia pun tersenyum. “Aku bawa hadiah untuk kalian semua.”Hiro menyuruh pengawal untuk membawakan kotak hadiah ke rumah. Tidak ada satu pun yang tidak mendapatkan hadiah dari Hiro.“Baik, berhubung k
Sepertinya hubungan mereka akan seperti benang kusut nantinya?Herbert mengangkat kepalanya dengan perlahan. Raut wajahnya kelihatan sangat serius. “Itulah sebabnya aku ingin diskusikan masalah ini dengan kalian. Gimana kalau kita biarkan kedua anak ini bercerai saja?”Keluarga Morales sungguh terkejut ketika mendengar kata “cerai” dari mulut Herbert. Bagi mereka, Herbert adalah orang yang berpikir panjang. Setelah dia mengatakan ucapan seperti ini, Andri pun mengutarakan pendapatnya. “Pak Herbert, apa kamu kira pernikahan mereka itu adalah permainan?”Jari tangan Herbert mengetuk kaki gelas. Dia terdiam sejenak. “Pak Andri, mereka berdua bisa bersama juga karena pernikahan bisnis.” Kemudian, Herbert melihat ke sisi Julie. “Itulah sebabnya aku ingin mengangkat Julie sebagai cucu angkatku.”“Apa kamu tidak merasa keputusanmu sangat lucu?” Andri langsung berdiri. Dia tidak memedulikan orang-orang di tempat. “Kamu ingin menjadikan cucu menantumu menjadi cucu angkatmu, ingin menjadikan hub
“Apa kamu menyalahkan Kakek?”Julie mengepal erat tangannya, lalu menggeleng. Dia pun tersenyum. “Aku juga tahu Kakek memperlakukanku dengan sangat baik. Jadi, aku nggak salahin Kakek.”Julie sengaja membuat begitu banyak gosip yang mempermalukan nama Keluarga Ozara. Namun, Herbert tidak pernah mengomelinya sama sekali. Setelah dipikir-pikir, sebenarnya dia cukup bersalah terhadap Herbert.“Baguslah kalau kamu tidak menyalahkanku.” Herbert tersenyum ramah. “Tenang saja, meskipun kalian bercerai, mulai saat ini, kamu akan menjadi cucu angkat Kakek. Kamu dan Dimas tidak berjodoh untuk menjadi suami istri, kalian jadi kakak beradik saja. Kalian juga tidak akan merasa terbebani.”Julie menggigit bibir bawahnya. “Sebenarnya … semua ini salahku. Kakek, kamu juga jangan salahin dia.”Dimas membenci Julie juga karena perilakunya saja. Selama ini, Julie tidak peduli dengan pandangan orang lain. Itulah sebabnya dia bisa bertingkah semena-mena, lalu melakukan banyak hal konyol. Dia bahkan mengaba
Dimas menepuk-nepuk bangkunya mengisyaratkan sopir untuk menjalankan mobil.Belum sempat Julie berbicara, mobil pun sudah melaju pergi.Julie sungguh kesal. “Siapa juga yang ingin duduk di mobilmu.” Dia mengeluarkan ponselnya, lalu membuka isi kontak ponselnya. Sebenarnya tidak ada banyak teman di dalam daftar kontaknya.Mobil Julie diletakkan di garasi mobil. Ketika keluar untuk mengurus perceraian, Julie juga tidak membawa dompet. Ponselnya juga tidak memiliki aplikasi perbankan. Siapa sangka Dimas akan meninggalkannya di sini. Tadinya Julie mengira hubungan mereka akan membaik setelah bercerai. Sepertinya Julie sudah berpikir kebanyakan. Dengan sangat terpaksa, Julie terpaksa menghubungi ibunya.Pada saat itu, Julie tidak tahu ada yang diam-diam mengambil gambar dirinya ditinggalkan Dimas di depan KUA.….Keesokan harinya.Herbert membuang majalah di atas meja. Dia kelihatan kesal. “Apa ini yang kamu janjikan denganku?”Tatapan Dimas tertuju pada majalah itu. Isinya adalah foto di
Claire berkata dengan tenang, “Kalian dipaksa untuk melakukan pernikahan bisnis, makanya Julie bisa menikah denganmu. Kamu merasa dia telah mempermalukan nama Keluarga Ozara. Tapi kenyataannya, orang lain malah merasa iba dengan keluarga kalian lantaran memiliki menantu seperti dia.”Tetiba Claire menarik napas dalam-dalam. “Orang yang benar-benar dicerca itu hanyalah Julie. Dia juga nggak keberatan, karena inilah hasil akhir yang dia inginkan.”“Sebelum kalian menikah, dia sudah berusaha untuk menghancurkan reputasinya. Kamu nggak suka dengan pernikahan bisnis ini dan juga nggak suka untuk menikah dengannya. Memangnya dia suka untuk menikah sama kamu? Kalian bisa bercerai juga hasil akhir yang dia harapkan.”“Ujung-ujungnya, orang yang benar-benar bodoh itu adalah Julie. Benar apa katamu, reputasinya sudah hancur. Dia sendiri malah nggak peduli. Tapi cewek mana coba yang nggak peduli dengan reputasinya sendiri?”Seandainya Claire tidak tahu apa yang terjadi dengan Julie, dia sendiri j
“Hujan terlalu lebat. Kami tidak bisa melihat wajah orang itu. Tapi, dari gerak-gerik mereka, sepertinya mereka itu preman.”Jules melihat ke sisi kamar pasien. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Kalian jaga dia dengan baik.”“Yang Mulia, tenang saja.”Jules meninggalkan rumah sakit, lalu memasuki mobil. Dia sungguh merasa geram. Saking geramnya, dia memukul setir mobil. Urat hijau kelihatan menonjol di punggung tangannya. Hanya saja, saat ini Jules semakin yakin lagi bahwa masalah ini berhubungan dengan pengurus rumah Keluarga Taylor.Namun sekarang Derrick belum siuman. Mereka tidak memiliki bukti untuk melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib. …Beberapa hari kemudian, sebuah rekaman suara dipublikasikan oleh peretas. “Transaksi” Reyhan dan anggota menteri yang tidak diketahui orang-orang viral di internet dan menggemparkan semua orang.Mereka memang sudah menghabiskan banyak uang untuk menekan berita itu. Hanya saja, berita itu sudah dicetak di majalah dan juga sudah terjua
Usai berbicara, Benn mengangkat kepalanya untuk melihat orang-orang itu. “Jadi, anak dan istri Pangeran baik-baik saja. Untuk apa Pangeran balas dendam?”Semua menteri di dalam ruangan terdiam membisu. Jika benar seperti itu, Jules memang tidak memiliki kemungkinan untuk meracuni narapidana. Silvia memecahkan suasana tegang. “Kalian semua juga sudah mendengarnya. Aku sangat memahami putraku. Seandainya aku memilih untuk melindunginya, untuk apa aku membiarkannya diselidiki oleh pihak kepolisian? Kalau putraku dan menantuku dipersulit, apa tidak seharusnya aku maju?”“Urusan negara memang adalah urusanku. Tapi, urusan keluargaku juga urusanku. Kalau aku tidak sanggup untuk mengurus keluargaku, apa aku sanggup untuk mengurus urusan negara? Aku menerima banyak tekanan sejak aku duduk di posisi ini. Apa ini yang dinamakan rasa setia kalian? Atau aku mesti menyerahkan posisiku kepada kalian?”“Yang Mulia, kami tidak bermaksud seperti itu ….”“Tidak bermaksud seperti ini? Sudah berapa banya
Pria tua itu mempersilakan Derrick memasuki rumah. Istri dari pria tua itu menyuguhkan segelas teh hangat untuk Derrick. Si pria menyuruh istrinya untuk istirahat dulu, lalu bertanya, “Kira-kira apa yang ingin Tuan tanyakan?”“Begini, beberapa waktu lalu Brayden dibunuh. Aku menerima perintah atasanku untuk menyelidiki alasan kematian Tuan Brayden.”Ketika pria tua itu mendengar masalah kematian Brayden, dia pun terbengong. “Apa? Brayden sudah mati?”Derrick mengangguk. “Aku dengar-dengar sebelumnya kamu pernah menjadi tetangga Brayden. Apa kamu tahu masalah Tuan Brayden, termasuk masalah keluarganya?”Hujan di luar sana semakin deras saja.Setelah beberapa saat kemudian, Derrick berpamitan dengan pria tua itu. Saat dia berjalan ke depan mobilnya, dia menyadari ada yang aneh dengan sekitar, dia segera menghentikan langkahnya.Di tengah hujan, beberapa pria berpakaian hitam mendekati Derrick.Lampu di dalam ruang baca Keluarga Taylor kelihatan menyala. Reyhan berdiri di belakang jendel
Raut wajah Reyhan berubah muram. Dia berusaha untuk menahan amarahnya. “Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Sissae. Wanita itu yang memanfaatkan Sissae. Sissae tidak mungkin melakukan hal yang akan mencelakai keturunan keluarga kerajaan.”“Oh, ya?” Silvia mengangkat cangkir teh. Tatapannya tertuju pada teh yang bening itu. “Kalau begitu, kenapa putraku dianggap sebagai tersangka ketika memeriksa penyebab kematian pengurus rumah itu?”“Yang Mulia, semua yang Pangeran adalah demi balas dendam terhadap istrinya. Pangeran mengutus anggotanya untuk mencari pelaku pembunuhan. Hanya saja, orang itu malah ditemukan dalam kondisi mati mengenaskan. Dalam masalah ini, Pangeran memang patut dicurigai.”“Kalau Jules patut dicurigai, memangnya Nona Sissae tidak patut untuk dicurigai?”Raut wajah Reyhan berubah tegang.Silvia mengangkat kepalanya untuk menatap Reyhan. Setiap ucapan yang dilontarkan sangat jelas. “Tahanan wanita itu memperalat Nona Sissae? Apa mungkin? Apa keuntungan baginya deng
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun