Jody menyerahkan layang-layangnya kepada Dimas, lalu berlari ke sisi Jerry dan Jessie.Julie tertegun sejenak, lalu memalingkan kepalanya melihat Dimas yang sedang menarik tali. Dia langsung melipat kedua tangannya. “Kenapa kamu malah di sini?”“Aku lagi di rumahku sendiri. Kenapa aku nggak boleh di sini?” Setiap ucapan Dimas sangat masuk akal. Alhasil, Julie pun tidak tahu harus berkata apa lagi. Memang benar, Julie sedang berada di Kediaman Ozara. Memang tidak ada salahnya Dimas bermain di halamannya sendiri.“Oke, main sana.”Saat menyadari Julie hendak pergi, Jessie pun menjerit, “Tante, kamu mau pergi, ya? Kalau nanti dia kalah, itu berarti Tante yang kalah, ya?”Mereka membagi dua regu untuk bertanding layang-layang siapa yang lebih tinggi. Layang-layang siapa yang talinya putus, regu dialah yang kalah.Regu yang kalah harus menyetujui satu permintaan dari regu yang menang. Inilah aturan yang ditetapkan sebelum bermain layang-layang.Julie tertegun di tempat. Dia sungguh emosi.
“Sudahlah, masih ada yang ingin aku bicarakan dengan kakek kalian. Kamu main sama kakakmu dulu.”Jessie mengiakan, lalu berjalan meninggalkan ruang baca. Dia menuruni tangga, lalu tampak kedua abangnya dan Hiro sedang berdiri di ruang tamu.Jessie tampak terbengong. “Kak Hiro?”Hiro tersenyum. “Selamat Hari Raya. Ini ada hadiah buat kamu.”“Hadiah apa?” Kedua mata Jessie berkilauan. Dia berlari ke sisi Hiro.Hiro memberikan kotak hadiah kepadanya. Jessie menerima dengan tersenyum manis, lalu membukanya. Isinya adalah seutas gelang kristal merah muda.Jerry berdecak. “Kamu bawain hadiah buat adikku? Kenapa tidak sekalian bawain hadiah buat kami?”Lelaki ini memang memendam niat buruk! Dia memang pintar dalam mendapatkan hati adik mereka!Sepertinya Hiro tahu Jerry akan berbicara seperti itu, dia pun tersenyum. “Aku bawa hadiah untuk kalian semua.”Hiro menyuruh pengawal untuk membawakan kotak hadiah ke rumah. Tidak ada satu pun yang tidak mendapatkan hadiah dari Hiro.“Baik, berhubung k
Sepertinya hubungan mereka akan seperti benang kusut nantinya?Herbert mengangkat kepalanya dengan perlahan. Raut wajahnya kelihatan sangat serius. “Itulah sebabnya aku ingin diskusikan masalah ini dengan kalian. Gimana kalau kita biarkan kedua anak ini bercerai saja?”Keluarga Morales sungguh terkejut ketika mendengar kata “cerai” dari mulut Herbert. Bagi mereka, Herbert adalah orang yang berpikir panjang. Setelah dia mengatakan ucapan seperti ini, Andri pun mengutarakan pendapatnya. “Pak Herbert, apa kamu kira pernikahan mereka itu adalah permainan?”Jari tangan Herbert mengetuk kaki gelas. Dia terdiam sejenak. “Pak Andri, mereka berdua bisa bersama juga karena pernikahan bisnis.” Kemudian, Herbert melihat ke sisi Julie. “Itulah sebabnya aku ingin mengangkat Julie sebagai cucu angkatku.”“Apa kamu tidak merasa keputusanmu sangat lucu?” Andri langsung berdiri. Dia tidak memedulikan orang-orang di tempat. “Kamu ingin menjadikan cucu menantumu menjadi cucu angkatmu, ingin menjadikan hub
“Apa kamu menyalahkan Kakek?”Julie mengepal erat tangannya, lalu menggeleng. Dia pun tersenyum. “Aku juga tahu Kakek memperlakukanku dengan sangat baik. Jadi, aku nggak salahin Kakek.”Julie sengaja membuat begitu banyak gosip yang mempermalukan nama Keluarga Ozara. Namun, Herbert tidak pernah mengomelinya sama sekali. Setelah dipikir-pikir, sebenarnya dia cukup bersalah terhadap Herbert.“Baguslah kalau kamu tidak menyalahkanku.” Herbert tersenyum ramah. “Tenang saja, meskipun kalian bercerai, mulai saat ini, kamu akan menjadi cucu angkat Kakek. Kamu dan Dimas tidak berjodoh untuk menjadi suami istri, kalian jadi kakak beradik saja. Kalian juga tidak akan merasa terbebani.”Julie menggigit bibir bawahnya. “Sebenarnya … semua ini salahku. Kakek, kamu juga jangan salahin dia.”Dimas membenci Julie juga karena perilakunya saja. Selama ini, Julie tidak peduli dengan pandangan orang lain. Itulah sebabnya dia bisa bertingkah semena-mena, lalu melakukan banyak hal konyol. Dia bahkan mengaba
Dimas menepuk-nepuk bangkunya mengisyaratkan sopir untuk menjalankan mobil.Belum sempat Julie berbicara, mobil pun sudah melaju pergi.Julie sungguh kesal. “Siapa juga yang ingin duduk di mobilmu.” Dia mengeluarkan ponselnya, lalu membuka isi kontak ponselnya. Sebenarnya tidak ada banyak teman di dalam daftar kontaknya.Mobil Julie diletakkan di garasi mobil. Ketika keluar untuk mengurus perceraian, Julie juga tidak membawa dompet. Ponselnya juga tidak memiliki aplikasi perbankan. Siapa sangka Dimas akan meninggalkannya di sini. Tadinya Julie mengira hubungan mereka akan membaik setelah bercerai. Sepertinya Julie sudah berpikir kebanyakan. Dengan sangat terpaksa, Julie terpaksa menghubungi ibunya.Pada saat itu, Julie tidak tahu ada yang diam-diam mengambil gambar dirinya ditinggalkan Dimas di depan KUA.….Keesokan harinya.Herbert membuang majalah di atas meja. Dia kelihatan kesal. “Apa ini yang kamu janjikan denganku?”Tatapan Dimas tertuju pada majalah itu. Isinya adalah foto di
Claire berkata dengan tenang, “Kalian dipaksa untuk melakukan pernikahan bisnis, makanya Julie bisa menikah denganmu. Kamu merasa dia telah mempermalukan nama Keluarga Ozara. Tapi kenyataannya, orang lain malah merasa iba dengan keluarga kalian lantaran memiliki menantu seperti dia.”Tetiba Claire menarik napas dalam-dalam. “Orang yang benar-benar dicerca itu hanyalah Julie. Dia juga nggak keberatan, karena inilah hasil akhir yang dia inginkan.”“Sebelum kalian menikah, dia sudah berusaha untuk menghancurkan reputasinya. Kamu nggak suka dengan pernikahan bisnis ini dan juga nggak suka untuk menikah dengannya. Memangnya dia suka untuk menikah sama kamu? Kalian bisa bercerai juga hasil akhir yang dia harapkan.”“Ujung-ujungnya, orang yang benar-benar bodoh itu adalah Julie. Benar apa katamu, reputasinya sudah hancur. Dia sendiri malah nggak peduli. Tapi cewek mana coba yang nggak peduli dengan reputasinya sendiri?”Seandainya Claire tidak tahu apa yang terjadi dengan Julie, dia sendiri j
Pada akhirnya Julie menutup ponselnya. Dia tidak ingin membaca komentar apa pun.Berhubung para wartawan sengaja menyalahartikan maksud ucapan Julie, setelah berita diekspos, nama Julie pun dicap dengan stigma “genit dan arogan”. Padahal sekarang masih masa Hari Raya, dia pun diserang oleh berita buruk.Semua orang mengira Julie bukanlah wanita baik-baik. Dia tidak menyadari kesalahannya, malah bersikap arogan setelah bercerai. Berbagai macam komentar buruk memenuhi kolom komentar.Kemudian, penerbit majalah menerima panggilan dari Herbert. Entah apa yang dikatakan Herbert, bos penerbit majalah pun terkejut langsung berlari ke departemen untuk bertanya, “Di mana 5.000 majalah yang kalian cetak semalam?”“Semuanya sudah didistribusikan.”Raut wajah pemilik penerbit pun berubah. “Segera hubungi mereka untuk tarik kembali majalah itu. Majalah itu tidak boleh diterbitkan. Jika tidak, kita semua akan celaka!”Semua orang kewalahan untuk menangani masalah ini. Pada akhirnya, mereka hanya ber
Julie menunduk sembari tersenyum. “Sebenarnya aku juga nggak melakukan apa-apa. Aku hanya ajari mereka untuk melipat burung dan bintang saja. Semuanya juga ajaran Albert dulu ….”Kepala panti mendekati Julie, lalu menggandeng tangannya. “Julie, aku tahu kamu tidak bisa melepaskan Albert. Albert itu anak baik, sayangnya ….”Tiba-tiba Julie memotong pembicaraannya. “Bu, kamu jangan lanjutkan lagi.”“Julie, kamu harus belajar untuk menghadapi kenyataan.” Kepala panti menarik napas dalam-dalam. Dia juga merasa sedih. “Jangan menyalahkan diri sendiri lagi.”Pada saat ini, Julie tidak bisa berlagak tegar lagi. Dia langsung menunduk. Julie akui dia bukanlah seorang wanita tegar. Meskipun selama beberapa tahun ini orang lain selalu salah paham terhadapnya, dia juga tidak peduli dengan pandangan mereka. Namun, ketika mengungkit masalah Albert, Julie tidak bisa menahan rasa sedihnya. Rasa sakit yang terpendam lama di hatinya langsung meledak saat ini.Kepala panti sungguh kasihan dengan Julie. D