Share

Bab 143

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-25 14:23:21
Jerry berkata, “Oh.” Kemudian, dia berlari keluar ruangan.

Louis mengambil dokumen di atas meja, lalu membacanya. Jerry Adhitama …. Bocah ini bermarga Adhitama?

Javier telah mendengar kabar Rendy mencari Claire. Hanya saja, dia tidak tahu apa yang telah diperbincangkan mereka alhasil suasana hati Claire begitu buruk. Dia bahkan mengurung dirinya di dalam ruangan kerja.

Jangan-jangan Rendy mempersulitnya lagi? Kepikiran hal ini, Javier langsung naik ke lantai 16.

Javier berjalan ke depan ruangan Claire, membuka pintu, lalu tampak Claire sedang memeluk kakinya meringkuk di atas sofa. Dia terlihat sangat sedih.

Bahkan ketika melihat kedatangan Javier, Claire juga tidak menunjukkan ekspresi seperti biasanya. Claire yang biasanya sangat galak itu malah terlihat sangat tidak bersemangat. Dia bagai seekor kucing yang ditelantarkan saja. Javier juga kehabisan akal saat ini.

Beberapa saat kemudian, Javier berjalan ke hadapan Claire, lalu menunduk untuk menatapnya dan mengusap kepalanya.

Clair
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
hahahaa kasihan deh km javier diganggu mulu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 144

    Dasar pengacau!Roger juga tidak menanggapi tatapan Javier lagi. Dia langsung berkata, “Tuan, ada panggilan video dari Pak Steven. Katanya ada urusan penting!”Javier kembali ke ruangannya. Steven yang muncul di layar laptop terlihat sedang menunggunya. Menyadari Javier telah kembali duduk di bangkunya, dia pun berkata, “Apa benar ibunya Claire adalah anggota Keluarga Gufree?”Tatapan Javier berubah muram. “Apa kamu diberi tahu Hudson?”Sebelumnya Javier memerintah Hudson untuk menyelidiki masalah ini. Dia bahkan tidak memberi tahu Roger.Raut wajah Steven berubah muram. “Kakekmu akan pulang pada pertengahan bulan enam.”“Kakek mau pulang?”“Hmm, dia mengetahui masalah anakmu. Jadi, dia ingin pulang untuk melihat mereka. Kamu kira kamu bisa merahasiakan masalah ini darinya?”Javier tidak berbicara. Setahu Javier, sebelumnya kakek buyutnya pernah memiliki konflik dengan keluarga bangsawan di Negara Shawana. Jadi mereka tidak tergolong akur dengan Keluarga Gufree.Baik ayahnya maupun kak

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 145

    Sebelumnya Perusahaan Vienna terus menjadi topik pembicaraan banyak orang. Konon katanya, wanita yang bernama Kayla ini telah mencelakai putri dari Keluarga Zahra. Jika bukan karena Kayla memiliki gelang adiknya ….“Apa benar kamu telah mencelakai Nona Noni?”“Semua itu bukan ulahku.” Kayla berlagak sedih. “Aku dicelakai. Aku nggak kenal sama Nona Noni. Aku juga nggak tahu kenapa dia malah memfitnahku.”Liliana meletakkan gelasnya. “Kenapa karaktermu dengan ibumu berbeda jauh?”Ucapan itu langsung membuat hati Kayla berdegup kencang. Jangan-jangan dirinya telah dicurigai?Keringat dingin mulai membasahi keningnya. Dia menunjukkan ekspresi serbasalah. “Aku … Ibu, dia telah meninggal sejak aku masih kecil. Aku dibesarkan oleh pelayan rumah.”“Oh ya?”Liliana mengamati wanita di hadapannya. Sikapnya sangatlah penakut dan waswas, sungguh berbeda jauh dengan Vina.Sudah puluhan tahun Vina kabur dari rumah. Selama ini, Keluarga Gufree juga tidak mendapatkan kabar apa-apa tentang adiknya. Sea

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 146

    “Nek, sekarang kondisi Perusahaan Vienna telah membaik. Kamu sudah bisa tenang, ‘kan?”“Mana mungkin Nenek tidak tenang? Sekarang Perusahaan Vienna hanya mengandalkanmu saja.” Gabriana menggenggam tangan Kayla dan berbicara dengan puas.Imelda menyela, “Tentu saja, Kayla adalah bintang keberuntungan Keluarga Adhitama. Kelak Kayla akan semakin sukses saja. Ibu, kamu bisa menikmati masa tuamu.”Tentu saja Gabriana merasa gembira. Nenek mana tidak berharap cucunya sukses?Bisnis di kampung halaman tidaklah lancar. Gabriana pun menaruh harapan terhadap cucu lelakinya itu. Sayangnya, cucunya itu tidak bisa diandalkan. Jadi, dia sengaja datang ke ibu kota demi untuk merebut Perusahaan Vienna.Namun tak disangka Gabriana malah mendapatkan kabar gembira di ibu kota. Meskipun kabar gembira itu bukan berasal dari cucu laki-lakinya, Gabriana juga merasa cukup puas.“Alangkah bagusnya jika Lucy bisa sehebat kamu.” Tiba-tiba Gabriana mengalihkan topik pembicaraan ke diri Lucy yang sedang duduk di s

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 147

    Tiga hari kemudian.Acara Lelang Makronesia diselenggarakan pada pukul tujuh malam.Para hadirin mengambil topeng dari nampan para pelayan. Kemudian, masuk ke dalam aula.Selain melelang perhiasan dengan nilai koleksi tinggi, Acara Lelang Makronesia juga melelang barang antik. Setiap transaksi yang dilakukan sesuai dengan prosedur resmi.Gedung pelelangan ini merupakan bangunan bundar yang dirancang dengan arsitektur kayu tradisional, membuat ruangan terlihat kuno dan elegan. Di dalamnya terdapat tempat duduk di aula dan juga ruangan VIP di lantai dua.Terdapat delapan ruangan VIP di lantai dua, dengan jendela dari lantai ke langit-langit. Dengan begitu, para tamu VIP bisa melihat ke aula dan panggung pelelangan dengan jelas.Tentu saja ada persyaratan untuk bisa duduk di ruangan VIP. Selain memiliki status yang agung, tamu tersebut setidaknya memiliki aset sekitar triliunan. Bagaimanapun, orang-orang yang menghadiri Acara Lelang Makronesia adalah orang-orang kalangan atas.Claire dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 148

    Claire dan Fendra mengikuti langkah si pelayan wanita untuk meninggalkan tempat. Ketika Kayla melihat mereka berdua juga naik ke lantai dua, raut wajahnya spontan menjadi muram.Dengar-dengar tamu dengan status terpandang baru diperkenankan untuk naik ke lantai dua. Jangan-jangan … Javier?Kepikiran hal ini, Kayla pun menggertakkan giginya. Malam ini, dia ingin menghancurkan wanita murahan itu di hadapan Javier!Ketika pintu Ruang Flamingo terbuka, tampak ada empat orang pengawal sedang berjaga di dalam ruangan.Claire mengira Javier mengetahui kabar kedatangannya ke acara lelang. Jadi, dia pun ikut ke sini. Namun siapa sangka bayangan tubuh lelaki itu tidak mirip dengan Javier. Setelah lelaki itu membalikkan tubuhnya, Claire pun merasa kaget.Si lelaki tidak memakai topeng. Dia sedang tersenyum lembut terhadap Claire. “Sepertinya penglihatanku bagus juga. Setidaknya aku masih bisa mengenalimu.”Claire pun tersenyum paksa. Kenapa malah si Cahya?Claire melihat ke luar jendela, lalu ber

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 149

    Terdengar suara tepuk tangan meriah dari bawah panggung.Selanjutnya juga adalah pelelangan perhiasan dari Perusahaan Jeewan. Setelah beberapa saat, pelelangan perhiasan ditutup dengan harga 33,6 miliar, lebih tinggi daripada nilai lelang sebelumnya.Saat ini, tampak seuntai kalung dengan liontin bulu merak berwarna biru di dalam layar. Setelah melihatnya, Fendra spontan melirik ke sisi Claire. Seolah-olah menyadari sesuatu, Cahya juga melirik ke sisi Claire.Penjual: Kayla Adhitama.Seketika terdengar suara ricuh di bawah panggung. Para hadirin mulai membahas masalah ini. Bagaimanapun, perhiasan yang dilelang seharusnya adalah perhiasan dari perusahaan besar atau hasil karya desainer ternama. Namun, banyak orang yang tidak mengenal Kayla.Hanya ada sebagian kecil orang yang pernah ikut “meramaikan” masalah di Facebook waktu itu. Mereka tahu konflik di antara Kayla dengan Keluarga Zahra.Namun, di luar dari konflik itu, sebenarnya hasil karya yang dipertunjukan itu sungguh istimewa.Ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 150

    Itu berarti ada dua Bulu Merak yang dilelang pada malam hari ini. Hal seperti ini baru pertama kali terjadi di Acara Lelang Makronesia.“Jangan-jangan desainer Zora melakukan penjiplakan?”“Dia itu desainer perhiasan yang terkenal di luar negeri, apa perlu dia melakukan penjiplakan? Kalau benar ada penjiplakan, bukankah desainer baru itu lebih mencurigakan?”Suara ricuh di bawah panggung semakin keras lagi.Liliana melambaikan tangannya memanggil pengawal ke sisinya. Entah apa yang sudah dikatakannya, pengawal itu pun meninggalkan ruangan.Pengawal turun ke lantai bawah berbicara kepada pembawa acara, si pembawa acara pun mengumumkan, “Maaf, ada sedikit kesalahan dalam lelang malam hari ini. Sepertinya acara harus dihentikan untuk sementara waktu. Kami mencurigai ada yang melakukan penjiplakan. Jadi, kami akan menyelidikinya sampai tuntas.”“Apa benar ada yang melakukan penjiplakan?”“Jarang-jarang ada kasus penjiplakan di acara lelang.”Dua hasil karya dipajang di atas panggung. Kru y

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 151

    Mungkin karena kejadian di restoran waktu itu?Ucapan Louis membuat ekspresi wajah Kayla berubah. Untung saja, Liliana tidak mengatakan apa-apa. Jadi, Kayla masih aman untuk sementara ini.Harga di atas layar berhenti di nilai 3,4 triliun! Pelelangan itu pun dimenangkan oleh Gina yang berada di Ruang Persica.Claire merasa sangat terkejut. Dia menatap Ruang Persica yang ditempati Gina dengan penuh penasaran.Harga yang awalnya telah berhenti malah tiba-tiba melonjak ke angka 3,6 triliun!Para hadirin di tempat juga merasa terkejut, begitu pula dengan kru di atas panggung. Beberapa saat kemudian, pembawa acara baru berkata, “Selamat kepada tamu VIP di Ruang Flamingo ….”Claire memalingkan kepalanya untuk melihat Cahya. “Tuan, kamu ….”Cahya pun tersenyum. “Hasil karya sebagus ini pantas dihargai dengan nilai tinggi.”Gina melirik ke Ruang Flamingo dengan mengerutkan keningnya. Ternyata orang itu adalah Tuan Cahya?“Harganya naik lagi!”Claire kedengaran suara dari bawah sana. Dia sponta

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2488

    Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2487

    Yura tidak berbicara, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.Di sisi lain, Jules menghentikan mobilnya di depan Vila Laguna. Jessie menuruni mobil, lalu memandang vila dengan nuansa klasik dengan kaget. “Jangan-jangan vila ini ditinggalkan Kakek untuk kamu?”Jules mengangguk. “Vila ini tempat tinggal nenekku. Setelah dia meninggal, hak milik vila ini jatuh ke tangan kakekku. Kakekku tidak tega untuk melelangnya, makanya vila ini dibiarkan kosong.”Usai berbicara, Jules mengulurkan tangannya ke sisi Jessie. “Aku bawa kamu pergi jalan-jalan.”Jessie menggandeng tangan Jules dengan tersenyum, lalu bersamanya berjalan di taman bunga yang luas ini.Vila ini berjarak sangat dekat dengan istana. Dari sini, mereka bisa melihat jam di atas menara istana. Lokasi ini juga berada di pusat bisnis.Di dalam taman terdapat kolam buatan dan jembatan kecil, serta beberapa gazebo. Air mancur, patung, jalan setapak yang dikelilingi pohon phoenix, serta kebun mawar saling melengkapi di bawah sinar matah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2486

    Pintu diketuk. Hiro melihat dari celah jari tangannya. “Masuk.”Saat melihat Yura memasuki ruangan, Hiro pun merasa kaget. “Kenapa kamu ke sini?”Yura mengangkat kantongan plastik. Di dalamnya berisi camilan dan juga bir. “Aku khawatir kamu akan bosan. Jadi, aku datang untuk melihatmu.”Yura meletakkan botol bir di atas meja, lalu mengeluarkan camilan. “Pada saat seperti ini, kamu pasti ingin minum alkohol, ‘kan?”Hiro tersenyum datar. “Kamu sudah baca berita?”“Sepertinya selain orang buta, semuanya sudah membaca berita itu.” Yura membuka sekaleng bir, lalu menyerahkannya kepada Hiro.Hiro mengambil kaleng bir, lalu meminumnya.Yura duduk di seberang Hiro. “Apa lukamu sudah sembuh?”Hiro mengiakan dengan acuh tak acuh.Yura mengangkat kepala untuk menatap Hiro. Beberapa saat kemudian, dia pun berkata, “Jujur saja, aku merasa sudah seharusnya kamu melepaskan Jessie. Dia sudah menikah. Kamu juga nggak bisa mengubah kenyataan itu.”“Jadi?” Hiro memutar bola matanya. “Tujuan kamu kemari m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2485

    “Sebenarnya bukan, mungkin karena dia tidak ingin menambah rasa sedih setelah dia meninggal nanti. Meskipun kamu bertemu dia untuk yang terakhir kalinya, kamu juga tidak bisa mengubah apa pun. Kamu juga akan bersedih dan tidak bisa menerima kenyataan ini. Kalau dia melihatmu yang seperti itu, bisa jadi dia akan semakin merasa bersalah dan semakin tidak tenang lagi.”Dacia menurunkan kelopak matanya dan tidak berbicara. Beberapa saat kemudian, Dacia pun menunjukkan senyuman di wajahnya. “Terima kasih sudah menghiburku.”Di dalam vila, Daniel menyadari kepulangan mereka. Dia berdiri dengan perlahan. Saat dia menyadari kedua mata merah Dacia, dia yakin Dacia sudah mengetahui masalah kematian Raja Willie.“Dacia.”“Ayah, kamu nggak usah khawatir. Aku baik-baik saja.”Usai berbicara, Dacia membalikkan tubuhnya untuk naik ke lantai atas.Daniel menatap bayangan punggung Dacia yang menaiki tangga dengan raut cemas. Jerremy memalingkan kepalanya untuk menatap Daniel. “Tadi dia pergi ke istana.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2484

    Carly berjalan ke sisi Dacia. “Dacia, kamu … apa kamu baik-baik saja?”Dacia menggeleng. Saat ini, dia sudah tidak bisa berkata-kata lagi.Carly berusaha menenangkan Dacia di samping hingga kedatangan Jerremy. Jerremy menebak Dacia sudah mengetahui kabar itu. Itulah sebabnya dia bergegas ke akademi untuk mencari Dacia.Jerremy merangkul Dacia. “Terima kasih. Serahkan saja dia kepadaku.”Carly mengangguk.Jerremy membawa Dacia ke dalam mobil, lalu bergegas meninggalkan akademi. Dia membawa Dacia ke istana. Saat Dacia merasa bingung, kebetulan Jessie dan Jules berjalan keluar istana. “Dacia, beri penghormatan terakhir kepada kakekmu.”Dacia mengepal erat kedua tangannya, lalu bergegas berlari ke dalam istana.Saat ini, istana kedatangan banyak pejabat dan politikus dari seluruh penjuru. Jasad Raja Willie diletakkan di dalam kotak kaca. Raut wajahnya terlihat sangat santai, seolah-olah sedang tidur saja.Dacia muncul di depan aula, kemudian disusul dengan Jules. Dia melangkahkan kakinya p

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2483

    Jules menatapnya. “Bagaimana kondisi tubuhmu?”Willie membalas dengan tersenyum, “Tidak apa-apa. Namanya juga sudah tua, wajar kalau sering sakit. Aku sudah bekerja selama bertahun-tahun. Aku selalu mendedikasikan diriku dalam urusan negara. Aku tidak merasa bersalah terhadap rakyatku, tapi aku merasa aku bersalah terhadap kalian.”Jules menggigit bibirnya dan tidak berbicara.Tatapan Raja Willie tertuju pada luar jendela. Tatapannya kelihatan datar. “Aku bersalah terhadap nenekmu, juga bersalah terhadap ibumu, kamu, dan juga Dacia.”Willie merasa sakit hati dengan perbuatan yang dilakukan ibunya Dacia. Bagaimanapun, Lidya juga adalah putrinya. Terlebih, sebenarnya Dacia juga tidak bersalah.Jessie memutar sedikit bola matanya. “Kakek, kamu mesti jaga kesehatanmu dengan baik. Jadi, kamu bakal punya kesempatan untuk menebus kesalahanmu. Dacia juga nggak bakal salahin kamu.”Ketika mendengar ucapan Jessie, Willie pun tersenyum. “Semoga saja seperti itu.”Willie mulai terbatuk-batuk. Jule

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2482

    Jules merangkul pundak Jessie. Dia menggigit bagian yang sudah digigit Jessie tadi. “Emm, manis sekali, seperti aroma Jessie.”Wajah Jessie terasa panas. “Kamu … aku suruh kamu coba ubinya. Kenapa kamu sembarangan bicara, sih?”Senyuman di wajah Jules semakin lebar lagi. “Tadi kamu baru makan di rumah Kak Jerry. Sekarang kamu malah mau makan ubi.”“Putramu lagi lapar, bukan aku.”“Putra kita jago makan juga, sepertinya kelak dia akan menjadi bocah gendut.”Jessie mengusap perutnya sembari tersenyum. “Bisa jadi dia itu gadis gendut.”Jules mengesampingkan rambut Jessie. Dia melihat Jessie yang semakin rakus itu dengan tersenyum. “Tidak masalah. Aku suka dua-duanya.”Pada saat ini, ponsel Jessie tiba-tiba berdering. Dia mengambil ponsel, lalu melihat sekilas. Ternyata ada panggilan masuk dari Silvia.“Ibu?”Silvia berkata dengan tersenyum, “Sayangku, malam ini aku dan ayahmu tinggal di istana, tidak pulang ke rumah. Ingat bantu aku sampaikan kepada Jules. Oh, ya, kalau Jules berani menin

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2481

    Jules tersenyum. “Mereka semua baik-baik saja. Bagaimana dengan Paman?”Daniel mengangguk sembari mengangkat gelas teh. “Aku juga baik-baik saja.”Jerremy berjalan menuruni tangga. Ketika melihat keberadaan Jules, dia pun berkata, “Pintar juga, datangnya saat jam makan.”Jessie mencondongkan kepalanya keluar dapur. “Jangan tindas suamiku!”Jerremy terdiam membisu.Daniel pun tersenyum, lalu mengalihkan topik pembicaraan. “Hari ini kita makan hotpot saja?”Jessie segera menimpali, “Iya, hotpot enak, kok!”Jules mengatakan, “Aku ikut istriku saja.”Saat Daniel hendak berbicara, Jerremy malah menunjukkan rasa tidak puasnya. “Masa makan ….”Dacia langsung berdeham.Jerremy berlagak merenung, lalu memiringkan kepalanya. “Iya, makan hotpot saja.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi.Pada jam lima sore, meja makan sudah dipenuhi dengan bahan makanan, seperti daging sapi, daging ayam, daging ikan, daging udang, dan berbagai jenis sayur hijau. Bukan hanya itu saja, ada juga camilan di s

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2480

    Jodhiva berjalan keluar. “Apa kamu tidak pernah berendam?”“Nggak ada musim dingin di Pulau Persia. Siapa juga yang akan berendam?” Ariel menoleh. Ketika melihat Jodhiva hanya membungkus setengah tubuhnya dengan handuk, dia segera mengalihkan pandangannya.Jodhiva berjalan ke belakang Ariel, lalu mengulurkan tangan untuk memeluk Ariel. “Bukannya kamu mau berendam air panas?”Ariel menarik napas dalam-dalam. “Aku memang mau berendam, tapi kamu malah menggodaku.”Jodhiva pun tersenyum. “Sekalian.”Usai berbicara, Jodhiva langsung menggendong Ariel.Ariel memeluk leher Jodhiva sembari memejamkan matanya. “Jangan ceburin aku!”Jodhiva membawanya turun ke dalam pemandian air panas. Seiring dengan suara “byur”, air memercik ke segala arah. Ariel muncul ke permukaan. Rambut panjangnya yang basah menempel di punggungnya.Ariel mengusap air di wajahnya dan berteriak, “Dasar berengsek!”Jodhiva memeluk Ariel di dalam pelukannya. “Ariel.”Ariel hanya merasa jari tangannya terasa dingin. Dia pun t

DMCA.com Protection Status