Share

Bab 1348

Penulis: Daun Jahe
Lisa tertegun di tempat. Pada akhirnya, dia hanya melebarkan matanya melihat Delon mengambil semua pemberian Jessie kepadanya.

Setelah kembali ke vila, baru saja Jessie hendak ke lantai atas, tampak Jerry sedang bersandar di dinding sembari melipat kedua tangannya. Keningnya tampak berkerut. “Kak Jerry, kamu sok kalem lagi di sini.”

“Kata siapa aku sok kalem.” Jerry memasukkan tangan ke dalam saku celana. “Bukannya kamu makan di rumah Lisa? Kenapa kamu pulangnya secepat ini?”

“Sudah selesai makannya.” Jessie berjalan ke depan pintu. Tetiba dia kepikiran sesuatu, lalu menghentikan langkahnya. “Kak Jerry, tiba-tiba aku merasa kamu orangnya baik juga.”

Setelah bertemu dengan abangnya Lisa, Jessie baru menyadari ternyata Jody dan Jerry sangatlah baik.

Salah satu ujung bibir Jerry berkedut. “Apa kamu salah makan obat?” Jarang-jarang adiknya memuji Jerry. Hal ini boleh dikatakan cukup langka.

“Terserah apa yang kamu pikirkan.” Jessie merentangkan kedua tangannya. Pada akhirnya, dia mendorong
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1349

    Javier tersenyum. “Kamu tahu sendiri aku tidak kenal banyak wanita.”Claire terdiam sejenak. Sebenarnya sejak kenal dengan Javier, Claire memang tidak pernah melihat teman lawan jenis di dekat Javier. Dia lebih banyak bergaul dengan sesama jenis.Claire menopang tangan di atas meja, lalu mencondongkan tubuh untuk mendekatinya. “Javier, seharusnya kamu sangat disambut hangat ketika kuliah dulu? Apa nggak ada cewek yang mengejarmu?”Javier membelai wajah Claire. “Tidak ada.”Sewaktu kuliah, Javier hanya fokus dalam masalah belajar dan mengelola perusahaan. Dia tidak ada waktu dalam hal pacaran.Claire menggenggam punggung tangan Javier dengan tersenyum. “Apa kamu nggak punya nomor telepon teman cewek?”Kening Javier tampak berkerut. Tangan yang menahan belakang leher Claire semakin erat lagi. “Kenapa? Apa kamu berharap aku berhubungan dengan teman-teman cewek?”“Bukan, aku hanya penasaran saja.” Claire menyipitkan matanya. Kemudian, dia membuka bekal bawaannya. “Aku masakin nasi goreng u

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1350

    Roger berjalan ke dalam ruangan, lalu bergegas ke depan meja. “Tuan Javier, direktur utama Perusahaan Teknologi Sendana datang mencarimu.”Kening Javier berkerut. “Sepertinya perusahaan kita tidak bekerja sama dengan Perusahaan Teknologi Sendana. Untuk apa mereka mencariku?”Roger menggeleng. “Aku juga tidak jelas. Kata resepsionis, mereka sudah menunggu sekitar satu jam. Dengar-dengar Perusahaan Teknologi Sendana akan segera diakuisisi. Mereka sedang menghadapi masa sulit. Bisa jadi mereka datang untuk mengajukan kerja sama?”Javier mengesampingkan dokumen di hadapannya, lalu menyandarkan tubuhnya. “Sebuah perusahaan teknologi yang akan diakuisisi malah ingin bekerja sama dengan kita. Apa mereka kira kita membuka perusahaan amal? Beri tahu resepsionis untuk usir mereka.”Roger menelepon resepsionis menyampaikan apa yang dikatakan Javier. Entah apa yang dikatakan resepsionis, dia spontan melihat ke sisi Javier. “Tuan, putri dari direktur Perusahaan Teknologi Sendana itu teman kuliahmu?

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1351

    Emir dan putrinya, Melia, semakin canggung lagi.Sepertinya Javier tidak berminat untuk mendengar masalah perkuliahan mereka dulu. Dia langsung berterus terang. “Apa yang ingin Pak Emir katakan? Kamu bisa terus terang saja. Aku tidak berminat untuk mengenang masa lalu juga. Aku juga tidak dekat dan familier dengan dia.”Javier berkata dengan blak-blakan. Maksud ucapan Javier adalah dia mengerti maksud Emir yang berharap bisa memberi sedikit kelonggaran lantaran putrinya adalah teman kuliahnya dulu. Namun sayangnya, Javier tidak peduli dengan hubungan itu. Tentu saja Emir mengerti maksud ucapan Javier. Dia juga tidak berani bersikap lancang lagi. “Begini, sekarang Perusahaan Teknologi Sendana sedang mengalami krisis keuangan. Sebelumnya aku dengar Tuan Javier juga adalah anak IT. Kamu seharusnya sangat paham dalam masalah IT. Jadi, aku ingin minta bantuanmu.”Javier duduk dengan menyilangkan kedua kakinya dan melipat kedua tangannya. “Aku tidak melakukan bisnis yang rugi. Sepertinya ti

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1352

    Ujung bibir Claire melengkung ke atas. “Meski kita hanya ada tiga anak, pengeluaran mereka juga sangat banyak. Suamiku sudah bekerja dengan susah payah. Sudah seharusnya aku memikirkan suamiku.”Tatapan Javier tertuju pada diri Emir dan Melia. “Istriku menyuruhku untuk mempertimbangkan masalah ini. Kalau begitu, aku akan pertimbangkan dulu.”Emir juga merasa sangat syok. Dia langsung tersenyum. “Terima kasih, Pak Javier. Terima kasih sudah bersedia memberi kami kesempatan.”Setelah Roger mengantar mereka berdua keluar ruangan, Claire pun berdiri. “Kalau begitu, sudah saatnya aku kem ….”Belum sempat Claire menyelesaikan omongannya, Javier langsung menarik Claire ke dalam pelukannya, lalu membenamkan kepalanya di bagian leher Claire. “Kembali ke mana?”Tubuh Claire seketika merinding. “Ke perusahaanku!”Javier tidak sanggup menahan kobaran di dalam dirinya. “Jangan harap kamu bisa pulang hari ini.”….Di Negara Mardani.Hans membawa Ethan ke kebun binatang. Ethan memeluk lehernya, lalu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1353

    Hans membuka mulutnya dengan perlahan. “Ethan membutuhkanku. Dia butuh keluarga yang utuh.”Noni terbengong sejenak. Detak jantungnya berdegup kencang. Dia melepaskan tangannya dari genggaman Hans. “Aku nggak punya keberanian untuk bertaruh hubungan kita setelah menikah lagi.”Tatapan Hans menjadi muram. Hanya saja, dia mengerti. Dia tahu Noni masih tidak bisa memaafkannya. Hans pun berkata, “Kalau kamu tidak ingin menikah, kita tidak usah menikah. Nanti setelah kamu ingin menikah, kita bisa menikah kapan saja. Noni, pilihan ada di tanganmu. Aku tidak akan memaksamu.” Hans mengangkat tangannya mengusap pipi Noni. Sepertinya Hans ingin memberinya kehangatan.Kening Noni tampak berkerut. Dia menarik napas dalam-dalam. “Aku nggak pantas.”“Aku merasa kamu pantas.” Hans mendekatinya, lalu mengusap wajahnya. “Noni, tidak ada artinya aku hidup tanpa kamu dan anak.”Noni terbengong sejenak, lalu bertatapan dengan matanya. “Hans, kalau kita menikah, kamu akan istri yang memiliki banyak skandal

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1354

    Sebenarnya Javier tidak berencana untuk bekerja sama dengan Perusahaan Teknologi Sendana. Apalagi saat Perusahaan Teknologi Sendana ingin menggunakan hubungan relasi, Javier pun sudah tidak mempertimbangkannya lagi. Dia tidak berharap kejadian Keluarga Jetmadi akan terulang lagi.Guffin juga pernah memperkenalkan Charine kepada Javier demi melancarkan kerja sama. Dia memanfaatkan kesempatan di saat Javier sedang amnesia untuk mencapai tujuannya. Untung saja Emir tahu batasan. Ditambah lagi dengan adanya bujukan Claire, pada akhirnya Javier baru setuju untuk melakukan kerja sama.Claire pun tersenyum. “Kalau begitu, aku ikut apa kata suamiku saja. Kalau suamiku mau pergi, aku akan pergi.”Javier pun tersenyum. Dia menyetujuinya.Setelah perbincangan diakhiri, Widya membalikkan tubuhnya dengan perlahan. “Bu Claire, Pak Emir yang kamu maksud itu Pak Emir yang mana?”Claire membalas dengan tersenyum, “Pak Emir dari Perusahaan Teknologi Sendana.”Raut wajah Widya langsung berubah.Claire m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1355

    Awalnya Giselle merasa kaget. Kemudian, dia melirik Claire sekilas, lalu tersenyum padanya.Semua hidangan sudah disajikan di atas meja. Saat menyantap makanan, suasana terasa sangat hangat. Melia juga ikut mengobrol. Akan tetapi, Javier tidak banyak bicara, hanya Claire saja yang menjawab. Sesekali dia mengamati Giselle. Sepertinya Giselle tidak sekali pun berinteraksi dengan putrinya.Selesai makan malam, Emir mengantar mereka berdua keluar ruangan.Claire berpamitan dengan mereka, lalu bersama Javier kembali ke mobil.Mobil melaju dengan perlahan. Dia melihat dari kaca spion tengah. “Aku merasa hari ini Bu Giselle seperti orang luar saja.”Javier melepaskan kancing kerahnya, lalu memalingkan kepala tersenyum padanya. “Ternyata kamu menyadarinya?”“Aku hanya merasa ada yang aneh saja.” Claire bersandar di pundak Javier. “Saat Bu Giselle hendak berbicara, dia akan melihat wajah suaminya dulu. Selain itu, dia juga nggak punya interaksi dengan putrinya. Dia sungguh mirip dengan orang lu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1356

    Melia berjalan ke sisi mobil itu. Mobil berhenti di area parkiran. Widya menghentikan mobil, lalu membuka pintu. Siapa sangka baru saja Widya menuruni mobil, tampak Melia sedang berjalan ke sisinya. “Lama nggak berjumpa! Sepertinya kamu melewati hari-harimu dengan sangat bagus. Sekarang kamu malah sudah ganti mobil.”Widya sungguh tidak menyangka akan bertemu Melia. Senyuman di wajahnya seketika menghilang. “Memangnya kenapa? Aku juga nggak habisin uang keluarga kalian.”Saat Widya hendak pergi, Melia mengadang langkahnya. “Sudah tiga tahun. Kamu juga nggak perhatian apakah ibumu melewati harinya dengan baik di keluarga kami?”Ketika mengungkit masalah ibu, Widya mengalihkan pandangannya dan tidak berbicara.Saat Widya berumur 15 tahun, ibunya menikah lagi dengan seorang pebisnis. Sejak saat itu, dia bersama ibunya tinggal di Kediaman Gozali, lalu mengganti marganya. Hanya saja, Widya tahu dirinya dan ibunya hanyalah orang luar saja.Giselle sangat menuruti apa kata si lelaki. Dia beru

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status