Share

Bab 1261

Penulis: Daun Jahe
Aditya menunduk. Dia terkejut begitu mendengar kabar pertunangan Naomi dan Dimas. Bagaimanapun, kedua anak ini belum kenal terlalu lama. Dia tentu saja tidak tenang putrinya menikah dalam waktu yang begitu cepat, apalagi di saat hubungan Naomi dan Hardy baru berakhir.

Lantaran masih memikirkan hal ini, Aditya tidak berani bertindak gegabah. Dia pun mencari Javier untuk mengobrol karena Javier memiliki hubungan dengan Keluarga Ozara.

Aditya mengetahui sebuah fakta dari Javier bahwa hubungan Naomi dan Dimas hanya pura-pura. Dimas sendiri sudah bertunangan. Calon istrinya adalah putri dari raja judi. Hubungan mereka direstui oleh kedua keluarga.

Dimas berpura-pura bertunangan dengan Naomi untuk menguji reaksi Hardy. Meskipun Aditya sedikit marah mendengar kebenarannya, hal ini lebih baik dibandingkan alasan Dimas yang berbohong tentang pernikahannya.

"Ayah." Naomi duduk di sebelah Aditya, lalu memegang tangannya sambil bertutur, "Hardy benar-benar tulus padaku. Tolong izinkan kami bersama
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
akhirnya luluh juga ayahnya si Naomi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1262

    Di Vila Blue Canyon. Claire sedang berdiri di balkon sambil bertelepon. Begitu panggilan diakhiri, seseorang meletakkan jaket di pundaknya. Dia menoleh dan menatap Javier yang memeluknya dari belakang, lalu bertanya, "Kamu pulang lebih awal?"Javier tersenyum sembari membalas, "Urusan di perusahaan sudah selesai, jadi aku pulang."Claire membalikkan badan memandang Javier seraya berujar, "Kali ini, Hardy dan Naomi benar-benar sudah bersama. Sepertinya pertunangan pura-pura ada gunanya."Javier mencubit hidung Claire dengan pelan, lalu menimpali, "Kamu yang punya ide untuk meminta bantuan Dimas." Dia menyipitkan matanya sambil melanjutkan, "Berdasarkan wataknya, dia tidak akan melakukan sesuatu secara cuma-cuma. Kenapa dia bisa setuju membantumu?"Claire terkekeh-kekeh sembari berjinjit memeluk leher Javier. Dia menjawab, "Aku memanfaatkan dirimu."Javier mengernyit dan bertanya, "Memanfaatkanku?""Kamu kakak sepupunya. Memangnya dia bisa menolak? Kalau dia nggak mau membantu, kelak dia

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1263

    Hardy mengulurkan tangan ke arah Naomi. Kemudian, Aditya meletakkan tangan putrinya ke tangan Hardy. Naomi menatap Hardy, lalu mengikutinya berdiri di hadapan pembawa acara.Pembawa acara memandang Naomi sembari bertanya, "Naomi, apa kamu bersedia menjadi istri Hardy, menemaninya seumur hidup, selalu peduli padanya saat dia lelah, dan tidak akan meninggalkannya meskipun menghadapi kesulitan apa pun?"Naomi menatap Hardy sambil tersenyum dan menjawab, "Aku bersedia.""Hardy, apa kamu bersedia menjadikan Naomi sebagai istri, mencintainya dan melindunginya seumur hidup, selalu berada di sisinya setiap dia membutuhkanmu, dan tidak akan meninggalkannya dalam keadaan apa pun?" tanya pembawa acara kepada Hardy.Hardy menjawab dengan tegas, "Aku bersedia." Dia membuka veil Naomi dengan perlahan, lalu meraih wajahnya dan menciumnya. Mereka bertukar cincin dengan diiringi suara tepuk tangan para tamu.Pembawa acara tersenyum sembari berseru, "Selamat berbahagia untuk kedua mempelai!"Naomi melir

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1264

    "Nona Claire, ini aku," ucap seseorang dari ujung telepon.Mendengar suara ini, Claire sontak tersenyum dan memanggil, "Izza?"Izza sudah lebih dari setengah tahun tinggal di Negara Mardani. Dia mengatakan ingin mencari keberadaan orang tuanya di sana, tetapi selama ini tidak ada kabar darinya. Claire tidak menyangka akhirnya Izza menghubungi dirinya. Claire mengira Izza sudah melupakan dirinya."Maaf karena aku baru menghubungimu," ucap Izza."Nggak apa-apa. Yang penting kamu baik-baik saja." Claire bersandar di dinding sambil bertanya, "Bagaimana kabarmu di Negara Mardani?""Kabarku sangat baik, Nona nggak perlu khawatir. Aku akan segera pulang," jawab Izza.Claire sontak tertegun, lalu bertanya lagi, "Pulang ke mana?"Setelah diam sejenak, Izza menimpali dengan perlahan, "Aku sudah bertemu orang tuaku. Tapi, keadaannya nggak seperti yang aku bayangkan. Lebih baik aku kembali ke sisi Nona saja."Claire tidak mengatakan apa-apa. Dia bisa mendengar bahwa Izza sangat sedih. Ketika meng

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1265

    Perawat itu menjawab, "Program hamil. Sepertinya dia sangat berharap segera hamil, tapi anemia kronis dan beberapa peradangan membuatnya kesulitan hamil."Claire mengatupkan bibirnya. Perawat itu curiga Noni disiksa karena ada bekas ikatan di pergelangan tangannya. Namun, dia juga mengatakan Noni tampak berharap bisa segera hamil? Claire merasa masalah ini tidak sesederhana itu. Sebenarnya, kondisi Noni tidak ada hubungannya dengan Claire, jadi dia seharusnya tidak perlu ikut campur. Namun, dia tidak kuasa memikirkan sosok Noni beberapa tahun lalu. Kala itu, Noni yang merupakan putri Ketua Grup Zahra masih sangat angkuh. Dia adalah nona terhormat yang selalu dimanjakan dan disanjung orang-orang.Sayangnya, selain sombong, Noni juga bodoh. Jika bukan karena kenaifannya, dia tidak mungkin dimanfaatkan Kayla untuk melawannya. Pada akhirnya, Noni berakhir seperti ini karena pilihannya sendiri. Setelah membuat pilihan, dia harus berani menanggung konsekuensinya.Claire berdiri di koridor r

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1266

    Seabad seakan-akan telah berlalu sebelum Hans menyudahi siksaannya. Dia mendekap Noni dari belakang dan merapikan rambut yang menempel di lehernya sambil berkata, "Jangan pernah harap kamu bisa lepas dariku. Biarpun aku membencimu, kita akan terus bersama untuk saling menyiksa."Noni hanya diam dengan sorot mata yang perlahan meredup.Keesokan harinya, di sebuah kafe. Claire sedang menuang teh di ruang privat ketika seorang pelayan membuka pintu. Kemudian, seorang wanita berjalan masuk sambil memandang Claire dengan ekspresi bingung.Setelah pelayan itu undur diri, Claire menaruh cangkir tehnya, lalu mengulum senyum dan berkata, "Duduklah."Wanita itu duduk di depan Claire dan bertanya, "Maaf, ada urusan apa kamu mencariku?""Kamu asistennya Noni, 'kan? Aku mau tanya beberapa hal soal Noni," jawab Claire sambil menuangkan teh untuknya.Asisten itu berujar dengan nada kaget, "Kamu mengenal Nona Noni?""Bisa dibilang begitu," sahut Claire.Si asisten berujar dengan waspada, "Apa yang ing

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1267

    Noni memandang ke arah pintu yang ditutup Hans, entah apa yang sedang dipikirkannya. Setelah dia keluar dari kamar mandi, dia mendapati Hans telah menaruh segelas air hangat di meja. Tampaknya pria itu sudah pergi.Noni kembali ke ranjang dan melirik ke meja. Segelas air yang diletakkan di sana seakan-akan tengah mengejeknya. Dia menjauhkan gelas itu dari pandangannya, lalu kembali berbaring.Ketika terbangun untuk kedua kalinya, hari sudah sore. Noni sudah merasa lebih baik, tetapi tubuhnya masih sedikit lelah. Dia menghela napas lega begitu keluar kamar dan tidak menemukan Hans. Noni pergi ke dapur dan merebus semangkuk mi.Berhubung Hans mengambil ponselnya dan menyuruh orang untuk memantaunya, dia sudah sebulan lebih tidak menghubungi keluarganya. Bahkan saat Noni keluar, dia harus mendapatkan izin Hans terlebih dahulu dan harus diikuti orang-orangnya. Setiap hari, dia harus menahan penderitaan akibat perlakuan kejam pria itu. Dia hanya bisa merasa santai saat Hans tidak berada di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1268

    Berhubung suasana hatinya sedang bagus, Suryadi tidak mempermasalahkan hal itu. Dia langsung menukar gelas Noni dengan anggur merah seraya berkata, "Ada berbagai macam alkohol di sini, kamu bebas minum yang mana."Hans melempar senyum palsu dan berujar, "Sepertinya Pak Suryadi menyukai wanita yang kubawa.""Itu karena seleramu bagus, jadi tentu saja aku menyukainya. Pak Hans, apa kamu bisa memberikan wanita ini padaku?" kata Suryadi sambil merentangkan tangannya di sandaran kursi.Gerakan Hans yang sedang menuang minuman terhenti. Dia menaruh botol itu kembali ke meja dan berujar, "Pak Suryadi suka banget sama wanita ini, ya?"Suryadi mengelus dagu Noni sambil menyahut, "Iya, wanita ini punya aura khas yang berbeda dari para wanita di kelab. Pembawaannya sangat elegan. Kalau bukan karena aku melihatnya datang bersamamu, aku mungkin akan mengira dia seorang nona dari keluarga terhormat. Pak Hans temukan di mana wanita ini?"Cengkeraman Noni pada gelasnya mengencang. Hans meliriknya seki

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1269

    "Hans, aku sudah mengikuti keinginanmu, jadi ...." Sebelum Noni selesai bicara, Hans tiba-tiba melayangkan tamparan ke pipinya. Noni seketika mematung. Tamparan itu tidak keras, tetapi rasa sakitnya tidak hanya di fisik. Selain sengatan di pipi, hatinya juga hancur berantakan.Hans mencengkeram bahu Noni dan mengimpitnya ke dinding. Dia melirik ke suatu tempat, lalu menahan wajah wanita itu dan memaksanya menatap matanya. "Noni, kamu cuma wanita bekas yang tidak diinginkan siapa pun. Jangan harap kamu bisa lepas dariku!" ujar Hans dengan dingin.Mata Noni memerah, tetapi dia berusaha menahan air matanya supaya tidak terjatuh. Tanpa melihat ekspresi Noni, Hans langsung menyeretnya ke dalam lift.Setelah keduanya pergi, seorang pria yang mengawasi mereka bergegas kembali ke ruang privat. Dia menghampiri Suryadi dan melapor, "Pak Suryadi, sepertinya rumor di luar benar. Pernikahan antara Keluarga Zahra dan Keluarga Jetmadi batal karena Pak Hans membenci Nona Noni. Tapi, nyalinya sangat be

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2760

    Menjelang malam, di Kompleks Amara.Jessie sedang berkemas di kamarnya, menyiapkan barang-barang untuk perjalanan, termasuk panduan perjalanan darat serta berbagai perlengkapan yang mungkin dibutuhkan.Jules baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Melihat Jessie yang begitu serius mencari informasi tentang perjalanan, dia tidak bisa menahan tawanya. “Kita hanya pergi jalan-jalan, kenapa seperti mau pindah rumah saja?”“Barang cewek memang banyak! Mulai dari kosmetik, perawatan wajah, perlengkapan sehari-hari, camilan, oh ya, juga kamera, drone, dan payung. Semua sudah aku bawa!”Jules menyipitkan mata. “Bawa payung juga?”Jessie mengangkat kepala untuk melihat Jules, lalu berkata dengan serius, “Bagaimana kalau turun hujan? Bukannya akan terasa canggung?”Jules merasa tidak berdaya.Dua koper besar dan satu koper kecil sudah selesai dikemas. Jessie berdiri dan menatap barang bawaannya. Sepertinya memang agak berlebihan. Dia pun menggaruk pipinya sambil berkata, “Sepertinya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2759

    Jodhiva menggenggam tangannya. “Kita bicarakan nanti.”Claire melihat ke sisi Jessie dan Jules. “Jody dan Jerry sudah mengadakan resepsi pernikahan. Bagaimana dengan kalian?”Jessie membalas, “Kata Kak Jules, cocoknya di tanggal 9 September. Karena cuaca di awal bulan September nggak tergolong dingin, cuaca di siang hari tergolong hangat. Kalau malam, cuaca akan terasa dingin.”Ariel merasa syok. “Cuaca bulan September di sini masih panas? Nggak, biasanya di Pulau Persia, bulan September itu musim panas.”Jessie tersenyum. “Musim dingin di Pulau Persia sama seperti musim gugur di sini. Kalau kamu tidak suka musim salju, kamu bisa kembali ke Pulau Persia.”Steven meletakkan cangkir tehnya sembari berpikir sejenak. “Tanggal 9 September. Bukannya hanya tersisa 13 hari saja? Cepat juga.”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Cukup cepat juga.”Jodhiva melihat ke sisi Jules. “Pernikahan keluarga kerajaan pasti meriah?”Jules merangkul pundak Jessie. “Tentu saja. Pada saat itu, pernikahan aka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2758

    Yogi mengangguk. “Aku akan melakukannya.”Setelah berpamitan dengan Shawn, mereka bertiga memasuki bandara.Pada saat bersamaan, di bandara Kota Jimbar.Mike dan Emilia mengantar Hiro di depan pintu. Mike menyerahkan koper kepadanya. “Kalau ada waktu, sering main ke sini.”Hiro mengambil kopernya sembari mengangguk. Kemudian, dia membalikkan tubuhnya, berjalan ke dalam bandara.Emilia yang sedang menggendong kucing menggigit bibirnya. Dia menundukkan kepalanya menatap Kiumi. “Kelak mungkin kamu tidak akan bertemu Paman lagi.”Mike melirik Emilia sekilas. “Astaga, masih tidak merelakannya?”“Kiumi yang nggak merelakannya.”“Aku rasa kamu yang tidak merelakannya.” Mike membalikkan tubuhnya dengan tersenyum, kemudian berjalan ke depan mobil. Emilia mengikuti di belakang. Mike membuka pintu. “Kamu ini masih kecil. Kamu selesaikan sekolahmu, lalu usahakan untuk kuliah di ibu kota.”Emilia duduk di bangku samping pengemudi. Ketika mendengar kuliah di ibu kota, dia langsung memalingkan kepala

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2757

    Seperti kata pepatah, setiap kerugian pasti akan disertai dengan keuntungan. Lagi pula, dari dermaga itu, Keluarga Amkasa hanya akan mendapat pemasukan dari biaya singgah kapal dagang Organisasi Naga.Sekarang, setelah kaki putra Sorox patah akibat dipukul oleh Anton, Keluarga Amkasa sama sekali tidak menunjukkan respons apa pun, itu berarti mereka telah sepenuhnya menyinggung Sorox.Jangan harap mereka bisa berbisnis seperti biasa di masa depan. Bahkan, Organisasi Naga mungkin akan menjadi musuh Keluarga Amkasa. Meskipun mereka tidak lagi menggunakan dermaga Keluarga Amkasa, mereka tetap bisa membuka jalur baru dengan cara mereka sendiri.Pada akhirnya, Keluarga Amkasa justru mempersempit jalan mereka sendiri hanya demi mempertahankan keuntungan kecil ini.Yogi membalikkan kepalanya untuk melihat Dessy. “Ayo, kita pergi.”“Yogi, sebenarnya apa maksudmu? Sebenarnya kamu mau bantu atau tidak!” jerit Febri.Tanpa menoleh, Yogi berkata, “Tunggu kabar saja.”Kemudian, Yogi meninggalkan tem

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status