Share

Bab 1169

Author: Daun Jahe
last update Last Updated: 2024-02-21 12:10:02
Semua perhiasan ini adalah karya seni. Setiap perhiasan yang diukir bos toko ini terinspirasi dari cerita klasik pegunungan dan samudra.

Tatapan Claire tertuju pada gelang perak yang ada di rak. Ukiran burung di gelang ini sangat hidup. Claire pernah melihat desain ukiran bunga di gelang itu. Namun, Claire juga tidak bisa menggambar ukiran yang hidup seperti ini.

Pria itu berkata, "Gelang ini diukir oleh guruku dan masih ada banyak karya seni lainnya." Kemudian, dia menunjuk pajangan emas yang dihiasi dengan ukiran bunga. Di bagian atasnya juga ada hiasan batu akik berwarna hijau, biru, dan merah. Di bawah cahaya lampu, pajangan itu terlihat sangat indah.

"Apa ini cincin?" tanya Naomi. Dia mengamati sebuah cincin di dalam rak. Ini adalah pertama kalinya Naomi melihat desain seperti ini.

Terdapat ukiran emas di cincin itu dan 8 buah hiasan berlian kecil. Sementara itu, batu utama di cincin berwarna biru. Pria itu mengangguk, lalu menyahut sembari tersenyum, "Iya. Cincin ini juga hasil k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
siapa yg mau dibawa tu naomi atau claire kah?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1170

    Di vila Javier. Jessie terus menagih konsol gimnya kepada Steven, "Kakek sudah berjanji kepadaku. Kalau aku dapat nilai ujianku 90, Kakek akan mengembalikan konsol gim kepadaku."Steven sedang duduk di sofa sambil meminum teh. Dia merasa tidak berdaya. Sejak kecanduan main konsol gim, nilai ujian Jessie memerosot jadi 80. Steven meletakkan cangkir teh di atas meja dan menjelaskan, "Iya, aku memang pernah berjanji kepadamu. Kalau nilai ujianmu 90, aku akan mengembalikan konsol gim kepadamu. Tapi, syaratnya ... nilai ujian setiap pelajaran harus 90."Jessie tertegun, lalu dia menunduk dan menggaruk pipinya. Dia merasa kesulitan jika harus mendapatkan nilai 90 untuk setiap pelajaran.Steven tertawa. Dia menunjuk Jessie seraya melanjutkan, "Kamu itu sering dimanja kakakmu dan ayahmu. Mereka langsung memujimu kalau nilai ujianmu sedikit meningkat. Makanya kamu jadi sombong dan terus berpikiran untuk main gim."Jessie memohon dengan ekspresi cemberut, "Kalau begitu ... aku main 1 jam saja."

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1171

    "Benaran?" tanya Jessie dengan mata yang berkaca-kaca.Javier menyahut, "Um. Untuk apa Ayah membohongimu?"Jessie bertanya lagi dengan antusias, "Kelak aku bisa bertemu dengannya lagi, nggak?"Javier tidak bisa berkata-kata. Dia ingin memberi pelajaran kepada putrinya yang membela orang luar ini. Javier mengusap hidungnya, lalu mengalihkan topik pembicaraan, "Sekarang kamu mulai kecanduan main konsol gim. Bahkan, kamu membawa konsol gim ke sekolah."Jessie tertegun sejenak, lalu menunduk sembari berujar, "Aku cuma punya konsol gim."Javier membelai kepala Jessie dan bertanya, "Meskipun sudah pisah kelas dengan kakakmu, bukannya kamu masih punya teman-teman lain?""Mereka nggak suka sama aku," jawab Jessie.Ucapan Jessie membuat Javier heran. Bisa-bisanya ada orang yang tidak menyukai putrinya! Jelas-jelas, Jessie sangat cantik dan menggemaskan. Benar-benar keterlaluan!Javier menarik napas dalam-dalam, lalu bertanya lagi, "Kenapa mereka tidak menyukaimu?"Jessie menyahut dengan ekspres

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1172

    Di kediaman Keluarga Mahendra. Naomi menyampirkan jubah tidurnya di bahu, lalu duduk di kursi ruang kerja. Dia hanya menyalakan 1 lampu meja. Di bawah cahaya lampu, Naomi tampak fokus mendesain sketsa.Hujan deras masih belum reda. Namun, suara hujan sama sekali tidak memengaruhi konsentrasi Naomi. Telepon rumah di lantai bawah berdering. Naomi terkejut. Dia meletakkan pensilnya, lalu berdiri dan berjalan keluar dari ruang kerja. Setelah menyalakan lampu di koridor, Naomi segera turun ke lantai bawah.Entah siapa yang menelepon tengah malam begini. Namun, Naomi punya firasat seharusnya Aditya yang menelepon. Naomi segera menjawab panggilan telepon sembari tersenyum, "Ayah ...."Akan tetapi, ekspresi Naomi menjadi tegang setelah mendengar ucapan penelepon. Kemudian, Naomi dan Irene bergegas ke rumah sakit. Ada 2 orang di luar ruang UGD. Ekspresi Irene berubah drastis saat melihat sosok wanita yang berdiri di sana.Wanita itu berbalik dan memandang Naomi yang menghampiri ruang UGD. Naomi

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1173

    Javier merangkul pinggang Claire dan memeluknya dengan erat. Dia berucap, "Nanti siang aku akan pergi menjenguknya.""Jangan lupa bawa aku," kata Claire sambil merangkul leher Javier. Wanita yang tidak memakai riasan benar-benar memikat.Javier menyipitkan matanya. Tiba-tiba, dia melepaskan dasinya. Claire terkejut. Melihat Javier yang menggendongnya ke meja, Claire segera mendorong Javier dan memprotes, "Javier, kamu harus berangkat ke perusahaan ...."Javier melumat bibir Claire, lalu membelai pinggang Claire dan menceletuk, "Setengah jam saja."Claire tidak bisa berkata-kata.....Di rumah sakit. Aditya bangun pada pukul 10 pagi. Melihat Naomi yang menjaganya di samping, Aditya tersenyum dan memanggil, "Naomi."Naomi mendongak. Saat melihat ayahnya sudah sadar, Naomi langsung tersenyum dan berujar, "Ayah."Kemudian, ekspresi Naomi terlihat cemas. Dia menunduk sembari berkata, "Ayah, aku sangat mengkhawatirkanmu."Aditya adalah satu-satunya keluarga Naomi. Sebelumnya, Naomi juga tida

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1174

    Naomi berbalik. Namun, dia sama sekali tidak marah setelah mengetahui kebenarannya. Sebaliknya, Naomi sangat tenang saat berbicara, "Ayah, aku mau cari Irene dulu."Naomi keluar dari kamar pasien. Kebetulan, dia bertemu dengan Irene yang mengantar makan siang. Irene bertanya, "Nona, apa Tuan Aditya sudah sadar?"Naomi mengangguk. Akan tetapi, Irene melihat wajah Naomi sangat pucat. Irene yang khawatir bertanya lagi, "Nona, kamu kenapa?"Naomi menunduk sembari bertanya balik, "Merry itu ibuku, kamu juga tahu, 'kan?"Irene terkejut. Dia melirik kamar pasien sekilas, lalu menyahut, "Tuan Aditya sudah memberitahumu?"Naomi mengangguk. Irene menarik napas dalam-dalam. Kemudian, dia mulai bercerita, "Nyonya Merry itu memang ibumu. Dia juga artis yang sangat terkenal di dunia hiburan dulu. Waktu itu, dia terkenal sebagai 'penerus' Prisca. Setelah Prisca menikah dengan kepala Keluarga Fernando dan mundur dari dunia hiburan, ayahmu yang bertanggung jawab untuk memanajeri Nyonya Merry."Irene me

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1175

    Merry tampak mengerucutkan bibirnya."Tak peduli apa tujuanmu mendekati Naomi, kamu yang pilih untuk meninggalkannya dulu. Sekarang, dia cuma putriku seorang diri. Kalian sama sekali tidak punya hubungan," tegas Aditya.Merry berbalik bertanya, "Gimana kamu bisa yakin bahwa Naomi nggak mau mengakuiku? Bagaimanapun, aku adalah ibu kandungnya.""Aku nggak mau mengakuimu," jawab Naomi yang muncul di depan pintu. Tatapannya terhadap Merry bukan lagi sopan dan penuh hormat. Sementara itu, Merry tertegun sejenak. Dia tidak menyangka bahwa putrinya akan menolak dengan begitu tegas. Naomi berjalan ke samping ayahnya, lalu memandangnya sambil berkata, "Aku nggak punya ibu dan hanya memiliki ayah. Bagiku, itu adalah fakta yang nggak akan berubah."Merry berkata, "Naomi, bagaimana bisa kamu ....""Karena ada Ayah, baru ada aku yang hari ini," ucap Naomi.Pernyataan Naomi membuat ekspresi Merry sedikit berubah. Saat ini, dia menoleh ke arah Irene yang muncul di luar pintu sembari bertanya, "Kamu

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1176

    Sebelum pisah kelas, Jessie masih bisa bermain dengan Lisa dan kakaknya. Saat ini, gadis itu tampak menghela napas. Dia tiba-tiba merindukan momen sebelum mereka beda kelas."Hei, awas!" Sebelum Jessie sempat bereaksi, bola basket telah mendarat di kepalanya. Dia menjerit sebelum jatuh ke tanah.Beberapa anak laki-laki yang mengenakan seragam basket berlari mendekat dan mengambil bola. Mereka adalah senior yang lebih tua dua tahun dari Jessie. Salah satu dari mereka bertanya, "Maaf, apa kamu baik-baik saja?"Jessie mengusap bagian belakang kepalanya yang terbentur. Dia mendongak, lalu menjawab sambil tersenyum, "Aku baik-baik saja!"Beberapa anak laki-laki itu terdiam dengan ekspresi serupa. Mereka seakan-akan sedang melihat seorang malaikat. Sementara itu, seorang bocah tampan yang berkulit cerah datang. Sikapnya terlihat sangat dewasa. Dia meraih tangan Jessie untuk membantunya bangkit, lalu berkata, "Maaf, Dik. Mereka nggak sengaja. Apa kamu terluka?"Jessie tampak menggeleng. Beber

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1177

    Naomi berdiri di sana. Dia mengambil napas dalam-dalam untuk meredakan rasa gugupnya. Claire menoleh ke arah Fendra, lalu bertanya, "Gimana menurutmu?"Fendra menopang dagunya sambil menjawab, "Menggunakan motif tradisional sebagai inspirasi desain perhiasan, benar-benar ide yang bagus."Desain pertama adalah sebuah kalung. Perhiasan ini terbuat dari ukiran giok yang membentuk motif bunga, dengan bunga botan dan teratai sebagai inti, lalu dikelilingi oleh berbagai ukuran dan ketebalan kelopak bunga yang berbeda.Bagian tengah dan dasar dari kelopak bunga disusun dengan mutiara bulat yang teratur. Desain seperti ini sangat cocok untuk perhiasan kalung yang indah.Sementara itu, desain kedua adalah cincin yang diukir dengan sangat rapi, dengan desain yang didominasi oleh bunga krisan yang bermekaran. Pola melingkar pada ujung kelopak bunga krisan yang panjang dan ramping dapat terlihat jelas.Selain itu, batu permata yang tertanam di pusat bunga harus menggunakan topaz kuning yang indah

    Last Updated : 2024-02-21

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2565

    Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2564

    “Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2563

    “Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2562

    Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2561

    Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2560

    Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2559

    Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2558

    Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2557

    Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan

DMCA.com Protection Status