Share

Bab 1173

Author: Daun Jahe
Javier merangkul pinggang Claire dan memeluknya dengan erat. Dia berucap, "Nanti siang aku akan pergi menjenguknya."

"Jangan lupa bawa aku," kata Claire sambil merangkul leher Javier. Wanita yang tidak memakai riasan benar-benar memikat.

Javier menyipitkan matanya. Tiba-tiba, dia melepaskan dasinya. Claire terkejut. Melihat Javier yang menggendongnya ke meja, Claire segera mendorong Javier dan memprotes, "Javier, kamu harus berangkat ke perusahaan ...."

Javier melumat bibir Claire, lalu membelai pinggang Claire dan menceletuk, "Setengah jam saja."

Claire tidak bisa berkata-kata.

....

Di rumah sakit. Aditya bangun pada pukul 10 pagi. Melihat Naomi yang menjaganya di samping, Aditya tersenyum dan memanggil, "Naomi."

Naomi mendongak. Saat melihat ayahnya sudah sadar, Naomi langsung tersenyum dan berujar, "Ayah."

Kemudian, ekspresi Naomi terlihat cemas. Dia menunduk sembari berkata, "Ayah, aku sangat mengkhawatirkanmu."

Aditya adalah satu-satunya keluarga Naomi. Sebelumnya, Naomi juga tida
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
oohh Merry itu ibunya noumi
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1174

    Naomi berbalik. Namun, dia sama sekali tidak marah setelah mengetahui kebenarannya. Sebaliknya, Naomi sangat tenang saat berbicara, "Ayah, aku mau cari Irene dulu."Naomi keluar dari kamar pasien. Kebetulan, dia bertemu dengan Irene yang mengantar makan siang. Irene bertanya, "Nona, apa Tuan Aditya sudah sadar?"Naomi mengangguk. Akan tetapi, Irene melihat wajah Naomi sangat pucat. Irene yang khawatir bertanya lagi, "Nona, kamu kenapa?"Naomi menunduk sembari bertanya balik, "Merry itu ibuku, kamu juga tahu, 'kan?"Irene terkejut. Dia melirik kamar pasien sekilas, lalu menyahut, "Tuan Aditya sudah memberitahumu?"Naomi mengangguk. Irene menarik napas dalam-dalam. Kemudian, dia mulai bercerita, "Nyonya Merry itu memang ibumu. Dia juga artis yang sangat terkenal di dunia hiburan dulu. Waktu itu, dia terkenal sebagai 'penerus' Prisca. Setelah Prisca menikah dengan kepala Keluarga Fernando dan mundur dari dunia hiburan, ayahmu yang bertanggung jawab untuk memanajeri Nyonya Merry."Irene me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1175

    Merry tampak mengerucutkan bibirnya."Tak peduli apa tujuanmu mendekati Naomi, kamu yang pilih untuk meninggalkannya dulu. Sekarang, dia cuma putriku seorang diri. Kalian sama sekali tidak punya hubungan," tegas Aditya.Merry berbalik bertanya, "Gimana kamu bisa yakin bahwa Naomi nggak mau mengakuiku? Bagaimanapun, aku adalah ibu kandungnya.""Aku nggak mau mengakuimu," jawab Naomi yang muncul di depan pintu. Tatapannya terhadap Merry bukan lagi sopan dan penuh hormat. Sementara itu, Merry tertegun sejenak. Dia tidak menyangka bahwa putrinya akan menolak dengan begitu tegas. Naomi berjalan ke samping ayahnya, lalu memandangnya sambil berkata, "Aku nggak punya ibu dan hanya memiliki ayah. Bagiku, itu adalah fakta yang nggak akan berubah."Merry berkata, "Naomi, bagaimana bisa kamu ....""Karena ada Ayah, baru ada aku yang hari ini," ucap Naomi.Pernyataan Naomi membuat ekspresi Merry sedikit berubah. Saat ini, dia menoleh ke arah Irene yang muncul di luar pintu sembari bertanya, "Kamu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1176

    Sebelum pisah kelas, Jessie masih bisa bermain dengan Lisa dan kakaknya. Saat ini, gadis itu tampak menghela napas. Dia tiba-tiba merindukan momen sebelum mereka beda kelas."Hei, awas!" Sebelum Jessie sempat bereaksi, bola basket telah mendarat di kepalanya. Dia menjerit sebelum jatuh ke tanah.Beberapa anak laki-laki yang mengenakan seragam basket berlari mendekat dan mengambil bola. Mereka adalah senior yang lebih tua dua tahun dari Jessie. Salah satu dari mereka bertanya, "Maaf, apa kamu baik-baik saja?"Jessie mengusap bagian belakang kepalanya yang terbentur. Dia mendongak, lalu menjawab sambil tersenyum, "Aku baik-baik saja!"Beberapa anak laki-laki itu terdiam dengan ekspresi serupa. Mereka seakan-akan sedang melihat seorang malaikat. Sementara itu, seorang bocah tampan yang berkulit cerah datang. Sikapnya terlihat sangat dewasa. Dia meraih tangan Jessie untuk membantunya bangkit, lalu berkata, "Maaf, Dik. Mereka nggak sengaja. Apa kamu terluka?"Jessie tampak menggeleng. Beber

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1177

    Naomi berdiri di sana. Dia mengambil napas dalam-dalam untuk meredakan rasa gugupnya. Claire menoleh ke arah Fendra, lalu bertanya, "Gimana menurutmu?"Fendra menopang dagunya sambil menjawab, "Menggunakan motif tradisional sebagai inspirasi desain perhiasan, benar-benar ide yang bagus."Desain pertama adalah sebuah kalung. Perhiasan ini terbuat dari ukiran giok yang membentuk motif bunga, dengan bunga botan dan teratai sebagai inti, lalu dikelilingi oleh berbagai ukuran dan ketebalan kelopak bunga yang berbeda.Bagian tengah dan dasar dari kelopak bunga disusun dengan mutiara bulat yang teratur. Desain seperti ini sangat cocok untuk perhiasan kalung yang indah.Sementara itu, desain kedua adalah cincin yang diukir dengan sangat rapi, dengan desain yang didominasi oleh bunga krisan yang bermekaran. Pola melingkar pada ujung kelopak bunga krisan yang panjang dan ramping dapat terlihat jelas.Selain itu, batu permata yang tertanam di pusat bunga harus menggunakan topaz kuning yang indah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1178

    "Bu Claire," panggil Widya yang sepertinya ada urusan. Dia bergegas ke sisi Claire, lalu melanjutkan, "Ada seorang wanita yang datang ke lobi dan bilang ingin mencari Naomi."Mendengar ucapan Widya, Claire tak kuasa bertanya sambil mengernyit, "Masih muda atau sudah tua?"Widya menjawab, "Dia mungkin berusia sekitar 30 sampai 40 tahunan. Auranya sangat berkelas dan berpenampilan dengan merek terkenal. Dia jelas bukan wanita yang berlatar belakang biasa."Claire mampu menebak siapa wanita itu. Dia adalah ibu kandung Naomi. Javier mengatakan bahwa Aditya mundur dari Agensi Majestik karena hubungannya dengan Merry. Mereka pernah berkencan, tetapi hubungan mereka tidak pernah diumumkan. Itu adalah hubungan rahasia yang sangat tersembunyi. Kini, banyak orang yang tidak tahu tentang hal tersebut.Merry melahirkan Naomi untuk Aditya, tetapi hubungan mereka berakhir ketika wanita itu menjalin hubungan dengan Ricky.Aditya membesarkan putrinya sendirian. Dia adalah ayahnya Naomi, tetapi tidak a

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1179

    Claire tidak berkata apa-apa. Merry bahkan menunggu sampai sore. Ketika Naomi melewati lobi setelah jam pulang kerja, dia baru menyadari bahwa ibunya masih ada di sana. Dia mendengar staf lobi bergosip bahwa wanita itu telah menunggu sepanjang siang. Naomi pun merasa heran.Begitu melihat Naomi, Merry segera berdiri sambil tersenyum. Kakinya mungkin terasa kaku karena duduk terlalu lama. Itu sebabnya, cara dia berjalan agak aneh. Merry memanggil, "Naomi."Naomi mundur dua langkah dan tidak membiarkan dia mendekat. Segera setelah itu, dia bertanya, "Untuk apa kamu datang mencariku?""Aku ...." Merry menyadari bahwa Naomi benar-benar waspada terhadapnya. Namun, masalah ini tidak dapat ditunda lagi. Kalaupun harus tebal muka, Merry tetap akan mendekatinya.Merry meraih tangannya, lalu menjelaskan, "Naomi, aku tahu kamu kesal padaku. Kala itu, aku terpaksa meninggalkanmu."Sementara itu, Naomi menatap tangan ibunya. Tangannya itu terawat dengan baik, bahkan sangat halus. Dia sama sekali ti

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1180

    Steven sama sekali tidak menjaga harga diri putranya. Dia berkata, "Kalau bukan ibumu yang ingin memukulmu, mana mungkin kamu akan menahan diri?"Javier sontak melirik ke arah ayahnya. Jerry yang memahami perkataan kakeknya pun segera bertanya, "Ayah, apa Nenek pernah memukulmu dulu?"Javier menoleh ke arah Jerry sambil bertanya, "Kamu mau coba dihajar?"Mendengar ini, Jerry langsung terdiam. Claire mendekatinya seraya berkata, "Hebat juga. Sekarang, kamu sudah bisa mengancam putramu, ya?"Javier malah menjawab dengan serius, "Anak laki-laki tidak boleh terlalu dimanja. Kalau memang perlu, dia tetap harus dihajar."Jerry mengeluh dengan kesal, "Kenapa cuma anak laki-laki? Gimana dengan Jessie?"Jessie mengedipkan matanya sambil menjawab, "Aku cukup patuh ...."Mendengar ini, Jerry pun menghela napas seperti orang dewasa sebelum berkata, "Jadi anak laki-laki sangat nggak enak. Kenapa Ibu nggak melahirkanku sebagai anak perempuan saja?"Claire menyendok sup ke dalam mangkuknya, lalu menj

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1181

    Jessie bertanya dengan bingung, "Hal semacam apa yang termasuk nggak pantas?"Jerry menyahut, "Seperti berpelukan dan berciuman. Ayah sudah bilang, laki-laki nggak boleh berbuat macam-macam terhadap perempuan. Itu hal yang nggak sopan. Ayah juga bilang, setelah adik perempuan tumbuh dewasa, kakak laki-laki nggak boleh asal memeluknya."Mendengar ini, Claire hampir tersedak. Ternyata Javier mengajarkan anak-anak tentang kontak fisik dengan sangat baik.Jessie sepertinya sudah paham. Pantas saja dulu dia masih boleh tidur dengan kakak laki-lakinya, sedangkan sekarang dia harus tidur sendiri. Namun, dia tiba-tiba terpikirkan sesuatu. "Ibu, kalau dia mengelus kepalaku, apa itu termasuk nggak pantas?" tanya Jessie.Claire berdeham, lalu menjawab, "Mengelus kepala masih termasuk hal wajar.""Berarti asalkan nggak berpelukan dan berciuman nggak apa-apa, 'kan?" tanya Jessie memastikan.Claire mengangguk sambil menyentil dahi Jessie perlahan, lalu berkata, "Kamu masih kecil. Ketika usiamu sudah

Pinakabagong kabanata

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status