Claire tertegun sejenak. Kemudian, dia mendongak dan bertanya sambil tersenyum, "Gimana kamu bisa tahu?"Javier mengusap ujung hidungnya dan berkata, "Kurasa mayat yang ditemukan di rumah itu adalah putri Graham."Claire menunduk tanpa mengatakan apa-apa. Sepertinya Sheldon sudah membalaskan dendam putrinya. Kemungkinan besar dia memperlakukan Jemima dengan cara yang sama seperti yang wanita itu lakukan pada putrinya.Claire bertanya, "Keluarga Yamin nggak mungkin diam saja, 'kan?"Javier tertawa dan berujar, "Lantas kenapa? Keluarga Yamin tidak akan berani membuat masalah dengan musuh yang tidak mereka tahu. Selain itu, Benn juga tidak akan membiarkan mereka bertindak sesukanya."Claire menyandar ke pelukan Javier dan memainkan kancingnya sambil berkata, "Kalau gitu, Benn harus tahu kalau Chelsea masih hidup."Javier menggendong istrinya ke sofa, lalu mengecupnya dan membalas, "Itu urusannya, kita tidak perlu ikut campur."Dua hari kemudian, Chelsea datang ke rumah sakit, tetapi tidak
Javier tersenyum dan berkata, "Biarkan mereka urus masalah mereka sendiri."....Satu minggu setelah Chelsea pulang ke Negara Makronesia, dia tiba-tiba menghadiri sebuah gelar wicara. Semua orang tahu bahwa pembawa acaranya berani mengajukan pertanyaan apa pun. Bahkan, pembawa acara langsung menanyakan gosip antara Chelsea dan Benn di depan semua penonton.Saat kamera diarahkan ke Chelsea, dia terdiam sejenak. Kemudian, Chelsea menjawab seraya tersenyum, "Gosip itu memang benar."Pembawa acara yang terkejut bertanya, "Benaran?"Chelsea menyahut, "Iya. Tapi, hubunganku dengan Tuan Benn agak spesial. Jadi, aku memutuskan untuk menutupinya.""Chelsea, kamu memang berani sekali," komentar pembawa acara. Setelah itu, dia bertanya lagi, "Jadi, sebenarnya apa hubunganmu dengan Tuan Benn?"Chelsea memainkan anting-antingnya. Hari ini, dia memakai riasan tipis dan gaun berwarna hijau. Aura Chelsea sangat elegan. Chelsea memandang ke arah kamera sambil menjawab, "Sekarang .... Kalau sekarang Tua
Chelsea mengangkat laptop, lalu melihat ke layar dan membaca isi pesan tersebut.[ Aku tunggu kamu. ]Satu bulan kemudian, Chelsea diundang ke acara yang diadakan oleh merek mewah di Negara Hyugana. Chelsea mengenakan gaun berwarna biru yang dihiasi berlian. Dia yang berdiri di karpet merah tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah reporter. Kemudian, dia mengikuti staf berjalan ke dinding autograf untuk membubuhkan tanda tangannya.Tiba-tiba, semua orang menjadi heboh. Chelsea menoleh, dia melihat Benn dan pihak penyelenggara acara berjalan masuk. Chelsea tidak bertemu dengan pria ini selama 1 bulan. Di bawah cahaya lampu, Benn terlihat sangat tampan dan menarik perhatian. Chelsea merasa Benn sedikit berubah.Chelsea dan Benn saling bertatapan. Chelsea tersenyum, lalu menyerahkan pena kepada staf yang berdiri di samping. Ketika Benn berjalan melewati Chelsea, dia menyentuh jari-jari Chelsea sekilas. Tidak ada yang menyadari hal ini. Namun, jantung Chelsea berdebar kencang. Kemudian,
Chelsea dan Claire saling berpandangan, lalu Chelsea berkomentar, "Kita memang berjodoh."Claire menopang dagunya sembari menimpali, "Beberapa waktu yang lalu, aku dan Javier khawatir Benn akan menjomblo. Nggak disangka ...."Javier tertawa dan menyela, "Bagaimanapun, Benn itu pria tua yang sudah berusia 37 tahun. Hidupnya tidak lama lagi."Benn menatap Javier seraya menyergah, "Kita hanya beda 3 tahun.""Sudahlah, kalian sudah dewasa, tapi masih suka beradu mulut seperti anak kecil. Claire dan Chelsea ada di sini, kalian benar-benar tidak tahu malu," tegur Cecilia. Namun, dia tetap tersenyum senang.Chelsea dan Claire juga tertawa. Cecilia mengambil gelas anggur, lalu menatap Chelsea sambil berkata, "Chelsea, aku mau mewakili ibunya Benn untuk minta maaf kepadamu atas perbuatannya."Chelsea tertegun sejenak, lalu segera mengambil gelas anggur dan berucap, "Bu Cecilia, sebenarnya aku ...."Cecilia menyela, "Yuna itu menantu Keluarga Tanaka, jadi aku mewakili Yuna dan Keluarga Tanaka un
Beberapa hari kemudian, di Negara Shawana. Candice melihat berita Benn yang mengakui berpacaran dengan Chelsea di majalah. Reporter juga mengambil foto mereka berdua. Candice berujar, "Nggak disangka, mereka benar-benar bersama!"Louis yang duduk di samping sedang meminum kopi. Dia mengangkat alis sembari berkomentar, "Ini kabar bagus.""Tentu saja, Chelsea sudah menemukan kebahagiaannya. Jadi, dia nggak akan memikirkanmu lagi," ucap Candice sambil menopang dagunya. Dia pun tertawa.Louis hampir tersedak kopi. Dia meletakkan cangkir kopi di atas meja dan bertanya, "Kamu mengkhawatirkan hal ini?"Candice tertawa dan menyahut, "Aku cuma bercanda. Mana mungkin aku mengkhawatirkan hal ini? Hanya saja, aku merasa ...."Candice menunduk seraya melanjutkan, "Dulu, Chelsea sangat menyukaimu sehingga menghabiskan waktu 6 tahun untuk mengejarmu. Dia pasti sedih sekali waktu kalian putus. Sekarang, akhirnya Chelsea menemukan kebahagiaannya. Aku ikut merasa senang karena Chelsea bisa melupakan mas
Candice berjalan keluar dari ruang pemeriksaan USG sambil mengusap perutnya. Dia sama sekali belum siap karena belum memikirkan untuk menjadi seorang ibu.Candice mengingat kembali semua tindakan Louis, dia mengatakan bahwa Candice gemuk. Namun, Louis tidak membatasi Candice makan. Louis juga melarang Candice bergadang, makan makanan rongsok, memakai sepatu hak tinggi, dan melakukan aktivitas yang terlalu berat. Bukannya ini berarti Louis sudah tahu sejak awal?Louis menunggu Candice di koridor. Dia melihat Candice menghampirinya. Sebelum Louis sempat bicara, Candice langsung menyerahkan hasil pemeriksaan kepada Louis dan bertanya, "Kenapa kamu nggak memberitahuku lebih awal?"Louis mengambil hasil pemeriksaan itu. Dia bertanya balik saat melihat ekspresi Candice yang sedih, "Kamu ... tidak menginginkan anak ini?"Candice menyahut dengan buru-buru, "Tentu saja bukan. Kalau kamu memberitahuku lebih awal, aku bisa mempersiapkan mental dulu. Sekarang, aku masih belum siap, tapi tiba-tiba
Benn mengernyit sembari berkomentar, "Apa kamu tidak malu?" Benn merasa terganggu kalau Javier tinggal beberapa hari lagi.Javier meletakkan cangkir teh di atas meja, lalu menimpali dengan ekspresi datar, "Untuk apa aku malu?"Benn tertawa sinis. Dia memegang ujung meja dan memandang Javier seraya bertanya, "Jangan-jangan menyukaimu karena kamu tidak tahu malu?"Javier menggulung lengan kemejanya dan bertanya balik dengan santai, "Apa kamu masih memedulikan rasa malumu saat mengejar kekasihmu?"Benn tidak bisa berkata-kata. Sementara itu, Claire dan Chelsea yang berdiri tak jauh dari sana sama-sama berbalik. Chelsea menyenggol lengan Claire dan bertanya, "Apa mereka berdua selalu begitu?"Claire menatap Chelsea sambil menyahut, "Sekarang kamu tahu, 'kan? Mereka sudah berumur 30-an tahun, tapi masih begitu kekanak-kanakan."Chelsea benar-benar terkejut. Bagaimanapun, Javier tampak karismatik di depan semua orang dan sikapnya sangat dingin. Namun, sikap Javier agak berbeda saat bersama B
Javier tertawa dan berucap, "Kamu memberi mereka cincin?"Claire mendekati Javier, lalu mengedipkan mata dan menyahut, "Tentu saja. Daripada mereka memesan cincin di tempat lain, bukannya lebih baik kalau aku memberikannya dulu?"Javier mengusap kepala Claire. Dia menimpali, "Um. Semua yang dibilang kamu memang benar."Tiba-tiba, ponsel Claire berdering. Candice mengirim pesan kepada Claire. Kemudian, Claire berujar sambil tersenyum lebar setelah membaca pesannya, "Javier, sebentar lagi kamu akan menjadi paman!"Javier merangkul Claire dan menanggapi, "Um. Ada satu kabar bagus lagi. Cahya punya anak perempuan.""Cherry sudah melahirkan?" tanya Claire yang kaget sembari menatap Javier.Javier memainkan rambut Claire seraya menyahut, "Um. Aku baru dapat kabarnya tadi."Setengah tahun kemudian. Setelah toko Soulna di Negara Shawana stabil, Javier dan Claire pun kembali ke ibu kota saat musim gugur.Cherry sudah melahirkan putrinya beberapa bulan yang lalu. Claire pergi ke kediaman Keluarg
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di
Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan
Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa
Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric
Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan