Namun tak disangka, editor malah melindunginya. Jangan-jangan editor mengetahui sesuatu?Kepikiran hal ini, raut wajahnya kelihatan tidak bagus.Saat editor memerintah bawahan untuk memeriksa rekaman CCTV, William langsung berkata, “Berhubung … semua ini salah paham, ya sudah, lupakan saja.”Karyawan yang berada di samping saling bertukar pandang. Mereka merasa ada yang aneh.Hendri menatapnya. “Kenapa tidak usah periksa rekaman CCTV? Semalam kamu menjebloskanku ke penjara. Aku tidak terima untuk difitnah. Aku ingin membuktikan kesucianku.”“Kamu ….” William tampak emosi. Dia menggertakkan giginya sembari berkata, “Aku salah paham sama kamu. Di sini, aku minta maaf sama kamu.”Hendri tersenyum. “Berhubung semua ini salah paham, kurasa tidak usah repot-repot memeriksa rekaman CCTV lagi.”Setelah rapat berakhir, William mengikuti langkah Hendri, membawanya ke area tangga darurat. William mencengkeram kerah pakaian Hendri, lalu berkata dengan geram, “Apa kamu beri tahu Pak Jimmy?”Hendri
Hendri menunjukkan senyuman lugu. “Aku sudah beri kamu kesempatan untuk minta maaf. Kamu sendiri yang tidak bersedia.”William malah tersenyum. “Kamu suruh aku minta maaf sama bocah tengik sepertimu?” Tenaga tangan William semakin kuat lagi. “Apa kamu lagi mimpi? Kamu kira kamu itu siapa?”Hendri melepaskan tangan William, lalu merapikan kerah kemejanya yang kusut itu. Gerakannya membuat William terbengong di tempat.Setelah itu, Hendri berjalan mendekatinya. Lantaran memiliki tinggi badan yang lebih tinggi, wibawanya pun terasa lebih mencekam. “kamu tidak perlu tahu aku itu siapa.”Hendri mengangkat tangan menepuk-nepuk wajah William. “Berhubung Pak William tidak berhasil untuk memfitnahku, lebih baik kamu menyerah saja. Aku punya aib di tanganmu. Sudah seharusnya kamu bersikap baik terhadapku. Kalau tidak, aku tidak berani menjamin rahasia ini akan diketahui orang ketiga.”“Kamu …. beraninya kamu mengancamku?” William semakin emosi lagi. Hanya saja, dia sudah tidak berani bersikap co
Claire dan Widya tiba di depan pintu ruang departemen perencanaan. Dia melihat kepala departemen sedang membawa Naomi keliling ruangan. Meski Naomi adalah putri dari bos Grup Esterna, dia sangatlah merendah. Dia tidak mengenakan pakaian dan juga aksesori mewah.Ketika kepala departemen berbicara dengannya, Naomi pun terus tersenyum. Dapat diketahui bahwa Naomi adalah seorang wanita yang sangat beretika. Dia sungguh berbeda dengan putri keluarga kaya yang manja dan egois itu.Kepala departemen menyadari keberadaan Claire. Dia berjalan maju sembari tersenyum. “Bu Claire.”Naomi menatap ke sisi Claire. Dia juga mengangguk sembari tersenyum pada Claire.Claire juga melihatnya, lalu bertanya dengan tersenyum, “Hari ini pertama harinya kamu bekerja. Apa kamu terbiasa?”Naomi tertegun sejenak, kemudian membalas, “Masih nggak begitu terbiasa. Tapi Ibu tenang saja, aku pasti akan segera adaptasi.”Claire menunduk sembari tersenyum. “Aku percaya sama kamu.”Sewaktu di rumah sakit, Naomi memang p
Benn menopang dagunya dengan salah satu tangannya, lalu menunjukkan senyuman lebar. “Bagaimanapun, kelak dia akan menjadi seorang tokoh terkemuka. Sepertinya tidak ada salahnya jika Keluarga Tanaka ingin mengenalnya terlebih dahulu? Setelah aku punya anak nanti, bisa jadi anakku akan menjadi sahabat atau istrinya.”Javier melanjutkan tanpa menatap Benn. “Kalau begitu, aku beri selamat di awal.”Benn tertegun sejenak, lalu tertawa. “Umur putrimu sebaya sama anak itu. Apa kamu tidak berencana untuk mendahuluiku?”“Tidak tertarik.” Javier mengangkat kepalanya. “Meski putriku tidak menikah, aku juga bisa menghidupinya.”Benn tersenyum. “Semuanya belum pasti.”Pelayan menghidangkan makanan ke atas meja. Saat ini, ponsel Benn berdering. Dia melihat layar ponselnya, lalu menyerahkannya kepada pengawal. “Usir dia.”Pelayan mengangguk, lalu mengambil ponsel untuk mengangkatnya.Di sisi lain, Angie yang berbicara dengan pengawal itu emosi langsung mengakhiri panggilan. Jelas-jelas waktu itu Benn
Angie mengepal erat tangannya. Di mata Angie, jelas-jelas Candice sedang menyindirnya, Candice sedang mentertawakannya!Saat mereka melewati sisi Angie, ujung bibir Angie melengkung ke atas. Dia melepaskan gelangnya, lalu memasukkannya ke dalam topi yang menggantung di belakang pakaian Jessie.Tetiba Angie menjerit, “Gelangku hilang!”Ketika mendengar suara dari belakang, Candice spontan menghentikan langkahnya, lalu memalingkan tubuhnya untuk melihat.Angie sedang berbicara dengan manajer lobi mengenai masalah kehilangan gelangnya. Saat tatapannya tertuju pada diri Candice, Angie berlagak kepikiran sesuatu, lalu menunjuk ke sisinya. “Tadi anak perempuan itu menabrakku. Pasti dia yang mencuri gelangku.”Manajer lobi menyuruh pelayan untuk menghampiri Candice dan yang lain. Pelayan berjalan ke sisi mereka, lalu berkata, “Maaf, Nona. Gelang Nona di sana hilang. Bagaimana kalau kedua anak ini ….”Akhirnya Candice mengerti! Jebakan lagi!Pelayan hendak menggeledah tubuh Jessie. Namun, Jerr
“Omong kosong!” Raut wajah Angie langsung berubah. Kenapa bocah cilik ini bisa tahu bahwa berlian ini palsu? Padahal Angie membeli produk KW yang menyerupai aslinya. Meski gelang ini bukanlah produk asli, dia juga menghabiskan uang 2 juta untuk produk ini!Candice tidak meladeninya lagi. Dia mengangkat-angkat alisnya sembari tersenyum. “Jerry memang hebat.”Manajer lobi menatap anak kecil itu dengan syok. “Bagaimana kamu bisa tahu bahwa berlian ini bukan berlian asli?” Bahkan dia sendiri juga tidak bisa membedakannya.Jerry mendengus, lalu membalas dengan arogan, “Ibuku adalah seorang desainer perhiasan. Aku sering berhubungan dengan berlian. Dulu aku juga sering mendengar cerita berlian dari ibuku. Berlian asli adalah benda paling keras di dunia ini. Meski digosok dengan kertas pasir, juga nggak akan meninggalkan bekas, apalagi pijakanku tadi. Coba kalian lihat!”Jerry memperlihatkan gelang berlian ke hadapan mereka. “Aku sudah menginjaknya tadi, sekarang tampak ada banyak bekas gores
Saat manajer lobi melihat Javier, raut wajahnya langsung berubah pucat. Ternyata anak-anak ini anaknya Javier!Angie pun terbengong.Lelaki di hadapannya sangat tampan dan berwibawa. Pakaian yang dikenakannya juga kelihatan sangat mahal. Dalam sekilas mata, dapat diketahui bahwa lelaki ini memiliki identitas yang tidak biasa.Candice berjalan ke hadapan Javier. “Tuan Javier, kamu lagi di sini? Kebetulan sekali, Jessie ditindas hingga menangis!”Manajer lobi segera mendorong pelayan ke samping, lalu berjalan ke hadapannya dengan mengangguk. “Tuan, aku minta maaf telah membuat putri kesayanganmu mengalami hal tidak menyenangkan.”Tuan Javier? Ternyata lelaki ini adalah Javier Fernando yang terkenal di ibu kota!Kedua kaki Angie seketika terasa lemas. Wajahnya juga tampak memucat.Javier menatapnya dengan tatapan dingin. “Apa katamu tadi?”Angie terbengong sejenak. Meskipun Javier hanya menatapnya saja, Angie pun terkejut dengan wibawanya. Pundaknya seketika merinding. “Aku … aku nggak ng
“Karena aku melihat potensi besar dari proyek ini.” Kedua kaki Benn dilipatkan. Dia mengganti posisi duduk yang nyaman. “Investasi Teluk Bomin memakan waktu dan dana yang cukup besar, bahkan kemungkinan adanya risiko krisis keuangan. Sekarang Pak Andreas sedang kewalahan dengan masalahnya sendiri, tapi dia juga tidak berharap terjadi hal yang tidak diinginkan dengan proyek ini.”“Kalian sudah menginvestasi 1,1 miliar dolar. Seandainya kalian tidak menjalankan proyek sesuai jadwal, kalian akan mengalami kerugian besar. Daripada menunggu hancurnya proyek Teluk Bomin atau diambil alih orang lain, bukankah bagusan aku bergabung dalam proyek ini?”Ketika melihat sikap ragu Aditya, Benn mengangkat gelas teh, lalu mencondongkan tubuhnya. “Pak Aditya, aku berani menjamin aku tidak akan membiarkan sedikit pun masalah terjadi dalam proyek Teluk Bomin.”Aditya mengangkat kepala untuk menatapnya. “Apa persyaratan Tuan Benn?”Benn menyesap teh dengan perlahan, lalu mengusap bibir gelas. “Persyarata