“Tapi semua itu adalah instrumen musik luar negeri. Kalian semua belajar instrumen mereka untuk mengembangkan reputasi negara orang lain. Kemudian, kalian bakal bangga ketika mengatakan bahwa negara kita nggak ada alat musik yang bisa dibanggakan, gitu?”Candice tersenyum sinis. “Alat musik seperti kecapi sudah memiliki sejarah selama 2.500 tahun. Selain itu, seruling awalnya muncul di negara kita sekitar abad ke-3 Masehi. Seruling juga memiliki sejarah panjang. Suaranya jernih dan gagah, memiliki daya tarik yang kuat. Apa ada instrumen musik modern yang bisa dibandingkan dengan warna dan karakteristik seruling? Apakah saksofon bisa dibandingkan dengan seruling?”Seorang murid yang belajar saksofon pun terkejut. Dia menggeleng dengan bingungnya.Kali ini, Candice kembali tersenyum lagi. “Padahal sejarah alat musik tradisional jauh lebih lama daripada alat musik modern, atas dasar apa musik tradisional diremehkan orang-orang.”Seusai berbicara, Candice melompat ke bawah panggung, lalu b
Seusai berbicara, Candice menepis tangan Louis, lalu berkata dengan serius, “Aku nggak suka lihat sikap arogan mereka. Heh!”Louis mencubit pipi Candice yang menggembung. “Kalau aku tidak datang, sepertinya kalian bakal berantem?”Candice menatapnya. Entah apa yang sedang dia pikirkan saat ini, dia pun tidak berbicara lagi.Pada saat ini, seorang wanita cantik dengan berpakaian terusan panjang berdiri di dekat mereka. Tampak senyuman manis di wajahnya. “Kak Louis.”Candice melihat Louis sekilas. Sepertinya banyak sekali teman lawan jenis Louis. Wanita yang berjalan kemari masih kalah cantik jika dibandingkan dengan Chelsea. Namun, dia cukup berwibawa.Tanpa perlu menebak, Candice juga tahu siapa wanita ini. Sepertinya dia adalah guru wanita yang sering diperbincangkan dalam beberapa hari ini, Angie.Chelsea adalah model terkenal di ranah internasional. Dia cantik dan berwibawa. Sementara, Angie mendalami balet. Dia kelihatan sangat lembut.Louis melihat wanita itu beberapa kali, lalu b
Louis mengagumi “pertunjukan” Candice, lalu berkata, “Kamu juga bisa panggil aku seperti itu.”Candice merasa jijik. “Aku nggak mau.”Louis mencondongkan tubuhnya untuk mendekati Candice. “Bukannya lebih mesra kamu ketika panggil aku ‘Suamiku’?”Candice pun terkejut. Dia segera mengalihkan pandangannya. “Oh ya? Aku nggak panggil, kok. Kamu pasti salah dengar.”Kedua tangan Louis mencubit pipi Candice. Dia memaksa Candice untuk bertatapan dengannya. “Kamu malah pura-pura bego? Hah?”Belum sempat Candice membalas, Louis langsung menunduk untuk menciumnya. Candice merasa syok, spontan memukulnya. “Berengsek! Kamu malah …. Uhm!”Louis juga tidak peduli dirinya sedang di mana. Dia langsung menindih Candice di tembok, lalu melahap kemanisan di bibirnya.Saat menyadari ada yang melewati, Candice segera mendorongnya, lalu membalikkan tubuhnya. Dia mengibaskan tangannya berusaha untuk memudarkan rasa panas di wajahnya.“Pak Louis.” Murid sedang menyapanya.Louis mengiakan.Candice bersembunyi d
Keesokan harinya, Candice mengenakan kaus longgar Louis duduk bersila di atas sofa. Dia sedang menunggu pakaiannya.Setelah mendengar suara bel, Candice pergi membukakan pintu dengan riang. Namun, ketika melihat wanita di luar sana adalah Chelsea, raut wajah Candice langsung menjadi muram. “Kenapa kamu ke sini?”Chelsea mengamati Candice sekilas, lalu tersenyum. “Wah, ada pengantin baru.”Saat Candice hendak menutup pintu, pintu malah ditahan oleh Chelsea. Kemudian, dia memasukkan kantongan pakaian merek terkenal ke dalam pelukan Candice. “Ambillah, kalau bukan karena Louis, aku juga nggak ingin ke sini.”Seusai berbicara, Chelsea mengenakan kacamata hitam, lalu berjalan pergi. Candice terbengong di tempat, lalu membuang kantongan ke lantai. Saking emosinya, dia mengentakkan kakinya. “Louis, aku ingin habisi kamu!”Seusai melampiaskan amarahnya, Candice kembali memungut pakaiannya. Sudahlah, dia juga tidak ada pilihan lain!Setelah Chelsea kembali ke mobil, dia menerima pesan masuk dar
Candice terjatuh ke lantai. Telapak tangannya terluka akibat terkena pecahan batu. Dia merintih kesakitan sembari mengepalkan tangannya.Guru wanita itu melipat kedua tangannya. “Sandiwara lagi! Baru saja didorong sedikit, malah jatuh?”“Jangan-jangan kamu bakal ngadu kalau kami menindasmu? Jelas-jelas kamu jatuh sendiri, malah salahin kami.”“Kalian ….” Baru saja Candice hendak memaki. Seorang wanita berjalan mendekat dengan membawa ponsel. “Maaf semuanya, tadi aku nggak sengaja merekam gambaran yang sangat seru. Apa video ini bisa jadi bukti nona yang satu ini?”Candice memalingkan kepalanya, lalu terbengong sejenak. Kenapa Chelsea bisa ke sini?Raut wajah guru wanita yang tadi pun berubah.Ketika melihat kedatangan Chelsea, Angie pun tersenyum. “Kak Chelsea, kenapa kamu bisa kemari?”Angie berjalan ke sisi Chelsea. “Kak Chelsea, kamu jangan salah paham. Dia jatuh sendiri.”Candice pun berdiri.Chelsea memalingkan kepalanya untuk melihat Angie. “Apa aku dekat sama kamu?”Senyuman di
Ketika melihat raut wajah pucat Angie, Chelsea pun mendekatinya. “Apa kamu merasa kamu nggak pantas untuk bersama dengan Louis? Kamu malah ingin mengusir wanita lain dari sisinya. Kalau bukan karena ayahku itu direktur utama dari Agensi Majestik, apa kamu bakal punya kesempatan untuk belajar balet sampai ke luar negeri?”Pundak Angie seketika gemetar.Chelsea menepuk-nepuk wajah Angie. “Kamu kira kamu itu lugu banget? Memanfaatkan hubungan kita untuk menjalin hubungan dengan orang di sisi ayahku, lalu menjual dirimu sendiri, biar kamu bisa belajar balet di luar negeri.”“Setelah belajar balet selama bertahun-tahun, sepertinya kamu nggak terkenal juga. Kamu hanya mengambil uang mereka untuk dinikmati di luar negeri. Setelah menggantung mereka selama bertahun-tahun, akhirnya mereka semua sadar sama wajah aslimu. Kalau bukan karena mereka berhenti memberimu uang, apa mungkin kamu akan kembali?”Suara Chelsea tidaklah besar, tapi semua orang bisa mendengarnya dengan sangat jelas. Mereka se
“Aku ….”“Angie, mungkin cara ini efektif di diri orang lain, tapi nggak akan efektif di diri Louis.”Chelsea menatap Candice. “Waktu itu saat aku tahu Louis sudah bertunangan sama dia, aku hanya merasa nggak rela dengan perasaan selama 6 tahun ini. Aku terus mengejar Louis, tapi aku tetap nggak berhasil mendapatkan hatinya dalam 6 tahun ini. Jadi, aku ingin tahu sebenarnya aku kalah di mana.”Candice juga menatap Chelsea.Chelsea menunduk sembari tersenyum. “Aku terima untuk kalah dari Candice.”Angie menjerit dengan histeris, “Kalian bisa bersamanya juga karena kalian dilahirkan dari keluarga kaya saja. Kalian memiliki apa pun dari kecil. Meskipun kalian nggak berusaha, kalian juga akan mendapatkan apa yang kalian inginkan! Tapi aku berbeda sama kalian. Aku mesti berusaha mendapatkan semua yang aku inginkan. Aku nggak merasa aku kalah jauh sama kalian yang berasal dari keluarga kaya. Hanya saja, takdir memang nggak adil!”Candice menatap Angie yang menangis terisak-isak itu. “Apa pem
Mereka yang sudah salah sangka tentu saja malu untuk tinggal di tempat lagi. Mereka langsung meninggalkan Angie. Namun, Chelsea malah memanggil mereka, “Kenapa? Bukankah kalian bisa bicara panjang lebar ketika marah tadi? Sekarang, ketika saatnya minta maaf, kalian malah bungkam?”Candice menyadari mereka tidak bersedia untuk minta maaf. “Sudahlah, aku juga nggak butuh minta maaf dari mereka.”“Kamu butuh atau nggak itu masalahmu. Sekarang mereka telah melakukan kesalahan, sudah seharusnya mereka minta maaf. Kalau mereka bahkan nggak tahu minta maaf, gimana caranya jadi panutan murid-murid? Apa mereka pantas untuk menjadi guru?”Para guru wanita itu memang tidak bersedia. Namun, di bawah tekanan Chelsea, mereka terpaksa harus tunduk, lalu meminta maaf kepada Candice.Candice langsung menerima permintaan maaf mereka.Chelsea mengeluarkan lipstik, lalu becermin sembari mengoleskannya. “Terlalu banyak omonganku hari ini. Capek banget! Sekarang semuanya sudah selesai. Aku pamit dulu.”Kemu
Benn mengerti apa maksud ucapan Jerremy. Dia mengangkat gelas anggur, lalu menyesapnya dengan perlahan dan bertanya, “Apa kamu mencurigainya?”Jerremy tersenyum. “Dia menerima pukulan di saat mengetahui kabar penobatan. Apa mungkin aku tidak curiga?”Lidya telah mengetahui kabar kekuasaan jatuh ke tangan anggota Keluarga Tanzil. Apa mungkin dia akan merasa rela?Seorang wanita yang sudah kehilangan akal sehatnya bisa melakukan apa pun. Meskipun dia memiliki kesempatan untuk keluar dari penjara dan menerima pengobatan, apa dia benar-benar sedang fokus dalam pengobatannya atau dia sedang menyusun rencana selanjutnya? Siapa juga yang mengetahuinya?Benn menghela napas ringan. “Jerry, aturan di Negara Hyugana memang seperti itu. Seandainya narapidana mengidap penyakit mental, dia akan dibebaskan dari masa hukumannya untuk menerima pengobatan.”“Aku mengerti.” Tatapan Jerremy semakin serius. “Jadi, apa pun ceritanya, aku tidak boleh membiarkannya memiliki kesempatan itu.”Di sisi lain, di r
Dacia tersadar dari lamunannya, lalu menggeleng. “Nggak.”“Seandainya ada masalah, kamu mesti beri tahu Ayah. Jangan sampai mencemaskan Ayah.” Usai berbicara, tiba-tiba Daniel kepikiran sesuatu. “Ada panggilan dari penjara.”Gerakan tangan Dacia berhenti. Dia segera mengangkat kepalanya.Daniel berkata, “Katanya ibumu mengalami tekanan mental yang berat dan menunjukkan perilaku ekstrem di dalam penjara. Dua hari lagi, dia akan keluar dari penjara untuk menjalani pemeriksaan terkait masalah kejiwaannya ….”Tiba-tiba Daniel menghentikan omongannya. Dacia pun merasa syok. “Apa maksudmu?”Daniel menurunkan kelopak matanya. “Maksudnya, kalau benar ada masalah dengan kejiwaan ibunya, dia tidak akan dikurung di penjara lagi.”“Kejadian kapan?”Daniel membalas, “Kejadiannya saat upacara penobatan.”Kening Dacia berkerut. Lidya menerima pukulan di penjara karena Silvia menerima kekuasaan yang tidak diperolehnya, ‘kan?Hukum pidana di Negara Hyugana memang memiliki satu pasal yang menyatakan bah
Tiba-tiba Dacia kepikiran dengan Jerremy yang ngambek semalam. Sepertinya dia telah mendengar kabar itu. Itulah sebabnya dia bisa bersikap kesal.Pada saat ini, seorang wanita mendekat. “Dacia, kamu dicari Pak Diago.”Dacia pergi ke kantor profesor. Sepertinya Diago sudah membaca naskah yang dikirim Dacia semalam. “Metode menyusun kasus ini sangat sempurna. Apa semua ini idemu?”Dacia berterus terang. “Sebenarnya semua ini ide Kak Nordin. Dia yang memberiku inspirasi.”“Ternyata begitu. Pantas saja aku merasa tidak asing dengan metode penulisan ini. Hanya saja, ide ini memang bagus. Dacia, ada tugas yang ingin aku serahkan kepadamu.”Dacia bertanya, “Tugas apa?”“Usahakan untuk bisa mendapat kesempatan mewawancarai Sutradara Lance. Anggap saja sebagai skripsimu.” Usai berbicara, Diago menyerahkan data kepadanya.Dacia mengambil data tersebut. “Aku akan berusaha.”Saat Dacia hendak pergi, terdengar suara Diago lagi. “Persyaratannya, kamu tidak boleh minta bantuan apa pun dari Nordin. K
Jerremy berjalan ke sisi meja, lalu bersandar di sana sembari melipat kedua tangannya. “Kamu tidak makan?”Tanpa mengangkat kepalanya sama sekali, Dacia berkata, “Sekarang aku masih belum lapar juga.”“Apa kamu sudah makan di luar?”“Emm, tadi sempat makan sedikit sama Carly.”Sepertinya Dacia sedang fokus dalam naskahnya. Dia tidak menyadari raut wajah Jerremy. Jerremy juga tidak mengatakan apa pun, langsung membalikkan tubuhnya dan meninggalkan tempat.Malam harinya, akhirnya Dacia berhasil menyusun metode kejahatan dengan jelas. Saat melihat jam di ponsel, waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Dia berjalan menuruni tangga, lalu membuka kulkas. Dia menyadari bahkan tidak tersisa sedikit pun sayuran sisa makan malam di dalam kulkas.Dacia merasa lapar hingga kehabisan tenaga. Pada akhirnya, dia hanya memasak mie saja. Sebenarnya Jerremy masih belum tidur. Dia berdiri di lantai atas mengintip gerak-gerik di bawah sana, lalu kembali ke kamar.Setelah Dacia selesai makan, dia pun
“Nona Mimosa ….” Dacia merasa familier dengan nama itu. Di atap? Bunuh diri? Bukannya itu cerita di dalam naskahnya?Nordin masih mondar-mandir tepi pagar atap. “Apa kamu sudah ingat?”Dacia langsung tersenyum. “Tentu saja Nona Mimosa di dalam naskahku bukan bunuh diri. Dalam semua kasus detektif, biasanya korban hanya bisa mati karena pembunuhan.”“Jadi, apa kamu sudah memikirkan cara untuk memalsukan tempat kejadian perkara?”Dacia terdiam, lalu menundukkan matanya. Saat ini, alur naskah berhenti pada bagaimana kematian Mimosa tampak seperti bunuh diri dan bagaimana pelaku berhasil melarikan diri.Hanya saja, Dacia tidak menyangka bahwa Nordin tertarik dengan naskah seperti ini.Carly semakin bingung lagi. “Apa yang lagi kalian bahas? Naskah?”Nordin menatapnya.Dacia berbisik di samping Carly, “Aku akan jelaskan nanti.” Usai berbicara, Dacia berjalan ke sisi Nordin. “Apa kamu berdiri di atas atap untuk merasakan apa yang dialami korban?”“Bukan, pelaku.”Dacia tertegun sejenak. “Pe
Tahanan wanita lainnya juga merasa aneh. Mereka merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya saja.Beberapa tahanan menekan pundak Lidya. Lidya semakin tidak puas lagi dan melawan dengan semakin kuat. “Atas dasar apa kalian selalu mendapatkan keuntungan? Aku sudah mengorbankan putraku, tapi aku malah tidak mendapatkan apa pun! Silvia dan semua anggota Keluarga Tanzil! Aku kutuk kalian sial tujuh turunan!”Lidya dibawa pergi secara paksa.Para tahanan wanita di kantin mulai bergosip. Mereka semua merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya karena ditahan kelamaan.Pada saat ini, di akademi perfilman.Dengan dianugerahkan kehormatan kepada Daniel, itu berarti dia memiliki kedudukan di Negara Hyugana.Carly dan teman-teman lainnya sungguh gembira dengan apa yang diperoleh Dacia. “Eh, keluarga bangsawan, lho. Bukannya itu berarti Dacia akan menjadi anak bangsawan?”“Tentu saja. Kelak siapa juga yang berani menggosip Dacia dari belakang?”“Dacia, kamu jangan melupakan kami, ya.”Dacia tersenyu
Di depan meja rias, Chelsea sedang membantu Jessie untuk menyanggul rambutnya. Benn menerima undangan dari kerajaan. Chelsea sebagai pasangan Benn juga wajib menghadirinya. Apalagi acara ini adalah acara penobatan, siapa juga yang tidak ingin hadir. Acara penobatan ini bukan hanya acara penobatan pertama yang pernah dihadiri Chelsea, bahkan ini juga pertama kalinya Jessie menghadiri acara sesakral ini.“Selesai! Bagaimana hasil sanggulan Tante?” Chelsea mengambil cermin untuk becermin bagian belakang tubuh Jessie. Dari cermin yang dipegang Chelsea, Jessie bisa melihat rambutnya sendiri. Dia pun tersenyum. “Cantik sekali.”“Tentu saja.” Chelsea menurunkan cerminnya. “Aku cukup percaya diri dengan bakatku.”Setelah Jessie selesai merias wajah dan mengganti gaunnya, dia pun berjalan ke aula. Ketika di koridor, dia menghentikan salah seorang pelayan. “Di mana Jules?”Pelayan menunjukkan arah kepada Jessie dengan ramah.Jessie berjalan ke ruang istirahat Jules. Ketika melihat pintu tidak di
Setelah dipikir-pikir kembali, biasanya Jane selalu memamerkan betapa baik kekasihnya terhadapnya. Ternyata semua itu hanya demi memenuhi ego Jane saja.Terdengar suara sirene mobil polisi di luar sana. Polisi mencari kemari. Mereka berdua bergegas melepaskan ikatan Dacia, lalu menghancurkan kamera CCTV.Pada saat ini, tiba-tiba pintu kamar didobrak. Orang itu tidak lain adalah Jerremy.Ketika melihat Dacia masih berpakaian rapi dan tidak ada tanda-tanda untuk terluka, dia baru menghela napas lega.Kekasih Jane maju, lalu berkata dengan tersenyum, “Semua ini hanya salah paham. Kita tidak melakukan apa-apa terhadap istrimu ….”Belum sempat kekasih Jane menyelesaikan omongannya, wajahnya langsung ditinju. Dia spontan jatuh terpelanting ke belakang.Jerremy langsung memeluk Dacia, lalu menoleh untuk menunjuk si pria. “Alangkah bagusnya kalau semua itu hanya salah paham. Kalau tidak, kamu akan mati dengan mengenaskan.”Kebetulan pihak kepolisian juga datang. Entah apa yang dikatakan Jerrem
Dacia sedang bertaruh. Dia bertaruh apakah kekasih Jane dan dua pria ini bodoh atau tidak? Sesuai dugaan, kekasih Jane menatapnya. “Jangan-jangan kamu sengaja bawa dia ke vilaku? Kalau terjadi apa-apa, kamu akan jadikan aku sebagai kambing hitam?”Jane meminta dicarikan teman pria untuk menghadapi seorang wanita. Dia pun memperkenalkan kedua teman prianya kepada Jane. Hanya saja, saat mereka menculik Dacia kemari, dia mengira Dacia akan bungkam.Namun, siapa sangka identitas suami wanita ini tidaklah sederhana. Ditambah lagi dengan ucapan Dacia tadi, dia mesti berpikir dua kali. Bagaimanapun, dia tidak ingin masa depannya hancur hanya karena seorang wanita.“Bukan. Sayang, kamu dengar penjelasanku. Dia sengaja lagi takuti kamu. Dia nggak berani ….”“Kalau kamu bodoh, kamu jangan anggap semua orang itu juga sama bodohnya dengan kamu. Apa kamu merasa kekasihmu bersedia mempertaruhkan nasibnya demi kamu? Keuntungan apa yang bisa kamu datangkan untuk kekasihmu?”Usai berbicara, Dacia meli