Jacob membantu di samping. Sementara itu, Mardi meracik minuman untuk para tamu.Saat ini, Claire sedang duduk di bangku panjang sembari memandang pemandangan malam di kejauhan. Tampak ada segelas anggur merah yang masih belum dihabiskan di tangannya.Setelah Javier selesai menjamu para tamu, dia pergi mencari Claire. Dia berjalan ke sisi Claire, lalu duduk di samping Claire.Claire bersandar di pundak Javier dengan tersenyum. “Seandainya Yvonne dan Ayah ada di sini, mereka pasti akan merasa sangat gembira, ‘kan?”Javier memeluk pundaknya, lalu mengecup kepala Claire. “Emm, mereka pasti akan gembira.”“Javier, aku gembira sekali.” Claire menggenggam tangan Javier. Kelima jari tangan saling ditautkan. “Aku nggak menyesal untuk bertemu denganmu.”Javier menatap wajah merona istrinya, lalu berkata, “Claire mabuk?”Claire langsung duduk tegak dengan mengerutkan keningnya. “Sejak kapan aku mabuk? Aku masih belum mabuk.”Javier pun tersenyum, kembali memasukkan Claire ke dalam pelukannya. “O
Javier membalikkan tubuh Claire, lalu meraba bibirnya. Senyumannya semakin lebar lagi. “Aku sudah menjadi milikmu. Kalau kamu ingin memanjakanku seperti semalam, aku sangat bersedia.”Claire menutup wajahnya. “Kamu lagi tertawain aku? Dasar berengsek!”Javier menggendong Claire. Dia spontan melingkari leher Javier. “Kamu ngapain?”“Mandi.”Claire menolak beberapa kali. “Kalau kamu mau mandi, kamu mandi sana. Ngapain bawa-bawa aku?”Javier sungguh tidak berdaya. “Semalam kamu muntah di pakaian aku. Aku sudah bantu kamu lap tubuh kamu semalam.”Claire terbengong, lalu menatap Javier dengan bingung. “Bukannya kamu bilang ….”Javier menurunkan Claire di kamar mandi, lalu mengisi air ke dalam bathtub. “Semalam kamu berusaha menggoda aku, kemudian muntah di tubuhku. Kamu sudah menyiksaku semalaman.”Claire merasa canggung. Ternyata semua tidak seperti yang dipikirkannya. Claire ingin meniduri Javier, tapi semuanya tidak berhasil.Javier menarik Claire ke dalam pelukannya. “Gimana cara kamu m
Claire melebarkan mulutnya. “Film ini ….” Tetiba terdengar suara yang tidak bisa dideskripsikan. Wajahnya seketika merona!Astaga! Sebenarnya film apa yang dicari Claire!“Aku … aku … aku ganti dulu.” Claire meletakkan piring buah, lalu hendak berdiri. Namun, Javier langsung menarik Claire masuk ke dalam pelukannya.Javier menatap wajah yang memerah itu, lalu bertanya, “Kenapa kamu mengajakku nonton film seperti ini? Apa kamu lagi mengisyaratkan sesuatu?”Claire menggeleng. “Bukan, aku ….”Bibir Javier mendekati pipinya. “Benarkah?” Telapak tangan Javier menempel di bagian pinggangnya. “Apa kamu tidak ingin melakukan yang lain?”Belum sempat Claire menjawab, bibirnya sudah disumpal oleh Javier. Bibir Javier lalu beralih ke bagian leher Claire. Dia tersenyum. “Aku ingin Claire yang semalam.”Claire langsung mengambil inisiatif untuk menciumnya. Bibir Claire mencium bibir Javier, lalu perlahan-lahan berpindah tempat ke bagian pinggang. Tetiba Javier menahan pundak Claire. Keringat sudah
Javier menekan Claire ke dalam pelukannya, lalu mengecup bibirnya. “Pekerjaan tidak sepenting kamu.”Claire memeluk Javier dengan erat. Dia membenamkan kepalanya di dalam pelukan Javier. Saat tersenyum, air mata pun menetes dari ujung matanya. “Kamu selalu bersikap baik sama aku. Aku pasti akan terbiasa.”Javier tersenyum. “Kamu mesti terbiasa.” Jari tangan Javier mengusap air mata Claire. “Seumur hidupmu, kamu hanya boleh terbiasa dengan kebaikan dan cinta yang kuberikan.”Entah sejak kapan film telah berakhir, mereka juga tidak mengetahuinya. Claire merasakan kehangatan yang diberikan Javier. Setelah berkali-kali, mereka pun saling berpelukan dan memejamkan mata.Tetiba Claire teringat dengan bunga mawar biru di dalam halaman. Bunga-bunga itu sangatlah indah, seindah kisah cinta mereka.“Aku sungguh beruntung bisa bertemu kamu pada malam 10 tahun lalu. Seandainya waktu bisa diulang kembali, aku juga nggak akan menyesal.”Javier menunduk menatap orang di dalam pelukannya. Dia pun ters
Claire menunduk. “Bagaimana dengan tuan muda kecil itu ….”Gina menghela napas. “Jasadnya tidak ditemukan. Hengky memang masih muda, masih sanggup untuk mengambil alih kekuasaan. Sekarang … dia masih larut dalam kesedihan kehilangan anak semata wayangnya.”Claire menggigit bibirnya dengan kuat.Sejujurnya, hingga saat ini, Claire sendiri juga tidak menerima kabar kepergian anak itu. Jules masih sangat kecil, tapi dia malah mesti menanggung dendam pribadi para seniornya. Bahkan, Jolin juga gugur saat menjalankan misinya.Tak lama kemudian, Claire mengantar kepergian Gina. Pada saat ini, Widya berjalan ke sisi Claire. “Bu Claire, Grup Zahra antar keranjang bunga buat kamu.”“Grup Zahra?” Claire tertegun sejenak. Seingat Claire, sepertinya Grup Zahra adalah milik keluarga Noni Zahra.Hingga detik ini, Soulna tidak pernah memiliki hubungan bisnis dengan Grup Zahra. Alasannya karena kasus Noni waktu itu.Claire melihat keranjang bunga yang diangkat ke dalam ruangan. Di atasnya memang terter
Javier memeluk Claire dari belakang. Detak jantungnya berdetak kencang. “Tiga tahun lalu, kamu di seberang, sedangkan aku di sini.”Setelah berbicara, Javier membenamkan kepala ke dalam leher Claire. “Tiga tahun lalu, kamu datang untuk melelang perhiasan. Tapi malam ini, aku ingin beri kamu perhiasan yang paling bagus.”Acara lelang akhirnya dimulai. Di atas panggung sedang dipajang barang lelang pertama, yaitu berlian merah muda dari Negara Anggara. Para hadirin mulai membuka harga.Claire melihat Javier yang tidak bergerak sama sekali. Sepertinya tujuan kedatangan Javier bukan demi berlian ini. Dia juga mulai penasaran perhiasan apa yang hendak Javier hadiahkan kepadanya.Setelah beberapa produk dilelang, Javier masih saja tidak membuka harga. Claire yang penasaran itu segera mendekatinya. “Aku mulai penasaran.”Javier mendekati telinganya. “Penasaran, ya?”Claire tersenyum. “Apa mungkin aku nggak penasaran? Aku lihat pelelangan di bawah sana nggak begitu sengit. Sepertinya ada baran
Javier memeluk Claire. “Bagaimana cara kamu berterima kasih?”Claire menjinjit ujung kakinya, lalu mencium bibir Javier. “Ini adalah hadiah yang paling aku sukai dari semua jenis hadiah. Aku akan menyimpannya untuk selamanya.”Javier mengecup kening Claire. “Yang penting Claire gembira.”Keesokan harinya, di akademi musik.Bunga-bunga tampak telah bermekaran menghiasi seisi taman. Orang-orang tampak lalu lalang di koridor. Saat ini, para guru sedang mengobrol. “Dengar-dengar Angie akan kembali mengajar lagi? Seingatku, dia jurusan nari balet, ‘kan?” “Memangnya kenapa kalau dia belajar nari balet? Dia pernah dapat banyak penghargaan atas bakat pianonya. Wajar kalau dia kembali jadi mentor di sini.”“Dengar-dengar dia itu satu angkatan dengan Louis. Dia itu bunga kampus angkatan musik modern. Seandainya mereka jadian di masa kuliah dulu, sepertinya mereka akan menjadi pasangan yang paling serasi. Sayangnya, waktu itu Louis nggak punya pemikiran seperti ini.”Guru wanita di samping berd
Candice tertegun.Johan berjalan ke hadapan Candice, lalu menepuk-nepuk pundaknya. “Candice, kita tidak bisa mengharapkan orang lain. Saat orang lain merasa musik tradisional itu membosankan, kamu pun harus membuktikannya kepada orang lain.”Setelah mendengar masukan dari Johan, Candice yang tadinya bingung pun mulai berpikiran jernih.Candice tersenyum. “Aku mengerti. Terima kasih, Pak Johan.”Candice memberi hormat kepada Johan, lalu meninggalkan ruangan. Johan menatap kepergian Candice dengan tersenyum puas.Beberapa hari kemudian, Candice mengumpulkan beberapa murid jurusan musik tradisional. Mereka semua kelihatan sangat bingung. “Bu Candice, kenapa kamu panggil kami ke sini?”Candice melihat lirik lagu di tangannya sembari tersenyum. “Kita bikin grup musik saja!”Seorang wanita merasa bingung. “Grup musik?”Wanita yang satunya lagi menghela napas. “Kita hanyalah murid jurusan musik tradisional, memangnya bisa bikin grup seperti apa? Sepertinya murid jurusan musik modern bakal ter
Warganet hanya melihat nama Levin di dalam daftar nama pemeran, tapi mereka tidak tahu “Firdaus” adalah Levin. Setelah penggemar Levin mengenali idolanya, mereka pun terus memberi dukungan.[ Astaga! Akhirnya Levin akting dengan serius! ][ Levin bisa tenar juga berkat Kak Jessie. Hahaha. ][ Dari trailer, sepertinya akting Dik Levin lebih bagus berkali-kali lipat dari sebelumnya. Dulu dia saja hanya melakoni peran anak orang kaya, yang mirip dengan Levin. Semoga kali ini Dik Levin nggak mengecewakan kita semua. ][ Akhirnya Levin ada kemajuan. ]Di sisi lain, di Agensi Solar.Samuel duduk di kantor menyaksikan trailer dan juga komentar dari para warganet. Dia pun mendengus. “Bocah ini semakin hebat saja. Aku beri dia nilai 90.”Asisten terbengong. “Hanya 90 saja? Aku merasa nilai itu kerendahan.”Samuel melipat kedua lengannya di depan dada. “Rendah? Kalau dia menggunakan teknik aktingnya yang dulu, aku hanya akan beri dia nilai 75 saja. Nilai 90 sudah tergolong tinggi baginya. Kalau
Siapa sangka Proto akan memberikan Dacia kuasa untuk memilih pemeran penting. Setelah mendengar masalah itu, Dacia merasa sangat tertekan. Jika pandangannya salah, bukannya dia akan mengecewakan harapan Sutradara Proto?Jujur saja, Dacia tidak pintar dalam soal memilih pemeran. Sepertinya dia hanya bisa meminta bantuan Jessie.Dacia berkunjung ke Vila Laguna, kemudian menyerahkan naskah kepada Jessie. “Jessie, aku benar-benar kehabisan akal. Aku takut aku salah pilih pemeran, nantinya malah akan merusak film Pak Proto. Jadi, aku mesti memilih dengan saksama. Jangan sampai mengganggu jadwal syuting.”Jessie menatap Dacia dengan tersenyum. “Bukannya ada kesempatan untuk audisi? Waktu setengah tahun sudah lebih dari cukup, kok.”Dacia menghela napas dengan pasrah. “Memang sudah cukup, tapi belum tentu semuanya punya jadwal yang cocok. Aku khawatir kalau ada kejadian nggak terduga, seperti artis yang tiba-tiba nggak bisa mengambil perannya. Selain itu, sebulan lagi aku harus kembali ke neg
Baru saja Yura hendak menjelaskan, Bastian langsung mengangkat tangannya, duluan menjelaskan, “Kamu tidak usah katakan apa pun. Hargai nyawamu. Hiduplah dengan baik. Kalau kamu benar-benar tidak bisa melepaskannya, aku bisa perkenalkan cowok baik-baik sama kamu. Ada banyak stok cowok baik-baik di sekitarku, terserah kamu mau persyaratan atau penampilan yang bagaimana. Tentu saja, kalau kamu tidak suka cowok Negara Shawana, aku bisa carikan cowok dari ibu kota.”Yura tersenyum canggung. “Kalau begitu … ergh … terima kasih atas niat baikmu.”“Tidak usah sungkan. Bagaimanapun kita juga saling kenal. Beberapa hari lagi, deh. Aku akan kumpulkan daftar nama cowok dari ibu kota buat kamu. Terserah kamu mau pilih yang mana.”Dua hari kemudian, Bastian benar-benar mengumpulkan data putra dari keluarga kaya yang masih lajang. Dia memperlihatkan selembar demi selembar kertas di hadapan Yura.Ujung bibir Yura berkedut. Dia menatap Bastian yang duduk di seberang sofa. “Dari mana kamu menemukannya?”
Jodhiva berjalan mendekati Oriana dengan tersenyum. “Kamu kalah karena aktingmu terlalu buruk. Apa kamu kira preman sungguhan bakal beri kamu kesempatan untuk meminta bantuan?”Oriana langsung jatuh duduk di lantai. Dia menatap Jodhiva dengan dingin, lalu mengulurkan tangan untuk menarik si pria. “Jody, maaf, nggak seharusnya aku berbuat seperti ini. Aku tahu kesalahanku ….”Jodhiva menepis tangan Oriana memandangnya dengan dingin. “Mulai sekarang kamu tidak usah berhubungan dengan Hunter lagi. Kalau ketahuan kamu menyebar gosip lagi, aku tidak akan melepaskanmu.”Kemudian, Jodhiva membalikkan tubuhnya berjalan ke sisi Ariel. Dia merangkul pundak wanita itu, lalu membawanya ke dalam ruangan.Para anggota Hunter melihat ke sisi Oriana sembari menggeleng. Ternyata pandangan mereka salah!Mereka juga mulai membubarkan diri. Tidak ada lagi yang menghiraukan Oriana.Di dalam vila, Jodhiva membawa Ariel untuk duduk di sofa. Dia menarik tangan Oriana, lalu melihat bekas kebiruan besar di bagi
Jodhiva mengeluarkan senyuman tidak berdaya. “Memangnya kenapa kalau aku sering membantumu? Kalau waktu itu ada wanita lain yang mengalami kondisi yang sama, aku juga akan mengulurkan bantuan. Mengenai masalah kamu mengatakan aku memperbolehkanmu untuk tinggal di sisiku, semua itu juga karena kamu mengatakan kamu mau balas budi. Apa aku pernah janji sama kamu? Dari awal, cuma kamu sendiri yang terus mengikuti kami, ‘kan?”Ucapan Jodhiva bagai petir yang menyambar kepala Oriana. Dia seolah-olah menjadi lelucon semua orang.“Nggak … nggak mungkin.” Oriana tidak bersedia untuk menerima kenyataan ini. “Kamu bohong! Jelas-jelas kamu merasa aku istimewa, makanya kamu memperlakukanku berbeda dibandingkan dengan wanita lain. Kalau nggak, kenapa kamu nggak halangi Bastian ketika aku dibawa ke Hunter?”Kalau bukan karena Oriana memiliki posisi istimewa di hati Jodhiva, mana mungkin dia seorang orang luar bisa berhubungan dengan anggota Hunter?Kening Jodhiva kelihatan berkerut. “Semua itu karena
Oriana langsung tertegun di tempat. Mana … mana mungkin?Ariel mengusap pergelangan tangannya. “Aku sudah belajar seni bela diri sejak kecil. Saat sekolah militer, aku juga pernah mengikuti pelatihan ketat. Aku pernah menghadapi banyak lawan. Dari mereka, aku mendapat banyak pelajaran. Itulah sebabnya nggak mungkin kalian bisa mengalahkanku hanya dengan mengandalkan tinjuan kalian saja.”Para pria itu berusaha untuk membangkitkan tubuh mereka. Tidaklah sulit bagi Ariel untuk mengalahkan mereka semua. Setelah melihat kemampuan Ariel, mereka semua juga tidak berani untuk tidak mengakui kekalahan mereka.Pantas saja Jodhiva memperbolehkan Ariel untuk turun tangan. Ternyata dia sudah tahu bahwa mereka bukanlah lawan Ariel.Pria yang memimpin duluan meminta maaf. Orang yang lain juga ikut minta maaf.“Nona Oriana, jangan bersembunyi lagi. Keluarlah, aku sudah melihatmu,” jerit Ariel.Semua orang pun menoleh.Oriana spontan gemetar. Kenapa Ariel bisa menyadarinya? Dia pun tersenyum canggung,
Ucapan ketus Ariel langsung membuat semua orang tertegun di tempat. Sepertinya sikap arogan Ariel berbeda seperti yang mereka bayangkan.Jodhiva tersenyum tipis. Dia langsung mengusap kepala Ariel di hadapan orang banyak. “Apa kamu lagi marah?”“Entah sejak kapan aku menyinggung anggotamu, bahkan dari mulut seorang wanita. Apa mungkin aku tidak marah?”Ariel mendorong tangannya, lalu menunjuk mereka. “Kalian ngomong baik-baik. Apa yang dikatakan Nona Oriana sama kalian? Apa yang sudah aku lakukan sama dia? Kalau kalian nggak bisa jawab, aku akan cari dia. Aku akan langsung koyak mulutnya.”“Kamu … kenapa kamu semakin susah diajak bicara?”Akhirnya mereka menyadari betapa arogannya Ariel.“Aku memang bukan tipe orang yang suka diajak bicara. Aku lebih suka melakukan sesuatu dengan tinjuan. Gimana kalau kalian mencobanya?Ariel juga telah menantang mereka. Mereka semua spontan melihat ke sisi Jodhiva. Bagaimanapun, Ariel adalah istrinya Jodhiva, mana mungkin mereka akan turun tangan ses
Dacia mendekati layar. “Biar dia ingat wajahku.”“Dia baru bisa ingat kalau kamu datang ke sini.” Jerremy menunduk menatap Jennie. “Benar, ‘kan? Kamu tidak boleh dengar bualan ibumu.”Dacia pun tersenyum. “Tenang saja. Tidak sampai setahun, aku pasti bisa menemani kalian lagi.”Jerremy melihat Dacia. “Kami tunggu kamu.”“Oh, ya, bagaimana kabar Clara?”“Dia baik-baik saja. Sejak dia didampingi oleh Grace, dia menjadi semakin periang dan bergaul dengan banyak teman. Dia dan Grace juga mengikuti kelas menari.”Dacia pun tersenyum. “Sepertinya Grace mendatangkan perubahan besar dalam hidupnya. Nanti aku akan bawakan hadiah buat mereka.”“Bagaimana dengan hadiahmu?”“Aku itu hadiahmu. Apa kamu menginginkannya?”Jerremy menutup telinga Jennie, lalu mendekati layar ponselnya. “Aku boleh membukanya?”“Mimpi.”Usai berbicara, Jerremy mengakhiri panggilan video.Jerremy terdiam membisu. Dia menunduk melihat Jennie, lalu menepis hidungnya. “Ibumu selalu saja menindasku. Aku akan beri pelajaran s
Para staf terkejut dan bertanya, “Kenapa tidak syuting di Kimiworld saja? Kita bisa mengundang aktor terkenal dari Negara Makronesia, seperti yang dilakukan Tuan Cahya saat itu.”Sutradara Proto menggelengkan kepala. “Beda. Alasan aku ingin syuting film ini di wilayah pelabuhan adalah karena suasana nostalgia yang kental di sana memberikan nuansa misteri. Efek yang aku cari adalah misteri, dengan fokus pada teka-teki bunuh diri NPC dan ingatan para karakter setelah minum alkohol.”Para staf saling berbisik, tampaknya sedang mempertimbangkan usulannya.Lance menyilangkan jari-jarinya di bawah dagu, tersenyum, lalu berkata, “Aku rasa usulan Tuan Proto sangat bagus. Bagaimanapun, naskah ini mempertahankan banyak elemen gaya zaman dulu, seperti penerbitan buku, kalender gantung di rumah mendiang, radio, dan sebagainya. Jika kita menggantinya dengan latar cerita zaman sekarang, nuansa misteri dalam cerita akan hilang.”Setelah berkata demikian, Lance menoleh ke Dacia. “Aku yakin Nona Dacia