Share

Bab 1020

Penulis: Daun Jahe
Pertama kalinya Louis “bertemu” dengan Candice adalah di restoran Michelin. Waktu itu dia baru saja putus dengan Chelsea.

Louis duduk di kafe sedang menunggu makanan yang dibelinya. Berhubung dia tidak suka dengan keramaian, dia pun mengenakan headset.

Louis mengambil majalah dari rak, lalu mulai membacanya. Beberapa saat kemudian, terdengar suara pertengkaran.

“Kayla, apa yang ingin kamu lakukan? Di sini restoran, bukan tempat kamu untuk buat keonaran. Jangan ganggu waktu makan tamu lain.”

Berhubung suara yang sangat besar itu telah mengganggu Louis, dia pun merasa tidak senang. Disusul terdengar suara bujukan pelayan, tetapi suara makian si wanita semakin keras lagi. Omongan yang dikatakan juga sangat tidak enak di telinga.

Louis membanting majalah di atas meja. Dia berdiri, lalu berjalan ke sisi mereka. Wanita itu mengambil cangkir kopi, lalu menyiramkannya ke wanita di hadapannya.

“Ibu!” Seorang anak laki-laki yang mengenakan kacamata hitam melepaskan kacamatanya. Ketika melihat so
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
ini ceritanya flasback gt ya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1021

    Ingatan Louis akan Candice masih berhenti di saat pertunjukan malam di SMA ibu kota. Waktu itu, pertunjukannya di atas pentas menakjubkan semua orang.Louis maju dan mengiakan perbuatan Kayla sewaktu di restoran. Hanya saja, identitas asli Kayla masih belum diketahui para tamu undangan. Louis merasa tidak seharusnya dia merusak acara. Jadi, dia pun berkata, “Kedua belah pihak juga bersalah. Masalah bisa diselesaikan secara pribadi. Tidak perlu diributkan di sini.”Candice menatap Louis. “Apa matamu bermasalah? Kenapa kamu ….” Vincent memotong ucapannya, “Candice, kalau kamu berani bicara lagi, aku akan kuliti kamu!”Kayla berjalan ke sisinya, lalu meminta maaf. Namun, Louis tidak menghiraukan Kayla. Dia hanya menatap Candice yang kesal dan sedih itu. Dia merasa Candice sungguh mirip dengan harimau mainan saja, gampang untuk ditindas.Saat Javier dan Claire menampakkan diri, Candice pun berlari ke sisi Claire dan bermanja-manja padanya. “Claire, akhirnya kamu datang juga. Huhuhu ….”Kem

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1022

    Hanya saja, Louis tidak bisa tidur semalaman. Wanita ini berulang kali jatuh ke atas lantai. Louis menjaga Candice semalaman hingga dia bangun. “Sudah bangun?”Meskipun Louis merasa sangat ngantuk, dia berusaha untuk tidak mengekspresikannya. Louis melihat jam tangannya, lalu berkata, “Kamu jago tidur juga.”“Louis, kenapa kamu bisa ada di rumahku!” Sepertinya Candice merasa kaget. “Kamu … kamu, kamu, kamu ganti pakaianku?”Ketika melihat rasa takut di wajah Candice, Louis pun tersenyum. Dia tidak menyangkal. “Apa ada yang bisa dilihat dari tubuhmu itu?”“Dasar berengsek!”Candice melempar bantal ke sisi Louis. Louis menangkapnya, lalu berkata, “Kamu muntah di pakaianku semalam. Kalau bukan karena kamu itu calon istriku, aku pasti akan membuangmu di jalan.”Louis melempar bantal kembali kepada Candice. Dia tidak ingin Candice tahu sebenarnya dia sengaja menunggu Candice bangun. “Di mana keberadaan adik sepupuku?”Kening Candice berkerut. “Kamu tidur di sofa semalaman cuma demi bertanya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1023

    Claire terkejut, spontan memalingkan kepalanya. “Aku lagi masak.”Javier tersenyum. “Emm, aku bisa menciumnya dari lantai atas.”“Oh ya? Sepertinya aku semakin jago masak saja.” Claire mencoba rasa makanan, lalu menyuapi Javier. “Coba dicicipi.”Javier mencicipinya dari bibir Claire, lalu tersenyum. “Manis sekali.”“Kamu ….” Wajah Claire seketika merona. Saking malunya, dia mendorong Javier. “Dasar nggak tahu malu.”Suasana hati Javier semakin bagus lagi. Dia membalikkan tubuh Claire, lalu berkata, “Kita sudah kenal selama ini. Apa kamu baru tahu kalau aku tidak tahu malu?”Javier mematikan kompor, lalu mengecup bibirnya. Claire juga tidak sanggup menolak permintaan lelaki tampan ini. Namun, dia sedikit mengeluh, “Cepat atau lambat aku pasti akan mati di tanganmu.”Lagi-lagi Javier tersenyum. Dia berbisik di samping telinga Claire, “Kalau ada yang mati, pasti aku yang akan mati. Siapa suruh Claire-ku menggoda sekali.”Setelah berhubungan beberapa saat, Javier menggendong Claire ke atas

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1024

    Louis merangkul pundak Candice. “Mereka sudah pergi.”“Jadi, kita ….” Candice mengedipkan matanya. Louis langsung menggendong Candice sembari tersenyum. “Tentu saja pulang untuk bahas masalah pernikahan kita.”Candice memeluk lehernya. “Aku mau pernikahan yang sangat amat romantis!”Louis pun tersenyum. “Selain itu?”Si wanita memutar otaknya. “Aku juga mau kereta kuda yang mewah!”Louis menyetujuinya.Candice berhitung dengan jari tangannya, lalu berkata, “Setelah kita menikah, kamu nggak boleh sindir aku lagi. Kalaupun kita bertengkar, kamu mesti mengalah. Kamu juga nggak boleh dekat-dekat sama wanita lain.”Tetiba langkah kaki Louis berhenti. Dia menatap wanita di dalam pelukannya. “Sejak kapan kamu lihat aku dekat-dekatan dengan wanita lain?”Candice tertegun sembari menatapnya. “Maksudku setelah menikah nanti.” Kemudian, dia melanjutkan, “Semuanya bilang hati manusia akan berubah setelah menikah. Kalau aku punya anak nanti, bisa jadi aku akan semakin jelek dan gendut, kamu pasti a

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1025

    Candice berkata, “Sudah hampir selesai. Dia sudah selesai merias wajahnya.”Lilian pun datang. “Resepsi akan segera dimulai. Di mana Claire?”“Aku sudah selesai.”Claire mengenakan gaun berjalan keluar ruangan. Gaun hitam dengan potongan rapi itu membuat Claire kelihatan semakin menawan saja.Ketiga pengantin pria sedang menunggu di atas kereta kuda. Beberapa saat kemudian, tampak para pengantin wanita berjalan ke sisi mereka.Javier juga mengenakan pakaian formal berwarna hitam dengan jahitan benang emas di bagian lengannya. Warna pakaian Javier itu sungguh mirip dengan kerudung yang dikenakan Claire.Javier mengulurkan tangannya ke sisi Claire.Claire memegang telapak tangannya, lalu digendong ke atas kereta kuda. Javier pun berbisik di samping telinganya, “Claire-ku cantik sekali.”Claire tersenyum tipis. “Kamu juga ganteng sekali.”Javier memeluk pinggang Claire. Meski wajah Claire masih ditutupi oleh kerudung, Javier tetap bisa merasakan pesonanya. “Kelak kecantikan Claire hanya m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1026

    Louis menatap Candice. “Kamu salah dengar. Tadi aku tidak bicara seperti itu.”Jacob dan Mardi terdiam di tempat.Kening Candice tampak berkerut. “Serius?”Louis mengiakan. Kemudian, dia mengambil sepotong kue tar untuk menyuapi Candice. “Enak?”Candice mengangguk. “Lumayan.” Dia langsung melupakan apa yang hendak dikatakannya tadi, lalu pergi melahap kuenya.Louis menatap ke sisi Jacob dan Mardi yang terbengong itu dengan tersenyum. Jacob dan Mardi langsung mengacungkan jempol. Bagus! Pintar sekali!Di sisi lain, berhubung Cherry sedang mengandung, dia pun tidak bisa mengonsumsi alkohol. Asisten dan manajer Cahya datang untuk bersulang. Bukan hanya mereka berdua saja, ada juga rekan kerja satu bidang Cahya dan juga para sutradara.Desta menatap Jessie dan Jody dengan tersenyum. “Bukannya kalian berdua itu bintang cilik perusahaan kami?”Tentu saja Jessie masih ingat dengan Desta. Jessie yang mengenakan terusan tuan putri yang sangat indah mengangguk ke sisinya. “Halo, Paman Desta.”Ha

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1027

    Jacob membantu di samping. Sementara itu, Mardi meracik minuman untuk para tamu.Saat ini, Claire sedang duduk di bangku panjang sembari memandang pemandangan malam di kejauhan. Tampak ada segelas anggur merah yang masih belum dihabiskan di tangannya.Setelah Javier selesai menjamu para tamu, dia pergi mencari Claire. Dia berjalan ke sisi Claire, lalu duduk di samping Claire.Claire bersandar di pundak Javier dengan tersenyum. “Seandainya Yvonne dan Ayah ada di sini, mereka pasti akan merasa sangat gembira, ‘kan?”Javier memeluk pundaknya, lalu mengecup kepala Claire. “Emm, mereka pasti akan gembira.”“Javier, aku gembira sekali.” Claire menggenggam tangan Javier. Kelima jari tangan saling ditautkan. “Aku nggak menyesal untuk bertemu denganmu.”Javier menatap wajah merona istrinya, lalu berkata, “Claire mabuk?”Claire langsung duduk tegak dengan mengerutkan keningnya. “Sejak kapan aku mabuk? Aku masih belum mabuk.”Javier pun tersenyum, kembali memasukkan Claire ke dalam pelukannya. “O

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1028

    Javier membalikkan tubuh Claire, lalu meraba bibirnya. Senyumannya semakin lebar lagi. “Aku sudah menjadi milikmu. Kalau kamu ingin memanjakanku seperti semalam, aku sangat bersedia.”Claire menutup wajahnya. “Kamu lagi tertawain aku? Dasar berengsek!”Javier menggendong Claire. Dia spontan melingkari leher Javier. “Kamu ngapain?”“Mandi.”Claire menolak beberapa kali. “Kalau kamu mau mandi, kamu mandi sana. Ngapain bawa-bawa aku?”Javier sungguh tidak berdaya. “Semalam kamu muntah di pakaian aku. Aku sudah bantu kamu lap tubuh kamu semalam.”Claire terbengong, lalu menatap Javier dengan bingung. “Bukannya kamu bilang ….”Javier menurunkan Claire di kamar mandi, lalu mengisi air ke dalam bathtub. “Semalam kamu berusaha menggoda aku, kemudian muntah di tubuhku. Kamu sudah menyiksaku semalaman.”Claire merasa canggung. Ternyata semua tidak seperti yang dipikirkannya. Claire ingin meniduri Javier, tapi semuanya tidak berhasil.Javier menarik Claire ke dalam pelukannya. “Gimana cara kamu m

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status