Share

Bab 1011

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-12 18:00:00
Melihat Javier memasuki ruangan, Widya segera keluar. Tak lupa juga dia menutup pintu dengan rapat.

Javier berhenti di sisi Claire dengan menopang kedua tangannya di atas meja. Tubuhnya dicondongkan ke depan untuk mendekati Claire. “Semenjak perusahaan rekrut anak baru, sepertinya kamu tidak ingat suamimu lagi. Apa hatimu telah berubah?”

Mendengar nada bicara serius Javier, Claire tak sanggup menahan tawanya. “Sayangku, kamu lagi cemburu, ya?”

Javier menyipitkan matanya.

Claire juga mencondongkan tubuhnya, lalu mengecup bibir Javier. Senyumannya semakin cerah lagi. “Baiklah, nanti kita ke mal bareng saja. Setelah belanja pakaian buat dia, aku masih harus cariin tempat tinggal buat dia.”

Kening Javier tampak berkerut. Raut wajahnya semakin muram lagi. “Kamu begitu peduli sama dia?”

Claire langsung mengangguk. Menyadari ekspresi masam Javier, Claire langsung menarik dasinya. “Aku bawa kamu ketemu sama dia?”

Javier menarik dasinya. “Tidak mau.”

Saat Javier hendak menegakkan tubuhnya, Clai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
wah hendri jd nya pergi sama javier doang hahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1012

    Jika tidak salah ingat, sepertinya orang-orang mengatakan Javier bukanlah orang yang gampang didekati. Demi tidak menimbulkan masalah untuk kakaknya, Hendri memilih untuk tidak bicara. Tak disangka, Javier malah berinisiatif untuk membuka obrolan.Hendri menggaruk kepalanya. “Aku cuman tidak ingin seperti dulu lagi.”Javier mengiakan. Tatapannya masih melihat ke depan. “Bagus jika kamu bisa berubah.”Mobil berhenti di luar mal terbesar di dalam kota. Mereka berdua menuruni mobil. Hendri berjalan di samping Javier. Baru saja memasuki mal, para pengurus mal langsung menyambutnya. “Tuan Javier.”Javier membawa Hendri ke hadapan mereka. “Carikan beberapa pakaian yang cocok untuknya. Bungkus semua yang dia suka.”Saat Javier mengantar Hendri kembali ke perusahaan, Claire pun terbengong. Bukan hanya Claire saja, bahkan pegawai di departemen administrasi juga terbengong melongo.Pakaian formal yang dikenakan Hendri dipilih langsung oleh Javier. Lelaki berambut petak dengan berpakaian jas ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1013

    Javier bertanya, “Ada apa?”“Ergh … ternyata Hendri itu adiknya Bu Claire?”Mereka semua memang tahu ada hubungan saudara di antara Claire dengan Hendri. Hanya saja, mereka sungguh tidak menyangka Hendri benar-benar adalah adiknya. Hendri sendiri juga tidak pernah mengakuinya.Tetiba beberapa pegawai wanita mendekat. “Bu Claire, apa kamu masih punya adik yang lain?”“Adik atau abang juga nggak apa-apa.”Claire terdiam. Sepertinya Claire benar-benar mesti merekrut beberapa lelaki ganteng ke perusahaan. Jika tidak, para wanita ini kerjaannya hanya memikirkan lelaki saja.Di Negara Hyugana.Candice sedang berjalan di lapangan bundar. Ketika melihat patung dan merpati di sana, dia pun mengeluarkan kameranya.Seorang gadis berambut pirang dengan wajah kebulean berjalan ke sisi Candice, lalu menarik-narik ujung pakaiannya.Saat Candice menunduk, si gadis menyerahkan sebuket bunga mawar kepadanya. Candice merasa syok. Kemudian, si gadis menunjuk ke belakangnya.Candice mengikuti arah yang dit

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1014

    Candice mencemberutkan bibirnya, lalu berbisik, “Pokoknya aku kangen sama kamu. Kamu malah nanya lagi.”Louis mengecup kening Candice, lalu menggandeng tangannya. “Ayo pulang! Aku datang untuk membawa pulang kucing peliharaanku yang kesasar.”Salah satu tangan Candice memeluk bunga mawar. Kemudian, tangannya yang satu lagi digenggam oleh Louis. Dia mengikuti langkah Louis, lalu berkata, “Kata siapa aku kesasar?”Louis pun tersenyum. “Kamu sudah keluar 1 bulan lebih, tapi masih belum pulang-pulang. Bukannya kamu lagi kesasar?”Candice mendengus dingin. “Aku ingin main sebebasnya sebelum kita resmi menikah.”Langkah kaki Louis seketika berhenti. Dia memiringkan tubuhnya untuk melihat Candice dengan tersenyum. “Sepertinya benar apa katamu. Setelah menikah nanti, jangan harap kamu bisa mencampakkanku lagi.”Candice mencemberutkan bibirnya.Tetiba Claire mengulurkan tangannya. “Gendong aku ke hotel?”Louis sungguh syok. Dia melihat wisatawan di sekeliling, lalu mengangkat-angkat alisnya. “A

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1015

    Candice bertanya, “Jadi, tadi pagi kamu teleponan sama teman sekolahmu?”Louis mengangkat-angkat alisnya. “Jadi?”Candice membuka menu makanan, lalu bertanya, “Cowok atau cewek?”Louis menatapnya sembari tersenyum. “Tentu saja cowok. Kamu kira cewek?”Tatapan Candice masih tertuju pada menu makanan. Dia tidak berbicara sama sekali.Setelah mereka selesai memesan makanan, dua teman sekolah Louis pun datang. Mereka berdua memang adalah laki-laki.“Hai, Louis, lama tidak berjumpa. Tak disangka kamu masih ingat sama kami.” Lelaki yang mengenakan kacamata bingkai emas dan jas rapi sedang menyapa dengan ramah. Dari cara berpakaiannya, dia kelihatan bagai seorang lelaki sukses saja. Sementara, lelaki yang satu lagi berpakaian dengan sangat modis, bagai pemusik hip hop saja. Rambut panjangnya pun dikepang.Saat mereka berdua bertemu dengan Louis, mereka pun saling berpelukan.Louis berkata dengan tersenyum, “Sejak tamat, kalian langsung ke luar negeri. Sejak itu, kita pun tidak pernah bertemu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1016

    Candice mengerutkan keningnya dengan bingung. Sebenarnya ada apa dengan musik tradisional?Louis yang terdiam dari tadi akhirnya bersuara, “Dulu aku tidak suka dengan musik tradisional. Aku merasa musik mereka terlalu kuno, tidak kreatif sama sekali. Musik tradisional pasti tidak akan digemari oleh anak muda. Jadi, aku tidak paham dengan pesona dari musik tradisional. Tapi setelah aku menyaksikan pertunjukan di SMA ibu kota pada malam hari itu, pemikiranku terhadap musik tradisional mulai berubah.”Ketika mengungkit hal ini, Mardi pun tersenyum. “Ah, aku ingat dengan pertunjukan musik malam itu. Jujur saja, performa adik jurusan musik tradisional pada malam hari itu sungguh menakjubkan! Suara cewek itu sangat bagus! Tapi apa nama pertunjukan itu? Aduh, lupa pula.”Mardi tidak ingat dengan nama acara itu. Hanya saja, dia masih ingat dengan suara seorang anak SMA yang merdu itu.Candice merasa orang yang mereka katakan sangatlah familier. Setelah berpikir dengan saksama, sepertinya merek

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1017

    Si wanita meremuk surat di tangannya sembari menggertakkan giginya. Dia kelihatannya sangat sedih.Louis tidak menerima suratnya. Dia hanya melirik si wanita sekilas, lalu berjalan meninggalkannya.Jacob menepuk-nepuk pundak si wanita. “Maaf, ya, Dik.”Saat mereka masih belum pergi jauh, terdengar suara si wanita dari belakang. “Permisi, memangnya ada apa dengan musik tradisional? Bukannya musik tradisional juga termasuk musik?”Louis menghentikan langkahnya. Jacob dan Mardi melihat ke sisinya. Si wanita menggigit bibir bawahnya. Dia kelihatan sangat sedih. “Aku … aku hanya nggak mengerti. Apa karena aku belajar musik tradisional, jadi aku nggak boleh suka sama orang yang belajar musik modern?”Louis memiringkan tubuhnya, lalu memalingkan kepalanya melihat ke sisi si wanita. Nada bicaranya sangatlah dingin. “Aku tidak suka dengan musik tradisional. Kalaupun aku ingin berpacaran, aku juga tidak akan mencari murid yang belajar musik tradisional.”Wanita itu terbengong.Louis langsung be

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1018

    Si wanita mengambil kantongan dengan tersenyum. “Baik banget kamu. Tahu saja aku mau makan camilan.”George menyerahkan ponsel kepadanya. Dia mengambil ponselnya, lalu membuka kamera. “Aku mau abadikan dulu.”Si wanita berpose di depan kamera. Tetiba dia kepikiran sesuatu, lalu melihat ke sisi mereka berdua. “Ayo bareng.”Claire melipat kedua tangannya mengisyaratkan dirinya menolak ajakannya. Si wanita langsung menarik Claire. “Ayo, padahal kamu cantik sekali, kenapa malah disembunyikan? Sini, George juga.”Mereka bertiga foto bersama di belakang pentas.Jacob berjalan ke sisi Louis, lalu menepuk pundaknya. “Bukannya sudah selesai? Mardi lagi tungguin kita. Ayo kita keluar.”Louis mengangguk, lalu berjalan pergi dengan menenteng kotak peralatan musiknya.Setelah satu demi satu pertunjukan selesai, giliran pertunjukan musik tradisional. Jacob yang bosan itu pun berkata, “Musik tradisional …. Jangan-jangan nanti kita semua bakal ketiduran?”Biasanya mereka tidak akan menonton acara musi

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1019

    Saat itu Louis melewati ruang bacanya, dia dapat mendengar suara ibunya dari pintu yang tidak tertutup rapat. “Kenapa Candice diskors?”Ester menghela napas. “Aku juga tidak jelas. Pihak sekolah mengatakan … dia mendorong temannya dari tangga demi mendapat kuota di akademi musik.”Liliana merasa sangat kaget. “Mana mungkin Candice melakukan hal seperti itu?”“Aku tahu tidak mungkin. Candice itu keponakanku. Aku juga tidak percaya dia akan seperti itu. Candice merasa sangat terpukul dengan kejadian itu. Aku khawatir ….” Belum sempat Ester menyelesaikan omongannya, Liliana meletakkan cangkir kopi, lalu menarik tangannya. “Jadi, bagaimana respons keluarga temannya itu?”“Ayah temannya itu adalah manajer ternama dari Agensi Majestik. Koneksinya cukup luas. Dia juga pernah menjadi manajernya Prisca. Saat ini, anak perempuan itu lagi dalam keadaan koma. Pihak sekolah juga terus menyalahkan Candice. Keluarga korban juga tidak bersedia untuk memberi pembuktian.”Louis menguping pembicaraan dar

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2496

    “Nona Mimosa ….” Dacia merasa familier dengan nama itu. Di atap? Bunuh diri? Bukannya itu cerita di dalam naskahnya?Nordin masih mondar-mandir tepi pagar atap. “Apa kamu sudah ingat?”Dacia langsung tersenyum. “Tentu saja Nona Mimosa di dalam naskahku bukan bunuh diri. Dalam semua kasus detektif, biasanya korban hanya bisa mati karena pembunuhan.”“Jadi, apa kamu sudah memikirkan cara untuk memalsukan tempat kejadian perkara?”Dacia terdiam, lalu menundukkan matanya. Saat ini, alur naskah berhenti pada bagaimana kematian Mimosa tampak seperti bunuh diri dan bagaimana pelaku berhasil melarikan diri.Hanya saja, Dacia tidak menyangka bahwa Nordin tertarik dengan naskah seperti ini.Carly semakin bingung lagi. “Apa yang lagi kalian bahas? Naskah?”Nordin menatapnya.Dacia berbisik di samping Carly, “Aku akan jelaskan nanti.” Usai berbicara, Dacia berjalan ke sisi Nordin. “Apa kamu berdiri di atas atap untuk merasakan apa yang dialami korban?”“Bukan, pelaku.”Dacia tertegun sejenak. “Pe

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2495

    Tahanan wanita lainnya juga merasa aneh. Mereka merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya saja.Beberapa tahanan menekan pundak Lidya. Lidya semakin tidak puas lagi dan melawan dengan semakin kuat. “Atas dasar apa kalian selalu mendapatkan keuntungan? Aku sudah mengorbankan putraku, tapi aku malah tidak mendapatkan apa pun! Silvia dan semua anggota Keluarga Tanzil! Aku kutuk kalian sial tujuh turunan!”Lidya dibawa pergi secara paksa.Para tahanan wanita di kantin mulai bergosip. Mereka semua merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya karena ditahan kelamaan.Pada saat ini, di akademi perfilman.Dengan dianugerahkan kehormatan kepada Daniel, itu berarti dia memiliki kedudukan di Negara Hyugana.Carly dan teman-teman lainnya sungguh gembira dengan apa yang diperoleh Dacia. “Eh, keluarga bangsawan, lho. Bukannya itu berarti Dacia akan menjadi anak bangsawan?”“Tentu saja. Kelak siapa juga yang berani menggosip Dacia dari belakang?”“Dacia, kamu jangan melupakan kami, ya.”Dacia tersenyu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2494

    Di depan meja rias, Chelsea sedang membantu Jessie untuk menyanggul rambutnya. Benn menerima undangan dari kerajaan. Chelsea sebagai pasangan Benn juga wajib menghadirinya. Apalagi acara ini adalah acara penobatan, siapa juga yang tidak ingin hadir. Acara penobatan ini bukan hanya acara penobatan pertama yang pernah dihadiri Chelsea, bahkan ini juga pertama kalinya Jessie menghadiri acara sesakral ini.“Selesai! Bagaimana hasil sanggulan Tante?” Chelsea mengambil cermin untuk becermin bagian belakang tubuh Jessie. Dari cermin yang dipegang Chelsea, Jessie bisa melihat rambutnya sendiri. Dia pun tersenyum. “Cantik sekali.”“Tentu saja.” Chelsea menurunkan cerminnya. “Aku cukup percaya diri dengan bakatku.”Setelah Jessie selesai merias wajah dan mengganti gaunnya, dia pun berjalan ke aula. Ketika di koridor, dia menghentikan salah seorang pelayan. “Di mana Jules?”Pelayan menunjukkan arah kepada Jessie dengan ramah.Jessie berjalan ke ruang istirahat Jules. Ketika melihat pintu tidak di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2493

    Setelah dipikir-pikir kembali, biasanya Jane selalu memamerkan betapa baik kekasihnya terhadapnya. Ternyata semua itu hanya demi memenuhi ego Jane saja.Terdengar suara sirene mobil polisi di luar sana. Polisi mencari kemari. Mereka berdua bergegas melepaskan ikatan Dacia, lalu menghancurkan kamera CCTV.Pada saat ini, tiba-tiba pintu kamar didobrak. Orang itu tidak lain adalah Jerremy.Ketika melihat Dacia masih berpakaian rapi dan tidak ada tanda-tanda untuk terluka, dia baru menghela napas lega.Kekasih Jane maju, lalu berkata dengan tersenyum, “Semua ini hanya salah paham. Kita tidak melakukan apa-apa terhadap istrimu ….”Belum sempat kekasih Jane menyelesaikan omongannya, wajahnya langsung ditinju. Dia spontan jatuh terpelanting ke belakang.Jerremy langsung memeluk Dacia, lalu menoleh untuk menunjuk si pria. “Alangkah bagusnya kalau semua itu hanya salah paham. Kalau tidak, kamu akan mati dengan mengenaskan.”Kebetulan pihak kepolisian juga datang. Entah apa yang dikatakan Jerrem

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2492

    Dacia sedang bertaruh. Dia bertaruh apakah kekasih Jane dan dua pria ini bodoh atau tidak? Sesuai dugaan, kekasih Jane menatapnya. “Jangan-jangan kamu sengaja bawa dia ke vilaku? Kalau terjadi apa-apa, kamu akan jadikan aku sebagai kambing hitam?”Jane meminta dicarikan teman pria untuk menghadapi seorang wanita. Dia pun memperkenalkan kedua teman prianya kepada Jane. Hanya saja, saat mereka menculik Dacia kemari, dia mengira Dacia akan bungkam.Namun, siapa sangka identitas suami wanita ini tidaklah sederhana. Ditambah lagi dengan ucapan Dacia tadi, dia mesti berpikir dua kali. Bagaimanapun, dia tidak ingin masa depannya hancur hanya karena seorang wanita.“Bukan. Sayang, kamu dengar penjelasanku. Dia sengaja lagi takuti kamu. Dia nggak berani ….”“Kalau kamu bodoh, kamu jangan anggap semua orang itu juga sama bodohnya dengan kamu. Apa kamu merasa kekasihmu bersedia mempertaruhkan nasibnya demi kamu? Keuntungan apa yang bisa kamu datangkan untuk kekasihmu?”Usai berbicara, Dacia meli

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2491

    Kekasih Jane tersenyum menyeringai. Dia memalingkan kepalanya, lalu berkata kepada kedua temannya, “Sudah dengar belum? Wanita ini hadiah dari kesayanganku buat kalian.”Jane menimpali, “Kalian harus main dengan seru, ya.”Sekarang hati kedua pria itu semakin menggebu-gebu. Mereka mendekati Dacia dengan motif jahat.Dacia berusaha untuk meronta, tetapi dia diikat dengan sangat ketat. Dacia menggertakkan giginya, lalu berusaha menenangkan dirinya untuk memikirkan cara.Saat mereka berdua hendak menyentuh Dacia, tiba-tiba Dacia tertawa. Jika dia ketakutan dan menangis, bisa jadi mereka berdua akan semakin bersemangat lagi. Suara tawa Dacia membuat mereka kebingungan.Jane memelototinya. “Kamu sudah jatuh ke tangan kami. Kamu malah tertawa?”“Apa kalian sentuh ponselku?”Kedua pria saling bertukar pandang, lalu melihat ke sisi Jane. Jane membalas dengan arogan, “Memangnya kenapa kalau aku sentuh ponselmu?”“Jangan-jangan kamu matikan ponselku?”“Sebenarnya kamu mau ngomong apa, sih!” Dac

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2490

    Pada zaman sekarang ini, jarang ada orang yang tidak tergoda dengan kekayaan dan kekuasaan.Pada saat ini, Jane berdiri tidak jauh di sana. Ketika melihat hubungan Carly dan Dacia semakin dekat, dia pun merasa sangat tidak puas.Jelas-jelas sebelumnya Carly selalu menuruti apa kata Jane. Dia merasa tidak peduli apa yang dia perbuat, Carly tidak akan memutuskan hubungannya dengan Jane. Semua ini pasti gara-gara Dacia.Jane tidak akan membuat Dacia hidup tenang. Siang harinya, Dacia meninggalkan akademi. Tiba-tiba Jane memanggilnya, lalu berjalan menghampirinya dengan buru-buru, “Dacia, sudah terjadi sesuatu dengan Carly!”Kening Dacia berkerut. “Terjadi sesuatu?”Jane berkata dengan buru-buru, “Tadi aku pergi cari dia. Aku melihat dia sedang diganggu sama beberapa orang lelaki. Sekarang mereka ada di parkiran.”Dacia memang merasa curiga, tetapi berhubung masalah ini bersangkutan dengan keselamatan Carly, dia pun mengikuti langkah Jane ke area parkiran.Namun setibanya di area parkiran

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2489

    Apalagi Perusahaan Teknologi Yarnis adalah perusahaan yang baru didirikan Jules. Dengan adanya dukungan dari pihak kerajaan, Perusahaan Teknologi Yarnis juga tidak perlu mencari mitra kerja sama lagi. Calon mitra kerja sama akan berbondong-bondong mencari mereka.Filbert merasa bingung. “Jadi ….”Jules meletakkan gelas teh. “Sekarang aku tidak buru-buru dalam mencari mitra kerja sama. Kita cukup fokus dalam mencari teknisi saja. Sisanya diundur dulu.”Filbert terbengong, tetapi dia terpaksa mengangguk. “Oke.”Pada saat ini, televisi, koran, majalah, dan media sosial sedang menyiarkan kabar Silvia sibuk mempersiapkan acara penobatannya.Para murid di akademi perfilman juga sedang membahas masalah kerajaan. Saat Dacia melewati koridor, beberapa murid pun sedang melihatnya sembari berbisik-bisik. “Sepertinya dia punya sedikit hubungan dengan keluarga kerajaan. Aku juga dengar kabar, Raja Willie mempersiapkan dua set surat wasiat sebelum dia meninggal. Seharusnya salah satunya milik dia.”

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2488

    Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.

DMCA.com Protection Status