Share

Bab 1010

Author: Daun Jahe
Di Perusahaan Angkasa.

Roger berdiri sembari membuka tabletnya untuk melaporkan pekerjaan. Javier mengangkat cangkir kopinya, tetapi dia tidak meminumnya sama sekali. Tangannya yang satu lagi mengetuk-ngetuk meja, kelihatan sangat tidak fokus.

Roger mengangkat kepalanya, lalu bertanya dengan bingung, “Tuan Javier?”

Javier memandang ke luar jendela. “Belakangan ini sepertinya bisnis Soulna semakin bagus saja.”

Roger tersenyum. “Bukankah bagus jika bisnis Nyonya laris?”

Javier mengerutkan keningnya. “Apa ada pegawai lelaki yang baru bekerja di perusahaannya?”

Kali ini, Roger tertegun. Ternyata fokus Tuan Javier ada di sini?

Javier meletakkan cangkir kopi di atas meja. Raut wajahnya kelihatan sangat sinis. “Dengar-dengar dia sangat fokus dalam mendidik lelaki itu?”

Roger membalas, “Tuan, bukankah wajar kalau Nyonya mendidik anak baru?”

Javier mengangkat kepala untuk menatapnya. Raut wajah Javier saat ini kelihatan sangat tidak bagus. “Dia sibuk mendidik anak baru hingga tidak punya waktu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
waduh javier cemburu sm hendri,padahal kan si hendri sepupunya claire
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1011

    Melihat Javier memasuki ruangan, Widya segera keluar. Tak lupa juga dia menutup pintu dengan rapat.Javier berhenti di sisi Claire dengan menopang kedua tangannya di atas meja. Tubuhnya dicondongkan ke depan untuk mendekati Claire. “Semenjak perusahaan rekrut anak baru, sepertinya kamu tidak ingat suamimu lagi. Apa hatimu telah berubah?”Mendengar nada bicara serius Javier, Claire tak sanggup menahan tawanya. “Sayangku, kamu lagi cemburu, ya?”Javier menyipitkan matanya.Claire juga mencondongkan tubuhnya, lalu mengecup bibir Javier. Senyumannya semakin cerah lagi. “Baiklah, nanti kita ke mal bareng saja. Setelah belanja pakaian buat dia, aku masih harus cariin tempat tinggal buat dia.”Kening Javier tampak berkerut. Raut wajahnya semakin muram lagi. “Kamu begitu peduli sama dia?”Claire langsung mengangguk. Menyadari ekspresi masam Javier, Claire langsung menarik dasinya. “Aku bawa kamu ketemu sama dia?”Javier menarik dasinya. “Tidak mau.”Saat Javier hendak menegakkan tubuhnya, Clai

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1012

    Jika tidak salah ingat, sepertinya orang-orang mengatakan Javier bukanlah orang yang gampang didekati. Demi tidak menimbulkan masalah untuk kakaknya, Hendri memilih untuk tidak bicara. Tak disangka, Javier malah berinisiatif untuk membuka obrolan.Hendri menggaruk kepalanya. “Aku cuman tidak ingin seperti dulu lagi.”Javier mengiakan. Tatapannya masih melihat ke depan. “Bagus jika kamu bisa berubah.”Mobil berhenti di luar mal terbesar di dalam kota. Mereka berdua menuruni mobil. Hendri berjalan di samping Javier. Baru saja memasuki mal, para pengurus mal langsung menyambutnya. “Tuan Javier.”Javier membawa Hendri ke hadapan mereka. “Carikan beberapa pakaian yang cocok untuknya. Bungkus semua yang dia suka.”Saat Javier mengantar Hendri kembali ke perusahaan, Claire pun terbengong. Bukan hanya Claire saja, bahkan pegawai di departemen administrasi juga terbengong melongo.Pakaian formal yang dikenakan Hendri dipilih langsung oleh Javier. Lelaki berambut petak dengan berpakaian jas ini

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1013

    Javier bertanya, “Ada apa?”“Ergh … ternyata Hendri itu adiknya Bu Claire?”Mereka semua memang tahu ada hubungan saudara di antara Claire dengan Hendri. Hanya saja, mereka sungguh tidak menyangka Hendri benar-benar adalah adiknya. Hendri sendiri juga tidak pernah mengakuinya.Tetiba beberapa pegawai wanita mendekat. “Bu Claire, apa kamu masih punya adik yang lain?”“Adik atau abang juga nggak apa-apa.”Claire terdiam. Sepertinya Claire benar-benar mesti merekrut beberapa lelaki ganteng ke perusahaan. Jika tidak, para wanita ini kerjaannya hanya memikirkan lelaki saja.Di Negara Hyugana.Candice sedang berjalan di lapangan bundar. Ketika melihat patung dan merpati di sana, dia pun mengeluarkan kameranya.Seorang gadis berambut pirang dengan wajah kebulean berjalan ke sisi Candice, lalu menarik-narik ujung pakaiannya.Saat Candice menunduk, si gadis menyerahkan sebuket bunga mawar kepadanya. Candice merasa syok. Kemudian, si gadis menunjuk ke belakangnya.Candice mengikuti arah yang dit

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1014

    Candice mencemberutkan bibirnya, lalu berbisik, “Pokoknya aku kangen sama kamu. Kamu malah nanya lagi.”Louis mengecup kening Candice, lalu menggandeng tangannya. “Ayo pulang! Aku datang untuk membawa pulang kucing peliharaanku yang kesasar.”Salah satu tangan Candice memeluk bunga mawar. Kemudian, tangannya yang satu lagi digenggam oleh Louis. Dia mengikuti langkah Louis, lalu berkata, “Kata siapa aku kesasar?”Louis pun tersenyum. “Kamu sudah keluar 1 bulan lebih, tapi masih belum pulang-pulang. Bukannya kamu lagi kesasar?”Candice mendengus dingin. “Aku ingin main sebebasnya sebelum kita resmi menikah.”Langkah kaki Louis seketika berhenti. Dia memiringkan tubuhnya untuk melihat Candice dengan tersenyum. “Sepertinya benar apa katamu. Setelah menikah nanti, jangan harap kamu bisa mencampakkanku lagi.”Candice mencemberutkan bibirnya.Tetiba Claire mengulurkan tangannya. “Gendong aku ke hotel?”Louis sungguh syok. Dia melihat wisatawan di sekeliling, lalu mengangkat-angkat alisnya. “A

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1015

    Candice bertanya, “Jadi, tadi pagi kamu teleponan sama teman sekolahmu?”Louis mengangkat-angkat alisnya. “Jadi?”Candice membuka menu makanan, lalu bertanya, “Cowok atau cewek?”Louis menatapnya sembari tersenyum. “Tentu saja cowok. Kamu kira cewek?”Tatapan Candice masih tertuju pada menu makanan. Dia tidak berbicara sama sekali.Setelah mereka selesai memesan makanan, dua teman sekolah Louis pun datang. Mereka berdua memang adalah laki-laki.“Hai, Louis, lama tidak berjumpa. Tak disangka kamu masih ingat sama kami.” Lelaki yang mengenakan kacamata bingkai emas dan jas rapi sedang menyapa dengan ramah. Dari cara berpakaiannya, dia kelihatan bagai seorang lelaki sukses saja. Sementara, lelaki yang satu lagi berpakaian dengan sangat modis, bagai pemusik hip hop saja. Rambut panjangnya pun dikepang.Saat mereka berdua bertemu dengan Louis, mereka pun saling berpelukan.Louis berkata dengan tersenyum, “Sejak tamat, kalian langsung ke luar negeri. Sejak itu, kita pun tidak pernah bertemu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1016

    Candice mengerutkan keningnya dengan bingung. Sebenarnya ada apa dengan musik tradisional?Louis yang terdiam dari tadi akhirnya bersuara, “Dulu aku tidak suka dengan musik tradisional. Aku merasa musik mereka terlalu kuno, tidak kreatif sama sekali. Musik tradisional pasti tidak akan digemari oleh anak muda. Jadi, aku tidak paham dengan pesona dari musik tradisional. Tapi setelah aku menyaksikan pertunjukan di SMA ibu kota pada malam hari itu, pemikiranku terhadap musik tradisional mulai berubah.”Ketika mengungkit hal ini, Mardi pun tersenyum. “Ah, aku ingat dengan pertunjukan musik malam itu. Jujur saja, performa adik jurusan musik tradisional pada malam hari itu sungguh menakjubkan! Suara cewek itu sangat bagus! Tapi apa nama pertunjukan itu? Aduh, lupa pula.”Mardi tidak ingat dengan nama acara itu. Hanya saja, dia masih ingat dengan suara seorang anak SMA yang merdu itu.Candice merasa orang yang mereka katakan sangatlah familier. Setelah berpikir dengan saksama, sepertinya merek

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1017

    Si wanita meremuk surat di tangannya sembari menggertakkan giginya. Dia kelihatannya sangat sedih.Louis tidak menerima suratnya. Dia hanya melirik si wanita sekilas, lalu berjalan meninggalkannya.Jacob menepuk-nepuk pundak si wanita. “Maaf, ya, Dik.”Saat mereka masih belum pergi jauh, terdengar suara si wanita dari belakang. “Permisi, memangnya ada apa dengan musik tradisional? Bukannya musik tradisional juga termasuk musik?”Louis menghentikan langkahnya. Jacob dan Mardi melihat ke sisinya. Si wanita menggigit bibir bawahnya. Dia kelihatan sangat sedih. “Aku … aku hanya nggak mengerti. Apa karena aku belajar musik tradisional, jadi aku nggak boleh suka sama orang yang belajar musik modern?”Louis memiringkan tubuhnya, lalu memalingkan kepalanya melihat ke sisi si wanita. Nada bicaranya sangatlah dingin. “Aku tidak suka dengan musik tradisional. Kalaupun aku ingin berpacaran, aku juga tidak akan mencari murid yang belajar musik tradisional.”Wanita itu terbengong.Louis langsung be

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1018

    Si wanita mengambil kantongan dengan tersenyum. “Baik banget kamu. Tahu saja aku mau makan camilan.”George menyerahkan ponsel kepadanya. Dia mengambil ponselnya, lalu membuka kamera. “Aku mau abadikan dulu.”Si wanita berpose di depan kamera. Tetiba dia kepikiran sesuatu, lalu melihat ke sisi mereka berdua. “Ayo bareng.”Claire melipat kedua tangannya mengisyaratkan dirinya menolak ajakannya. Si wanita langsung menarik Claire. “Ayo, padahal kamu cantik sekali, kenapa malah disembunyikan? Sini, George juga.”Mereka bertiga foto bersama di belakang pentas.Jacob berjalan ke sisi Louis, lalu menepuk pundaknya. “Bukannya sudah selesai? Mardi lagi tungguin kita. Ayo kita keluar.”Louis mengangguk, lalu berjalan pergi dengan menenteng kotak peralatan musiknya.Setelah satu demi satu pertunjukan selesai, giliran pertunjukan musik tradisional. Jacob yang bosan itu pun berkata, “Musik tradisional …. Jangan-jangan nanti kita semua bakal ketiduran?”Biasanya mereka tidak akan menonton acara musi

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2663

    Bastian mengusap keningnya. “Jangan-jangan kamu ingin beli gaun pengantin itu? Aku sarankan kamu urungkan niatmu. Nyonya Herla tidak akan menjualnya. Waktu itu, saat Tuan Putri Negara Shawana menikah, dia juga menginginkan gaun pengantin itu, tapi permintaannya ditolak mentah-mentah oleh Nyonya Herla. Pada akhirnya, dia hanya bisa menyewanya dengan harga tinggi. Hanya disewakan untuk sehari saja.”Lagi pula, Herla tidak akan menyewa gaun pengantin ke sembarang orang. Ada banyak selebritas dari negara barat hendak menyewa gaunnya, tapi dia menolak permintaan mereka semua.Jodhiva tersenyum. “Tentu saja disewa. Masalah harga bukan masalah. Aku jamin akan mengembalikannya dengan sempurna.”Bastian menarik napas dalam-dalam. “Demi sepotong gaun pengantin, kamu malah rela menghabiskan banyak uang.”“Tuan Putri itu saja rela, kenapa aku tidak rela menghabiskan uang untuk istriku? Aku pasti akan memberikan yang terbaik untuknya.”Bastian mengangguk. “Baiklah, cowok yang sudah punya istri mema

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2662

    Ariel mengunyah kacang sembari menyindir, “Pelayanannya bagus juga.”Mereka berdua berjalan di sekitar. Jodhiva menguliti kulit kacang, sedangkan Ariel sedang menyantapnya. Terkadang dia menyuapi kacang ke mulut Jodhiva.Panggangan di depan mata memang tidak bisa dinikmati Ariel. Hanya saja, dia merasa sangat gembira.“Ariel?” Tiba-tiba ada yang memanggil Ariel. Dia memalingkan kepalanya, lalu melihat Alicia sedang berdiri di luar restoran. Sepertinya dia baru berjalan keluar dari sana.Ariel merasa kaget. Dia spontan melirik Jodhiva.Alicia juga tidak menyangka akan bertemu Ariel dan Jodhiva di Area Homa. Dia berjalan ke sisi mereka. “Kenapa kalian bisa datang ke Area Homa?”“Emm, kami datang buat ….”“Foto pengantin.” Jodhiva merangkul pundak Ariel, lalu berjalan ke sisi Alicia. “Bulan depan kami akan mengadakan resepsi pernikahan. Kebetulan kami memilih untuk melakukan pengambilan foto pengantin di Area Homa.”Alicia menurunkan kelopak matanya sembari tersenyum. “Ternyata begitu. Se

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2661

    Jules tersenyum, lalu merangkul Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak masalah. Lagi pula, anak kita juga akan lahir di musim panas nanti.”Jessie mengusap perut buncitnya dengan tersenyum. “Musim panas, ya? Entah anak kita itu Taurus atau Gemini?”Jules mencium kening Jessie. “Semua itu bukan masalah.”Pada saat ini, di Area Homa.Jodhiva memilih untuk melakukan foto pengantin di kediamannya. Tim fotografer yang mengikuti mereka adalah tim yang biasanya memotret para selebritas. Tingkat profesional mereka sudah tidak perlu diragukan lagi, begitu pula dengan harganya.Lokasi pengambilan gambar dilakukan di banyak tempat. Setiap kali berpindah lokasi, mereka mengganti satu set gaun pengantin. Semua gaun dirancang khusus dari merek terkenal dengan gaya yang berbeda-beda.Dari pagi hingga sore, mereka mengunjungi banyak lokasi dan mengambil hampir seribu foto pernikahan.Setelah kembali ke hotel, Ariel merasa capek dan berbaring di tempat tidur. “Ternyata mengambil foto pernikahan sangat mele

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2660

    Bukannya ibu hamil harus istirahat dengan baik? Bagaimana kalau sampai tersenggol? Bukannya akan celaka?Yogi berhenti di tempat. “Selamat.”Ariel tersenyum. “Terima kasih.”“Kak!” Riko datang bersama dua orang pengawal. Ada banyak hadiah di tangan dua orang pengawal itu. Semuanya adalah mainan anak-anak.“Kak, setelah aku dengar kabar kamu lagi mengandung, aku langsung pergi ke mal. Aku rasa anakmu pasti cowok. Jadi, aku sudah beli mainan cowok.”Ujung bibir Ariel berkedut. Dia meletakkan gelas airnya. “Kamu itu memang baik sekali.”Riko pun tersenyum lebar. “Tentu saja, aku saja tidak pernah bersikap sebaik ini terhadap ayahku. Tapi, ayahku juga tidak butuh semua ini, semua ini milikmu. Setelah anakmu dilahirkan nanti, jangan lupa beri tahu dia semua mainan ini dibeli olehku.”Ariel mengangguk. “Baik.”Riko menyuruh pengawal untuk meletakkan hadiah. Dessy membungkuk ke sisi Ariel. “Nona, adikmu ini aktif sekali, ya.”Ariel menunjukkan senyuman canggung, lalu membalas dengan suara kec

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2659

    Ariel mengangguk.“Bagus sekali. Aku mau beri tahu Tuan Tobias!” Dessy mengambil ponselnya untuk menghubungi Tobias.Saat Tobias mengetahui kabar kehamilan putrinya, dia langsung mengesampingkan mahyongnya. Firman mengangkat kepalanya untuk menatap Tobias. “Apa benar Ariel lagi mengandung?”Tobias tersenyum lebar. Meski dia kalah dalam permainan, dia juga merasa sangat gembira saat ini. “Tentu saja! Dia saja sudah periksa di rumah sakit. Astaga! Akhirnya aku jadi kakek!”Dua teman main mahyong lainnya mengucapkan selamat. “Hebat, Tuan Tobias! Kabar ini adalah kabar gembira. Ingat traktiran.”Tobias melambaikan tangannya. “Tenang saja.”Setelah Ariel kembali ke Vila Galatta, dia langsung pergi ke ruang baca Jodhiva. Saat Jodhiva sedang membaca buku, dia melihat Ariel melempar selembar kertas di atas meja. “Coba kamu lihat!”Gerakan tangan Jodhiva berhenti. Saat membaca tulisan “Laporan Kehamilan”, Jodhiva langsung mengangkat kepalanya.Ariel berkata, “Aku sudah hamil.”Jodhiva meletakka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2658

    Usai berbicara, Samuel hendak mengambil ponsel. Levin pun berdiri. “Oke, kalau begitu, aku akan mencobanya. Jangan sampai nanti dibilang, tidak ada yang bisa diandalkan dari Agensi Solar.”Samuel membawa Levin untuk ketemuan dengan Proto di restoran. Saat bertemu, Levin mengikuti persyaratan Samuel untuk mengenakan kacamata.Proto bisa memilih Levin karena melihat dia memiliki sikap sopan santun yang mirip dengan Firman. “Apa Tuan Levin pernah memerani peran antagonis?”Levin menjawab dengan terus terang, “Tidak pernah.”Jari tangan Proto saling bertautan. Dia meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan serius, “Bagus kalau tidak pernah. Aku sudah menonton serial ‘Embun’, Pak Samuel juga pernah bilang kalau aktingmu biasa-biasa saja. Tapi dalam filmku, aku tidak mencari yang jago dalam berakting, aku mengutamakan kepribadian aslimu.”Levin tertegun beberapa detik. "Tapi karakter ini tidak seperti aku. Kamu ingin aku memerankan seorang pria yang munafik, mungkin aku ….”“Semua itu s

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2657

    Terdengar suara Yelena dari ujung telepon. “Apa Ayah dan Ibu nggak beri tahu kamu?”“Beri tahu apa?”Yelena tersenyum dingin. “Mereka minta uang sama kamu untuk mendaftarkanku ke akademi perfilman. Kebetulan, aku lolos ujian masuk.”Erin langsung berdiri. “Apa? Mereka daftarin kamu ke akademi perfilman? Kenapa kamu nggak beri tahu aku?”“Apa gunanya beri tahu kamu? Kamu selalu menuruti apa kata Ayah dan Ibu. Kalau diminta uang, kamu juga selalu memenuhi permintaan mereka. Uangmu itu seperti nggak ada nomor serinya. Gara-gara kamu, sekarang adik kita sudah tamat, tapi dia selalu saja tiduran di rumah, menunggu dikirim uang sama kamu. Kamu sudah seperti orang tuanya saja yang terus mengasuhnya. Semoga saat kamu tua nanti, dia bisa menjagamu.”“Yelena ….”Tanpa menunggu balasan dari Erin, Yelena langsung mengakhiri panggilan.Keesokan harinya, Yelena mendapatkan peran sebagai adik perempuannya Wilmar. Proto meminta Yelena untuk membaca naskah, lalu memintanya untuk menguasai peran dalam w

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2656

    Samuel menjelaskan, “Pak Proto memiliki standar yang berbeda dalam memilih pemeran dibandingkan sutradara lain. Dia mencari artis yang benar-benar sesuai dengan kondisi karakter. Baginya, pengalaman pribadi artis yang mirip dengan karakter akan membantu mereka dalam menampilkan perasaan yang paling alami, sebab gadis berusia 20 tahun itu tidak memiliki banyak pengalaman akting.”Dacia merasa terkejut. Ternyata begitu alasannya.Bagaimanapun, dari enam karakter tersangka dalam cerita, ada dua karakter yang paling kompleks, yaitu abang dan adik perempuan dari Keluarga Martha.Adik perempuan dari “Tuan Wilmar” adalah karakter dengan latar belakang yang sangat khusus. Dalam Keluarga Martha, yang lebih mementingkan anak laki-laki dibandingkan perempuan, keberadaan gadis ini semata-mata adalah untuk menyelamatkan abangnya.Dia terpaksa berhenti sekolah di usia muda, bekerja di dunia malam, menghadapi berbagai macam orang dan gaya hidup mewah. Dia adalah karakter yang sangat rendah diri, teta

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2655

    Ketika mendengar balasan Clara, Dacia spontan tersenyum. Sepertinya Jerremy menjalankan tanggung jawabnya sebagai paman dengan sangat baik.Tidak lama kemudian, Jerremy telah tiba di Vila Kandara. Dia berjalan ke dalam ruang tamu, lalu melihat Clara sedang bermain bersama Jennie di sana. Dacia menyuguhkan makan malam dari dapur, lalu mengangkat kepalanya. “Pulangnya cepat sekali?”Jerremy pun tersenyum. Dia melonggarkan dasinya, lalu berjalan mendekati Dacia. “Ini yang namanya kejutan? Kamu malah bawa putriku kabur dari rumah?”Dacia menyuapi sepotong daging ke mulut Jerremy. “Dicoba?”Jerremy memakannya. “Jam berapa sampainya?”Dacia membalas dengan serius, “Siang hari tadi. Tadi aku temani Jennie, lalu pergi ke Agensi Solar. Kemudian, aku bawa Jennie ke sini.”Tiba-tiba Jennie menangis.Clara menggendong Jennie. “Tante, sepertinya Adik lapar.”Hanya saat kelaparan saja, Jennie baru akan menangis.Dacia berjalan maju untuk menggendong Jennie. “Jennie sudah lapar. Kalau begitu, aku ma

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status