Share

Bab 786

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2024-12-23 22:37:19

“Abel, apakah Keluarga Calderon kalian juga menginginkan satu bagian? Vawa bawahanmu untuk bertarung melawan Naga Yang bersama kami!” Jordan menatap Abel dan bertanya.

Meskipun orang-orang yang dibawa Abel lebih lemah dan tidak ada yang sudah mencapai tahap puncak penguasa Ingras, tapi bertambah satu orang akan menambah sedikit kekuatan. Jordan ingin bermain aman, apalagi, saat ini masih ada Nathan dan orang-orang dari Keluarga Holcy di sekelilingnya. Kalau mereka berhasil mendapatkan batu mata Naga tapi terluka parah, maka pasti akan ada orang yang menusuk mereka dari belakang.

“Kak Jordan, aku tidak menginginkan batu mata Naga itu, dan aku tidak mau terlibat dengan pertarungan kalian dengan kekuatan aku ini!” Abel menggelengkan kepalanya dengan lantang.

Dia hanya datang kemari untuk bersenang-senang, bagi Abel, batu mata Naga atau apapun itu tidaklah penting, nyawanya sendiri adalah yang paling penting.

“Kak Nathan!” Prisly melihat Remy dan Jordan hendak bersekutu untuk mendapat
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Bondet Bagong
masih ke gereja besuk dobel 10 bab
goodnovel comment avatar
templar
tgl merah update ikutan libur
goodnovel comment avatar
templar
lamaa update sih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 787

    “Abel, apakah Keluarga Calderon kalian juga menginginkan satu bagian? Vawa bawahanmu untuk bertarung melawan Naga Yang bersama kami!” Jordan menatap Abel dan bertanya.Meskipun orang-orang yang dibawa Abel lebih lemah dan tidak ada yang sudah mencapai tahap puncak penguasa Ingras, tapi bertambah satu orang akan menambah sedikit kekuatan. Jordan ingin bermain aman, apalagi, saat ini masih ada Nathan dan orang-orang dari Keluarga Holcy di sekelilingnya. Kalau mereka berhasil mendapatkan batu mata Naga tapi terluka parah, maka pasti akan ada orang yang menusuk mereka dari belakang.“Kak Jordan, aku tidak menginginkan batu mata Naga itu, dan aku tidak mau terlibat dengan pertarungan kalian dengan kekuatan aku ini!” Abel menggelengkan kepalanya dengan lantang.Dia hanya datang kemari untuk bersenang-senang, bagi Abel, batu mata Naga atau apapun itu tidaklah penting, nyawanya sendiri adalah yang paling penting.“Kak Nathan!” Prisly melihat Remy dan Jordan hendak bersekutu untuk mendapatkan

    Last Updated : 2024-12-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 788

    “Kak Remy—” Abel masih ingin mengatakan sesuatu tapi Remy tidak mau mendengarnya.“Abel, kubilang minggir, apa kamu tidak dengar?!” Remy menatap Abel dengan marah.Abel melihat Prisly yang penuh tekad pada akhirnya menggertakkan giginya dan berkata. “Kak Remy, Kak Jordan, jangan salahkan aku jika tidak mementingkan persaudaraan, kalian tidak diizinkan untuk menyentuh Prisly, atau kalian harus melangkahi mayatku terlebih dulu!” Setelah Abel selesai bicara, bawahannya bergegas menghampiri dan melindungi Prisly.Kali ini, bawahan yang dibawa oleh Remy dan Jordan saling berhadapan dengan Nathan dan Abel.Herry yang tidak berada jauh dari sana melihat pemandangan ini dan hampir tertawa kegirangan, dia berharap kedua belah pihak akan segera bertarung dan terluka. Dengan begitu, mereka bisa mengambil keuntungan dengan mudah, meskipun dengan kekuatan mereka, mungkin tidak bisa mendapatkan batu mata Naga tapi Nathan pasti tidak bisa kabur.Nathan, Sarah dan yang lainnya menatap Abel dengan ras

    Last Updated : 2024-12-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 789

    Sebuah nyala api muncul di telapak tangan Nathan dan mulai menerangi dasar danau itu, dan dia menginjak sesuatu yang empuk di bawah kakinya. Setelah melangkah maju hingga jarak tertentu, Nathan tiba-tiba menemukan batu mata Naga yang sedang terletak di atas sebuah batu.“Bukankah batu mata Naga ini ada di dalam kepala naga?” Nathan mengernyitkan keningnya dan bertanya-tanya bagaimana bisa batu mata Naga ini muncul di sini.Di sekitar batu tempat batu mata Naga berada, mata air jernih dan transparan mengalir perlahan-lahan, dan terus mengalir di sekitar batu mata Naga.Melihat sekeliling dan tidak menemukan keberadaan Naga Yang, lalu melihat air yang terus mengalir, Nathan tiba-tiba mendapatkan pencerahan. Naga Yang terbuat dari es transparan dan kemungkinan besar es itu adalah mata air yang ada di depannya. Nathan tidak berani gegabah, dia mengeluarkan Pedang Aruna dan mengambil dua langkah pelan dan berniat untuk menggunakan Pedang Aruna untuk mengambil batu mata Naga.Namun saat Ped

    Last Updated : 2024-12-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 790

    Sedangkan saat ini Sarah menerjang ke tubuh Naga Yang yang transparan dan melihat Nathan dengan jelas. Saat ini Nathan tidak bisa bergerak dan tidak bisa berbicara, tapi matanya masih bisa berkedip dan Sarah yang melihat Nathan mengedipkan matanya merasa sangat senang.“Eve, Prisly, Cepat lakukan sesuatu! Nathan masih hidup!” Sarah bergegas berteriak pada Beverly dan Prisly.Bugh! Bugh! Bugh!Beverly menghantam Naga Yang itu dengan keras tapi tidak ada gunanya.“Kak Sarah, Kak Beverly, aku punya cara!” Prisly menatap Nathan yang membeku di dalam tubuh Naga Yang itu dan berkata dengan perlahan.“Lakukan!” Sarah berkata dengan cemas pada Prisly.Prisly mengangguk lalu menoleh untuk menatap Abel, lalu berjalan ke hadapan Naga Yang itu dengan raut wajah serius.Melihat ekspresi Prisly, Sarah tiba-tiba teringat sesuatu dan segera menghampirinya lalu menarik Prisly. “Prisly …. kamu—” Sarah menatap Prisly dengan tatapan tidak tega, dan tidak tahu harus berkata apa.“Kak Sarah, hidupku ini di

    Last Updated : 2024-12-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 791

    Pikiran Nathan menjadi kacau, dia bisa saja tidak menginginkan batu mata Naga, tapi dia tidak mau mengorbankan orang-orang di sekitarnya.“Marcel, kenapa …. kenapa harus seperti ini?!” Nathan berteriak keras, dia ingin membenci Marcel tapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.​Sama seperti Nathan, Abel yang sudah hampir menggila menatap Prisly yang membeku dengan senyuman di wajahnya dan tidak bisa bergerak. Abel menghampiri dan memeluknya dengan erat, dia ingin menggunakan kehangatan dari tubuhnya untuk melelehkan Prisly yang membeku. Jelas terlihat kalau anak ini benar-benar jatuh cinta pada Prisly.“Cepat, aku perintahkan buatkan aku api, cepat buatkan aku api!” Abel berteriak dan memberi perintah pada bawahannya sendiri dengan suara yang bergetar.Tapi, ditempat sedingin ini …. apa yang bisa digunakan untuk membuat api? Meskipun ada, membutuhkan waktu berapa lama hingga api itu mampu melelehkan tubuh Prisly?Bugh! Bugh!“Apa kalian tidak mendengar perintahku? Hah?!” Abel melay

    Last Updated : 2024-12-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 792

    “Nathan, kamu tahu saat pertama kali aku bertemu denganmu, aku kira dengan statusku sebagai Nona dari Keluarga Wibowo, sudah cukup untuk melindungimu, menafkahimu seumur hidup. Tapi perlahan-lahan, aku menyadari orang yang dilindungi adalah aku, sedangkan aku tidak bisa membantumu sedikitpun. Aku sering menyalahkan diriku sendiri, merasa rendah diri. Saat orang-orang dan musuh yang ada di sekelilingmu menjadi semakin kuat, aku merasa aku menjadi semakin kecil dan tidak pantas untukmu ….”“Hingga tiba di pulau, Kakek Marcel bercerita tentang dirimu, tentang identitasmu yang sebenarnya, mengatakan bahwa kamu membutuhkan bantuanku. Saat itulah, aku baru menyadari aku berguna untukmu, aku bisa melakukan apa saja untukmu, aku melakukannya untukmu. Sekarang, kita pergi mencari Naga Yin ya, jangan menunda-nunda waktu lagi!” Sarah yang berada di dalam pelukan Nathan berkata dengan nada lembut.“Tidak, aku tidak akan membiarkan kalian mengorbankan diri kalian demi diriku sendiri, tidak akan!”

    Last Updated : 2024-12-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 793

    Salju yang mencair menjadi semakin luas, hingga akhirnya salju yang mencair berkumpul membentuk sebuah sungai dan mengalir ke laut. Sementara di tempat salju mencair, terlihat sebagian tanah yang menjadi hidup. Separuh pulau Draken yang dingin dan dipenuhi salju perlahan berubah mulai mencair dan berubah menjadi pemandangan layaknya perkebunan yang indah.“Sialan, orang itu sudah menyerap batu mata Naga!” Melihat Nathan sudah menyerap batu mata Naga, Remy meraung dengan gelisah.“Nathan, batu mata Naga ini adalah harta yang tidak ternilai, walau menukarkan seisi kota dengan batu mata Naga juga tidak akan bisa menandingi, kamu malah menghancurkannya?!” Herry meraung marah saat melihat Nathan menghancurkan batu mata Naga itu.“Sialan!” Mata Jordan bersinar dengan keganasan, pedang di tangannya hendak menikam ke arah Nathan.Tapi belum sempat Jordan bergerak, Herry sudah mengarahkan pukulannya pada Nathan, kalau dia bisa menangkap Nathan dan membawanya kembali ke keluarga Keluarga Holcy

    Last Updated : 2024-12-26
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 794

    Kali ini, ketiga keluarga itu bersatu dan menatap Nathan dengan seksama.Menghadapi tatapan serakah dan ganas dari tiga keluarga itu, punggung Nathan dipenuhi dengan keringat dingin. Kalau hanya seorang puncak penguasa Ingras tingkat empat, Nathan tidak akan takut sedikitpun. Tapi saat ini, ada tiga orang puncak penguasa Ingras yang mengawasinya, walau Nathan sudah menelan batu mata Naga, dan mempunyai Pedang Aruna, juga tidak mungkin bisa melawan tiga orang puncak penguasa Ingras bersamaan.“Nathan, sebaiknya kamu bunuh diri saja sekarang, dengan begitu kamu akan mengurangi penderitaanmu sendiri! Kamu sudah membunuh kakak pertamaku, hari ini aku akan membalaskan dendam kakak pertamaku!” Herry berkata dan menatap Nathan dengan dingin.“Kalian sebagai puncak penguasa Ingras malah bersekutu untuk melawanku? Apa kalian tidak punya rasa malu? Aku benar-benar tidak tahu bagaimana kalian bisa menembus tahap puncak penguasa Ingras selama ini!” Nathan mencibir. Dia sedang menggunakan metode a

    Last Updated : 2024-12-26

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 955

    Kekuatan Nelson seharusnya jauh lebih besar dibandingkan James, namun saat ini, dia terkulai lemah, energinya hampir habis terkuras. Tak ada cara baginya untuk menahan serangan mematikan dari James yang kini mengamuk.“Ayah!” teriak Abel, bergegas maju untuk memapah Nelson, matanya menyala dengan kemarahan yang membara, menatap James seolah ingin membalas setiap tetes darah yang telah tumpah.Tatapan mata Abel dipenuhi kebencian yang membara. Dia membenci dirinya sendiri yang merasa tak berguna, membenci masa lalunya yang hanya tahu minum-minum tanpa berlatih, dan membenci ketidakmampuannya untuk berkontribusi pada keluarga Calderon. Rasa frustrasi itu menggerogoti jiwanya, mengubahnya menjadi bara yang siap membara.“Aku akan mengantar kalian menuju kematian, lalu membunuh Nathan!” ancam James, suaranya penuh kebencian saat dia melayangkan pukulannya lagi.Namun, sebelum tangannya meluncur, Russel segera menghentikannya, menggelengkan kepala dengan tegas. “Kita harus menunggu Nathan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 954

    Keluarga Calderon.Udara dipenuhi bau besi menyengat dari darah yang menggenang, menyelimuti tanah bak kabut merah. Mayat-mayat berserakan seperti daun kering di musim gugur, wajah mereka membeku dalam ekspresi teror terakhir. Denting pedang dan jerit kematian masih bergema, sisa-sisa pertempuran yang mengubah kediaman megah Calderon menjadi neraka berdarah. Dua pasukan—Ransom dan Yaju—mengurung sisa keluarga Calderon dalam lingkaran besi. Nelson dan Abel, dengan luka menganga di tubuh, berdiri membelakangi satu sama lain. Dari ratusan anggota keluarga, hanya belasan yang tersisa. Napas mereka berat, mata berkaca-kaca, tapi tangan masih mencengkeram senjata dengan getaran kemarahan yang tak padam. Russel, pemimpin keluarga Ransom, melangkah maju. Pedangnya berkilat di bawah sinar bulan yang pucat, bayangannya seperti siluet maut. "Nelson!" suaranya menggelegar. "Kita pernah bertarung bahu-membahu di Perang Disaster! Tapi kau memilih jadi anjing peliharaan Nathan—bocah yang membant

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 953

    “Ketua Sancho, kalau ada masalah bisa dibicarakan baik-baik. Kamu datang ke kepolisian dan menyerang Tuan Nathan. Kalau aku melaporkannya kepada Tuan Ryujin, apa kamu bisa menjelaskannya?” Milan melihat Nathan yang sudah tidak tahan dan segera mengancam Sancho.Mendengar Milan berkata seperti itu, Sancho menarik kembali auranya dan menatap Nathan dengan dingin. “Nathan, karena aku masih menghargai Tuan Ryujin, aku bisa mengampunimu kali ini. Tapi kamu harus menyerahkan lukisan yang kamu temukan di makam kuno itu kepadaku!”“Aku yang menemukannya. Atas dasar apa aku harus menyerahkannya kepadamu? Jika kamu punya kemampuan, bunuh saja aku hari ini. Aku tidak akan mungkin menyerahkan lukisan itu padamu,” Nathan menjawab tegas, menyadari betapa berharganya lukisan itu. Mana mungkin dia menyerahkannya kepada Sancho.“Hmm, orang sepertimu merasa layak memiliki lukisan itu? Barang itu di tanganmu sama saja dengan menyia-nyiakan benda pusaka!” Sancho berteriak marah. “Serahkan lukisan itu sek

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 952

    “Apa yang satu lawan dua?” Nathan tampak bingung, tidak mengerti maksudnya.“Tuan Nathan, jangan berpura-pura! Kamu tidak tahu betapa banyak orang di kepolisian yang merasa iri padamu. Bahkan Kapten Milan juga merasa iri padamu!” Anggota kepolisian itu menatap Nathan dengan makna yang dalam sebelum pergi, meninggalkan Nathan dalam kebingungan.Melihat tatapan anggota kepolisian itu, Nathan tiba-tiba tersentak, seolah mengerti apa yang sedang dibicarakan. Dia menatap Sarah dan Beverly yang tampak puas, lalu berteriak kepada anggota kepolisian itu. “Woi, bukan seperti itu! Bukan seperti yang kamu pikirkan!”Namun, sosok anggota kepolisian itu sudah menghilang sejak tadi.“Kenapa kalian berdua bicara sembarangan!” Nathan merasa pusing.Sekarang dia baru menyadari bahwa perkataan Sarah dan Beverly barusan bisa dengan mudah disalahpahami. Pantas saja anggota kepolisian itu mengatakan hal seperti itu padanya.“Kami bicara sembarangan apa?” Sarah dan Beverly menatap Nathan dengan bingung.“A

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 951

    Ging menerima dokumen itu dan membacanya. Raut wajahnya seketika berubah menjadi sangat jelek, seolah-olah dia baru saja menerima kabar buruk yang tak terduga.“Kamu sudah lihat, Tuan Ryujin kembali memperingatkan secara khusus mengenai masalah ini. Jika Nathan dibunuh oleh orang lain, apakah menurutmu Tuan Ryujin tidak akan mencurigaimu?” tanya Sancho, nada suaranya tegas.“Hmm, Nathan terlalu licik. Dia terlebih dahulu mencari Tuan Ryujin. Aku tidak percaya Tuan Ryujin bisa melindunginya seumur hidup!” Ging menggertakkan giginya dengan keras, amarahnya membara.“Sudahlah, akan ada kesempatan untuk menghadapi Nathan di kemudian hari. Kamu istirahat saja dulu!” Sancho berkata, berusaha menenangkan Ging sebelum meninggalkannya.Ging berjalan kembali, sementara Sancho melangkah menuju halaman belakang Martial Shrine. Halaman belakang itu sangat luas, di tengahnya terdapat sebuah bukit palsu setinggi belasan meter, dengan air mancur yang mengalir di atasnya. Sancho mendekati air terjun d

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 950

    “Ini bukan mimpi. Kita berada di dalam lukisan ini, yang dipenuhi dengan energi spiritual. Ke depannya, kita bisa berkultivasi di dalam lukisan ini,” suara Nathan terdengar dari belakang mereka, menambah rasa penasaran.“Nathan, sebenarnya apa yang sedang terjadi?” Sarah segera bertanya, wajahnya penuh harap akan penjelasan.“Aku juga tidak tahu. Aku menemukan lukisan ini di dalam makam kuno. Saat itu, aku tersedot ke dalam lukisan dan baru menyadari ada dunia lain di dalamnya,” Nathan menjelaskan, ketidakpastian juga terlihat di wajahnya.“Bagus sekali! Kalau begitu, ayo kita mulai berlatih! Aku belum pernah menemukan energi spiritual yang begitu kaya sebelumnya!” Beverly sudah tidak sabar dan langsung duduk bersila, siap untuk menyerap energi.Udara dingin di didalam lukisan sama sekali tidak mengganggu mereka; semangat mereka membara.***Martial Shrine Kota Moniyan.BRAK!PRANG!Di tempat lain, Ging mengamuk, menghancurkan barang-barang di sekitarnya dengan marah. Sebagai Ketua Al

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 949

    Mendengar perkataan Nathan, wajah Sarah dan Beverly semakin memerah. Sarah memutar matanya dan berkata. “Bagaimana kamu tahu kami berdua pasti akan menyukai benda jelek itu?”“Benar! Kami tidak suka benda jelek!” Beverly menimpali dengan semangat.Nathan tercengang. “Sama sekali tidak jelek! Kalian akan tahu setelah melihatnya, sangat indah dan akan membuat kalian terpukau!”Sarah dan Beverly masih ingin melanjutkan argumen, tetapi Nathan cepat-cepat maju, menutup mereka berdua dengan selimut, dan berkata. “Tidak boleh mengintip! Kalian baru boleh melihatnya setelah aku mengizinkan!”Wajah Sarah dan Beverly memerah karena malu, tetapi mereka hanya bisa mengangguk patuh. Saat itu, mereka hanya bisa mendengar detak jantung satu sama lain yang berdebar kencang. Bagi mereka, pengalaman ini sangat baru dan membuat mereka gugup.Setelah memastikan Sarah dan Beverly sudah tertutup selimut, Nathan mengeluarkan Lukisan Aliran sunyi di hamparan yang Abadi. Saat dia membuka lukisan itu, pemandan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 948

    Kepolisian Kota Moniyan.Nathan mengunci diri di dalam kamarnya, matanya terpaku pada Lukisan Aliran sunyi di hamparan yang Abadi yang terbuka di hadapannya. Dengan mengerahkan kesadaran spiritualnya, tubuhnya seolah tersedot ke dalam lukisan, melintasi batas antara dunia nyata dan dimensi lain. Teknik Kijutsu bekerja dengan sempurna, mengalirkan gelombang kekuatan spiritual yang tak terputus ke dalam diri Nathan. Di atas kepalanya, energi spiritual berkumpul, membentuk pusaran yang berkilau, seolah menandakan kekuatan yang sedang terbangun.Sementara itu, di luar, dua sosok memasuki kepolisian Kota Moniyan—Sarah dan Beverly, yang baru saja menyelesaikan proses penyembuhan di Saibu Care. Sienna dan Rebecca tetap di Saibu Care, menemani Zephir yang masih dalam pemulihan.Melihat kedatangan Sarah dan Beverly, Milan segera meminta seseorang untuk memanggil Nathan. Namun, saat merasakan aura kuat yang terpancar dari kedua gadis itu, hatinya bergetar. Dia menyadari bahwa kekuatan mereka ki

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 947

    Tak lama kemudian, Nathan kembali tiba di Kota Moniyan dan langsung menuju ke kepolisian, yang merupakan tempat teraman baginya saat ini.Milan yang menyaksikan kepulangannya dengan cepat pun tercengang, karena biasanya setiap sesi pelatihan memakan waktu hingga satu minggu bahkan lebih. Kini, Nathan baru pergi selama satu hari, namun dia telah kembali dengan membawa kekayaan yang luar biasa. Di balik langkahnya yang cepat, Nathan menyimpan rahasia tentang harta karun yang dia peroleh, senjata ajaib yang akan mengantarkannya ke puncak kekuatan dalam kultivasi abadi. “Tuan Nathan, apakah terjadi sesuatu? Apakah pelatihanmu dihentikan?” Milan bertanya dengan nada cemas dan tergesa-gesa, matanya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.Nathan, yang baru kembali dengan langkah ringan, menggelengkan kepalanya. “Bukan, pelatihannya sudah berakhir!”Mendengar itu, Milan terbodoh di hadapan Nathan. “Sudah berakhir? Kenapa begitu cepat?” tanyanya dengan nada tercengang.Sambil meneguk seteguk

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status