“Nathan, kamu tahu saat pertama kali aku bertemu denganmu, aku kira dengan statusku sebagai Nona dari Keluarga Wibowo, sudah cukup untuk melindungimu, menafkahimu seumur hidup. Tapi perlahan-lahan, aku menyadari orang yang dilindungi adalah aku, sedangkan aku tidak bisa membantumu sedikitpun. Aku sering menyalahkan diriku sendiri, merasa rendah diri. Saat orang-orang dan musuh yang ada di sekelilingmu menjadi semakin kuat, aku merasa aku menjadi semakin kecil dan tidak pantas untukmu ….”“Hingga tiba di pulau, Kakek Marcel bercerita tentang dirimu, tentang identitasmu yang sebenarnya, mengatakan bahwa kamu membutuhkan bantuanku. Saat itulah, aku baru menyadari aku berguna untukmu, aku bisa melakukan apa saja untukmu, aku melakukannya untukmu. Sekarang, kita pergi mencari Naga Yin ya, jangan menunda-nunda waktu lagi!” Sarah yang berada di dalam pelukan Nathan berkata dengan nada lembut.“Tidak, aku tidak akan membiarkan kalian mengorbankan diri kalian demi diriku sendiri, tidak akan!”
Salju yang mencair menjadi semakin luas, hingga akhirnya salju yang mencair berkumpul membentuk sebuah sungai dan mengalir ke laut. Sementara di tempat salju mencair, terlihat sebagian tanah yang menjadi hidup. Separuh pulau Draken yang dingin dan dipenuhi salju perlahan berubah mulai mencair dan berubah menjadi pemandangan layaknya perkebunan yang indah.“Sialan, orang itu sudah menyerap batu mata Naga!” Melihat Nathan sudah menyerap batu mata Naga, Remy meraung dengan gelisah.“Nathan, batu mata Naga ini adalah harta yang tidak ternilai, walau menukarkan seisi kota dengan batu mata Naga juga tidak akan bisa menandingi, kamu malah menghancurkannya?!” Herry meraung marah saat melihat Nathan menghancurkan batu mata Naga itu.“Sialan!” Mata Jordan bersinar dengan keganasan, pedang di tangannya hendak menikam ke arah Nathan.Tapi belum sempat Jordan bergerak, Herry sudah mengarahkan pukulannya pada Nathan, kalau dia bisa menangkap Nathan dan membawanya kembali ke keluarga Keluarga Holcy
Kali ini, ketiga keluarga itu bersatu dan menatap Nathan dengan seksama.Menghadapi tatapan serakah dan ganas dari tiga keluarga itu, punggung Nathan dipenuhi dengan keringat dingin. Kalau hanya seorang puncak penguasa Ingras tingkat empat, Nathan tidak akan takut sedikitpun. Tapi saat ini, ada tiga orang puncak penguasa Ingras yang mengawasinya, walau Nathan sudah menelan batu mata Naga, dan mempunyai Pedang Aruna, juga tidak mungkin bisa melawan tiga orang puncak penguasa Ingras bersamaan.“Nathan, sebaiknya kamu bunuh diri saja sekarang, dengan begitu kamu akan mengurangi penderitaanmu sendiri! Kamu sudah membunuh kakak pertamaku, hari ini aku akan membalaskan dendam kakak pertamaku!” Herry berkata dan menatap Nathan dengan dingin.“Kalian sebagai puncak penguasa Ingras malah bersekutu untuk melawanku? Apa kalian tidak punya rasa malu? Aku benar-benar tidak tahu bagaimana kalian bisa menembus tahap puncak penguasa Ingras selama ini!” Nathan mencibir. Dia sedang menggunakan metode a
“Nathan, biarkan saja, kalau kamu benar-benar terbunuh, maka aku dan Beverly akan bunuh diri, tidak akan membiarkan mereka melecehkan kami!” Sarah tahu apa yang dikhawatirkan oleh Nathan jadi dia angkat bicara.Nathan menganggukkan kepalanya dengan berat, dia mengulurkan tangan dan Pedang Aruna muncul di tangannya. Dengan wajah yang tenang namun penuh dengan aura yang mengintimidasi, Nathan melangkahkan kakinya, setiap langkah yang dilakukan olehnya seakan membawa pedang kematian di tangannya.“Tidak disangka, kamu cukup memiliki daya tarik, sampai-sampai dua orang gadis cantik bersedia mati demi dirimu. Kalau begitu, maka aku akan mengabulkan keinginan kalian!” Tubuh Herry bergetar, aura dari tubuhnya terpancar, tapi di saat bersamaan darah kembali mengalir dari sudut mulut Herry lagi.Herry mengernyitkan keningnya, dia baru saja diserang oleh dua orang puncak penguasa Ingras dari Keluarga Ransom dan Yaju bersamaan, sekarang organ-organ dalam tubuh Herry mulai bergejolak. Herry melir
“Lepaskan mereka berdua!” Nathan menatap Jordan dengan marah.Aura membunuh di tubuhnya langsung menyelimuti seluruh orang dari Keluarga Ransom. Dia tidak menyangka, Jordan begitu keji, dia terlihat mengutus orang untuk menyerang dirinya namun ternyata dibelakang itu dia menargetkan untuk menangkap Sarah dan Beverly, benar-benar keji.“Melepaskan mereka berdua? Boleh-boleh saja …. jangan mencoba untuk melakukan perlawanan dan aku akan menjamin keselamatan mereka berdua,” Jordan menyeringai dan berkata dengan ekspresi puas.Sedangkan puncak penguasa Ingras dari Keluarga Ransom itu mengendalikan Sarah dan Beverly. Sekarang jika dia mengerahkan sedikit tenaganya, maka Beverly dan Sarah akan segera menemui ajal mereka.“Jordan, apa maksudmu? Sialan! Kamu mencoba untuk mengambil semuanya untuk dirimu sendiri ya?” Remy melihat Jordan yang menangkap Sarah dan Beverly untuk mengancam Nathan, menunjukkan raut wajah tidak senang.Tiga keluarga itu sudah sepakat akan menyerang bersama, tapi Jo
“Diam, sialan!” Raut wajah Jordan menjadi dingin, dia mengerahkan sedikit tenaga pada tangannya, membuat Sarah dan Beverly seketika menjadi kesakitan dan berkeringat.“Hentikan!” raung Nathan dengan sangat marah melihat hal itu, tapi dia juga tidak berani menyerang begitu saja.Dia tidak yakin bisa membunuhnya dengan satu pukulan, bagaimanapun Jordan adalah seorang tahap awal penguasa Ingras di tingkat puncak, dia sudah hampir memasuki ranah puncak penguasa Ingras. Nathan tidak yakin bisa membunuhnya dengan satu pukulan. Kalau dia tidak bisa membunuh Jordan dalam satu pukulan, maka Sarah dan Beverly yang ada di tangan Jordan akan berada dalam bahaya.“Kenapa? Sudah memikirkannya?” Jordan mencibir.“Baik, aku akan ikut denganmu, apapun yang kamu inginkan akan kulakukan,” Nathan menyimpan pedang Aruna di tangannya dan meletakkan kedua tangannya di atas kepalanya dengan ekspresi wajah yang lesu.Sekarang sudah tidak ada hal lain yang bisa Nathan lakukan selain menuruti perkataan Jordan,
“Argghh!”Bugh!Rasa sakit yang begitu dahsyat kembali membuat Jordan berteriak kesakitan, dia menendang dada beruang kutub dengan keras, dan membuat beruang kutub itu terpental.Beruang kutub berguling sekali dan kembali berdiri seolah-olah tidak terluka sama sekali.Jordan hanya memiliki kekuatan seorang tahap awal penguasa Ingras di tingkatan puncak, tapi jika dibandingkan beruang kutub ini yang memiliki kekuatan seperti seorang puncak penguasa Ingras, dan tendangan Jordan yang tergesa-gesa itu tidak mungkin bisa melukainya.Teriakan kesakitan Jordan menarik perhatian bawahannya, melihat Tuan mereka sudah terluka, para bawahan Keluarga Ransom bergegas menjauh dari pertarungan dengan keluarga Yaju untuk melindungi Jordan.Mata Jordan memerah saat dia melihat tangannya yang putus.“Bunuh, bunuh mereka semua!” Jordan berteriak, dan memerintahkan bawahannya untuk membunuh Nathan.Hwoossshhh!Tapi di saat bawahan Keluarga Ransom bersiap untuk menyerang Nathan, sebuah hembusan angin tiba
Nelson melihat Prisly yang telah berubah menjadi patung es dan mengernyitkan keningnya, tapi dia segera menatap Abel dengan marah. “Kamu tidak punya hal lain, hah?! Setiap hari hanya tahu mencari wanita, ikut aku pulang sekarang juga!”Nelson langsung menarik kerah baju Abel dan mengangkatnya. Tidak peduli seberapa keras Abel berjuang, semua itu sia-sia. “Tidak, lepaskan aku, ayah!”Melihat Nelson hendak pergi, baik Nathan maupun Jordan yang lainnya merasa lega, bagaimanapun kehadiran seorang ahli yang begitu menindas membuat mereka bahkan takut untuk bergerak.“Ayah, aku akan pergi denganmu tapi kamu juga harus membawa temanku!” Abel tiba-tiba berkata pada Nelson saat dia lewat di hadapan Nathan dan yang lainnya.Karena Nathan, Sarah dan Beverly adalah teman Prisly. Sedangkan Prisly juga membeku demi menyelamatkan Nathan, Abel tidak ingin Nathan dan yang lainnya tetap berada di sini dan diserang oleh Jordan serta yang lainnya.Pertarungan yang kacau itu disaksikan oleh Abel, hanya sa
Kekuatan Nelson seharusnya jauh lebih besar dibandingkan James, namun saat ini, dia terkulai lemah, energinya hampir habis terkuras. Tak ada cara baginya untuk menahan serangan mematikan dari James yang kini mengamuk.“Ayah!” teriak Abel, bergegas maju untuk memapah Nelson, matanya menyala dengan kemarahan yang membara, menatap James seolah ingin membalas setiap tetes darah yang telah tumpah.Tatapan mata Abel dipenuhi kebencian yang membara. Dia membenci dirinya sendiri yang merasa tak berguna, membenci masa lalunya yang hanya tahu minum-minum tanpa berlatih, dan membenci ketidakmampuannya untuk berkontribusi pada keluarga Calderon. Rasa frustrasi itu menggerogoti jiwanya, mengubahnya menjadi bara yang siap membara.“Aku akan mengantar kalian menuju kematian, lalu membunuh Nathan!” ancam James, suaranya penuh kebencian saat dia melayangkan pukulannya lagi.Namun, sebelum tangannya meluncur, Russel segera menghentikannya, menggelengkan kepala dengan tegas. “Kita harus menunggu Nathan
Keluarga Calderon.Udara dipenuhi bau besi menyengat dari darah yang menggenang, menyelimuti tanah bak kabut merah. Mayat-mayat berserakan seperti daun kering di musim gugur, wajah mereka membeku dalam ekspresi teror terakhir. Denting pedang dan jerit kematian masih bergema, sisa-sisa pertempuran yang mengubah kediaman megah Calderon menjadi neraka berdarah. Dua pasukan—Ransom dan Yaju—mengurung sisa keluarga Calderon dalam lingkaran besi. Nelson dan Abel, dengan luka menganga di tubuh, berdiri membelakangi satu sama lain. Dari ratusan anggota keluarga, hanya belasan yang tersisa. Napas mereka berat, mata berkaca-kaca, tapi tangan masih mencengkeram senjata dengan getaran kemarahan yang tak padam. Russel, pemimpin keluarga Ransom, melangkah maju. Pedangnya berkilat di bawah sinar bulan yang pucat, bayangannya seperti siluet maut. "Nelson!" suaranya menggelegar. "Kita pernah bertarung bahu-membahu di Perang Disaster! Tapi kau memilih jadi anjing peliharaan Nathan—bocah yang membant
“Ketua Sancho, kalau ada masalah bisa dibicarakan baik-baik. Kamu datang ke kepolisian dan menyerang Tuan Nathan. Kalau aku melaporkannya kepada Tuan Ryujin, apa kamu bisa menjelaskannya?” Milan melihat Nathan yang sudah tidak tahan dan segera mengancam Sancho.Mendengar Milan berkata seperti itu, Sancho menarik kembali auranya dan menatap Nathan dengan dingin. “Nathan, karena aku masih menghargai Tuan Ryujin, aku bisa mengampunimu kali ini. Tapi kamu harus menyerahkan lukisan yang kamu temukan di makam kuno itu kepadaku!”“Aku yang menemukannya. Atas dasar apa aku harus menyerahkannya kepadamu? Jika kamu punya kemampuan, bunuh saja aku hari ini. Aku tidak akan mungkin menyerahkan lukisan itu padamu,” Nathan menjawab tegas, menyadari betapa berharganya lukisan itu. Mana mungkin dia menyerahkannya kepada Sancho.“Hmm, orang sepertimu merasa layak memiliki lukisan itu? Barang itu di tanganmu sama saja dengan menyia-nyiakan benda pusaka!” Sancho berteriak marah. “Serahkan lukisan itu sek
“Apa yang satu lawan dua?” Nathan tampak bingung, tidak mengerti maksudnya.“Tuan Nathan, jangan berpura-pura! Kamu tidak tahu betapa banyak orang di kepolisian yang merasa iri padamu. Bahkan Kapten Milan juga merasa iri padamu!” Anggota kepolisian itu menatap Nathan dengan makna yang dalam sebelum pergi, meninggalkan Nathan dalam kebingungan.Melihat tatapan anggota kepolisian itu, Nathan tiba-tiba tersentak, seolah mengerti apa yang sedang dibicarakan. Dia menatap Sarah dan Beverly yang tampak puas, lalu berteriak kepada anggota kepolisian itu. “Woi, bukan seperti itu! Bukan seperti yang kamu pikirkan!”Namun, sosok anggota kepolisian itu sudah menghilang sejak tadi.“Kenapa kalian berdua bicara sembarangan!” Nathan merasa pusing.Sekarang dia baru menyadari bahwa perkataan Sarah dan Beverly barusan bisa dengan mudah disalahpahami. Pantas saja anggota kepolisian itu mengatakan hal seperti itu padanya.“Kami bicara sembarangan apa?” Sarah dan Beverly menatap Nathan dengan bingung.“A
Ging menerima dokumen itu dan membacanya. Raut wajahnya seketika berubah menjadi sangat jelek, seolah-olah dia baru saja menerima kabar buruk yang tak terduga.“Kamu sudah lihat, Tuan Ryujin kembali memperingatkan secara khusus mengenai masalah ini. Jika Nathan dibunuh oleh orang lain, apakah menurutmu Tuan Ryujin tidak akan mencurigaimu?” tanya Sancho, nada suaranya tegas.“Hmm, Nathan terlalu licik. Dia terlebih dahulu mencari Tuan Ryujin. Aku tidak percaya Tuan Ryujin bisa melindunginya seumur hidup!” Ging menggertakkan giginya dengan keras, amarahnya membara.“Sudahlah, akan ada kesempatan untuk menghadapi Nathan di kemudian hari. Kamu istirahat saja dulu!” Sancho berkata, berusaha menenangkan Ging sebelum meninggalkannya.Ging berjalan kembali, sementara Sancho melangkah menuju halaman belakang Martial Shrine. Halaman belakang itu sangat luas, di tengahnya terdapat sebuah bukit palsu setinggi belasan meter, dengan air mancur yang mengalir di atasnya. Sancho mendekati air terjun d
“Ini bukan mimpi. Kita berada di dalam lukisan ini, yang dipenuhi dengan energi spiritual. Ke depannya, kita bisa berkultivasi di dalam lukisan ini,” suara Nathan terdengar dari belakang mereka, menambah rasa penasaran.“Nathan, sebenarnya apa yang sedang terjadi?” Sarah segera bertanya, wajahnya penuh harap akan penjelasan.“Aku juga tidak tahu. Aku menemukan lukisan ini di dalam makam kuno. Saat itu, aku tersedot ke dalam lukisan dan baru menyadari ada dunia lain di dalamnya,” Nathan menjelaskan, ketidakpastian juga terlihat di wajahnya.“Bagus sekali! Kalau begitu, ayo kita mulai berlatih! Aku belum pernah menemukan energi spiritual yang begitu kaya sebelumnya!” Beverly sudah tidak sabar dan langsung duduk bersila, siap untuk menyerap energi.Udara dingin di didalam lukisan sama sekali tidak mengganggu mereka; semangat mereka membara.***Martial Shrine Kota Moniyan.BRAK!PRANG!Di tempat lain, Ging mengamuk, menghancurkan barang-barang di sekitarnya dengan marah. Sebagai Ketua Al
Mendengar perkataan Nathan, wajah Sarah dan Beverly semakin memerah. Sarah memutar matanya dan berkata. “Bagaimana kamu tahu kami berdua pasti akan menyukai benda jelek itu?”“Benar! Kami tidak suka benda jelek!” Beverly menimpali dengan semangat.Nathan tercengang. “Sama sekali tidak jelek! Kalian akan tahu setelah melihatnya, sangat indah dan akan membuat kalian terpukau!”Sarah dan Beverly masih ingin melanjutkan argumen, tetapi Nathan cepat-cepat maju, menutup mereka berdua dengan selimut, dan berkata. “Tidak boleh mengintip! Kalian baru boleh melihatnya setelah aku mengizinkan!”Wajah Sarah dan Beverly memerah karena malu, tetapi mereka hanya bisa mengangguk patuh. Saat itu, mereka hanya bisa mendengar detak jantung satu sama lain yang berdebar kencang. Bagi mereka, pengalaman ini sangat baru dan membuat mereka gugup.Setelah memastikan Sarah dan Beverly sudah tertutup selimut, Nathan mengeluarkan Lukisan Aliran sunyi di hamparan yang Abadi. Saat dia membuka lukisan itu, pemandan
Kepolisian Kota Moniyan.Nathan mengunci diri di dalam kamarnya, matanya terpaku pada Lukisan Aliran sunyi di hamparan yang Abadi yang terbuka di hadapannya. Dengan mengerahkan kesadaran spiritualnya, tubuhnya seolah tersedot ke dalam lukisan, melintasi batas antara dunia nyata dan dimensi lain. Teknik Kijutsu bekerja dengan sempurna, mengalirkan gelombang kekuatan spiritual yang tak terputus ke dalam diri Nathan. Di atas kepalanya, energi spiritual berkumpul, membentuk pusaran yang berkilau, seolah menandakan kekuatan yang sedang terbangun.Sementara itu, di luar, dua sosok memasuki kepolisian Kota Moniyan—Sarah dan Beverly, yang baru saja menyelesaikan proses penyembuhan di Saibu Care. Sienna dan Rebecca tetap di Saibu Care, menemani Zephir yang masih dalam pemulihan.Melihat kedatangan Sarah dan Beverly, Milan segera meminta seseorang untuk memanggil Nathan. Namun, saat merasakan aura kuat yang terpancar dari kedua gadis itu, hatinya bergetar. Dia menyadari bahwa kekuatan mereka ki
Tak lama kemudian, Nathan kembali tiba di Kota Moniyan dan langsung menuju ke kepolisian, yang merupakan tempat teraman baginya saat ini.Milan yang menyaksikan kepulangannya dengan cepat pun tercengang, karena biasanya setiap sesi pelatihan memakan waktu hingga satu minggu bahkan lebih. Kini, Nathan baru pergi selama satu hari, namun dia telah kembali dengan membawa kekayaan yang luar biasa. Di balik langkahnya yang cepat, Nathan menyimpan rahasia tentang harta karun yang dia peroleh, senjata ajaib yang akan mengantarkannya ke puncak kekuatan dalam kultivasi abadi. “Tuan Nathan, apakah terjadi sesuatu? Apakah pelatihanmu dihentikan?” Milan bertanya dengan nada cemas dan tergesa-gesa, matanya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.Nathan, yang baru kembali dengan langkah ringan, menggelengkan kepalanya. “Bukan, pelatihannya sudah berakhir!”Mendengar itu, Milan terbodoh di hadapan Nathan. “Sudah berakhir? Kenapa begitu cepat?” tanyanya dengan nada tercengang.Sambil meneguk seteguk