Share

Bab 797

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2024-12-27 23:36:51

“Diam, sialan!” Raut wajah Jordan menjadi dingin, dia mengerahkan sedikit tenaga pada tangannya, membuat Sarah dan Beverly seketika menjadi kesakitan dan berkeringat.

“Hentikan!” raung Nathan dengan sangat marah melihat hal itu, tapi dia juga tidak berani menyerang begitu saja.

Dia tidak yakin bisa membunuhnya dengan satu pukulan, bagaimanapun Jordan adalah seorang tahap awal penguasa Ingras di tingkat puncak, dia sudah hampir memasuki ranah puncak penguasa Ingras. Nathan tidak yakin bisa membunuhnya dengan satu pukulan. Kalau dia tidak bisa membunuh Jordan dalam satu pukulan, maka Sarah dan Beverly yang ada di tangan Jordan akan berada dalam bahaya.

“Kenapa? Sudah memikirkannya?” Jordan mencibir.

“Baik, aku akan ikut denganmu, apapun yang kamu inginkan akan kulakukan,” Nathan menyimpan pedang Aruna di tangannya dan meletakkan kedua tangannya di atas kepalanya dengan ekspresi wajah yang lesu.

Sekarang sudah tidak ada hal lain yang bisa Nathan lakukan selain menuruti perkataan Jordan,
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 798

    “Argghh!”Bugh!Rasa sakit yang begitu dahsyat kembali membuat Jordan berteriak kesakitan, dia menendang dada beruang kutub dengan keras, dan membuat beruang kutub itu terpental.Beruang kutub berguling sekali dan kembali berdiri seolah-olah tidak terluka sama sekali.Jordan hanya memiliki kekuatan seorang tahap awal penguasa Ingras di tingkatan puncak, tapi jika dibandingkan beruang kutub ini yang memiliki kekuatan seperti seorang puncak penguasa Ingras, dan tendangan Jordan yang tergesa-gesa itu tidak mungkin bisa melukainya.Teriakan kesakitan Jordan menarik perhatian bawahannya, melihat Tuan mereka sudah terluka, para bawahan Keluarga Ransom bergegas menjauh dari pertarungan dengan keluarga Yaju untuk melindungi Jordan.Mata Jordan memerah saat dia melihat tangannya yang putus.“Bunuh, bunuh mereka semua!” Jordan berteriak, dan memerintahkan bawahannya untuk membunuh Nathan.Hwoossshhh!Tapi di saat bawahan Keluarga Ransom bersiap untuk menyerang Nathan, sebuah hembusan angin tiba

    Last Updated : 2024-12-27
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 799

    Nelson melihat Prisly yang telah berubah menjadi patung es dan mengernyitkan keningnya, tapi dia segera menatap Abel dengan marah. “Kamu tidak punya hal lain, hah?! Setiap hari hanya tahu mencari wanita, ikut aku pulang sekarang juga!”Nelson langsung menarik kerah baju Abel dan mengangkatnya. Tidak peduli seberapa keras Abel berjuang, semua itu sia-sia. “Tidak, lepaskan aku, ayah!”Melihat Nelson hendak pergi, baik Nathan maupun Jordan yang lainnya merasa lega, bagaimanapun kehadiran seorang ahli yang begitu menindas membuat mereka bahkan takut untuk bergerak.“Ayah, aku akan pergi denganmu tapi kamu juga harus membawa temanku!” Abel tiba-tiba berkata pada Nelson saat dia lewat di hadapan Nathan dan yang lainnya.Karena Nathan, Sarah dan Beverly adalah teman Prisly. Sedangkan Prisly juga membeku demi menyelamatkan Nathan, Abel tidak ingin Nathan dan yang lainnya tetap berada di sini dan diserang oleh Jordan serta yang lainnya.Pertarungan yang kacau itu disaksikan oleh Abel, hanya sa

    Last Updated : 2024-12-28
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 800

    Karena Abel mengatakan Nathan adalah temannya, jika dia adalah teman, kenapa dia memenggal tangan Jordan? Karena, keluarga Calderon dan Keluarga Ransom juga tidak memiliki masalah.Abel menatap Nathan lalu menatap Jordan dan menggertakkan giginya. “Ayah, Nathan sudah menyerap batu mata Naga Yang, mereka ingin mendapatkan batu mata Naga jadi berseteru,” Abel menceritakan tentang Nathan yang memakan batu mata Naga.“Apa?!” Mendengar kata batu mata Naga, sepasang mata Nelson bersinar. “Batu mata Naga?!”Melihat ekspresi Nelson, Abel tiba-tiba merasa menyesal, dia tidak seharusnya menceritakan ini kepada ayahnya. Meskipun dia tidak menginginkan batu mata Naga, tapi tidak berarti ayahnya juga sama dengan dirinya.Jordan dan Remy melihat raut wajah Nelson dan merasa tidak beres, kali ini batu mata Naga akan semakin jauh dari jangkauan mereka.Tubuh Nathan langsung mundur dua langkah setelah merasakan tatapan tajam dari Nelson.“Kamu sudah menyerap batu mata Naga itu?” Nelson bertanya pada Na

    Last Updated : 2024-12-28
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 801

    Nathan merasakan aura mengerikan di sekelilingnya tiba-tiba lenyap, dan membuat Nathan menatap Nelson dengan penuh keterkejutan. Sedangkan saat ini sepasang mata Nelson melekat pada cincin yang ada di tangan Nathan, alasan kenapa dia berhenti adalah karena dia melihat cincin itu.​Melihat raut wajah Nelson, Nathan mengernyitkan keningnya seolah teringat sesuatu, dulu Ryzen dan Nicole juga menunjukkan ekspresi yang sama saat melihat cincin miliknya.Segera, Nelson tersadar kembali dan raut wajahnya sedikit berubah, dia kembali ke dirinya yang normal dan berkata pada Nathan. “Karena kamu adalah teman putraku, lupakan saja masalah hari ini, ikutlah denganku!”Perubahan Nelson yang mendadak membuat Sarah dan Beverly tercengang, mereka mengira Nathan pasti akan mati hari ini, tidak disangka Nelson malah berhenti. Yang sama-sama merasa terkejut adalah Jordan dan Remy, mereka tidak paham apa yang sedang dilakukan oleh Nelson. Namun perubahan Nelson membuat Nathan merasa lega dalam hatinya, k

    Last Updated : 2024-12-28
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 802

    “Bagus!” Nelson menganggukkan kepalanya kemudian merasa puas dan membawa Nathan pergi.“Kak Herry, Nathan akan pergi begitu saja, kita tidak membalas dendam lagi?” Harris melihat Nathan akan dibawa pergi begitu saja seketika merasa gelisah.“Tenang saja, dia tidak akan bisa bertahan hidup, keluarga Calderon tidak akan mungkin membiarkan dia tetap hidup!” setelah selesai berkata, Herry membawa bawahannya pergi. “Ayo!”“Sialan!” Jordan dipapah oleh anak buahnya dan menyeka darah di sudut mulutnya. “Ayo, kita segera kembali dan laporkan kepada ayahku, batu mata Naga sudah muncul dan sudah diserap oleh Nathan, ini adalah masalah besar!”Remy melihat Jordan hendak pergi juga tidak berlama-lama, dia segera membawa orangnya pergi.***Di sisi lain, Nathan dan yang lainnya berjalan mengikuti Nelson hingga ke pantai, beruang kutub itu juga mengikuti jauh-jauh dari belakang. Nathan merasa berterima kasih kepada beruang kutub yang sudah menyelamatkan Sarah dan Beverly, tapi beruang kutub telah be

    Last Updated : 2024-12-29
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 803

    “Aku tidak pernah bertemu dengan pemilik cincin ini, aku mendapatkannya dari tangan orang lain,” Nathan berkata kepada Nelson dengan datar.Lalu, Nelson berkata. “Sebenarnya aku juga tidak tahu siapa pemilik terakhir dari Cincin Naga ini, kami hanya mengenali cincinnya bukan tuannya. Bahkan, kami juga tidak mengetahui dimana para petinggi cabang Dragnows.”“Termasuk dengan dirimu, aku sudah menemukan tiga para pemimpin itu,” setelah Nathan berkata, dia langsung berpikir keras.Saat dia mendapatkan Cincin Naga pada awalnya dia mengira itu adalah milik Marcel, lalu dia bertemu dengan Ryzen, bertemu dengan Nicole, lalu mengetahui tentang kekuatan Dragnows, namun saat itu Nathan tidak terlalu memikirkannya. Lagipula sebuah ketua geng preman di kota kecil seperti Ryzen bisa menjadi salah satu pemimpin dari Dragnows, menunjukkan Dragnows memiliki kekuatan yang biasa-biasa saja.Marcel telah mengungkapkan kebenaran dan memberitahukan identitas asli dirinya, mengetahui kalau cincin itu adalah

    Last Updated : 2024-12-29
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 804

    “Tuan Muda Kieran, aku akan mengingatnya, kedepannya aku pasti akan memberitahumu sebelum pergi ke pulau Draken. Ini sudah terlalu larut, aku harus bergegas kembali, jadi aku tidak akan mengobrol terlalu lama dengamu,” setelah selesai berbicara, Nelson melambaikan tangannya pada anak buahnya dan kapal pesiar itu langsung bergerak, dan melaju menuju kejauhan tepat di depan mata Kieran.Kieran menatap Nelson yang hendak pergi, raut wajahnya menjadi sangat jelek. Tapi dia tidak menyerang dan menghentikan, karena dia tahu dengan kekuatannya sendiri dia tidak bisa menghentikannya.Selama Nathan berada di sisi Nelson, Kieran juga tidak menaruh curiga, dia sama sekali tidak menyangka kalau orang yang mengambil batu mata Naga adalah Nathan, dan lebih tidak menyangka kalau orang yang dicari oleh keluarga Zellon, juga adalah Nathan.Tidak lama setelah Nathan dan Nelson serta yang lainnya pergi, Jordan, Herry serta Remy dan yang lainnya juga tiba.Kieran menatap Jordan yang terluka parah, lalu be

    Last Updated : 2024-12-29
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 805[Free Chapter]

    Berhadapan dengan keluarga Zellon, beberapa keluarga itu harus bersekutu. Jika tidak, tidak ada satupun dari mereka yang dapat mengancam keluarga Zellon.Melihat dirinya diancam di atas kapal pesiar milik dirinya, Kieran tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. “Hahaha .…” Setelah tertawa, dia tiba-tiba berhenti dan raut wajah Kieran seketika berubah menjadi sangat dingin. “Aku membunuh kalian semua, lalu melemparkan kalian ke laut, siapa yang akan mengetahui kalau keluarga Zellon yang melakukannya? Kalian berani mengancamku?! Berani sekali kalian meremehkanku, apa karena karena aku hanya garis keturunan tidak langsung dari keluarga Zellon?”Kieran sebagai generasi muda yang jenius di keluarga Zellon, tidak dianggap serius karena dia adalah garis keturunan tidak langsung, hal ini juga yang paling dipedulikan oleh Kieran. Sekarang Remy menghinanya langsung di hadapannya sebagai garis keturunan tidak langsung, kemarahan di hati Kieran seketika tersulut.Bugh!Tiba-tiba, Kieran menyerang dan Rem

    Last Updated : 2024-12-31

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 955

    Kekuatan Nelson seharusnya jauh lebih besar dibandingkan James, namun saat ini, dia terkulai lemah, energinya hampir habis terkuras. Tak ada cara baginya untuk menahan serangan mematikan dari James yang kini mengamuk.“Ayah!” teriak Abel, bergegas maju untuk memapah Nelson, matanya menyala dengan kemarahan yang membara, menatap James seolah ingin membalas setiap tetes darah yang telah tumpah.Tatapan mata Abel dipenuhi kebencian yang membara. Dia membenci dirinya sendiri yang merasa tak berguna, membenci masa lalunya yang hanya tahu minum-minum tanpa berlatih, dan membenci ketidakmampuannya untuk berkontribusi pada keluarga Calderon. Rasa frustrasi itu menggerogoti jiwanya, mengubahnya menjadi bara yang siap membara.“Aku akan mengantar kalian menuju kematian, lalu membunuh Nathan!” ancam James, suaranya penuh kebencian saat dia melayangkan pukulannya lagi.Namun, sebelum tangannya meluncur, Russel segera menghentikannya, menggelengkan kepala dengan tegas. “Kita harus menunggu Nathan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 954

    Keluarga Calderon.Udara dipenuhi bau besi menyengat dari darah yang menggenang, menyelimuti tanah bak kabut merah. Mayat-mayat berserakan seperti daun kering di musim gugur, wajah mereka membeku dalam ekspresi teror terakhir. Denting pedang dan jerit kematian masih bergema, sisa-sisa pertempuran yang mengubah kediaman megah Calderon menjadi neraka berdarah. Dua pasukan—Ransom dan Yaju—mengurung sisa keluarga Calderon dalam lingkaran besi. Nelson dan Abel, dengan luka menganga di tubuh, berdiri membelakangi satu sama lain. Dari ratusan anggota keluarga, hanya belasan yang tersisa. Napas mereka berat, mata berkaca-kaca, tapi tangan masih mencengkeram senjata dengan getaran kemarahan yang tak padam. Russel, pemimpin keluarga Ransom, melangkah maju. Pedangnya berkilat di bawah sinar bulan yang pucat, bayangannya seperti siluet maut. "Nelson!" suaranya menggelegar. "Kita pernah bertarung bahu-membahu di Perang Disaster! Tapi kau memilih jadi anjing peliharaan Nathan—bocah yang membant

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 953

    “Ketua Sancho, kalau ada masalah bisa dibicarakan baik-baik. Kamu datang ke kepolisian dan menyerang Tuan Nathan. Kalau aku melaporkannya kepada Tuan Ryujin, apa kamu bisa menjelaskannya?” Milan melihat Nathan yang sudah tidak tahan dan segera mengancam Sancho.Mendengar Milan berkata seperti itu, Sancho menarik kembali auranya dan menatap Nathan dengan dingin. “Nathan, karena aku masih menghargai Tuan Ryujin, aku bisa mengampunimu kali ini. Tapi kamu harus menyerahkan lukisan yang kamu temukan di makam kuno itu kepadaku!”“Aku yang menemukannya. Atas dasar apa aku harus menyerahkannya kepadamu? Jika kamu punya kemampuan, bunuh saja aku hari ini. Aku tidak akan mungkin menyerahkan lukisan itu padamu,” Nathan menjawab tegas, menyadari betapa berharganya lukisan itu. Mana mungkin dia menyerahkannya kepada Sancho.“Hmm, orang sepertimu merasa layak memiliki lukisan itu? Barang itu di tanganmu sama saja dengan menyia-nyiakan benda pusaka!” Sancho berteriak marah. “Serahkan lukisan itu sek

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 952

    “Apa yang satu lawan dua?” Nathan tampak bingung, tidak mengerti maksudnya.“Tuan Nathan, jangan berpura-pura! Kamu tidak tahu betapa banyak orang di kepolisian yang merasa iri padamu. Bahkan Kapten Milan juga merasa iri padamu!” Anggota kepolisian itu menatap Nathan dengan makna yang dalam sebelum pergi, meninggalkan Nathan dalam kebingungan.Melihat tatapan anggota kepolisian itu, Nathan tiba-tiba tersentak, seolah mengerti apa yang sedang dibicarakan. Dia menatap Sarah dan Beverly yang tampak puas, lalu berteriak kepada anggota kepolisian itu. “Woi, bukan seperti itu! Bukan seperti yang kamu pikirkan!”Namun, sosok anggota kepolisian itu sudah menghilang sejak tadi.“Kenapa kalian berdua bicara sembarangan!” Nathan merasa pusing.Sekarang dia baru menyadari bahwa perkataan Sarah dan Beverly barusan bisa dengan mudah disalahpahami. Pantas saja anggota kepolisian itu mengatakan hal seperti itu padanya.“Kami bicara sembarangan apa?” Sarah dan Beverly menatap Nathan dengan bingung.“A

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 951

    Ging menerima dokumen itu dan membacanya. Raut wajahnya seketika berubah menjadi sangat jelek, seolah-olah dia baru saja menerima kabar buruk yang tak terduga.“Kamu sudah lihat, Tuan Ryujin kembali memperingatkan secara khusus mengenai masalah ini. Jika Nathan dibunuh oleh orang lain, apakah menurutmu Tuan Ryujin tidak akan mencurigaimu?” tanya Sancho, nada suaranya tegas.“Hmm, Nathan terlalu licik. Dia terlebih dahulu mencari Tuan Ryujin. Aku tidak percaya Tuan Ryujin bisa melindunginya seumur hidup!” Ging menggertakkan giginya dengan keras, amarahnya membara.“Sudahlah, akan ada kesempatan untuk menghadapi Nathan di kemudian hari. Kamu istirahat saja dulu!” Sancho berkata, berusaha menenangkan Ging sebelum meninggalkannya.Ging berjalan kembali, sementara Sancho melangkah menuju halaman belakang Martial Shrine. Halaman belakang itu sangat luas, di tengahnya terdapat sebuah bukit palsu setinggi belasan meter, dengan air mancur yang mengalir di atasnya. Sancho mendekati air terjun d

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 950

    “Ini bukan mimpi. Kita berada di dalam lukisan ini, yang dipenuhi dengan energi spiritual. Ke depannya, kita bisa berkultivasi di dalam lukisan ini,” suara Nathan terdengar dari belakang mereka, menambah rasa penasaran.“Nathan, sebenarnya apa yang sedang terjadi?” Sarah segera bertanya, wajahnya penuh harap akan penjelasan.“Aku juga tidak tahu. Aku menemukan lukisan ini di dalam makam kuno. Saat itu, aku tersedot ke dalam lukisan dan baru menyadari ada dunia lain di dalamnya,” Nathan menjelaskan, ketidakpastian juga terlihat di wajahnya.“Bagus sekali! Kalau begitu, ayo kita mulai berlatih! Aku belum pernah menemukan energi spiritual yang begitu kaya sebelumnya!” Beverly sudah tidak sabar dan langsung duduk bersila, siap untuk menyerap energi.Udara dingin di didalam lukisan sama sekali tidak mengganggu mereka; semangat mereka membara.***Martial Shrine Kota Moniyan.BRAK!PRANG!Di tempat lain, Ging mengamuk, menghancurkan barang-barang di sekitarnya dengan marah. Sebagai Ketua Al

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 949

    Mendengar perkataan Nathan, wajah Sarah dan Beverly semakin memerah. Sarah memutar matanya dan berkata. “Bagaimana kamu tahu kami berdua pasti akan menyukai benda jelek itu?”“Benar! Kami tidak suka benda jelek!” Beverly menimpali dengan semangat.Nathan tercengang. “Sama sekali tidak jelek! Kalian akan tahu setelah melihatnya, sangat indah dan akan membuat kalian terpukau!”Sarah dan Beverly masih ingin melanjutkan argumen, tetapi Nathan cepat-cepat maju, menutup mereka berdua dengan selimut, dan berkata. “Tidak boleh mengintip! Kalian baru boleh melihatnya setelah aku mengizinkan!”Wajah Sarah dan Beverly memerah karena malu, tetapi mereka hanya bisa mengangguk patuh. Saat itu, mereka hanya bisa mendengar detak jantung satu sama lain yang berdebar kencang. Bagi mereka, pengalaman ini sangat baru dan membuat mereka gugup.Setelah memastikan Sarah dan Beverly sudah tertutup selimut, Nathan mengeluarkan Lukisan Aliran sunyi di hamparan yang Abadi. Saat dia membuka lukisan itu, pemandan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 948

    Kepolisian Kota Moniyan.Nathan mengunci diri di dalam kamarnya, matanya terpaku pada Lukisan Aliran sunyi di hamparan yang Abadi yang terbuka di hadapannya. Dengan mengerahkan kesadaran spiritualnya, tubuhnya seolah tersedot ke dalam lukisan, melintasi batas antara dunia nyata dan dimensi lain. Teknik Kijutsu bekerja dengan sempurna, mengalirkan gelombang kekuatan spiritual yang tak terputus ke dalam diri Nathan. Di atas kepalanya, energi spiritual berkumpul, membentuk pusaran yang berkilau, seolah menandakan kekuatan yang sedang terbangun.Sementara itu, di luar, dua sosok memasuki kepolisian Kota Moniyan—Sarah dan Beverly, yang baru saja menyelesaikan proses penyembuhan di Saibu Care. Sienna dan Rebecca tetap di Saibu Care, menemani Zephir yang masih dalam pemulihan.Melihat kedatangan Sarah dan Beverly, Milan segera meminta seseorang untuk memanggil Nathan. Namun, saat merasakan aura kuat yang terpancar dari kedua gadis itu, hatinya bergetar. Dia menyadari bahwa kekuatan mereka ki

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 947

    Tak lama kemudian, Nathan kembali tiba di Kota Moniyan dan langsung menuju ke kepolisian, yang merupakan tempat teraman baginya saat ini.Milan yang menyaksikan kepulangannya dengan cepat pun tercengang, karena biasanya setiap sesi pelatihan memakan waktu hingga satu minggu bahkan lebih. Kini, Nathan baru pergi selama satu hari, namun dia telah kembali dengan membawa kekayaan yang luar biasa. Di balik langkahnya yang cepat, Nathan menyimpan rahasia tentang harta karun yang dia peroleh, senjata ajaib yang akan mengantarkannya ke puncak kekuatan dalam kultivasi abadi. “Tuan Nathan, apakah terjadi sesuatu? Apakah pelatihanmu dihentikan?” Milan bertanya dengan nada cemas dan tergesa-gesa, matanya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.Nathan, yang baru kembali dengan langkah ringan, menggelengkan kepalanya. “Bukan, pelatihannya sudah berakhir!”Mendengar itu, Milan terbodoh di hadapan Nathan. “Sudah berakhir? Kenapa begitu cepat?” tanyanya dengan nada tercengang.Sambil meneguk seteguk

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status