Share

Bab 802

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2024-12-29 23:50:23
“Bagus!” Nelson menganggukkan kepalanya kemudian merasa puas dan membawa Nathan pergi.

“Kak Herry, Nathan akan pergi begitu saja, kita tidak membalas dendam lagi?” Harris melihat Nathan akan dibawa pergi begitu saja seketika merasa gelisah.

“Tenang saja, dia tidak akan bisa bertahan hidup, keluarga Calderon tidak akan mungkin membiarkan dia tetap hidup!” setelah selesai berkata, Herry membawa bawahannya pergi. “Ayo!”

“Sialan!” Jordan dipapah oleh anak buahnya dan menyeka darah di sudut mulutnya. “Ayo, kita segera kembali dan laporkan kepada ayahku, batu mata Naga sudah muncul dan sudah diserap oleh Nathan, ini adalah masalah besar!”

Remy melihat Jordan hendak pergi juga tidak berlama-lama, dia segera membawa orangnya pergi.

***

Di sisi lain, Nathan dan yang lainnya berjalan mengikuti Nelson hingga ke pantai, beruang kutub itu juga mengikuti jauh-jauh dari belakang. Nathan merasa berterima kasih kepada beruang kutub yang sudah menyelamatkan Sarah dan Beverly, tapi beruang kutub telah be
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 803

    “Aku tidak pernah bertemu dengan pemilik cincin ini, aku mendapatkannya dari tangan orang lain,” Nathan berkata kepada Nelson dengan datar.Lalu, Nelson berkata. “Sebenarnya aku juga tidak tahu siapa pemilik terakhir dari Cincin Naga ini, kami hanya mengenali cincinnya bukan tuannya. Bahkan, kami juga tidak mengetahui dimana para petinggi cabang Dragnows.”“Termasuk dengan dirimu, aku sudah menemukan tiga para pemimpin itu,” setelah Nathan berkata, dia langsung berpikir keras.Saat dia mendapatkan Cincin Naga pada awalnya dia mengira itu adalah milik Marcel, lalu dia bertemu dengan Ryzen, bertemu dengan Nicole, lalu mengetahui tentang kekuatan Dragnows, namun saat itu Nathan tidak terlalu memikirkannya. Lagipula sebuah ketua geng preman di kota kecil seperti Ryzen bisa menjadi salah satu pemimpin dari Dragnows, menunjukkan Dragnows memiliki kekuatan yang biasa-biasa saja.Marcel telah mengungkapkan kebenaran dan memberitahukan identitas asli dirinya, mengetahui kalau cincin itu adalah

    Last Updated : 2024-12-29
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 804

    “Tuan Muda Kieran, aku akan mengingatnya, kedepannya aku pasti akan memberitahumu sebelum pergi ke pulau Draken. Ini sudah terlalu larut, aku harus bergegas kembali, jadi aku tidak akan mengobrol terlalu lama dengamu,” setelah selesai berbicara, Nelson melambaikan tangannya pada anak buahnya dan kapal pesiar itu langsung bergerak, dan melaju menuju kejauhan tepat di depan mata Kieran.Kieran menatap Nelson yang hendak pergi, raut wajahnya menjadi sangat jelek. Tapi dia tidak menyerang dan menghentikan, karena dia tahu dengan kekuatannya sendiri dia tidak bisa menghentikannya.Selama Nathan berada di sisi Nelson, Kieran juga tidak menaruh curiga, dia sama sekali tidak menyangka kalau orang yang mengambil batu mata Naga adalah Nathan, dan lebih tidak menyangka kalau orang yang dicari oleh keluarga Zellon, juga adalah Nathan.Tidak lama setelah Nathan dan Nelson serta yang lainnya pergi, Jordan, Herry serta Remy dan yang lainnya juga tiba.Kieran menatap Jordan yang terluka parah, lalu be

    Last Updated : 2024-12-29
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 805[Free Chapter]

    Berhadapan dengan keluarga Zellon, beberapa keluarga itu harus bersekutu. Jika tidak, tidak ada satupun dari mereka yang dapat mengancam keluarga Zellon.Melihat dirinya diancam di atas kapal pesiar milik dirinya, Kieran tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. “Hahaha .…” Setelah tertawa, dia tiba-tiba berhenti dan raut wajah Kieran seketika berubah menjadi sangat dingin. “Aku membunuh kalian semua, lalu melemparkan kalian ke laut, siapa yang akan mengetahui kalau keluarga Zellon yang melakukannya? Kalian berani mengancamku?! Berani sekali kalian meremehkanku, apa karena karena aku hanya garis keturunan tidak langsung dari keluarga Zellon?”Kieran sebagai generasi muda yang jenius di keluarga Zellon, tidak dianggap serius karena dia adalah garis keturunan tidak langsung, hal ini juga yang paling dipedulikan oleh Kieran. Sekarang Remy menghinanya langsung di hadapannya sebagai garis keturunan tidak langsung, kemarahan di hati Kieran seketika tersulut.Bugh!Tiba-tiba, Kieran menyerang dan Rem

    Last Updated : 2024-12-31
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 806[Free Chapter]

    Jordan melirik Harris lalu menganggukkan kepalanya. “Yang dia katakan benar, memang esensi batu mata Naga sudah diserap oleh Nathan, dan tanganku juga dipenggal oleh pemuda itu.”​Kieran yang mendengarnya menunjukkan kekagetan, perlu diketahui Jordan sudah berada di puncak tingkatan tahap awal penguasa Ingras, bagaimana mungkin Nathan bisa memenggal tangannya Jordan? Lantas penilaiannya salah, dan orang itu mungkin menyembunyikan kekuatannya sejak awal, sengaja membawa beberapa orang gadis untuk membuat dirinya bingung.“Sialan!” Saat ini Kieran merasa dirinya sudah tertipu, dan berkata pada bawahannya. “Jalankan kapalnya, kita pulang!”“Tuan Muda, orang-orang yang ada di pulau itu—”“Biarkan mereka memikirkan caranya sendiri!” Kieran memotong ucapan bawahannya dan berkata dengan raut wajah dingin.Segera, kapal pesiar itu berlayar, namun Keluarga Holcy, Keluarga Ransom maupun keluarga Yaju jauh lebih beruntung karena bisa ikut dengan kapal pesiar itu dan kembali ke Kota Mantik.***Sa

    Last Updated : 2024-12-31
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 807[Free Chapter]

    “Paman Zephir, apakah Prisly akan terus membeku di pulau Draken seperti itu? Tidak ada yang bisa kamu lakukan untuk menyelamatkannya?” Saat ini, Sarah yang ada di samping bertanya. Karena menurutnya Zephir bagaikan dewa yang bisa melakukan apa saja.Zephir menggelengkan kepalanya. “Tidak, aku tidak bisa, hanya saja, jalan kultivasi tidak pernah berakhir, mungkin saja setelah kalian melampauiku, kalian bisa menemukan cara untuk menyelamatkan Prisly!""Aku pasti akan menyelamatkan Prisly!" Nathan berkata dengan penuh tekad.Kalau dia tidak bisa melindungi orang-orang di sisinya, maka untuk apa dia menjadi kultivator abadi?“Bagaimana kalian kembali, bukankah perjalanan kali ini membutuhkan tiga hari?” Zephir bertanya dengan bingung.Karena hanya ada satu kapal dari keluarga Zellon, jika Nathan dan yang lainnya ingin kembali mereka harus naik kapal itu. Mendengar itu, Nathan menceritakan kembali semua yang terjadi pada Zephir, hanya saja dia tidak mengungkapkan kalau keluarga Calderon ada

    Last Updated : 2024-12-31
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 808[Free Chapter]

    Kediaman keluarga Zellon.Sebagai kepala keluarga, Jazer duduk di kursi utama, Kieran sedang berlutut di hadapan Jazer, menundukkan kepalanya seolah sedang dihukum.“Kepala keluarga, Nelson dari keluarga Calderon menutup mulutnya dengan erat, dia bahkan tidak mau mengatakan kemana perginya Nathan,” Kieran berkata dengan suara rendah.Tidak menemukan Nathan, Kieran membawa bawahan keluarga Zellon pergi ke keluarga Calderon untuk mencari, karena saat itu Nathan dibawa pergi oleh Nelson, tapi kini Nelson juga tidak mengetahui keberadaan Nathan.“Nelson pasti tahu kalau Nathan sudah menyerap batu mata Naga, kenapa dia melepaskannya begitu saja? Ini sedikit aneh,” Jazer menyipitkan matanya dan merasa ada yang tidak beres.“Kepala keluarga, Nelson memang membiarkan Nathan pergi, tapi menurut Nelson, Nathan adalah teman putranya, Abel, jadi Abel memohon agar dia melepaskannya,” Kieran menjelaskan.“Kesampingkan dulu Nelson berkata jujur atau tidak, kamu segera bawa para bawahan untuk menemuka

    Last Updated : 2024-12-31
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 809[Free Chapter]

    “Cumi ini dimasak menggunakan bumbu tomyam kesukaanmu, lalu, bukankah kau menyukai daging sapi fillet?” Jazer mencicipi hidangan tersebut sambil bicara dengan Brillie, hanya saja Brillie tidak mengatakan apapun, seolah Jazer sedang berbicara dengan dirinya sendiri.Setelah makan beberapa suap, Jazer menyeka mulutnya dan berdiri. “Adik, tidak disangka kamu masih mempunyai seorang putra di dunia ini, dan putramu mungkin sudah mendapatkan esensi batu mata Naga. Sepertinya, dia sudah mengetahui identitas aslinya dan sangat ingin menyelamatkan ibunya kesayangannya ini. Aku malah berharap dia akan datang ke keluarga Zellon lebih cepat, aku juga ingin saling berkenalan dengan keponakanku ini. Karena, sudah bertahun-tahun hidup di luar sana dia juga pasti sangat menderita!” Jazer mulai berkata-kata dengan tenang.Mendengar hal ini, kekhawatiran mulai muncul di wajah Brillie yang awalnya tidak menunjukkan ekspresi apapun, tapi itu hanya sekilas, meskipun begitu Jazer tetap melihatnya.“Hahahaha

    Last Updated : 2024-12-31
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 810 [Free Chapter]

    “Apa yang terjadi?” Herold sedikit kaget saat melihat cahaya keemasan yang terpancar dari kamar Nathan.Beberapa Tetua lainnya menggelengkan kepala mereka, mereka juga tidak tahu apa yang terjadi, yang mereka tahu, Nathan sudah satu bulan ini tidak pernah keluar dari kamarnya.“Ayo, kita periksa!” Herold berkata dan membawa beberapa orang untuk pergi ke kamar Nathan.Saat ini Nathan perlahan-lahan bangkit berdiri, kekuatan spiritual dalam tubuhnya melonjak, lonjakan kekuatan itu belum pernah dia rasakan sebelumnya. Melihat sepasang tangannya yang bersinar keemasan, Nathan sangat ingin menggunakan kekuatan untuk melihat peningkatan yang dia dapatkan setelah melakukan kultibasi selama ini. Pada akhirnya dia tetap menahan diri, kalau dia menggunakan kekuatannya saat ini, maka seluruh rumah ini mungkin bisa runtuh, bahkan Saibu Care akan terdampak.“Tidak disangka, dalam waktu satu bulan, aku bisa mencapai puncak tahap Lentera, seiring berjalannya waktu, menembus tahap Lentera dan melangka

    Last Updated : 2024-12-31

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1081

    Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1080

    Nathan berdiri di depan menara kegelapan, jubahnya berkibar pelan tertiup angin malam. Matanya menatap lurus ke arah pria yang telah meretakkan formasi pembunuhnya.Di bawah sinar bulan yang dingin, aura mereka saling berbenturan meski belum ada yang bergerak.Gill berhenti menghantam, tangannya yang terluka mengepal pelan, namun ekspresinya tetap tenang. Matanya menyapu Nathan dari atas ke bawah. “Jadi, kau Nathan?” ujarnya, suaranya rendah tapi menggema seperti bergema dari dasar lembah.Nathan menatapnya datar. “Dan kau pasti Gill, Tuan Muda yang disembunyikan di balik bayangan nama Wilford.”Gill menyeringai tipis. “Kau lebih pintar dari yang kuduga.”Nathan menatap luka di tangan Gill. “Formasi pembunuhku membuatmu berdarah. Tidak buruk untuk seorang ‘tuan muda’, bukan?”Gill tertawa pelan, tatapan matanya sinis. “Kalau formasi sekelas itu saja sudah membuatku mundur, aku tidak pantas menyandang nama Wilford.”“Sayangnya,” Nathan menimpali, suaranya seperti mata pisau menggores b

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1079

    Formasi terpasang sempurna. Nathan menarik diri ke dalam bayang menara, menatap ke dalam kegelapan sambil menghela napas berat.Di luar, Hago memandang menara yang bergetar pelan, detak hatinya berpacu.“Sehebat ini?” satu prajurit bisik, suaranya hampir tak terdengar.Hago memutar wajah, mata redup menyala. "Nathan menghancurkan Ging dan melukai Kaidar, mereka seorang dengan kekuatan puncak penguasa Ingras tingkat akhir! Apa kita lebih hebat?"Gemuruh aktivitas di menara menggetarkan tanah. Kilatan cahaya ungu menelusup silang di balik jendela tinggi menara, seolah detak jantung yang siap meledak.Prajurit terhuyung, Hago mencibir pelan, sipi matanya menerawang ke cakrawala. "Tunggu Tuan Gill datang, aku akan melihat ke mana larinya Nathan kemudian."Dalam senyap menara, Nathan tenggelam kembali dalam kultivasi. teknik kijutsu berputar liar, menara bergetar hebat, merintih menahan badai energi yang menyedot setiap partikel energi spiritual di sekitarnya.“Apa?! Menara itu bergetar? P

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1078

    Di bawah bayang menara, sosok itu terbungkus gaun hitam, wajahnya masih membelakangi mereka. Nathan membuka mata, sebuah kilatan biru dan merah menari di tengah pupilnya.Hago menegakkan punggung, mencoba menutupi keterkejutannya. “Siapa kau?” tanyanya, tingkahnya tenang namun bergetar tipis.Nathan menoleh perlahan, bayangan luncur di pipinya. “Pemilik sah villa ini,” jawabnya dingin. “Jika ingin selamat, mundur sekarang.”Getaran energi spiritual mengepul di telapak Nathan, aura naga melingkari tubuhnya.“Kami wakil keluarga Wilford!” desak Hago, namun suaranya gemetar. “Ramos telat bayar hutang, villa ini jadi milik kami. Lalu kamu siapa?”Nathan mengangkat dagu, cahaya dingin menyorot wajahnya. “Ramos sudah tiada, tapi tanah dan menara ini kini di bawah kendaliku,” ujarnya tenang. “Akan kucabut nyawa kalian jika berani menentang.”Beberapa prajurit keluarga Wilford saling berpandangan, tangan mereka mengepal pada gagang pedang.Salah satu dari mereka terangkat suaranya. "Tuan Hago

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1077

    Debu dan serpihan porselen beterbangan, kristal lampu bergetar. Kaidar merasakan detik-detik terombang-ambing antara hidup dan mati, namun dia tetap tegap, mencatat setiap celah serangan Gill. Dengan satu teriakan rendah, Kaidar membalikkan formasi menjadi cincin pelindung, gelombang magis memantulkan serangan Gill, menimbulkan kilatan cahaya keunguan yang menari seperti naga kecil sebelum lenyap.Pertarungan singkat itu berakhir secepat kilat, tak ada korban luka baru, namun udara di antara mereka masih bergetar penuh ketegangan.Gill terdiam, matanya menatap kekaguman dan kewaspadaan. Dia menurunkan energi hitamnya, senyumnya merekah hangat namun penuh tipu daya. “Kaidar, rahasiamu pantas diperjuangkan. Menara Herton akan menjadi milik keluarga Wilford, dan kau, anak muda, pantas mendapatkan jatahmu.”“Aku akan mengirim pasukan ke sana, tidak akan ada siapapun yang bisa memasuki Villa itu!”Kaidar mengangguk pelan, rasa lega dan kemenangan berpadu di dadanya. “Tuan Gill, apakah Anda

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1076

    Di Kota Hulmer, di kediaman megah keluarga Wilford, cahaya senja menyusup melalui jendela kaca patri ruang tamu. Gill, tuan muda Wilford, bersandar di kursi berlapis kain emas, dahi berkerut memikirkan langkah Kaidar. Sinar matahari sore menari di lengkungan langit-langit, menciptakan bayangan bergerigi yang seolah berbisik rahasia kuno.“Hago,” panggil Gill pelan, matanya menatap jajaran lukisan leluhur yang terpajang di dinding. “Mengapa Kaidar memilih Kota Yundom untuk berlatih? Dan apa hubungan villa Ramos dengannya?”Hago, penghuni lorong panjang dengan napas teratur, menunduk hormat. “Tuan Muda, ada sesuatu ganjil pada menara tua dalam kompleks keluarga Herton—bangunan itu seolah menolak bayangan zaman. Semua sayap villa telah dipugar, kecuali menara itu yang tetap lapuk dan dingin.”Gill bangkit, tatapannya menyala, lingkaran kekuasaan keluarga Winaya tak berdaya menjangkau Yundom. “Rahasia apa yang tersembunyi di balik dinding usang itu, sampai Kaidar tega merenggut nyawa Ramo

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1075

    Cahaya lembut itu merambat ke rantai hitam yang menyekapnya, mengikis aura dingin kegelapan yang membekukan. Satu per satu rantai itu tergerus tenaga damai, lalu melingkup ke dalam tanah seperti akar yang kembali pulang. Suara raungan naga raksasa teredam, tubuh Nathan kembali bersih dari cengkraman gelap.Kaidar menegang, pandangannya melekat pada mutiara di tangan Nathan. Air mukanya memerah—rasa iri menyala di balik sorot matanya yang tajam. Baginya, harta Nathan adalah pusaka legendaris, pedang Aruna, cincin Ruang, Batu Mata Naga… dan kini cahaya Langit yang lebih agung lagi.“Nathan, semua itu akan jadi milikku, setelah kau mati!” desis Kaidar, suaranya bergema dingin.Cahaya hitam di atas kepalanya kembali memancar, menyembur seperti laser ganas, siap meremukkan segalanya.Namun Nathan hanya tersenyum tenang. Dia mengangkat kedua tangan, membiarkan kilau cahaya jatuh di telapak. Cahaya damai merembes ke pori-pori kulitnya, mengeras menjadi aura emas yang menyala-lenyap.Saat ali

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1074

    “Inikah kartu terakhirmu?” suara Nathan dalam bisik dingin.Sementara Kaidar terhuyung, mata mereka bertemu, rasa benci dan keinginan menang beradu tajam.Kaidar mengerang, lalu senyumnya memberi amaran. "Kau pikir ini sudah selesai? Saatnya kutunjukan kekuatan utamaku!”Dalam satu gerakan kilat, aura hitam di sekujur tubuhnya meroket, membentuk lingkaran manik-manik darah yang melayang di udara. Api malam menyala lebih pekat, memancarkan cahaya jingga dan ungu yang memutihkan langit. “Naga kegelapan!” teriaknya, sebuah ikatan darah naga yang membangkitkan roh kegelapan di dalamnya.Kegelapan pekat berdenyut di atas kepala Kaidar, merangkai diri menjadi lingkaran hitam pekat yang melayang. Dalam pusaran itu, udara bergetar, seperti permukaan danau yang berubah menjadi lautan gelombang badai. Cahaya sirna, hanya bayangan pekat yang menelan segalanya.Nathan menyipitkan mata, merasakan tekanan dalam rongga dada. “Apakah dia akan memanggil makhluk gelap lagi?” gumamnya pelan, ingatan ten

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1073

    Satu menjadi dua, dua menjadi tiga—hingga akhirnya, enam sosok Nathan berdiri sejajar, masing-masing memegang pedang Aruna yang berkobar.Mantra Kaidar berubah menjadi enam telapak tangan raksasa, turun dari langit seperti hukuman para dewa.BAAAAANG!Langit seolah runtuh oleh tekanan dari telapak-telapak tangan itu. Namun di tengah tekanan, Nathan mengangkat pedangnya dan berteriak. “Api spiritual, bangkit!”Keenam pedang Aruna menyala, api merah membubung lebih dari sepuluh meter. Dalam sekejap, kobaran itu menembus telapak-telapak raksasa, membakar mantra hingga menguap di udara.“AAARGHH!”Teriakan memilukan terdengar. Kaidar muncul dari balik api, tubuhnya terbungkus jilatan merah membara. Dia berteriak panik, berguling di tanah, mencoba memadamkan api yang melahap pakaiannya.Saat apinya padam dan dia baru merasa lega.Namun, sebuah tangan emas mencengkeram kerah bajunya. Tatapan Kaidar membeku saat dia melihat Nathan berdiri di hadapannya, mata bersinar, wajahnya keras dan mend

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status