Home / Urban / Kembalinya sang Dewa Perang / Bab 809[Free Chapter]

Share

Bab 809[Free Chapter]

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2024-12-31 20:41:58

“Cumi ini dimasak menggunakan bumbu tomyam kesukaanmu, lalu, bukankah kau menyukai daging sapi fillet?” Jazer mencicipi hidangan tersebut sambil bicara dengan Brillie, hanya saja Brillie tidak mengatakan apapun, seolah Jazer sedang berbicara dengan dirinya sendiri.

Setelah makan beberapa suap, Jazer menyeka mulutnya dan berdiri. “Adik, tidak disangka kamu masih mempunyai seorang putra di dunia ini, dan putramu mungkin sudah mendapatkan esensi batu mata Naga. Sepertinya, dia sudah mengetahui identitas aslinya dan sangat ingin menyelamatkan ibunya kesayangannya ini. Aku malah berharap dia akan datang ke keluarga Zellon lebih cepat, aku juga ingin saling berkenalan dengan keponakanku ini. Karena, sudah bertahun-tahun hidup di luar sana dia juga pasti sangat menderita!” Jazer mulai berkata-kata dengan tenang.

Mendengar hal ini, kekhawatiran mulai muncul di wajah Brillie yang awalnya tidak menunjukkan ekspresi apapun, tapi itu hanya sekilas, meskipun begitu Jazer tetap melihatnya.

“Hahahaha!”

Melihat kilatan kekhawatiran di wajah Brillie, Jazer tertawa, bahkan tertawa dengan puas.

“Sudah dua puluh tahun lebih, kamu menolak untuk memberitahukan rahasia yang ingin kuketahui, aku juga tidak bisa melakukan apa-apa padamu. Tapi sekarang, aku ternyata mempunyai seorang keponakan, aku rasa kalau pada waktunya keponakanku memintamu untuk buka mulut, kamu tidak akan mungkin bungkam lagi bukan? Kalian ibu dan anak akan segera bertemu, aku sudah mengutus orang untuk pergi mengundang keponakanku.”

“Hahaha ….”

Setelah berkata Jazer tertawa layaknya orang gila, dia merasa ini adalah anugerah, kalau bukan karena keponakannya yang muncul entah dari mana, sepertinya dia akan sulit mengetahui rahasia yang ingin dia ketahui seumur hidup ini.

Brillie menatap Jazer yang tertawa seperti orang gila, tatapan matanya penuh dengan kebencian, dia tahu kalau Jazer sekarang sudah gila dan bisa melakukan apa saja.

“Kalau kamu berani melukai anakku, maka aku tidak akan mengampunimu sampai mati!” Brillie buka mulut, ini adalah pertama kalinya dia berbicara pada Jazer dalam dua puluh tahun terakhir.

​”Ah?” Jazer mendengar Brillie yang berbicara pada dirinya dan tercengang, lalu mulai tertawa terbahak-bahak lagi. “Hahaha …. akhirnya, aku mendengar suaramu! Adik perempuanku yang baik, dia adalah keponakanku, mana mungkin aku melukainya? Tenang saja!”

Jazer berjalan keluar dari penjara bawah tanah, raut wajahnya dipenuhi dengan kepuasan, semakin Brillie peduli pada putranya, Jazer semakin memiliki harapan untuk mengetahui rahasia itu.

***

Beberapa hari berikutnya, banyak orang yang mencari Nathan dengan gila-gilaan dan keluarga Calderon menjadi target, karena orang yang membawa Nathan pergi adalah Nelson.

Sedangkan pada saat itu, Nathan sedang mengasingkan diri dan berkultivasi di Saibu Care, tanpa mengetahui apapun yang terjadi di dunia luar.

Dan dalam sekejap, satu bulan sudah berlalu. Selama satu bulan ini, Nathan tidak pernah bergerak, tidak beraktivitas dan tidak pernah makan sedikit pun.

Dengan adanya energi spiritual yang tidak berhenti memancar dari esensi batu mata Naga, Nathan tidak perlu khawatir kehabisan energi spiritual, dia hanya perlu berkultivasi dengan giat. Selama satu bulan ini, tubuh Nathan perlahan-lahan mengalami perubahan.

Nathan berbeda dengan para ahli bela diri itu, saat ini tubuh Nathan semakin kuat seiring dengan kultivasi yang dilakukannya, setiap kali tubuhnya bertambah kuat, dia akan seperti ular yang melepaskan lapisan kulitnya, kulit yang baru akan memancarkan cahaya keemasan yang berkilau.

Nathan perlahan-lahan membuka matanya yang sudah tidak dibuka selama satu bulan, dan tubuhnya bersinar dengan cahaya keemasan yang menyilaukan seperti sinar matahari dan rembulan, tulang-tulang di tubuhnya juga tidak bisa dihancurkan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 810 [Free Chapter]

    “Apa yang terjadi?” Herold sedikit kaget saat melihat cahaya keemasan yang terpancar dari kamar Nathan.Beberapa Tetua lainnya menggelengkan kepala mereka, mereka juga tidak tahu apa yang terjadi, yang mereka tahu, Nathan sudah satu bulan ini tidak pernah keluar dari kamarnya.“Ayo, kita periksa!” Herold berkata dan membawa beberapa orang untuk pergi ke kamar Nathan.Saat ini Nathan perlahan-lahan bangkit berdiri, kekuatan spiritual dalam tubuhnya melonjak, lonjakan kekuatan itu belum pernah dia rasakan sebelumnya. Melihat sepasang tangannya yang bersinar keemasan, Nathan sangat ingin menggunakan kekuatan untuk melihat peningkatan yang dia dapatkan setelah melakukan kultibasi selama ini. Pada akhirnya dia tetap menahan diri, kalau dia menggunakan kekuatannya saat ini, maka seluruh rumah ini mungkin bisa runtuh, bahkan Saibu Care akan terdampak.“Tidak disangka, dalam waktu satu bulan, aku bisa mencapai puncak tahap Lentera, seiring berjalannya waktu, menembus tahap Lentera dan melangka

    Last Updated : 2024-12-31
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 811[Free Chapter]

    NOTED :Halo kakak-kakak semuanyaaaaa~Di penghujung tahun 2024 ini, saya Imgnmln, mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada kalian. Terima kasih atas supportnya, kesetiaannya, dan kesabarannya dalam menunggu update dari saya yang masih amatiran ini. Ahh~ pokoknya, gak bisa banyak berkata-kata, arigatoooo~~~~~ Love u moreee guysss —Kembalinya sang Dewa Perang—ini berhasil masuk dalam nominasi GoodNovel VAGANZA yang akan diadakan voting pada tanggal 10-12 Januari di I*******m~ dan akan diumumkan pada tanggal 17 Januari di I*******m GoodNovel. Jika berkenan, saya berharap, kakak semuanya bisa memberi bantuan untuk ikut berpartisipasi dalam acara GoodNovel VAGANZA untuk membantu voting buku ini yaa~~ Arigatooo sekali lagi

    Last Updated : 2024-12-31
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 812

    “Ada apa?” Sienna yang ada di samping bertanya pada Nathan yang ekspresinya terlihat tidak beres.“Tidak apa-apa, ayo pergi!” Nathan membawa Sienna keluar dari bandara dan bersiap pulang dengan taksi. Namun saat Nathan mengulurkan tangannya untuk memanggil taksi, sebuah Lamborghini mewah berhenti di depan Nathan.“Tuan Nathan, naiklah,” Jendela mobil itu turun dan sosok Reus berada di kursi pengemudi.Nathan melihat Reus dan tampak kaget. ‘Mengapa dia ada disini? Apa yang sebenarnya terjadi?’Saat Nathan hendak menanyakan apa yang sedang terjadi, Reus kembali berkata. “Tuan Nathan, naiklah dulu, kita bicarakan di mobil!” Reus terlihat sangat buru-buru.​Nathan langsung duduk di kursi penumpang depan, dan Sienna duduk di kursi penumpang belakang, lalu Reus langsung menginjak pedal gas.“Kenapa kamu bisa datang ke Kota Vale?” Nathan bertanya pada Reus.“Tuan Nathan, tidak hanya aku yang berada di Kota Vale, Kakekku juga datang kemari, kamu tidak tahu akhir-akhir ini sangat banyak orang

    Last Updated : 2025-01-01
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 813

    “Nathan, bagaimana kalau kita kembali ke Saibu Care lagi?” Sienna akhirnya berbicara.Karena di dalam Saibu Care, Herold dan beberapa tetua lainnya sudah mencapai tahap puncak penguasa Ingras, akan lebih aman bagi Nathan untuk tetap tinggal di sana.Raut wajah Nathan menjadi muram, seolah-olah tidak mendengar perkataan Sienna dia berkata pada Reus dengan tenang. “Bawa aku pergi menjenguk Ryzen dan yang lainnya.”“Tuan Nathan?” Reus sedikit terkejut, pihak lawan adalah dua orang puncak penguasa Ingras, kenapa Nathan tidak bergegas kabur?“Nathan, kamu jangan terlalu gegabah!” Sienna juga membujuknya.Namun mereka berdua tidak tahu, dalam waktu satu bulan ini kekuatan Nathan sudah tidak seperti dulu lagi.“Aku bilang, antar aku untuk menjenguk Ryzen dan yang lainnya! Aku tidak mau mengulangi perkataanku lagi!” suara Nathan menjadi semakin dingin.Suhu di dalam mobil juga turun hingga titik beku, Reus tidak punya pilihan lain selain menyalakan penghangat. Setelah melirik Nathan, Reus men

    Last Updated : 2025-01-01
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 814

    Nathan maju dan memegang satu tangan Ryzen dan Nicole, sekumpulan energi spiritual mulai masuk ke dalam tubuh mereka berdua.Beberapa menit berlalu, raut wajah Nathan menjadi semakin kusam, tubuhnya mulai berkeringat.​ Sepertinya yang Reus katakan tidak salah, tulang-tulang di dalam tubuh mereka sudah patah, walau bisa disambung mereka juga akan menjadi lumpuh dan tidak mungkin bisa berlatih lagi.“Tuan Nathan, aku sudah menggunakan obat terbaik dari Unique Care, nyawa mereka berhasil dipertahankan, tapi kedepannya mereka hanya bisa duduk di kursi roda,” Steve melangkah maju dan berbisik.Nathan tidak mengatakan apapun, namun benaknya terus melintasi peninggalan sang Alkemis dan mencari tahu apakah ada obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan Ryzen dan yang lainnya.“Pil Vajra?”Segera, sebuah resep obat muncul di benak Nathan, Nathan melihatnya dan menemukan kalau bahan obat yang dibutuhkan untuk meramu obat ini tidaklah langka dan dapat ditemukan dengan sedikit usaha. Tapi, untuk

    Last Updated : 2025-01-01
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 815

    Nathan sudah membunuh muridnya yang paling berharga, dia sudah memperlakukan Fletch seperti putranya sendiri.“Benar, dia sudah membunuh putraku, membuat aku tidak bisa berkumpul dengannya saat acara festival bulan, kali ini aku pasti akan membuat hidupnya lebih buruk daripada kematian!” Vito berkata dengan menggertakkan giginya.Zayn dan Justin yang mendengar percakapan kedua pria itu dari samping seketika bergidik ngeri, mereka berharap saat ini Nathan berhasil kabur. Namun pada saat itu, terdengar suara langkah kaki di halaman luar rumah, dan kemudian sosok Nathan terlihat di ruang tamu.“Tuan Nathan?!” Zayn dan Justin tampak sangat kaget saat melihat Nathan.​Hudson dan Vito yang melihat Nathan bergegas bangkit berdiri dan terlihat sedikit terkejut. Mereka tidak menyangka Nathan berani langsung mendatangi mereka di sini.“Nathan, kamu masih berani menunjukkan dirimu?!” Sekarang, Nathan tidak memiliki bantuan beberapa tetua dari Saibu Care, jadi Vito tidak takut padanya, apalagi H

    Last Updated : 2025-01-02
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 816

    “Aarrghhh!”Semua orang tercengang melihat adegan ini, mereka sama sekali tidak menyangka, lengan seorang puncak penguasa Ingras akan dipatahkan oleh Nathan dalam satu pukulan, ini jelas-jelas sulit dipercaya.Hudson juga mengerutkan kening, dengan tatapan tidak percaya di matanya, dia tidak menyangka dalam waktu satu bulan kekuatan Nathan akan meningkat dengan pesat. Meskipun Vito hanyalah puncak penguasa Ingras tingkat dua, tapi dia tetaplah seorang puncak penguasa Ingras, tapi sekarang dia bahkan tidak bisa menahan satu pukulan dari Nathan.Kreeek!Saat semua orang masih terkejut, suara tulang patah kembali terdengar. Nathan meraih lengan Vito yang satu lagi dan langsung mematahkannya dengan kekuatannya.“Aaarrrggghhh~”Rasa sakit yang dahsyat membuat Vito berteriak kesakitan, dia menatap Nathan dengan ngeri. ‘Bocah ini …. bagaimana mungkin?!’ Di hadapan Nathan, dia menjadi tidak memiliki kekuatan untuk melawan.“Kamu mematahkan semua tulang bawahanku, hari ini aku akan membuatmu m

    Last Updated : 2025-01-02
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 817

    “Kalian awasi Vito, jangan sampai dia bunuh diri!” Setelah Nathan berpesan sosoknya juga menghilang.​Di saat bersamaan Nathan yang mengejarnya juga menyebarkan kesadaran spiritualnya dan menggunakannya untuk melacak lokasi Hudson. Hudson melarikan diri dari halaman belakang menuju ke sebuah hutan kecil, dia menoleh dan setelah melihat tidak ada yang mengejarnya dia akhirnya merasa lega.“Sialan, ternyata bocah ini benar-benar gila!” Hudson mengumpat, dia tidak pernah terlihat begitu menyedihkan.Tapi di saat Hudson baru selesai mengumpat, raut wajahnya tiba-tiba berubah, sepasang tangannya seketika bergerak dan mulai melafalkan mantra di udara, dan kabut hitam langsung menyelimuti tubuh Hudson. Hudson merasakan kesadaran spiritual Nathan dan tahu Nathan sudah menemukan dirinya, dia bergegas menggunakan tekniknya untuk menyembunyikan dirinya. Tapi sudah terlambat, saat ini sosok Nathan sudah muncul dan saat menemukan Hudson dia tanpa ragu-ragu melayangkan tinju ke arahnya.Hudson yang

    Last Updated : 2025-01-02

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1081

    Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1080

    Nathan berdiri di depan menara kegelapan, jubahnya berkibar pelan tertiup angin malam. Matanya menatap lurus ke arah pria yang telah meretakkan formasi pembunuhnya.Di bawah sinar bulan yang dingin, aura mereka saling berbenturan meski belum ada yang bergerak.Gill berhenti menghantam, tangannya yang terluka mengepal pelan, namun ekspresinya tetap tenang. Matanya menyapu Nathan dari atas ke bawah. “Jadi, kau Nathan?” ujarnya, suaranya rendah tapi menggema seperti bergema dari dasar lembah.Nathan menatapnya datar. “Dan kau pasti Gill, Tuan Muda yang disembunyikan di balik bayangan nama Wilford.”Gill menyeringai tipis. “Kau lebih pintar dari yang kuduga.”Nathan menatap luka di tangan Gill. “Formasi pembunuhku membuatmu berdarah. Tidak buruk untuk seorang ‘tuan muda’, bukan?”Gill tertawa pelan, tatapan matanya sinis. “Kalau formasi sekelas itu saja sudah membuatku mundur, aku tidak pantas menyandang nama Wilford.”“Sayangnya,” Nathan menimpali, suaranya seperti mata pisau menggores b

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1079

    Formasi terpasang sempurna. Nathan menarik diri ke dalam bayang menara, menatap ke dalam kegelapan sambil menghela napas berat.Di luar, Hago memandang menara yang bergetar pelan, detak hatinya berpacu.“Sehebat ini?” satu prajurit bisik, suaranya hampir tak terdengar.Hago memutar wajah, mata redup menyala. "Nathan menghancurkan Ging dan melukai Kaidar, mereka seorang dengan kekuatan puncak penguasa Ingras tingkat akhir! Apa kita lebih hebat?"Gemuruh aktivitas di menara menggetarkan tanah. Kilatan cahaya ungu menelusup silang di balik jendela tinggi menara, seolah detak jantung yang siap meledak.Prajurit terhuyung, Hago mencibir pelan, sipi matanya menerawang ke cakrawala. "Tunggu Tuan Gill datang, aku akan melihat ke mana larinya Nathan kemudian."Dalam senyap menara, Nathan tenggelam kembali dalam kultivasi. teknik kijutsu berputar liar, menara bergetar hebat, merintih menahan badai energi yang menyedot setiap partikel energi spiritual di sekitarnya.“Apa?! Menara itu bergetar? P

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1078

    Di bawah bayang menara, sosok itu terbungkus gaun hitam, wajahnya masih membelakangi mereka. Nathan membuka mata, sebuah kilatan biru dan merah menari di tengah pupilnya.Hago menegakkan punggung, mencoba menutupi keterkejutannya. “Siapa kau?” tanyanya, tingkahnya tenang namun bergetar tipis.Nathan menoleh perlahan, bayangan luncur di pipinya. “Pemilik sah villa ini,” jawabnya dingin. “Jika ingin selamat, mundur sekarang.”Getaran energi spiritual mengepul di telapak Nathan, aura naga melingkari tubuhnya.“Kami wakil keluarga Wilford!” desak Hago, namun suaranya gemetar. “Ramos telat bayar hutang, villa ini jadi milik kami. Lalu kamu siapa?”Nathan mengangkat dagu, cahaya dingin menyorot wajahnya. “Ramos sudah tiada, tapi tanah dan menara ini kini di bawah kendaliku,” ujarnya tenang. “Akan kucabut nyawa kalian jika berani menentang.”Beberapa prajurit keluarga Wilford saling berpandangan, tangan mereka mengepal pada gagang pedang.Salah satu dari mereka terangkat suaranya. "Tuan Hago

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1077

    Debu dan serpihan porselen beterbangan, kristal lampu bergetar. Kaidar merasakan detik-detik terombang-ambing antara hidup dan mati, namun dia tetap tegap, mencatat setiap celah serangan Gill. Dengan satu teriakan rendah, Kaidar membalikkan formasi menjadi cincin pelindung, gelombang magis memantulkan serangan Gill, menimbulkan kilatan cahaya keunguan yang menari seperti naga kecil sebelum lenyap.Pertarungan singkat itu berakhir secepat kilat, tak ada korban luka baru, namun udara di antara mereka masih bergetar penuh ketegangan.Gill terdiam, matanya menatap kekaguman dan kewaspadaan. Dia menurunkan energi hitamnya, senyumnya merekah hangat namun penuh tipu daya. “Kaidar, rahasiamu pantas diperjuangkan. Menara Herton akan menjadi milik keluarga Wilford, dan kau, anak muda, pantas mendapatkan jatahmu.”“Aku akan mengirim pasukan ke sana, tidak akan ada siapapun yang bisa memasuki Villa itu!”Kaidar mengangguk pelan, rasa lega dan kemenangan berpadu di dadanya. “Tuan Gill, apakah Anda

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1076

    Di Kota Hulmer, di kediaman megah keluarga Wilford, cahaya senja menyusup melalui jendela kaca patri ruang tamu. Gill, tuan muda Wilford, bersandar di kursi berlapis kain emas, dahi berkerut memikirkan langkah Kaidar. Sinar matahari sore menari di lengkungan langit-langit, menciptakan bayangan bergerigi yang seolah berbisik rahasia kuno.“Hago,” panggil Gill pelan, matanya menatap jajaran lukisan leluhur yang terpajang di dinding. “Mengapa Kaidar memilih Kota Yundom untuk berlatih? Dan apa hubungan villa Ramos dengannya?”Hago, penghuni lorong panjang dengan napas teratur, menunduk hormat. “Tuan Muda, ada sesuatu ganjil pada menara tua dalam kompleks keluarga Herton—bangunan itu seolah menolak bayangan zaman. Semua sayap villa telah dipugar, kecuali menara itu yang tetap lapuk dan dingin.”Gill bangkit, tatapannya menyala, lingkaran kekuasaan keluarga Winaya tak berdaya menjangkau Yundom. “Rahasia apa yang tersembunyi di balik dinding usang itu, sampai Kaidar tega merenggut nyawa Ramo

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1075

    Cahaya lembut itu merambat ke rantai hitam yang menyekapnya, mengikis aura dingin kegelapan yang membekukan. Satu per satu rantai itu tergerus tenaga damai, lalu melingkup ke dalam tanah seperti akar yang kembali pulang. Suara raungan naga raksasa teredam, tubuh Nathan kembali bersih dari cengkraman gelap.Kaidar menegang, pandangannya melekat pada mutiara di tangan Nathan. Air mukanya memerah—rasa iri menyala di balik sorot matanya yang tajam. Baginya, harta Nathan adalah pusaka legendaris, pedang Aruna, cincin Ruang, Batu Mata Naga… dan kini cahaya Langit yang lebih agung lagi.“Nathan, semua itu akan jadi milikku, setelah kau mati!” desis Kaidar, suaranya bergema dingin.Cahaya hitam di atas kepalanya kembali memancar, menyembur seperti laser ganas, siap meremukkan segalanya.Namun Nathan hanya tersenyum tenang. Dia mengangkat kedua tangan, membiarkan kilau cahaya jatuh di telapak. Cahaya damai merembes ke pori-pori kulitnya, mengeras menjadi aura emas yang menyala-lenyap.Saat ali

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1074

    “Inikah kartu terakhirmu?” suara Nathan dalam bisik dingin.Sementara Kaidar terhuyung, mata mereka bertemu, rasa benci dan keinginan menang beradu tajam.Kaidar mengerang, lalu senyumnya memberi amaran. "Kau pikir ini sudah selesai? Saatnya kutunjukan kekuatan utamaku!”Dalam satu gerakan kilat, aura hitam di sekujur tubuhnya meroket, membentuk lingkaran manik-manik darah yang melayang di udara. Api malam menyala lebih pekat, memancarkan cahaya jingga dan ungu yang memutihkan langit. “Naga kegelapan!” teriaknya, sebuah ikatan darah naga yang membangkitkan roh kegelapan di dalamnya.Kegelapan pekat berdenyut di atas kepala Kaidar, merangkai diri menjadi lingkaran hitam pekat yang melayang. Dalam pusaran itu, udara bergetar, seperti permukaan danau yang berubah menjadi lautan gelombang badai. Cahaya sirna, hanya bayangan pekat yang menelan segalanya.Nathan menyipitkan mata, merasakan tekanan dalam rongga dada. “Apakah dia akan memanggil makhluk gelap lagi?” gumamnya pelan, ingatan ten

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1073

    Satu menjadi dua, dua menjadi tiga—hingga akhirnya, enam sosok Nathan berdiri sejajar, masing-masing memegang pedang Aruna yang berkobar.Mantra Kaidar berubah menjadi enam telapak tangan raksasa, turun dari langit seperti hukuman para dewa.BAAAAANG!Langit seolah runtuh oleh tekanan dari telapak-telapak tangan itu. Namun di tengah tekanan, Nathan mengangkat pedangnya dan berteriak. “Api spiritual, bangkit!”Keenam pedang Aruna menyala, api merah membubung lebih dari sepuluh meter. Dalam sekejap, kobaran itu menembus telapak-telapak raksasa, membakar mantra hingga menguap di udara.“AAARGHH!”Teriakan memilukan terdengar. Kaidar muncul dari balik api, tubuhnya terbungkus jilatan merah membara. Dia berteriak panik, berguling di tanah, mencoba memadamkan api yang melahap pakaiannya.Saat apinya padam dan dia baru merasa lega.Namun, sebuah tangan emas mencengkeram kerah bajunya. Tatapan Kaidar membeku saat dia melihat Nathan berdiri di hadapannya, mata bersinar, wajahnya keras dan mend

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status