Karena Abel mengatakan Nathan adalah temannya, jika dia adalah teman, kenapa dia memenggal tangan Jordan? Karena, keluarga Calderon dan Keluarga Ransom juga tidak memiliki masalah.Abel menatap Nathan lalu menatap Jordan dan menggertakkan giginya. “Ayah, Nathan sudah menyerap batu mata Naga Yang, mereka ingin mendapatkan batu mata Naga jadi berseteru,” Abel menceritakan tentang Nathan yang memakan batu mata Naga.“Apa?!” Mendengar kata batu mata Naga, sepasang mata Nelson bersinar. “Batu mata Naga?!”Melihat ekspresi Nelson, Abel tiba-tiba merasa menyesal, dia tidak seharusnya menceritakan ini kepada ayahnya. Meskipun dia tidak menginginkan batu mata Naga, tapi tidak berarti ayahnya juga sama dengan dirinya.Jordan dan Remy melihat raut wajah Nelson dan merasa tidak beres, kali ini batu mata Naga akan semakin jauh dari jangkauan mereka.Tubuh Nathan langsung mundur dua langkah setelah merasakan tatapan tajam dari Nelson.“Kamu sudah menyerap batu mata Naga itu?” Nelson bertanya pada Na
Nathan merasakan aura mengerikan di sekelilingnya tiba-tiba lenyap, dan membuat Nathan menatap Nelson dengan penuh keterkejutan. Sedangkan saat ini sepasang mata Nelson melekat pada cincin yang ada di tangan Nathan, alasan kenapa dia berhenti adalah karena dia melihat cincin itu.Melihat raut wajah Nelson, Nathan mengernyitkan keningnya seolah teringat sesuatu, dulu Ryzen dan Nicole juga menunjukkan ekspresi yang sama saat melihat cincin miliknya.Segera, Nelson tersadar kembali dan raut wajahnya sedikit berubah, dia kembali ke dirinya yang normal dan berkata pada Nathan. “Karena kamu adalah teman putraku, lupakan saja masalah hari ini, ikutlah denganku!”Perubahan Nelson yang mendadak membuat Sarah dan Beverly tercengang, mereka mengira Nathan pasti akan mati hari ini, tidak disangka Nelson malah berhenti. Yang sama-sama merasa terkejut adalah Jordan dan Remy, mereka tidak paham apa yang sedang dilakukan oleh Nelson. Namun perubahan Nelson membuat Nathan merasa lega dalam hatinya, k
“Bagus!” Nelson menganggukkan kepalanya kemudian merasa puas dan membawa Nathan pergi.“Kak Herry, Nathan akan pergi begitu saja, kita tidak membalas dendam lagi?” Harris melihat Nathan akan dibawa pergi begitu saja seketika merasa gelisah.“Tenang saja, dia tidak akan bisa bertahan hidup, keluarga Calderon tidak akan mungkin membiarkan dia tetap hidup!” setelah selesai berkata, Herry membawa bawahannya pergi. “Ayo!”“Sialan!” Jordan dipapah oleh anak buahnya dan menyeka darah di sudut mulutnya. “Ayo, kita segera kembali dan laporkan kepada ayahku, batu mata Naga sudah muncul dan sudah diserap oleh Nathan, ini adalah masalah besar!”Remy melihat Jordan hendak pergi juga tidak berlama-lama, dia segera membawa orangnya pergi.***Di sisi lain, Nathan dan yang lainnya berjalan mengikuti Nelson hingga ke pantai, beruang kutub itu juga mengikuti jauh-jauh dari belakang. Nathan merasa berterima kasih kepada beruang kutub yang sudah menyelamatkan Sarah dan Beverly, tapi beruang kutub telah be
“Aku tidak pernah bertemu dengan pemilik cincin ini, aku mendapatkannya dari tangan orang lain,” Nathan berkata kepada Nelson dengan datar.Lalu, Nelson berkata. “Sebenarnya aku juga tidak tahu siapa pemilik terakhir dari Cincin Naga ini, kami hanya mengenali cincinnya bukan tuannya. Bahkan, kami juga tidak mengetahui dimana para petinggi cabang Dragnows.”“Termasuk dengan dirimu, aku sudah menemukan tiga para pemimpin itu,” setelah Nathan berkata, dia langsung berpikir keras.Saat dia mendapatkan Cincin Naga pada awalnya dia mengira itu adalah milik Marcel, lalu dia bertemu dengan Ryzen, bertemu dengan Nicole, lalu mengetahui tentang kekuatan Dragnows, namun saat itu Nathan tidak terlalu memikirkannya. Lagipula sebuah ketua geng preman di kota kecil seperti Ryzen bisa menjadi salah satu pemimpin dari Dragnows, menunjukkan Dragnows memiliki kekuatan yang biasa-biasa saja.Marcel telah mengungkapkan kebenaran dan memberitahukan identitas asli dirinya, mengetahui kalau cincin itu adalah
“Tuan Muda Kieran, aku akan mengingatnya, kedepannya aku pasti akan memberitahumu sebelum pergi ke pulau Draken. Ini sudah terlalu larut, aku harus bergegas kembali, jadi aku tidak akan mengobrol terlalu lama dengamu,” setelah selesai berbicara, Nelson melambaikan tangannya pada anak buahnya dan kapal pesiar itu langsung bergerak, dan melaju menuju kejauhan tepat di depan mata Kieran.Kieran menatap Nelson yang hendak pergi, raut wajahnya menjadi sangat jelek. Tapi dia tidak menyerang dan menghentikan, karena dia tahu dengan kekuatannya sendiri dia tidak bisa menghentikannya.Selama Nathan berada di sisi Nelson, Kieran juga tidak menaruh curiga, dia sama sekali tidak menyangka kalau orang yang mengambil batu mata Naga adalah Nathan, dan lebih tidak menyangka kalau orang yang dicari oleh keluarga Zellon, juga adalah Nathan.Tidak lama setelah Nathan dan Nelson serta yang lainnya pergi, Jordan, Herry serta Remy dan yang lainnya juga tiba.Kieran menatap Jordan yang terluka parah, lalu be
Berhadapan dengan keluarga Zellon, beberapa keluarga itu harus bersekutu. Jika tidak, tidak ada satupun dari mereka yang dapat mengancam keluarga Zellon.Melihat dirinya diancam di atas kapal pesiar milik dirinya, Kieran tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. “Hahaha .…” Setelah tertawa, dia tiba-tiba berhenti dan raut wajah Kieran seketika berubah menjadi sangat dingin. “Aku membunuh kalian semua, lalu melemparkan kalian ke laut, siapa yang akan mengetahui kalau keluarga Zellon yang melakukannya? Kalian berani mengancamku?! Berani sekali kalian meremehkanku, apa karena karena aku hanya garis keturunan tidak langsung dari keluarga Zellon?”Kieran sebagai generasi muda yang jenius di keluarga Zellon, tidak dianggap serius karena dia adalah garis keturunan tidak langsung, hal ini juga yang paling dipedulikan oleh Kieran. Sekarang Remy menghinanya langsung di hadapannya sebagai garis keturunan tidak langsung, kemarahan di hati Kieran seketika tersulut.Bugh!Tiba-tiba, Kieran menyerang dan Rem
Jordan melirik Harris lalu menganggukkan kepalanya. “Yang dia katakan benar, memang esensi batu mata Naga sudah diserap oleh Nathan, dan tanganku juga dipenggal oleh pemuda itu.”Kieran yang mendengarnya menunjukkan kekagetan, perlu diketahui Jordan sudah berada di puncak tingkatan tahap awal penguasa Ingras, bagaimana mungkin Nathan bisa memenggal tangannya Jordan? Lantas penilaiannya salah, dan orang itu mungkin menyembunyikan kekuatannya sejak awal, sengaja membawa beberapa orang gadis untuk membuat dirinya bingung.“Sialan!” Saat ini Kieran merasa dirinya sudah tertipu, dan berkata pada bawahannya. “Jalankan kapalnya, kita pulang!”“Tuan Muda, orang-orang yang ada di pulau itu—”“Biarkan mereka memikirkan caranya sendiri!” Kieran memotong ucapan bawahannya dan berkata dengan raut wajah dingin.Segera, kapal pesiar itu berlayar, namun Keluarga Holcy, Keluarga Ransom maupun keluarga Yaju jauh lebih beruntung karena bisa ikut dengan kapal pesiar itu dan kembali ke Kota Mantik.***Sa
“Paman Zephir, apakah Prisly akan terus membeku di pulau Draken seperti itu? Tidak ada yang bisa kamu lakukan untuk menyelamatkannya?” Saat ini, Sarah yang ada di samping bertanya. Karena menurutnya Zephir bagaikan dewa yang bisa melakukan apa saja.Zephir menggelengkan kepalanya. “Tidak, aku tidak bisa, hanya saja, jalan kultivasi tidak pernah berakhir, mungkin saja setelah kalian melampauiku, kalian bisa menemukan cara untuk menyelamatkan Prisly!""Aku pasti akan menyelamatkan Prisly!" Nathan berkata dengan penuh tekad.Kalau dia tidak bisa melindungi orang-orang di sisinya, maka untuk apa dia menjadi kultivator abadi?“Bagaimana kalian kembali, bukankah perjalanan kali ini membutuhkan tiga hari?” Zephir bertanya dengan bingung.Karena hanya ada satu kapal dari keluarga Zellon, jika Nathan dan yang lainnya ingin kembali mereka harus naik kapal itu. Mendengar itu, Nathan menceritakan kembali semua yang terjadi pada Zephir, hanya saja dia tidak mengungkapkan kalau keluarga Calderon ada
Tak lama setelah sambutan itu, sebuah vas kaca setinggi lebih dari seorang manusia dengan pola berbunga yang anggun dibawa ke panggung. Saat itu, mata Zayn langsung menyala. Dalam satu ronde pertarungan sengit di antara penawaran, Zayn berhasil memenangkan vas itu dengan harga mencapai 200 juta. Ronde demi ronde berlangsung, barang kedua, ketiga, dan seterusnya sampai Zayn tak mampu menahan kegembiraannya dan mulai menawar dengan semangat seperti orang gila.Penawarannya yang agresif membuat mata Zayn bahkan mulai merah, dan suasana ruangan pun dipenuhi sorak-sorai kekaguman. Bahkan para hadirin kaya yang hadir pun terlihat terpesona, begitu pula Kaidar yang tampak terkejut.Sentinel yang duduk di baris depan tak bisa menyembunyikan tatapan tajam penuh perhitungan kepada Zayn.“Sungguh, kakek, sudah cukup! Berapa banyak yang telah kau habiskan? Uang yang Nathan berikan sudah lenyap semua,” ujar Beverly dengan segera sambil menarik sudut baju Zayn.Terpana oleh teguran Beverly, Zayn te
Nathan kini mulai mengagumi pemilik kapal pesiar mewah itu dengan tatapan kagum. Rombongan mereka dipandu oleh pelayan, hingga tiba di lokasi pelelangan yang sudah dipadati oleh para kolektor kaya. Suasana penuh kemewahan dan eksklusivitas jelas terpancar, di mana yang memiliki uang banyak berarti juga kemampuan untuk berinvestasi pada barang antik yang bernilai tinggi.Karena aturan pelelangan, setiap peserta harus menyetor uang jaminan terlebih dahulu. Tanpa ragu, Zayn pun menyetor lima ratus juta rupiah, lalu kerumunan itu pun melangkah masuk ke ruang pelelangan. Setelah menemukan area yang relatif terpencil, semua peserta duduk menanti dimulainya lelang.Nathan memperhatikan dengan seksama, Kaidar dan Ramos pun telah hadir, meski mereka memilih duduk agak jauh darinya.Sementara itu, Zayn tampak sangat gembira, terus menggosok telapak tangannya sambil berbisik kepada Kevin. “Kalau nanti ada barang bagus dan uangku belum mencukupi, dukunglah aku, ya!”Kevin pun menanggapi dengan se
“Tuan Muda Kaidar, jangan khawatir. Begitu Nathan tiba di Pulau Draken, naga Yin pasti akan muncul. Tubuh Nathan menyimpan Batu Mata Naga dari naga Yang, sementara naga Yin kini berada dalam kondisi terlemah. Asal kita kalahkan naga Yin dan ambil Batu Mata Naga miliknya, lalu singkirkan Nathan untuk merebut Batu Mata Naga dari naga Yang, menyatukan kedua batu itu, maka kekuatan tak terkalahkan akan terlahir!”Ramos menambahkan dengan nada penuh keyakinan. “Banyak keluarga menganggap batu itu tak berguna, tanpa tahu bahwa penyatuannya adalah kunci segalanya. Tuan Muda Kaidar, bayangkan jika kau menterap kedua batu itu, kekuatannmu akan melesat ke tahap Villain yang tak tertandingi!” Tatapan Ramos menyala, menyampaikan ambisi yang membara.Mendengar itu, Kaidar tertawa terbahak. “Hahaha …. begitu aku menguasai Batu Mata Naga dan mencapai tahap Villain, aku akan pastikan Keluarga Herton mendapat tempat layak di Kota Moniyan!”“Terima kasih, Tuan Muda Kaidar!” balas Ramos dengan hormat, m
Nathan, meskipun terlihat kaku, menyapa mereka dengan suara berat. “Tak kusangka bertemu di sini. Semalam, kami kebetulan bertemu dengan Beverly, dan kini, tampaknya takdir mempertemukan kita lagi,” ucap Zayn dengan nada terkejut namun hangat.Di antara percakapan yang canggung namun penuh makna, jelas bahwa perjalanan hari itu tidak hanya tentang perjalanan ke dermaga atau kapal pesiar mewah, melainkan tentang pertemuan kembali, janji yang tak terucapkan, dan benih-benih konflik yang perlahan mulai tumbuh.“Tuan Nathan, mengapa kamu dan Nona Beverly bisa berada di Pulau Draken tanpa didampingi?” tanya Ryzen dengan nada bingung.Nathan terdiam sejenak, terpana menghadapi pertanyaan itu. “Sebenarnya, aku datang sendiri, tanpa sepengetahuanku bahwa Beverly juga ikut,” jawabnya dengan nada ragu.Beverly kemudian menyahut. “Aku tiba diam-diam, tanpa sepengetahuan Nathan!” Mendengar itu, wajah Nathan semakin memucat, sementara matanya menyiratkan kebingungan yang mendalam.Tak lama kemudi
Di lantai depan hotel, ketika Beverly tengah mengurus administrasi check-in, terdengar panggilan lembut dari balik keramaian. Beverly menoleh dan mendapati Zayn—sang kakek—menghampirinya dengan senyum hangat.“Kakek? Kenapa kamu di sini?” seru Beverly, mendekat dan memeluknya dengan erat.“Aku dengar tentang tempat wisata baru di Kota Mantik—Pulau Draken. Empat musim yang seakan musim semi abadi dan pemandangan yang menakjubkan membuatku tak tahan tinggal di Kota Vale. Aku pun mengajak Kevin untuk berjalan-jalan,” jelas Zayn sambil terkekeh ringan.Tak lama kemudian, suara Kevin bergabung dalam percakapan, diikuti oleh Ryzen dan Nichole yang tampak pulih dari cederanya.“Nona Beverly, bagaimana kabarmu?” sapa mereka dengan penuh kehangatan.Beverly tersenyum, meski dalam hatinya ada kekhawatiran. “Aku hanya ingin melihat-lihat, karena aku dengar Nathan dan yang lainnya tidak ikut serta kali ini.”Rasa heran menggelayuti Zayn. “Apa maksudmu? Apakah ada perselisihan antara kamu dan Nat
Di luar, di gang sempit di samping Martial Shrine, suasana berubah menjadi tegang. Kaidar menatap Nathan dengan tatapan campur aduk antara kekhawatiran dan ejekan ringan. “Ingat, besok kau harus menepati janjimu padaku!” ucapnya sebelum menghilang dalam bayang-bayang malam.Nathan pun terdiam, berdiri terpaku selama setengah jam sebelum melangkahkan kakinya untuk kemabli ke kepolisian. Setiap langkah kakinya seakan terbebani oleh keraguan dan beban rasa bersalah atas Sarah yang kini terkurung di balik jeruji besi Martial Shrine. Kepulangannya ke markas kepolisian disambut oleh tanya cemas Milan. “Tuan Nathan, apakah Nona Sarah sudah aman?”Dengan suara serak, Nathan mengangguk. “Ya!” meski hatinya hancur melihat kekangan yang menimpa wanita yang dicintainya.Tak lama kemudian, Beverly muncul dengan langkah cepat. “Nathan, apakah Sarah dalam keadaan baik?” tanyanya, matanya memancarkan keprihatinan mendalam.Nathan, yang masih tersisa bara amarah atas kekejaman Martial Shrine, hanya b
“Kita hanya punya waktu tiga menit. Cepat, ruangannya ada di ujung sana!” peringatan Kaidar menggema, menyatu dengan desiran napas Nathan yang semakin cepat.Dengan langkah tergesa, Nathan berlari menuju sel paling ujung. Di balik pintu jeruji, pandangannya bertemu dengan sosok yang membuat seluruh tubuhnya tersentak: Sarah, terbaring di ranjang dengan fasilitas mewah yang tak seharusnya ada di penjara bawah tanah.“Sarah!” teriak Nathan, suaranya penuh kelegaan dan harapan.Mendengar panggilannya, Sarah melompat dari ranjang dan segera meraih tangan Nathan dengan erat, senyuman cemas tersamar di wajahnya. “Bagaimana bisa kamu masuk ke sini?” tanyanya dengan penuh kekaguman dan kekhawatiran, meski rasa lega karena melihatnya selamat mulai muncul.“Aku dibawa oleh seseorang,” jawab Nathan singkat, menahan diri dari mengungkapkan terlalu banyak agar tidak membuat Sarah khawatir. Namun, mata Nathan berkilau dengan aura membunuh yang hampir tak terselubungi, seolah mengancam.“Sial, auram
“Bayarannya, kamu harus menemani kami ke pulau Draken!” ujar Kaidar, suaranya berubah datar namun penuh misteri.Nathan tercengang, dia tak pernah menyangka bayaran yang diminta setinggi itu. “Pergi ke pulau Draken?” tanya Nathan, nada suaranya mengandung keheranan. “Naga Yang dan naga Yin di sana telah melewati masa kemunculan, dan aku telah menaklukkan naga Yang. Batu mata naganya kini milikku. Lantas, untuk apa kita kembali ke sana?”Kaidar menatap tajam, tak mau menunda lagi. “Kamu tak perlu tahu seluk-beluknya. Cukup jawab, bersedia atau tidak! Ingat, kekuatan kalian di sini masih jauh dari puncak. Kalau kalian menyerangku, aku tidak akan menahan diri.”Dalam sekejap, bayangan kekuatan beberapa sosok seorang puncak penguasa Ingras tingkat akhir, dan Ramos yang setidaknya berada pada tahap puncak penguasa Ingras tingkat akhir, menyeruak dalam pikiran Nathan. Dia sadar betul bahwa melawan mereka bukanlah pilihan.“Tenanglah, hanya aku dan Tuan Ramos yang akan ikut. Jika kelak kami
“Kedatanganku kali ini bukan untuk mengganggumu, melainkan untuk membantumu,” jawab Kaidar sambil tersenyum samar, seakan mencoba menenangkan ketegangan yang mulai terasa.“Membantuku? Bagaimana caramu?” Nathan mengernyit, waspada.Baru saja Bachira datang dengan peringatan, dan kehadiran Kaidar terasa terlalu kebetulan.“Saudara Nathan, aku sudah berjalan jauh. Bukankah lebih baik berbicara di tempat yang nyaman daripada di halaman terbuka?” ujar Kaidar, seraya melangkah masuk bersama rombongannya ke dalam kamar Nathan.Begitu memasuki ruangan, mata Kaidar langsung tertuju pada lukisan aliran sunyi di hamparan yang abadi. Tatapan yang tadinya ramah berubah menjadi penuh keserakahan. Merasakan bahaya, Nathan segera menyembunyikan lukisan itu ke dalam cincin ruang yang dikenakannya.Kaidar menatap cincin ruang tersebut dengan mata yang semakin menyala."Tuan Muda Kaidar, apakah kamu tidak ingin memperkenalkan rombonganmu?" tanya seorang pria pendek di sampingnya.Kaidar pun segera memp