Nathan menoleh perlahan agar Harris tidak melihatnya, agar tidak menimbulkan masalah yang tidak diperlukan, Nathan sedang tidak ingin menimbulkan masalah saat ini, dia hanya ingin pergi ke pulau Mystic. Nathan memusatkan telinganya dan mendengarkan percakapan Harris dan yang lainnya dengan seksama. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh Nathan saat ini, dia dapat mendengar dengan jelas percakapan dua pria itu walau mereka berada di jarak puluhan meter dari dirinya.“Kakak kedua, pulau yang kamu bicarakan ini, apakah benar-benar begitu ajaib? Apakah benar ada sebuah naga di sana? Aku sudah setua ini dan belum pernah melihat naga sungguhan seumur hidupku, itu bukan hanya legenda bukan?” Saat ini, suara Harris terdengar sangat jelas di telinga Nathan.Baru di saat itulah Nathan menyadari kalau orang yang duduk bersama Harris adalah kakak keduanya Harris, Herry Holcy.“Aku tidak tahu, apakah benar ada atau tidak, tapi di pulau Draken pasti ada hewan langka yang eksotis! Kalau aku bisa mendap
“Diam!” Herry memelototi Harris, lalu bangkit berdiri dan berjalan keluar.Harris yang melihat itu hanya bisa membawa para bawahannya pergi.Saat Herry melewati pemuda itu, pemuda itu mau tidak mau menatap Herry dua kali. Meskipun orang-orang dari Keluarga Holcy sudah pergi, tapi orang lainnya tetap tidak mau bergerak, dan tidak berniat untuk pergi. Melihat itu, raut wajah pemuda itu menjadi dingin, dan bawahannya yang tadi melangkah maju seketika meledakkan auranya, dan dalam sekejap seluruh restoran menjadi seperti gua di pegunungan es dan membuat orang merasakan kedinginan yang menusuk hingga ke tulang.Saat ini, banyak raut wajah orang-orang yang berubah drastis, lalu bergegas pergi, hanya dengan auranya saja mereka sudah tahu kalau pihak lain adalah master dan bukan seseorang yang bisa mereka singgung.“Penguasa Ingras?” Nathan tidak bisa tidak terkejut setelah merasakan aura itu, dia tidak menyangka seorang bawahan dari pihak lain sudah mencapai ranah penguasa Ingras.Perlu diin
Setelah Nathan berjalan keluar dari restoran, awalnya dia berencana untuk mencari pelayan itu, agar dia membawa dirinya pergi ke asrama mereka untuk beristirahat, dan menyegarkan diri. Tapi setelah mencari kesana kemari, Nathan tidak menemukan orang itu, mungkin dia sudah bersembunyi ketakutan karena melihat ada orang yang akan berkelahi. Nathan tidak berdaya dan hanya bisa berjalan keluar dari penginapan, lalu berjalan-jalan di jalanan kota Mantik.Kota Mantik adalah daerah kecil, namun lokasinya berada tepat di sebelah laut, pemandangan lautan yang luas bisa dilihat dari sini. Ada deretan villa di tepi pantai dengan pemandangan lautan, meskipun saat ini sudah larut malam tapi masih banyak orang yang bermain-main di pantai.Nathan berjalan perlahan ke arah pantai, ini adalah pertama kalinya dia melihat langsung pemandangan laut. Laut yang tidak berujung membuat manusia merasa begitu kecil, dihadapan laut yang begitu luas, kekuatan sebesar apapun tidak berarti sama sekali.Di laut, me
Nathan tercengang di tempat, dia tidak mengerti kenapa Sarah dan yang lainnya bisa datang ke tempat ini. Lalu Prisly, bagaimana dia juga bisa muncul di sini?“Halo Nona-nona cantik, apakah kalian tertarik untuk naik speedboat dan merasakan angin laut bersama?” Pada saat itu, seorang pria yang mengenakan kacamata hitam dan berpakaian trendi berjalan mendekati Sarah dan yang lainnya, lalu bertanya dengan wajah tersanjung.Sarah dan yang lainnya hanya melirik pria itu dan mengabaikannya, karena hari ini entah sudah berapa banyak pria yang memulai percakapan dengan mereka.Pria itu kembali membuka mulut saat melihat tidak ada orang yang memperdulikannya. “Nona-nona, namaku Andra, Tuan Muda Abraham sosok terkaya di kota Mantik! Apakah kalian melihat beberapa speedboat yang berada tidak jauh dari sini? Semua itu adalah milikku,” Andra mengungkapkan statusnya sebagai putra orang terkaya karena saat dia mengungkapkannya, tidak peduli gadis sependiam apapun akan menunjukkan sikap liar mereka k
“Eve, Paman Zephir sudah berpesan bahwa kita tidak boleh membuat masalah, kamu jangan terbawa emosi. Tunggu setelah Nathan datang baru kita bicarakan lagi!” Merasakan aura membunuh dari tubuh Beverly, Sarah segera membujuknya.Mendengar perkataan Sarah, aura membunuh dari tubuh Beverly perlahan-lahan menghilang.Andra menatap Sarah, tatapan matanya penuh dengan kekejaman dan berkata. “Sialan! Berani sekali kau membantingku, hah?! Tidak disangka kamu adalah wanita yang begitu seksi, hari ini aku pasti akan memainkanmu hingga mati!”“Tangkap mereka!”Setelah berkata, Andra melambaikan tangannya dan tiga orang pria kekar itu segera menuju ke arah Sarah.Nathan yang berdiri tidak jauh dari sana juga tidak bergerak karena melihat tiga orang pria kekar itu hanya orang biasa. Bahkan mereka bukan ahli bela diri dan tubuh mereka sama sekali tidak memancarkan aura. Lagipula, dengan adanya Beverly, tiga orang itu sama sekali bukan tandingannya, tidak akan terjadi apa-apa pada Sarah.“Kalian liha
“Nathan .…” Sarah yang melihat Nathan langsung melompat ke dalam pelukannya, dan membiarkan Nathan menggendongnya.Kegembiraan Sarah menular pada Nathan, Nathan langsung memeluk Sarah dan memutarnya dua kali. Karena Sarah mengenakan pakaian renang, Nathan bisa merasakan dadanya yang lembut saat menggendongnya, dan sangat nyaman. Melihat Nathan memeluk Sarah dan memutarnya, Beverly yang berada di samping menunjukkan senyumannya, dia juga terlihat sedikit cemburu, hanya saja dia tidak berani menunjukkannya.Nathan menurunkan Sarah menatap Beverly sambil tersenyum dan berkata. “Eve, tubuhmu juga terlihat bagus mengenakan pakaian renang, bagaimana kalau aku memeluk dan memutarmu dua kali juga?”“Cih! Siapa yang mau dipeluk olehmu?!” Beverly melirik Nathan dengan malas.Saat itu, Rebecca dan Prisly juga menghampiri, dua orang itu juga mengenakan pakaian renang, meskipun usia Prisly sedikit lebih muda, tapi setelah beberapa bulan tidak bertemu dengannya, Nathan menyadari kalau Prisly juga
Marcel berkata pada Prisly. “Prisly, bawalah yang lainnya pergi ke ruangan sebelah, ada yang ingin aku bicarakan pada Nathan.”Prisly mengangguk, lalu membawa Sarah, Beverly dan yang lainnya pergi ke kamar sebelah.Setelah Sarah dan yang lainnya pergi, Marcel dan Zephir tiba-tiba berlutut di depan Nathan.Perubahan yang mendadak ini membuat Nathan bingung dan segera memapah Zephir dan Marcel untuk berdiri. “Paman Zephir, Marcel, apa yang sedang kalian lakukan?” Nathan terlihat sangat bingung.“Tuan Muda, masalah sudah menjadi seperti ini, sudah seharusnya aku memberitahukan identitas aslimu kepadamu!” Marcel menatap Nathan dan tiba-tiba meneteskan air mata, lalu perlahan-lahan menceritakan pada Nathan tentang identitas aslinya.Nathan mendengarkan dengan tenang, meskipun dia sudah memiliki sedikit persiapan mental tapi saat mendengar apa yang dikatakan oleh Marcel, Nathan masih merasa terkejut. Ternyata, asumsi Nathan tidak salah, identitas aslinya adalah garis keturunan dari keluarga
“Kalau aku kami melepaskan Nona waktu itu, dia tidak akan mengalami siksaan yang dia alami saat ini!” Marcel menangis kencang, wajahnya penuh dengan air mata.Sepasang tangan Nathan mengepal dengan erat, meskipun dia belum pernah bertemu dengan ibunya sendiri, tapi saat mendengarkan hal ini, Nathan merasa marah hingga tubuhnya sedikit gemetar.“Lalu, bagaimana kalian bisa menemukanku?” Nathan bertanya sambil menatap Marcel.Saat ini, sedikit kebencian terlihat dalam tatapan mata Nathan. Perkataan Marcel memang benar, kalau saat itu mereka tidak menangkap dan membawa kembali ibunya, maka ibunya tidak akan mengalami siksaan seperti itu.Marcel menatap mata Nathan yang dipenuhi dengan kebencian lalu menghela nafas panjang. “Selama bertahun-tahun, sebenarnya aku sangat bingung kenapa Nona meracuni Tuan Besar, aku tidak percaya pada hal itu. Jadi, tiga tahun yang lalu aku diam-diam pergi ke tempat dimana Nona ditahan dan menemuinya. Nona kemudian menceritakan kejadian yang sebenarnya padak
"Aku datang untuk membicarakan bisnis," suara yang dingin dan tajam itu mengalun, mengiris ketegangan yang ada. Sosok itu muncul perlahan di balik kabut yang mengalir, seolah-olah ia adalah bayangan yang datang dari masa depan."Tuan .… Nathan?" Sentinel berbisik, matanya terbelalak. Wajahnya yang penuh kekesalan berubah menjadi penuh harapan. "Kamu .... datang pada waktu yang tepat," katanya terbata-bata. Seolah-olah nyawanya baru saja digenggam oleh malaikat maut, dan sekarang ada yang datang untuk menyelamatkannya.Nathan melangkah maju, langkahnya penuh ketenangan yang aneh di tengah huru-hara. "Aku hanya datang untuk urusan yang sedikit lebih mendesak," dia menatap Vinsen dan pengikutnya tanpa rasa takut. "Kalian harus menunda niat buruk kalian untuk sementara.""Siapa kau?" tanya Vinsen, nada suaranya bergetar sedikit, meskipun ia berusaha keras menahan ketegangan.Nathan mengangkat bahu sedikit, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya orang yang kebetulan datang di saat yan
“Adik kedua?” Sentinel tercengang. “Rivaldo?! Kenapa kau kembali?”Tapi Rivaldo tak menjawab, dia langsung berdiri di depan Vinsen dan membungkuk hormat. “Tuan Muda Vinsen.”Vinsen meliriknya. “Kalau aku serahkan posisi kepala keluarga padamu, apa yang akan kau lakukan?”“Dengan senang hati,” kata Rivaldo sambil tersenyum licik. “Aku akan serahkan seluruh kekayaan Keluarga Hufai kepada Keluarga Montrogami. Bahkan kami bersedia menjadi keluarga afiliasi.”Sentinel terpaku, dunia seakan runtuh di sekelilingnya. “Rivaldo …. kau—”Rivaldo menatapnya dengan dendam yang dipendam lama. “Kau sudah hidup bergelimang kekayaan selama bertahun-tahun! Aku? Aku hanya manajer biasa, hidup pas-pasan!” teriaknya. “Aku juga ingin jadi kepala keluarga! Aku juga ingin punya istri banyak, pesta tiap malam!”"Dasar bajingan!" teriak Sentinel, suaranya penuh amarah. "Aku bangun semuanya dari kegelapan ini, takkan pernah aku menyerahkannya padamu!"Setelah berkata demikian, amarah yang sudah lama dipendam ol
“Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa
Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada
“Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k
Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut
Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya
Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa
Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u