Saat ini setiap orang sudah berdosa, jadi mereka berencana keluar dari desa dan mencoba meringankan dosa mereka dengan tindakan nyata.Herold dan beberapa Tetua lainnya menyusul Nathan, lalu Herold bertanya pada Nathan. “Tuan Nathan, apakah kamu dapat memberitahukan, bagaimana kamu bertemu dengan pemimpin Saibu Care terdahulu kami? Bagaimana catatan sang Alkemis dari pemimpin Saibu Care terdahulu bisa diwariskan kepadamu?”Nathan memberitahukan semua yang terjadi kepada Herold dan para Tetua dengan rinci, mendengar kalau pemimpin Saibu Care terdahulu sudah meninggal dunia saat berada di dalam sebuah gua, beberapa Tetua itu tiba-tiba menunjukkan ekspresi sedih.Herold bergegas mengutus seseorang untuk menemukan Guyton, dan bertanya apakah yang dikatakan oleh Nathan benar atau tidak.Guyton melihat Herold bertanya tentang masalah sebuah gua yang berada di kedalaman, seketika ketakutan hingga berkeringat dingin. Karena Guyton telah membawa Nathan ke dalam gua dengan santai dan menceritak
Setelah Nathan membantu beberapa Tetua itu untuk bangkit berdiri, dia kembali ke Aula Pengobatan dan memberikan obat pembangkit kepada Sienna. Setelah obat itu diminum, wajah Sienna mulai memerah dan ada energi kehidupan di seluruh tubuhnya, dan energi itu menjadi semakin kuat. Tapi setelah menunggu sesaat, Nathan menemukan Sienna yang masih belum sadar mau tidak mau mulai merasa cemas.“Pemimpin, meskipun obat pembangkit ini adalah obat yang ajaib, tapi butuh waktu hingga dua hari agar temanmu bisa terbangun, dan butuh beberapa saat untuk beristirahat,” Herold menjelaskan pada Nathan.Nathan yang mendengarnya tahu kalau Sienna harus menetap sendiri di Saibu Care untuk memulihkan diri, dia tidak punya waktu untuk menunggu. Hanya beberapa hari lagi hingga waktunya tiba, Nathan harus pergi ke pulau Mystic. Nathan tidak tahu apa yang menunggunya di pulau Mystic, apakah itu berkah atau bencana? Nathan sudah tidak peduli, yang dia pedulikan saat ini adalah identitas aslinya. Dia ingin tahu
Sedangkan Nathan tersadar dan berkata. “Pasti Vito dari Minoan dengan bala bantuannya, datang untuk balas dendam padaku lagi,” yang mengetahui Nathan datang ke Saibu Care hanya pemimpin dari Minoan, Vito Delano, sehingga satu-satunya orang yang bisa di serahkan dari Saibu Care tak lain adalah dia sendiri. “Dasar orang yang tidak tahu diri, biar aku keluar untuk membunuhnya, beraninya datang ke Saibu Care untuk membuat keributan!” Raut wajah Herold menjadi dingin, saat itu dia melepaskan Vito, dia tidak menyangka orang itu akan berani datang langsung.Dengan kemampuan Herold, membunuh Vito semudah membalikkan telapak tangan. Tetua lainnya tidak tahu cerita di baliknya, tapi karena pihak lain datang langsung untuk membuat masalah, sebagai Tetua, mereka juga merasa marah.“Mari keluar dan lihat dulu, kalau tidak terpaksa tidak usah buru-buru bertindak, kalian baru saja menghabiskan banyak energi, sekarang juga belum sepenuhnya pulih,” Nathan membujuk Herold.Tadi Herold dan beberapa Tet
“Kalian Saibu Care benar-benar sangat arogan, apakah kalian tidak menganggap bahwa diatas langit masih ada langit?” Melihat Herold yang bersikap arogan, mata Hudson sedikit menyipit.Herold menatap Hudson dan mengernyitkan keningnya. “Siapa kamu? Apakah bantuan yang direkrut oleh Vito?”“Dia adalah Pemimpin Qahwa, Hudson Gourlet, Fletch yang dibunuh oleh Nathan adalah murid yang paling dibanggakan oleh Tuan Hudson. Hari ini Tuan Hudson juga datang untuk membalas dendam pada Nathan!” Vito menunjuk Hudson dan memperkenalkannya.Mendengar kata Qahwa, ekspresi Herold dan beberapa Tetua lainnya tampak berubah. Hudson terkenal dengan kekuatan sihirnya, dan menggunakan beberapa teknik yang tidak dapat diprediksi. Hudson juga bisa menggunakan berbagai senjata sihir, formasi sihir dan mantra, bahkan meminjam kekuatan langit dan bumi untuk bertarung. Tapi berbeda dengan ahli bela diri, mereka hanya bisa mengandalkan kekuatannya sendiri, walau penguasa Ingras juga hanya bisa mengumpulkan energi
Trak! Trak! Trak!Segera setelah itu, terdengar suara langkah kaki yang kacau di Saibu Care, banyak orang yang bergegas keluar dari desa dan beberapa orang yang ada di desa mundur menuju ke kedalaman desa.Raut wajah Hudson menjadi sangat jelek, dia tidak menyangka Saibu Care benar-benar berencana bertarung mati-matian hanya demi seorang Nathan. Untuk sesaat, suasana menjadi sangat tertekan, kedua belah pihak memegang senjata di tangan mereka dan siap menyerang kapan saja. Pertempuran akan segera meledak, dan pertempuran ini pasti akan menyebabkan pertumpahan darah, bahkan orang-orang biasa dari Saibu Care juga akan menderita.Nathan melangkah maju dengan perlahan. “Bukankah kalian mencariku untuk balas dendam? Sekarang aku akan memberi kesempatan kepada kalian, bertarung sendiri denganku. Kalau kalian menang, maka silahkan saja bunuh atau penggal aku, lakukan semau kalian.”Nathan tidak ingin membiarkan orang-orang di Saibu Care kehilangan nyawanya karena dirinya, meskipun kalau bena
Segera, di puncak gunung, Nathan dan Hudson saling berhadapan. Wajah Hudson yang datar dan tampak mendominasi menunjukkan hawa dingin, dan kedua sinar terpancar dari pupil matanya yang dalam. Secercah kesadaran spiritual menyelimuti Nathan, Hudson sedang menyelidiki kekuatan Nathan, Nathan berani menantang dirinya untuk bertarung sendirian, Hudson mencurigai Nathan memiliki kekuatan tersembunyi. Kalau tidak, dengan kekuatan penguasa Ingras tahap awalnya Nathan, berani bertarung sendirian dengannya, bukankah itu sama saja dengan mengantarkan nyawanya?Kesadaran spiritual Hudson menyelimuti tubuh Nathan, tapi Nathan tidak melawan sedikit pun, sehingga memungkinkan Hudson untuk menyelidiki kekuatannya. Setelah menyelidiki beberapa kali, Hudson mengernyitkan keningnya, kekuatan Nathan memanglah kekuatan seorang penguasa Ingras tahap awal. Tapi di dalam tubuh Nathan ada aura tersembunyi yang tidak bisa dideteksi oleh Hudson.“Kamu hanya memiliki kekuatan seorang penguasa Ingras tahap awal,
Awalnya Nathan ingin menggunakan teknik kijutsu untuk menyerap energi spiritual itu, tapi saat melihat situasi ini, dia takut dia akan terbunuh oleh Hudson sebelum bisa menyerap sihir itu, kekuatan Hudson juga jauh lebih kuat daripada yang dibayangkan oleh Nathan.“Pedang Aruna!” Tangan kanan Nathan terbuka dan sebuah pedang dengan kobaran api menyala muncul di tangan Nathan.Saat melihat pedang Aruna, sepasang mata Hudson seketika membelalak. “Ternyata ini yang kau sembunyikan?”Nathan tidak mengatakan apapun, dia mengangkat pedang Aruna di tangannya dan menebaskannya di udara, nyala api membara di atas pedang Aruna, dan semburan cahaya api keluar dari pedang Aruna, di saat yang bersamaan pedang Aruna juga mengeluarkan bunyi yang lembut. Pedang Aruna dan Nathan sudah lama menjadi satu kesatuan, semburan api yang baru saja keluar dari pedang Aruna merupakan kekuatan spiritual yang ada di dalam tubuh Nathan, dengan total sembilan semburan lidah api mengarah ke arah sembilan rantai itu.
Keesokan Harinya.Nathan bersikeras untuk meninggalkan Saibu Care tidak peduli bagaimana Herold dan yang lainnya membujuk, kalau tidak, dia tidak akan bisa sampai ke pulau Mystic tepat waktu.Setelah meninggalkan Saibu Care, Nathan membeli tiket pesawat menuju ke kota Mantik, untuk pergi ke pulau Mystic dia harus naik kapal dari kota Mantik, karena kapal menuju ke pulau Mystic hanya ada di sana. Saat Nathan terbang ke kota Mantik, hari sudah gelap, setelah memesan tiket kapal Nathan mencari penginapan untuk beristirahat, dan bersiap untuk naik kapal menuju ke pulau Mystic di keesokan harinya.Dan di saat Nathan sedang makan malam di penginapan, dia menyadari penginapan itu sangat ramai, banyak tamu yang berlalu lalang, dan sebagian tubuh dari para tamu memancarkan aura. Jelas terlihat mereka adalah ahli bela diri, Nathan merasa sangat aneh, di kota Mantik yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu terkenal ini bagaimana bisa menarik perhatian begitu banyak ahli bela diri?“Saudara, ke
"Aku datang untuk membicarakan bisnis," suara yang dingin dan tajam itu mengalun, mengiris ketegangan yang ada. Sosok itu muncul perlahan di balik kabut yang mengalir, seolah-olah ia adalah bayangan yang datang dari masa depan."Tuan .… Nathan?" Sentinel berbisik, matanya terbelalak. Wajahnya yang penuh kekesalan berubah menjadi penuh harapan. "Kamu .... datang pada waktu yang tepat," katanya terbata-bata. Seolah-olah nyawanya baru saja digenggam oleh malaikat maut, dan sekarang ada yang datang untuk menyelamatkannya.Nathan melangkah maju, langkahnya penuh ketenangan yang aneh di tengah huru-hara. "Aku hanya datang untuk urusan yang sedikit lebih mendesak," dia menatap Vinsen dan pengikutnya tanpa rasa takut. "Kalian harus menunda niat buruk kalian untuk sementara.""Siapa kau?" tanya Vinsen, nada suaranya bergetar sedikit, meskipun ia berusaha keras menahan ketegangan.Nathan mengangkat bahu sedikit, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya orang yang kebetulan datang di saat yan
“Adik kedua?” Sentinel tercengang. “Rivaldo?! Kenapa kau kembali?”Tapi Rivaldo tak menjawab, dia langsung berdiri di depan Vinsen dan membungkuk hormat. “Tuan Muda Vinsen.”Vinsen meliriknya. “Kalau aku serahkan posisi kepala keluarga padamu, apa yang akan kau lakukan?”“Dengan senang hati,” kata Rivaldo sambil tersenyum licik. “Aku akan serahkan seluruh kekayaan Keluarga Hufai kepada Keluarga Montrogami. Bahkan kami bersedia menjadi keluarga afiliasi.”Sentinel terpaku, dunia seakan runtuh di sekelilingnya. “Rivaldo …. kau—”Rivaldo menatapnya dengan dendam yang dipendam lama. “Kau sudah hidup bergelimang kekayaan selama bertahun-tahun! Aku? Aku hanya manajer biasa, hidup pas-pasan!” teriaknya. “Aku juga ingin jadi kepala keluarga! Aku juga ingin punya istri banyak, pesta tiap malam!”"Dasar bajingan!" teriak Sentinel, suaranya penuh amarah. "Aku bangun semuanya dari kegelapan ini, takkan pernah aku menyerahkannya padamu!"Setelah berkata demikian, amarah yang sudah lama dipendam ol
“Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa
Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada
“Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k
Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut
Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya
Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa
Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u