“Nathan, lipan emas bertanduk itu sekeras besi, dan tanduknya sangat tajam, kamu harus berhati-hati!” Sienna memperingatkan Nathan dengan kuat.“Pengkhianat, nanti setelah aku membunuh Nathan, aku akan memberimu pelajaran!” Arsen memelototi Sienna dengan marah lalu melambaikan tangannya.Hwooossshh!Diiringi dengan hembusan angin, lipan emas bertanduk yang tidak terhitung jumlahnya mulai merayap menuju ke arah Nathan di saat yang bersamaan.Nathan melayangkan tinjunya, dan menghadang tinju dari Arsen, di saat bersamaan angin tinju yang berputar dan mengerikan juga membunuh banyak lipan emas bertanduk. Karena hempasan angin yang berputar itu, memberikan luka di tubuh Nathan dengan serangan tanduk tajamnya. Baju Nathan diberikan kepada Sienna, dan kulitnya yang berwarna perunggu terlihat, setelah disayat oleh tanduk lipan emas bertanduk luka padat mulai terlihat, meskipun lukanya kecil, tapi hampir menutupi seluruh bagian tubuhnya.Melihat tubuh Nathan penuh luka, Arsen seketika menjadi
“Nathan, hari ini kalau kamu tidak mati, maka aku yang akan mati!” Setelah Arsen selesai bicara, dia tiba-tiba melambaikan tangannya dan semua lipan emas itu merayap ke tubuh Arsen dengan cepat, dan kembali membentuk baju zirah di tubuh Arsen.“Hahaha ….” tawa Nathan terdengar mengerikan. “Kalau begitu, aku akan mengabulkan permintaanmu!” Nathan melompat dan muncul di hadapan Arsen dalam sekejap mata.Swooosshh!Bugh!Bugh!Bugh!Suara hantaman tidak berhenti terdengar, setiap pukulan Nathan menghantam tubuh Arsen dengan ganas. Hanya saja semuanya dihadang oleh kumpulan lipan emas itu. Setiap satu pukulannya akan mengakibatkan puluhan lipan emas mati. Namun akan ada lebih banyak lipan emas lain yang muncul, rasanya lipan emas ini tidak bisa habis dibunuh.Mata Arsen bersinar dengan bangga dan sudut mulutnya terangkat. “Kamu tidak akan bisa menyakitiku, kali ini biarkan aku yang menguji betapa kuatnya tubuhmu,” setelah berkata, Arsen melayangkan tinjunya ke tubuh Nathan.BAAM!BAAM!Da
Melihat lipan emas bertanduk yang dibudidayakan olehnya dengan sepenuh hati semuanya hangus dalam sekejap mata, Arsen tertegun dan merasa sangat sakit hati. Selain laba-laba beracun, lipan emas bertanduk ini juga merupakan senjata pembunuhnya.“Aromanya harum sekali, kalau ditaruh di dalam wajan lalu di goreng pasti enak sekali! Sekarang, kamu sudah tidak memiliki lipan emas bertanduk yang melindungi tubuhmu, itu sama saja dengan harimau yang tidak memiliki gigi, aku mau lihat apa yang akan kamu gunakan untuk bertarung denganku?” Nathan tersenyum sinis, lalu melangkah maju dan melayangkan tinjunya ke arah Arsen.Bugh!Brak!Kraaak!Tanpa lipan emas bertanduk yang melindungi dirinya, tubuh Arsen langsung terhempas dan terpental puluhan meter, lalu disusul dengan suara tulang retak dan tulang-tulang di tubuh Arsen patah.“Ugh!” Arsen yang berjuang untuk berdiri. “S-sial ….” pekiknya meraung dengan marah.“Kalau kamu bunuh diri sekarang, mungkin akan sedikit lebih terhormat!” Nathan berk
Setelah disinari cahaya keemasan, Shadow Count itu menghilang dalam sekejap bahkan tidak ada jejak yang terlihat. Saat cahaya keemasan itu perlahan menghilang, tidak ada yang tersisa di tanah selain mayat dari Arsen yang sudah mengering.Orang-orang dari Lumina yang melihat hal itu seketika menjadi sangat ketakutan, itu adalah Shadow Count yang terbentuk setelah Arsen membakar tubuhnya, lantas menghilang begitu saja?!Nathan melihat sekeliling setelah melirik mayat Arsen, dan orang-orang dari Lumina semuanya gemetaran, menatapnya dengan ngeri. Para tetua Lumina berkeringat deras, saat ini Nathan dan Shadow Count itu tidak ada bedanya bagi mereka.“Apa ada dari kalian yang mau membalaskan dendam Arsen?” Nathan bertanya dengan lantang.Ratusan orang dari Lumina terdiam, para tetua juga menutup mulut mereka dan tidak mengatakan apapun, mereka tidak tahu harus menjawab apa pada Nathan.“Nathan, lepaskanlah mereka,” saat ini, Sienna berjalan menghampiri.Tidak peduli bagaimanapun, dia suda
Pada saat bersamaan, di sebuah pulau terpencil, empat orang gadis sedang bersantai di tepi pantai, pancaran sinar matahari yang terbenam menyinari empat gadis itu, membuat empat gadis itu terlihat seperti bidadari yang turun ke bumi. Empat gadis itu adalah Sarah, Beverly, Rebecca dan Prisly.Setelah Nathan dan Sienna pergi ke Lumina, Zephir membawa Sarah dan yang lainnya pergi ke Pulau Mystic. Saat itu hanya ada dua orang di atas pulau, Marcel dan Prisly, saat melihat pulau tak berpenghuni itu, Sarah dan Beverly merasa jantung mereka berdegup kencang. Hanya saja, saat Sarah melihat Prisly, dia merasa lega, karena dia kenal dengan Prisly dan Sarah juga ikut untuk menyembuhkan Prisly.Dan setiap kali Nathan pergi untuk menyerap hawa dingin yang ada di tubuh Prisly dengan batu kristal, Sarah juga akan ikut bersama, lambat laun Sarah dan Prisly menjadi akrab satu sama lain. Tidak lama kemudian empat gadis itu menjadi akrab, bermain dengan senang dan membawa kehidupan ke pulau terpencil it
“Hanya bisa melihat dan membuat langkah demi langkah, Tuan Muda terlambat memulai. Namun, dengan mendapatkan kekuatan sang Naga Yin dan Yang, Tuan Muda akan memiliki kekuatan untuk bersaing dengan keluarga Zellon!” Zephir berkata dengan serius.Marcel perlahan-lahan menjatuhkan tatapannya pada beberapa gadis yang sedang bermain dengan bahagia, dan menghela nafas dengan tidak berdaya.***Disisi lain pedesaan Lumina.Hari ini adalah hari yang bahagia, Stetsin dari Minoan akan datang untuk menikahi Sienna, banyak pengiring pernikahan sudah tiba di depan pintu gerbang Lumina sejak awal.Saat ini, Sienna sedang berdandan di kamar dan menatap Nathan yang ada di sampingnya dengan sedikit tatapan kebencian. “Nathan, apa maksudmu? Kamu benar-benar berencana menikahkanku dengan si Stetsin itu?”Meskipun hari ini adalah hari yang berbahagia tapi tidak ada jejak kegembiraan di wajah Sienna. Setelah berhubungan dalam beberapa hari terakhir, Sienna sudah menunjukkan perasaannya yang sebenarnya pa
Nathan mengerutkan keningnya dan sedikit bertanya-tanya. ‘Kenapa ada begitu banyak wanita yang berkumpul disini?’Pengiring pernikahan terhalang di depan gapura, dan tidak bisa masuk sama sekali.Pada saat ini, di menara pengawas yang ada di atas gapura, seorang tahap awal Penguasa Ingras berteriak. “Pengiring pernikahan sudah kembali, semuanya harap menyingkir!”Kekuatan tahap awal Penguasa Ingras yang dalam membuat teriakannya jauh lebih keras dibandingkan dengan pengeras suara, semua orang seketika menoleh dan saat melihat pengiring pernikahan, mereka semua menyingkir ke kedua sisi. Banyak gadis yang berteriak seperti orang gila saat melihat Stetsin yang berpakaian serba merah. Sedangkan wajah Stetsin dipenuhi dengan senyuman puas saat melihat begitu banyak gadis.“Apakah Stetsin begitu populer di kalangan para wanita?” Nathan sedikit bingung.Meskipun Stetsin memang tampan, tapi dia bukan selebriti, kenapa ada begitu banyak wanita yang mengejarnya?Sienna yang sedang duduk di dala
Ratusan gadis-gadis itu melepaskan pakaian mereka dan berendam di kolam mata air, beberapa dari mereka mengenakan pakaian renang, dan ada yang langsung melepaskan seluruh pakaian mereka. Saat Nathan bersembunyi di balik batu besar di puncak gunung dan melihat ke arah itu, hanya terlihat sekumpulan kulit putih mulus yang hampir membutakan sepasang mata Nathan.Clak! Clak! Clak!Nathan tiba-tiba menundukkan kepalanya dan menyadari dia sedang mimisan, setetes demi setetes darahnya jatuh ke tanah.“Sialan!” Nathan segera menghentikan pendarahannya, meskipun Nathan adalah seorang kultivator tapi dia juga tidak dapat mengendalikan kegelisahannya saat melihat pemandangan seperti itu.Tapi, tidak jauh dari kolam mata air itu, Stetsin berdiri dengan sepasang tangannya di belakang punggung, menatap ratusan gadis telanjang di hadapannya dan tidak menunjukkan perubahan ekspresi apapun di wajahnya.Nathan memperhatikan adegan ini dan semakin yakin kalau Stetsin pasti sudah bukan seorang pria lagi.
"Aku datang untuk membicarakan bisnis," suara yang dingin dan tajam itu mengalun, mengiris ketegangan yang ada. Sosok itu muncul perlahan di balik kabut yang mengalir, seolah-olah ia adalah bayangan yang datang dari masa depan."Tuan .… Nathan?" Sentinel berbisik, matanya terbelalak. Wajahnya yang penuh kekesalan berubah menjadi penuh harapan. "Kamu .... datang pada waktu yang tepat," katanya terbata-bata. Seolah-olah nyawanya baru saja digenggam oleh malaikat maut, dan sekarang ada yang datang untuk menyelamatkannya.Nathan melangkah maju, langkahnya penuh ketenangan yang aneh di tengah huru-hara. "Aku hanya datang untuk urusan yang sedikit lebih mendesak," dia menatap Vinsen dan pengikutnya tanpa rasa takut. "Kalian harus menunda niat buruk kalian untuk sementara.""Siapa kau?" tanya Vinsen, nada suaranya bergetar sedikit, meskipun ia berusaha keras menahan ketegangan.Nathan mengangkat bahu sedikit, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya orang yang kebetulan datang di saat yan
“Adik kedua?” Sentinel tercengang. “Rivaldo?! Kenapa kau kembali?”Tapi Rivaldo tak menjawab, dia langsung berdiri di depan Vinsen dan membungkuk hormat. “Tuan Muda Vinsen.”Vinsen meliriknya. “Kalau aku serahkan posisi kepala keluarga padamu, apa yang akan kau lakukan?”“Dengan senang hati,” kata Rivaldo sambil tersenyum licik. “Aku akan serahkan seluruh kekayaan Keluarga Hufai kepada Keluarga Montrogami. Bahkan kami bersedia menjadi keluarga afiliasi.”Sentinel terpaku, dunia seakan runtuh di sekelilingnya. “Rivaldo …. kau—”Rivaldo menatapnya dengan dendam yang dipendam lama. “Kau sudah hidup bergelimang kekayaan selama bertahun-tahun! Aku? Aku hanya manajer biasa, hidup pas-pasan!” teriaknya. “Aku juga ingin jadi kepala keluarga! Aku juga ingin punya istri banyak, pesta tiap malam!”"Dasar bajingan!" teriak Sentinel, suaranya penuh amarah. "Aku bangun semuanya dari kegelapan ini, takkan pernah aku menyerahkannya padamu!"Setelah berkata demikian, amarah yang sudah lama dipendam ol
“Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa
Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada
“Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k
Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut
Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya
Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa
Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u