Share

Bab 654

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-09 21:47:38

Arsen menatap Nathan dengan marah, dia menggertakkan giginya. “Nathan, jangan kira kamu itu tidak terkalahkan setelah membunuh Donovan! Meskipun aku belum mencapai tahap penguasa Ingras, tapi Lumina adalah wilayahku, aku tidak akan membiarkanmu!”

Sekujur tubuh Nathan dipenuhi dengan amarah, dalam situasi ini dia tidak bisa tidak turun tangan. Aura membunuh menyebar ke sekeliling dari tubuh Arsen, dan tekanan aura yang mencekam membuat pohon-pohon di sekitarnya bergoyang seolah ada angin kencang yang bertiup.

“Jangan menakutiku dengan trik seperti ini, keluarkan kekuatanmu yang sebenarnya!” Nathan berkata dengan penuh penghinaan, dan tidak memperdulikan kemarahan Arsen.

“Aku akan segera membuatmu menyesal, jangan kira hanya karena kamu yang memiliki tubuh yang kuat!” raung Arsen penuh amarah.

Setelah Arsen selesai bicara, tubuhnya mulai mengeluarkan kabut hitam, dan kabut hitam itu menyelimuti sekelilingnya, segera terdengar suara gemerisik dari hutan yang ada di sekitar, seperti ada s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 655

    “Nathan, lipan emas bertanduk itu sekeras besi, dan tanduknya sangat tajam, kamu harus berhati-hati!” Sienna memperingatkan Nathan dengan kuat.“Pengkhianat, nanti setelah aku membunuh Nathan, aku akan memberimu pelajaran!” Arsen memelototi Sienna dengan marah lalu melambaikan tangannya.Hwooossshh!Diiringi dengan hembusan angin, lipan emas bertanduk yang tidak terhitung jumlahnya mulai merayap menuju ke arah Nathan di saat yang bersamaan.Nathan melayangkan tinjunya, dan menghadang tinju dari Arsen, di saat bersamaan angin tinju yang berputar dan mengerikan juga membunuh banyak lipan emas bertanduk. Karena hempasan angin yang berputar itu, memberikan luka di tubuh Nathan dengan serangan tanduk tajamnya. Baju Nathan diberikan kepada Sienna, dan kulitnya yang berwarna perunggu terlihat, setelah disayat oleh tanduk lipan emas bertanduk luka padat mulai terlihat, meskipun lukanya kecil, tapi hampir menutupi seluruh bagian tubuhnya.Melihat tubuh Nathan penuh luka, Arsen seketika menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 656

    “Nathan, hari ini kalau kamu tidak mati, maka aku yang akan mati!” Setelah Arsen selesai bicara, dia tiba-tiba melambaikan tangannya dan semua lipan emas itu merayap ke tubuh Arsen dengan cepat, dan kembali membentuk baju zirah di tubuh Arsen.“Hahaha ….” tawa Nathan terdengar mengerikan. “Kalau begitu, aku akan mengabulkan permintaanmu!” Nathan melompat dan muncul di hadapan Arsen dalam sekejap mata.Swooosshh!Bugh!Bugh!Bugh!Suara hantaman tidak berhenti terdengar, setiap pukulan Nathan menghantam tubuh Arsen dengan ganas. Hanya saja semuanya dihadang oleh kumpulan lipan emas itu. Setiap satu pukulannya akan mengakibatkan puluhan lipan emas mati. Namun akan ada lebih banyak lipan emas lain yang muncul, rasanya lipan emas ini tidak bisa habis dibunuh.Mata Arsen bersinar dengan bangga dan sudut mulutnya terangkat. “Kamu tidak akan bisa menyakitiku, kali ini biarkan aku yang menguji betapa kuatnya tubuhmu,” setelah berkata, Arsen melayangkan tinjunya ke tubuh Nathan.BAAM!BAAM!Da

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 657

    Melihat lipan emas bertanduk yang dibudidayakan olehnya dengan sepenuh hati semuanya hangus dalam sekejap mata, Arsen tertegun dan merasa sangat sakit hati. Selain laba-laba beracun, lipan emas bertanduk ini juga merupakan senjata pembunuhnya.“Aromanya harum sekali, kalau ditaruh di dalam wajan lalu di goreng pasti enak sekali! Sekarang, kamu sudah tidak memiliki lipan emas bertanduk yang melindungi tubuhmu, itu sama saja dengan harimau yang tidak memiliki gigi, aku mau lihat apa yang akan kamu gunakan untuk bertarung denganku?” Nathan tersenyum sinis, lalu melangkah maju dan melayangkan tinjunya ke arah Arsen.Bugh!Brak!Kraaak!Tanpa lipan emas bertanduk yang melindungi dirinya, tubuh Arsen langsung terhempas dan terpental puluhan meter, lalu disusul dengan suara tulang retak dan tulang-tulang di tubuh Arsen patah.“Ugh!” Arsen yang berjuang untuk berdiri. “S-sial ….” pekiknya meraung dengan marah.“Kalau kamu bunuh diri sekarang, mungkin akan sedikit lebih terhormat!” Nathan berk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 656

    Setelah disinari cahaya keemasan, Shadow Count itu menghilang dalam sekejap bahkan tidak ada jejak yang terlihat. Saat cahaya keemasan itu perlahan menghilang, tidak ada yang tersisa di tanah selain mayat dari Arsen yang sudah mengering.Orang-orang dari Lumina yang melihat hal itu seketika menjadi sangat ketakutan, itu adalah Shadow Count yang terbentuk setelah Arsen membakar tubuhnya, lantas menghilang begitu saja?!Nathan melihat sekeliling setelah melirik mayat Arsen, dan orang-orang dari Lumina semuanya gemetaran, menatapnya dengan ngeri. Para tetua Lumina berkeringat deras, saat ini Nathan dan Shadow Count itu tidak ada bedanya bagi mereka.“Apa ada dari kalian yang mau membalaskan dendam Arsen?” Nathan bertanya dengan lantang.Ratusan orang dari Lumina terdiam, para tetua juga menutup mulut mereka dan tidak mengatakan apapun, mereka tidak tahu harus menjawab apa pada Nathan.“Nathan, lepaskanlah mereka,” saat ini, Sienna berjalan menghampiri.Tidak peduli bagaimanapun, dia suda

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 658

    Pada saat bersamaan, di sebuah pulau terpencil, empat orang gadis sedang bersantai di tepi pantai, pancaran sinar matahari yang terbenam menyinari empat gadis itu, membuat empat gadis itu terlihat seperti bidadari yang turun ke bumi. Empat gadis itu adalah Sarah, Beverly, Rebecca dan Prisly.Setelah Nathan dan Sienna pergi ke Lumina, Zephir membawa Sarah dan yang lainnya pergi ke Pulau Mystic. Saat itu hanya ada dua orang di atas pulau, Marcel dan Prisly, saat melihat pulau tak berpenghuni itu, Sarah dan Beverly merasa jantung mereka berdegup kencang. Hanya saja, saat Sarah melihat Prisly, dia merasa lega, karena dia kenal dengan Prisly dan Sarah juga ikut untuk menyembuhkan Prisly.Dan setiap kali Nathan pergi untuk menyerap hawa dingin yang ada di tubuh Prisly dengan batu kristal, Sarah juga akan ikut bersama, lambat laun Sarah dan Prisly menjadi akrab satu sama lain. Tidak lama kemudian empat gadis itu menjadi akrab, bermain dengan senang dan membawa kehidupan ke pulau terpencil it

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 660

    “Hanya bisa melihat dan membuat langkah demi langkah, Tuan Muda terlambat memulai. Namun, dengan mendapatkan kekuatan sang Naga Yin dan Yang, Tuan Muda akan memiliki kekuatan untuk bersaing dengan keluarga Zellon!” Zephir berkata dengan serius.Marcel perlahan-lahan menjatuhkan tatapannya pada beberapa gadis yang sedang bermain dengan bahagia, dan menghela nafas dengan tidak berdaya.​***Disisi lain pedesaan Lumina.Hari ini adalah hari yang bahagia, Stetsin dari Minoan akan datang untuk menikahi Sienna, banyak pengiring pernikahan sudah tiba di depan pintu gerbang Lumina sejak awal.Saat ini, Sienna sedang berdandan di kamar dan menatap Nathan yang ada di sampingnya dengan sedikit tatapan kebencian. “Nathan, apa maksudmu? Kamu benar-benar berencana menikahkanku dengan si Stetsin itu?”Meskipun hari ini adalah hari yang berbahagia tapi tidak ada jejak kegembiraan di wajah Sienna. Setelah berhubungan dalam beberapa hari terakhir, Sienna sudah menunjukkan perasaannya yang sebenarnya pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 661

    Nathan mengerutkan keningnya dan sedikit bertanya-tanya. ‘Kenapa ada begitu banyak wanita yang berkumpul disini?’Pengiring pernikahan terhalang di depan gapura, dan tidak bisa masuk sama sekali.Pada saat ini, di menara pengawas yang ada di atas gapura, seorang tahap awal Penguasa Ingras berteriak. “Pengiring pernikahan sudah kembali, semuanya harap menyingkir!”Kekuatan tahap awal Penguasa Ingras yang dalam membuat teriakannya jauh lebih keras dibandingkan dengan pengeras suara, semua orang seketika menoleh dan saat melihat pengiring pernikahan, mereka semua menyingkir ke kedua sisi. Banyak gadis yang berteriak seperti orang gila saat melihat Stetsin yang berpakaian serba merah. Sedangkan wajah Stetsin dipenuhi dengan senyuman puas saat melihat begitu banyak gadis.“Apakah Stetsin begitu populer di kalangan para wanita?” Nathan sedikit bingung.Meskipun Stetsin memang tampan, tapi dia bukan selebriti, kenapa ada begitu banyak wanita yang mengejarnya?Sienna yang sedang duduk di dala

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 662

    Ratusan gadis-gadis itu melepaskan pakaian mereka dan berendam di kolam mata air, beberapa dari mereka mengenakan pakaian renang, dan ada yang langsung melepaskan seluruh pakaian mereka. Saat Nathan bersembunyi di balik batu besar di puncak gunung dan melihat ke arah itu, hanya terlihat sekumpulan kulit putih mulus yang hampir membutakan sepasang mata Nathan.Clak! Clak! Clak!Nathan tiba-tiba menundukkan kepalanya dan menyadari dia sedang mimisan, setetes demi setetes darahnya jatuh ke tanah.“Sialan!” Nathan segera menghentikan pendarahannya, meskipun Nathan adalah seorang kultivator tapi dia juga tidak dapat mengendalikan kegelisahannya saat melihat pemandangan seperti itu.Tapi, tidak jauh dari kolam mata air itu, Stetsin berdiri dengan sepasang tangannya di belakang punggung, menatap ratusan gadis telanjang di hadapannya dan tidak menunjukkan perubahan ekspresi apapun di wajahnya.Nathan memperhatikan adegan ini dan semakin yakin kalau Stetsin pasti sudah bukan seorang pria lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 846

    “Ini …. ada sesuati di dalam porselen alkemis ini,” Nathan merasakan aura itu dan merasa sangat kagum.Sejak Nathan mendapatkan porselen alkemis, dia belum pernah memeriksanya secara menyeluruh, dia hanya menggunakan porselen alkemis untuk meramu beberapa obat. Melihat porselen alkemis yang ada di depannya tiba-tiba membesar, dan menyedot Nathan masuk ke dalam porselen alkemis, dia tercengang. Di dalam porselen alkemis, Nathan melihat ada sebaris tulisan kecil di dinding bagian dalam.[Sang dewa Soma melayang di udara, sang dewa Varuna meringkuk di dalam lautan.][Sang Naga telah bangkit, semburan apinya meluluhlantahkan dunia, dialah, sang Penguasa.]Klang!Setelah Nathan selesai membacanya, dia mencoba memikirkan apa artinya pada saat sebuah cahaya yang menyilaukan langsung terpancar dari porselen alkemis dan sebuah aura langsung menyelimuti Nathan dan menyebabkan Nathan pingsan.Tubuh Nathan seperti tersayat oleh senjata tajam tapi dia tidak merasakan apapun. Seolah-olah Nathan ber

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 845

    Nathan juga tidak jauh lebih baik, meskipun dia sudah menyiapkan diri tapi dia tetap saja terlempar ratusan meter dan hantaman yang keras itu menyebabkan tubuh Nathan tidak hanya terhempas, tapi juga menghantam sebuah pohon besar dengan keras sebelum akhirnya berhenti. Untung saja tubuh Nathan sudah menggelembung seperti balon, sehingga luka pada tubuhnya tidak terlalu parah, dia hanya bisa menggunakan ledakan itu untuk terhempas jauh. Mengabaikan rasa sakit di tubuhnya, Nathan bangkit berdiri dan bergegas menuju Saibu Care.Sedangkan Russel dan yang lainnya juga terlempar oleh ledakan itu dan pakaian mereka robek hingga compang camping. Russel bangkit dari tanah dan menyapu sekelilingnya tapi tidak menemukan keberadaan Nathan.“Dimana bocah itu?” Russel berteriak dengan marah.“Kakak, kami tidak melihatnya,” Ferdi berkata dengan canggung.Tadi mereka juga terlempar dan baru bangkit berdiri, sama sekali tidak memperhatikan Nathan, sekarang mereka sudah tidak menemukan tanda-tanda Nath

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 844

    Tangan Nathan yang memegang Pedang Aruna itu sedikit bergetar, dan mulai meneteskan darah. Tekanan dalam formasi sihir sudah mencapai tingkat yang paling tinggi, sehingga Nathan harus membuka mulutnya untuk bernafas.Raut wajah Russel menjadi semakin jelek, tapi niat membunuh di matanya semakin kuat. Kekuatan Nathan berada di luar imajinasinya, jika dia tidak membunuh Nathan sekarang, maka dia tidak akan menjadi tandingan Nathan lagi pada waktunya nanti, karena dia tahu Nathan sudah menelan batu mata Naga dan itu membantu kultivasinya.KRAAK!Suara retakan yang samar samar terdengar, kesadaran spiritual Nathan langsung menyebar ke seluruh formasi sihir, pada saat itu cahaya yang membentuk dinding formasi mulai memunculkan retakan kecil. Menyadari formasi sihir itu sudah hampir mencapai batasnya, sudut mulut Nathan terangkat sambil memikirkan cara untuk melarikan diri.“Nak, kematian sudah di depan matamu, tapi kamu masih bisa tersenyum?!” Russel berteriak lalu aura menakutkan kembali

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 843

    “Mimpi!” Setelah berkata, Nathan kembali mengangkat tangan kanannya dan dalam sekejap Pedang Aruna muncul di tangan Nathan. Darah mengalir di atas Pedang Aruna, dan tidak lama kemudian darah itu mulai membara.“Ternyata kamu masih memiliki kartu truf ya?” Russel tercengang, lalu aura di tubuhnya melonjak dan wajahnya mulai menjadi gelap.Pada saat bersamaan, Russel dan yang lainnya melihat Nathan mengeluarkan Pedang Aruna, juga mengeluarkan pedang mereka dengan santai. Hanya saja, pedang mereka yang semula pendek berubah menjadi sepanjang dya meter saat di tangan empat pria itu. Empat orang itu kemudian menghunuskan pedang mereka ke empat arah dan mulai menggumamkan mantra, tidak lama kemudian sebuah cahaya menyala, dan cahaya itu langsung mengepung Nathan dan Russel, seolah membentuk ruang tertutup.“Karena kamu sangat keras kepala dan menolak untuk menyerahkan batu mata Naga, maka aku hanya bisa membunuhmu, dan mengeluarkan esensi batu mata Naga dari tubuhmu!” Mata Russel memancarka

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 842

    “Hahaha, memalukan? Apa lagi yang memalukan, walau aku membunuhmu sekarang, siapa yang bisa melihatnya, siapa yang bisa mengetahuinya? Kamu tidak perlu memprovokasiku, meskipun kamu hanya berada di tahap penguasa Ingras, tapi kekuatanmu sudah mencapai tahap puncak penguasa Ingras sejak awal. Adik keduaku sudah bertarung denganmu dan tidak bisa menang, untuk apa kamu berpura-pura menyedihkan?!” Russel sama sekali tidak terpancing oleh Nathan, sepertinya kalau Nathan tidak menyerahkan batu mata Naga maka mereka akan menyerang bersamaan.Nathan melihat Russel yang tidak terpancing tahu dia harus bertarung, jadi dia menatap Russel dengan dingin dan aura di tubuhnya mulai memuncak, di antara beberapa orang ini hanya Russel yang menjadi ancaman terbesar baginya.Melihat aura di tubuh Nathan memuncak, Russel tersenyum. “Apakah kamu masih memiliki keberanian untuk bertarung? Aku beritahu, walau kamu bertarung, semuanya akan sia-sia, salah satu jalan keluarmu adalah menyerahkan batu mata Naga.

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 841

    “Sekarang aku akan pergi ke Saibu Care, masalah di keluarga Calderon kamu harus mengurusnya dengan baik,” Nathan menepuk pundak Abel.“Kak Nathan, tenang saja, aku akan melakukannya dengan baik!” Abel mengangguk dengan tegas, Nathan bisa merasakan dalam waktu satu bulan dia sudah bertumbuh dengan pesat.Meninggalkan keluarga Calderon, Nathan tidak berani mengulur waktu, sekumpulan kekuatan spiritual dipusatkan pada kakinya, dan membuat langkahnya menjadi lebih cepat. Dia tahu Nelson tidak bisa menunggu terlalu lama, kalau Nelson tidak memiliki kekuatan yang begitu kuat, dan menggunakan energinya untuk melindungi jantungnya sendiri, dia pasti sudah menjadi mayat sekarang.Nathan harus berangkat ke Saibu Care sekarang, lalu meramu obat pembangkit agar Nelson bisa dihidupkan kembali, seperti Sienna yang hampir mati karena terluka parah, dan hidup kembali setelah memakan obat pembangkit. Lalu obat Vajra untuk Ryzen dan Nicole, setelah dia bisa meramunya setelah itu karena kedua orang itu

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 840

    “Abel, jangan menangis, apa yang sebenarnya terjadi?” Nathan mengernyitkan keningnya.“Kak Nathan, ayahku! Dia .…” Abel terisak dan menunjuk ke ruang tamu yang ada di dalam villa.Nathan tidak menunggu Abel menyelesaikan perkataannya, sosoknya melesat masuk ke dalam villa. Saat ini di ruang tamu yang ada di dalam villa, ada kain putih yang tergantung di sekeliling, semua orang mengenakan pakaian berkabung berwarna putih dan ada banyak orang yang sedang menangis.Nathan melihat ke tengah ruang tamu dan menemukan seseorang sedang berbaring di sana, dan tubuhnya ditutupi dengan kain kuning. Nathan bergegas maju dan mengangkat kain kuning itu dengan satu tangan.“Siapa kamu?!”Melihat seseorang menerobos ke ruang tamu dan mengangkat kain kuning yang menutupi tubuh Nelson, para murid dari keluarga Calderon menjadi marah dan hendak menyerang Nathan.“Hentikan!” Saat ini Abel juga masuk dan berteriak kepada mereka semua.Melihat Abel berbicara, para murid itu mundur dan menatap Nathan dengan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 839

    “Kapten Milan, saat ini acara kepolisian publik sudah di depan mata, sebaiknya kamu tetap di kepolisian, aku bisa berangkat sendiri, tenang saja,” Nathan berkata dan tersenyum.“Kalau begitu, Tuan Nathan segera telepon aku jika terjadi sesuatu, di Kota Moniyan aku memiliki koneksi yang baik,” Milan yang bisa menjadi Ketua kepolisian di Kota Moniyan memiliki beberapa cara dan koneksi, jika tidak mana mungkin dia bisa mendapatkan jabatan seperti ini.“Baik!” Nathan mengangguk.Namun saat Nathan hendak berjalan keluar dari kepolisian, tiba-tiba dia berhenti dan menoleh untuk bertanya pada Milan. “Kapten Milan, apakah kamu tahu dimana keluarga Calderon?”“Tuan Nathan, kamu mau pergi ke keluarga Calderon?” Milan bertanya.“Aku berteman dengan Nelson, kepala keluarga Calderon, dan berniat untuk mengunjunginya.”Nathan dan Nelson sudah berpisah selama satu bulan lebih, setelah mengetahui keluarga Calderon adalah salah satu cabang dari Dragnows, dan berada di bawah komandonya, Nathan ingin pe

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 838

    Kekuatan yang baru ditunjukkan oleh Nathan sudah meyakinkan semua anggota itu, walau Milan tidak memperingatkan mereka, mereka para anggota ini juga tidak berani membangkang pada Nathan.“Tuan Nathan, silahkan sampaikan sepatah dua patah kata,” Milan berkata pada Nathan.Nathan mengangguk, dan berkata dengan suara lantang. “Sebenarnya aku tidak punya banyak waktu untuk mengajari kalian, jadi kebanyakan kalian juga akan mengandalkan diri sendiri untuk berlatih. Hanya saja, aku bisa menuliskan beberapa tips pelatihan yang aku gunakan, lalu dengan bantuan obat, kekuatan kalian juga akan meningkat dengan cepat. Aku akan meminta Saibu Care untuk mengirimkan beberapa obat yang membantu meningkatkan pelatihan sehingga kekuatan kalian bisa meningkat dengan cepat,” Nathan berkata dengan ringan.“Obat, dari Saibu Care?”Kali ini semua anggota yang ada di dalam ruangan, termasuk Milan juga tercengang.Perlu diketahui obat dari Saibu Care tidak mudah didapatkan, banyak orang yang pergi ke Saibu C

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status