Setelah disinari cahaya keemasan, Shadow Count itu menghilang dalam sekejap bahkan tidak ada jejak yang terlihat. Saat cahaya keemasan itu perlahan menghilang, tidak ada yang tersisa di tanah selain mayat dari Arsen yang sudah mengering.Orang-orang dari Lumina yang melihat hal itu seketika menjadi sangat ketakutan, itu adalah Shadow Count yang terbentuk setelah Arsen membakar tubuhnya, lantas menghilang begitu saja?!Nathan melihat sekeliling setelah melirik mayat Arsen, dan orang-orang dari Lumina semuanya gemetaran, menatapnya dengan ngeri. Para tetua Lumina berkeringat deras, saat ini Nathan dan Shadow Count itu tidak ada bedanya bagi mereka.“Apa ada dari kalian yang mau membalaskan dendam Arsen?” Nathan bertanya dengan lantang.Ratusan orang dari Lumina terdiam, para tetua juga menutup mulut mereka dan tidak mengatakan apapun, mereka tidak tahu harus menjawab apa pada Nathan.“Nathan, lepaskanlah mereka,” saat ini, Sienna berjalan menghampiri.Tidak peduli bagaimanapun, dia suda
Pada saat bersamaan, di sebuah pulau terpencil, empat orang gadis sedang bersantai di tepi pantai, pancaran sinar matahari yang terbenam menyinari empat gadis itu, membuat empat gadis itu terlihat seperti bidadari yang turun ke bumi. Empat gadis itu adalah Sarah, Beverly, Rebecca dan Prisly.Setelah Nathan dan Sienna pergi ke Lumina, Zephir membawa Sarah dan yang lainnya pergi ke Pulau Mystic. Saat itu hanya ada dua orang di atas pulau, Marcel dan Prisly, saat melihat pulau tak berpenghuni itu, Sarah dan Beverly merasa jantung mereka berdegup kencang. Hanya saja, saat Sarah melihat Prisly, dia merasa lega, karena dia kenal dengan Prisly dan Sarah juga ikut untuk menyembuhkan Prisly.Dan setiap kali Nathan pergi untuk menyerap hawa dingin yang ada di tubuh Prisly dengan batu kristal, Sarah juga akan ikut bersama, lambat laun Sarah dan Prisly menjadi akrab satu sama lain. Tidak lama kemudian empat gadis itu menjadi akrab, bermain dengan senang dan membawa kehidupan ke pulau terpencil it
“Hanya bisa melihat dan membuat langkah demi langkah, Tuan Muda terlambat memulai. Namun, dengan mendapatkan kekuatan sang Naga Yin dan Yang, Tuan Muda akan memiliki kekuatan untuk bersaing dengan keluarga Zellon!” Zephir berkata dengan serius.Marcel perlahan-lahan menjatuhkan tatapannya pada beberapa gadis yang sedang bermain dengan bahagia, dan menghela nafas dengan tidak berdaya.***Disisi lain pedesaan Lumina.Hari ini adalah hari yang bahagia, Stetsin dari Minoan akan datang untuk menikahi Sienna, banyak pengiring pernikahan sudah tiba di depan pintu gerbang Lumina sejak awal.Saat ini, Sienna sedang berdandan di kamar dan menatap Nathan yang ada di sampingnya dengan sedikit tatapan kebencian. “Nathan, apa maksudmu? Kamu benar-benar berencana menikahkanku dengan si Stetsin itu?”Meskipun hari ini adalah hari yang berbahagia tapi tidak ada jejak kegembiraan di wajah Sienna. Setelah berhubungan dalam beberapa hari terakhir, Sienna sudah menunjukkan perasaannya yang sebenarnya pa
Nathan mengerutkan keningnya dan sedikit bertanya-tanya. ‘Kenapa ada begitu banyak wanita yang berkumpul disini?’Pengiring pernikahan terhalang di depan gapura, dan tidak bisa masuk sama sekali.Pada saat ini, di menara pengawas yang ada di atas gapura, seorang tahap awal Penguasa Ingras berteriak. “Pengiring pernikahan sudah kembali, semuanya harap menyingkir!”Kekuatan tahap awal Penguasa Ingras yang dalam membuat teriakannya jauh lebih keras dibandingkan dengan pengeras suara, semua orang seketika menoleh dan saat melihat pengiring pernikahan, mereka semua menyingkir ke kedua sisi. Banyak gadis yang berteriak seperti orang gila saat melihat Stetsin yang berpakaian serba merah. Sedangkan wajah Stetsin dipenuhi dengan senyuman puas saat melihat begitu banyak gadis.“Apakah Stetsin begitu populer di kalangan para wanita?” Nathan sedikit bingung.Meskipun Stetsin memang tampan, tapi dia bukan selebriti, kenapa ada begitu banyak wanita yang mengejarnya?Sienna yang sedang duduk di dala
Ratusan gadis-gadis itu melepaskan pakaian mereka dan berendam di kolam mata air, beberapa dari mereka mengenakan pakaian renang, dan ada yang langsung melepaskan seluruh pakaian mereka. Saat Nathan bersembunyi di balik batu besar di puncak gunung dan melihat ke arah itu, hanya terlihat sekumpulan kulit putih mulus yang hampir membutakan sepasang mata Nathan.Clak! Clak! Clak!Nathan tiba-tiba menundukkan kepalanya dan menyadari dia sedang mimisan, setetes demi setetes darahnya jatuh ke tanah.“Sialan!” Nathan segera menghentikan pendarahannya, meskipun Nathan adalah seorang kultivator tapi dia juga tidak dapat mengendalikan kegelisahannya saat melihat pemandangan seperti itu.Tapi, tidak jauh dari kolam mata air itu, Stetsin berdiri dengan sepasang tangannya di belakang punggung, menatap ratusan gadis telanjang di hadapannya dan tidak menunjukkan perubahan ekspresi apapun di wajahnya.Nathan memperhatikan adegan ini dan semakin yakin kalau Stetsin pasti sudah bukan seorang pria lagi.
Semakin turun, energi spiritual yang terasa menjadi semakin kuat, dan Nathan terus menyelam ke dalam, hingga dasar air terlihat mulai agak gelap. Entah setelah berapa dalam dia menyelam, Nathan merasakan tekanan pada tubuhnya menjadi semakin besar, kalau bukan karena tubuhnya yang kuat, Nathan mungkin akan hancur lebur saat ini.Nathan berkonsentrasi dan menahan nafasnya, lalu menyerap energi spiritual yang ada di sekitarnya dengan tenang dan dia tidak menyelam lagi. Dengan energi spiritual yang kaya ini, Nathan yakin dalam beberapa hari dia pasti akan bisa naik ke tahap yang lebih tinggi. Hanya saja, Nathan tidak punya banyak waktu untuk menetap di sini dan berkultivasi, tanggal enam sudah di depan mata, dan Sienna juga masih ada di atas, Stetsin itu pasti akan bertindak pada Sienna.Setelah beristirahat sejenak, Nathan mulai menyelam lagi, saat kedalaman menjadi semakin dalam, seharusnya akan menjadi semakin gelap, namun dasar air itu mulai terlihat terang. Segera setelah itu, sebua
Di aula utama Minoan, waktu untuk ritual pernikahan sudah tiba.Sienna diam-diam mengangkat kerudung merah dan mulai mencari keberadaan Nathan. ‘Kemana perginya anak ini? Apakah dia mengkhianatiku dan kabur sendiri?!’ Sienna mencari Nathan dengan cemas, tapi sayang sekali dia tidak melihat sosok Nathan.“Waktu baik sudah tiba, pengantin dipersilahkan untuk menyembah langit dan bumi!” Salah seorang tahap awal Penguasa Ingras Minoan berteriak dengan lantang.Stetsin menatap Sienna dengan mata gembira, senyuman mulai merekah di wajahnya, setelah menyembah langit dan bumi, mereka sudah boleh masuk ke kamar pengantin. Pada saat itu dia akan menyerap semua energi spiritual di tubuh Sienna tanpa sepengetahuan Sienna. Dan saat itu, Stetsin akan menembus beberapa tingkatan sekaligus dan langsung masuk ke tingkat penguasa Ingras. Stetsin tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat memikirkan kalau dia mungkin adalah penguasa Ingras yang paling muda di dunia seni bela diri.“Tuan Muda Stetsin,
“Aku beritahu, kamu harus menjalankan ritual pernikahan hari ini baik bersedia atau tidak, saat ini kamu berada di Minoan, bukan Lumina! Walau berada di Lumina, aku juga tidak takut pada kalian!” Stetsin langsung menunjukkan sikap aslinya dan mengancam Sienna.Bagaimanapun, kekuatan Minoan jauh lebih kuat dibandingkan dengan Lumina, apalagi saat ini mereka berada di wilayah Minoan. Perkataan Stetsin membuat semua murid Minoan menunjukkan senjata mereka, dan itu membuat Sienna dan beberapa anggota Lumina yang ikut datang seketika menjadi kaget. Kalau Stetsin benar-benar menyerang mereka, ini adalah wilayah Minoan, mereka sama sekali tidak memiliki peluang untuk menang.Melihat tatapan panik dari orang-orang Lumina, Stetsin menyeringai. “Sienna, aku hanya mengagumimu, lagipula Arsen juga sudah berjanji padaku, apakah tidak baik kalau kedua keluarga kita membentuk aliansi? Kenapa kamu malah ingin menarik kembali kata-katamu? Kamu harus memikirkan orang-orang dari pedesaan Lumina,” Stetsi
“Tutup mulutmu!” Ging menoleh, tatapannya membuat Russel terkejut dan segera diam. Kemudian Ging kembali berkata. “Nathan, kamu mempermalukanku di makam kuno. Hari ini, aku datang untuk membalaskan dendam itu!” Pakaian Ging bergerak meski tak ada angin, lalu tiba-tiba, sosoknya menghilang. Detik berikutnya, Ging muncul di atas kepala Nathan, tubuhnya bercahaya seperti meteor yang melesat. Tanah di bawah kaki Nathan retak, tekanan yang dihasilkan Ging semakin besar, memaksa kaki Nathan terbenam ke dalam tanah. “Pukulan Meteor!” teriak Ging, cahaya keemasan di tubuhnya semakin terang. Russel, yang menyaksikan pemandangan itu, tersenyum lebar. Kemenangan sepertinya sudah di depan mata. “Hahaha …. Nathan, kali ini kamu pasti mati! Ini adalah jurus mematikan milik Ketua Ging, Pukulan Meteor! Tak ada orang yang bisa menahan pukulan ini. Aku akan melihatmu hancur berkeping-keping!” Russel tertawa terbahak-bahak, kegirangannya tak terbendung. Nathan mengabaikannya. Dia menyimpan ped
“Nathan, aku salah. Aku tahu aku salah. Ke depannya, keluarga Ransom bersedia mendengarkan perintahmu dan mematuhi perkataanmu!” Russel menundukkan kepalanya, kepala yang terhormat itu kini tunduk pada seorang pemuda berusia dua puluh tahunan. Saat ini, kehormatan dan reputasi tak lagi penting. Yang tersisa hanyalah satu kesempatan untuk bertahan hidup. Selama dia masih hidup, masih ada harapan untuk bangkit kembali. “Jika aku membunuhmu sekarang, seluruh kekuatan Ransom akan berada di bawah kendaliku,” ucap Nathan, suaranya dingin seperti es. Tatapan matanya menusuk, tak ada belas kasihan. Saat Nathan selesai berbicara, dia mengangkat pedang Arunanya tinggi-tinggi, bilahnya memancarkan cahaya keemasan yang memancarkan aura kematian. Russel menatap pedang itu, matanya dipenuhi ketakutan. Tapi dia tak bergerak. Kepercayaan dirinya sudah hancur. Dia tahu, bahkan jika dia mencoba menghindar, hasilnya akan tetap sama. “Hentikan!” Tiba-tiba, suara teriakan yang menggema memecah
Russel berdiri dengan angkuh, matanya menyala dengan kemenangan. “Aku sudah bilang, di dalam formasi ini, aku adalah sang penguasa.” Tapi tiba-tiba, Nathan perlahan bangkit. Sisik-sisik yang rontok mulai tumbuh kembali, cahaya keemasan di tubuhnya bersinar lebih terang dari sebelumnya. Russel tertegun, matanya membelalak. “Kamu .… Bagaimana kamu masih bisa berdiri?” Nathan menatapnya, senyumnya penuh keyakinan. “Kamu pikir formasi kecilmu bisa menghentikanku? Aku bukan sekadar musuh yang bisa kau remehkan, Russel.” Raut wajah Russel berubah drastis, pukulannya tadi sudah menggunakan energi dari lima orang puncak penguasa Ingras, tapi masih tidak bisa membunuh Nathan.“Aku akan menunjukkan padamu, siapa penguasa sebenarnya!” Nathan mengangkat pedang Arunanya tinggi-tinggi, nyala api menyembur dari bilahnya, mendesis seperti ular naga yang bangkit dari abu. Suaranya menggema ratusan meter, menghanguskan udara di sekelilingnya. Russel menatap Nathan, matanya membelalak. Aura ya
Russel menatap Nathan dengan kaget, merasakan aura yang mengerikan. Dalam benaknya, kekuatan Nathan sudah hampir mencapai tahap Villain. Namun, sosok Nathan hanya tampak seperti puncak penguasa Ingras yang baru saja menerobos tahap, dan Russel tidak bisa memahami bagaimana dia bisa meledakkan kekuatan yang begitu luar biasa.Russel bukanlah orang yang asing dengan pembunuh berbakat. Banyak ahli bela diri jenius yang pernah menantang lawan dengan kekuatan satu atau dua tingkat di atas mereka. Namun, sosok seperti Nathan—yang mampu menerobos sebuah tahap besar dengan begitu mudah—benar-benar langka. Russel tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.“Kamu tidak perlu tahu tentang diriku,” Nathan berkata, suaranya dingin seperti es. “Yang perlu kamu tahu adalah, kamu akan segera bertemu lagi dengan putramu!”“Hmm, kamu tidak perlu sesombong itu. Kamu kira aku hanya memiliki kekuatan seperti ini?” Russel mendengus dingin, berusaha menegaskan keberaniannya. “Kalau kamu punya kemampua
"Kabur?" Bisiknya menggelitik tengkuk para anggota Keluaraga Yaju yang sedang memanjat tebing. "Kalian pikir neraka punya pintu keluar?"Swooossshhhh!Tubuhnya melesat melebihi kecepatan kilat. Setiap kali kilatan pedangnya berkelebat, sepasang matanya membeku, tubuh tanpa kepala masih berlari-lari sebelum akhirnya roboh. Darah menyembur dengan ngeri membentuk hujan di atas rerumputan. Di lereng bukit keluarga Calderon, mayat-mayat bergelimpangan membentuk spiral mistis—mulut terbuka dalam koor bisu, tangan terkunci dalam posisi memohon."Ka-kakak! Dia …. dia di belakangmu!" Ferdi menjerit sambil menunjuk ke bayangan yang sedang berjalan di dinding tebing. Kakinya basah—tidak tahu apakah itu keringat atau air seni—tapi yang pasti, bau amonia menusuk hidungnya. Setiap kali kelopak matanya berkedip, dia melihat kepala James bergulir pelan, lalu berubah menjadi wajahnya sendiri yang mungkin akan menjadi giliranya."Na-Nathan—" Russel terisak sambil memanjat dengan kuku yang berdarah-dara
“Maaf aku datang terlambat,” Nathan menatap Nelson dan Abel yang berlumuran darah, niat membunuh di dalam dirinya semakin membara, seolah-olah darah mereka adalah bahan bakar untuk amarahnya.“Tuan Nathan, bisa melakukan sesuatu untukmu adalah kehormatan dalam hidupku, namun sayangnya—” mata Nelson memerah, air mata menetes di pipinya. “Keluarga Calderon sudah lenyap. Sepertinya ke depannya aku tidak akan bisa melakukan apapun lagi untuk Tuan Nathan!”“Keluar dari kegelapan, keluarga Calderon tidak akan lenyap selamanya. Kita bisa membangunnya kembali,” Nathan menjawab dengan tegas, suaranya penuh keyakinan. “Mulai hari ini, seluruh aset milik Yaju dan organisasi lainnya akan menjadi milik keluarga Calderon. Aku akan menunjukkan kepada komunitas bela diri di Kota Moniyan bahwa keluarga Calderon adalah milikku, dan tidak akan ada yang berani menyentuhnya!”Setelah Nathan selesai berbicara, dia perlahan berbalik. Cahaya bersinar di tangan kanannya, dan pedang Aruna muncul dengan kilauan
Kekuatan Nelson seharusnya jauh lebih besar dibandingkan James, namun saat ini, dia terkulai lemah, energinya hampir habis terkuras. Tak ada cara baginya untuk menahan serangan mematikan dari James yang kini mengamuk.“Ayah!” teriak Abel, bergegas maju untuk memapah Nelson, matanya menyala dengan kemarahan yang membara, menatap James seolah ingin membalas setiap tetes darah yang telah tumpah.Tatapan mata Abel dipenuhi kebencian yang membara. Dia membenci dirinya sendiri yang merasa tak berguna, membenci masa lalunya yang hanya tahu minum-minum tanpa berlatih, dan membenci ketidakmampuannya untuk berkontribusi pada keluarga Calderon. Rasa frustrasi itu menggerogoti jiwanya, mengubahnya menjadi bara yang siap membara.“Aku akan mengantar kalian menuju kematian, lalu membunuh Nathan!” ancam James, suaranya penuh kebencian saat dia melayangkan pukulannya lagi.Namun, sebelum tangannya meluncur, Russel segera menghentikannya, menggelengkan kepala dengan tegas. “Kita harus menunggu Nathan
Keluarga Calderon.Udara dipenuhi bau besi menyengat dari darah yang menggenang, menyelimuti tanah bak kabut merah. Mayat-mayat berserakan seperti daun kering di musim gugur, wajah mereka membeku dalam ekspresi teror terakhir. Denting pedang dan jerit kematian masih bergema, sisa-sisa pertempuran yang mengubah kediaman megah Calderon menjadi neraka berdarah. Dua pasukan—Ransom dan Yaju—mengurung sisa keluarga Calderon dalam lingkaran besi. Nelson dan Abel, dengan luka menganga di tubuh, berdiri membelakangi satu sama lain. Dari ratusan anggota keluarga, hanya belasan yang tersisa. Napas mereka berat, mata berkaca-kaca, tapi tangan masih mencengkeram senjata dengan getaran kemarahan yang tak padam. Russel, pemimpin keluarga Ransom, melangkah maju. Pedangnya berkilat di bawah sinar bulan yang pucat, bayangannya seperti siluet maut. "Nelson!" suaranya menggelegar. "Kita pernah bertarung bahu-membahu di Perang Disaster! Tapi kau memilih jadi anjing peliharaan Nathan—bocah yang membant
“Ketua Sancho, kalau ada masalah bisa dibicarakan baik-baik. Kamu datang ke kepolisian dan menyerang Tuan Nathan. Kalau aku melaporkannya kepada Tuan Ryujin, apa kamu bisa menjelaskannya?” Milan melihat Nathan yang sudah tidak tahan dan segera mengancam Sancho.Mendengar Milan berkata seperti itu, Sancho menarik kembali auranya dan menatap Nathan dengan dingin. “Nathan, karena aku masih menghargai Tuan Ryujin, aku bisa mengampunimu kali ini. Tapi kamu harus menyerahkan lukisan yang kamu temukan di makam kuno itu kepadaku!”“Aku yang menemukannya. Atas dasar apa aku harus menyerahkannya kepadamu? Jika kamu punya kemampuan, bunuh saja aku hari ini. Aku tidak akan mungkin menyerahkan lukisan itu padamu,” Nathan menjawab tegas, menyadari betapa berharganya lukisan itu. Mana mungkin dia menyerahkannya kepada Sancho.“Hmm, orang sepertimu merasa layak memiliki lukisan itu? Barang itu di tanganmu sama saja dengan menyia-nyiakan benda pusaka!” Sancho berteriak marah. “Serahkan lukisan itu sek