Keesokan paginya, Sienna membawa Nathan ke ruangan Arsen, dan sudah banyak orang yang berdiri di ruang utama.“Nanti kamu harus berpura-pura kehilangan seluruh kekuatanmu, jangan sampai orang lain menyadari kalau kamu masih memiliki kekuatanmu, mengerti?” Sienna memperingatkan Nathan.“Kenapa?” tanya Nathan.“Jangan tanyakan lagi, kamu dengarkan saja apa yang kukatakan padamu!” Sienna memelototi Nathan.Nathan hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti Sienna masuk ke ruang utama. Karena menyelinap ke kamar Arsen tadi malam, Sienna tidak berani menatap Arsen secara langsung, namun Arsen bersikap seperti biasa, seolah tidak ada yang terjadi tadi malam. Arsen melambaikan tangannya pada Sienna, Sienna bergegas menghampiri Arsen hanya saja dia terus menunduk dan tidak berani mengangkat kepalanya.“Apakah Nathan sudah meminum racun pelemah itu?” Arsen bertanya pada Sienna.“Dia sudah meminumnya, seharusnya, sekarang dia sudah kehilangan kekuatannya dan hanya orang biasa,” Sienna menganggu
“Bukankah kalian ahli dalam menggunakan racun? Walau Sekte Minoan sangat kuat, kalian juga bisa menggunakan racun dan meracuni mereka sampai mati,” Nathan berkata dengan sangat bingung.Mendengar perkataan Nathan yang begitu enteng, Sienna tersenyum tidak berdaya. “Bicaramu enteng sekali, Sekte Minoan dan pedesaan Lumina sudah bertarung selama ratusan tahun, bagaimana mungkin tidak tahu pedesaan Lumina bisa menggunakan racun. Sekte Minoan itu sudah memiliki penangkalnya sejak awal, bahkan laba-laba milik ayah angkat yang paling beracun di pedesaan Lumina juga tidak bisa melakukan apapun terhadap orang dari Sekte Minoan.”“Kalau bisa mendetoksifikasi racun, kenapa kalian bisa meracuni ratusan orang mereka hingga mati?” Nathan tidak mengerti, kalau bisa mendetoksifikasi racun kenapa bisa memakan korban sebanyak itu.“Yang mati diracuni hanyalah pengikut Sekte Minoan, bukan murid Sekte Minoan yang sebenarnya. Jadi, Sekte Minoan tidak akan menggunakan penawarnya yang berharga untuk mendet
Saat ini, banyak pengurus sekte yang sudah mencapai tahap penguasa ingras, sedangkan Arsen masih tertahan pada puncak grand master, tidak menunjukkan sedikitpun tanda akan menerobos tahap itu dan membuatnya sangat panik. Ini adalah alasan kenapa dia sangat ingin melatih Count, kalau pedesaan Lumina berhasil melatih Count, maka dia tidak akan takut dengan sekte lainnya lagi.“Karena kamu setuju, maka dendam antara Sekte Minoan dan pedesaan Lumina yang lama akan dihapuskan, untuk mengungkapkan ketulusan Sekte Minoan, kali ini aku secara khusus membawakan sebuah barang bagus untukmu!” Setelah Stetsin selesai bicara, seorang pelayan di belakangnya bergegas mengeluarkan sebuah botol kaca dari tubuhnya, dan botol kaca itu berisi air yang sangat jernih.Arsen memandangi air di dalam botol kaca itu dan bertanya dengan ragu. “Tuan Muda Stetsin, bukankah ini hanya air dari mata air pegunungan biasa? Lantas, ini adalah semacam benda pusaka?”“Kamu mungkin tidak tahu, karena kita sudah berdamai d
Saat Arsen membuka tutup botolnya memang ada aroma harum yang tercium, hanya mencium baunya saja sudah membuatnya terasa segar kembali.Namun saat Arsen hendak meneguknya, Halbar menghentikannya. “Tuan Arsen, jangan sembarangan meminumnya!”Karena pedesaan Lumina dan Sekte Minoan sudah lama bermusuhan, bagaimana mungkin bisa diselesaikan dengan satu dua kalimat? Kalau Stetsin bermain curang dan ada racun di dalam air itu, maka Arsen akan berada dalam bahaya.“Hahaha …. Halbar, kamu sangat berhati-hati, di seluruh Celestial, siapa yang bisa menggunakan racun lebih baik daripada pedesaan Lumina? Berani meracuni orang di hadapan pedesaan Lumina, pasti orang bodoh!” Sambil berkata, Stetsin mengambil kembali mata air pegunungan itu dan langsung meneguknya sendiri, untuk membuktikan tidak ada masalah dengan mata air pegunungan itu.“Mundur!” Arsen meneriaki Halbar.Perkataan Stetsin tadi membuat Arsen merasa sangat bangga di dalam hatinya, siapapun yang berani meracuni orang di hadapan pede
“Sienna adalah milikku, siapa yang berani menikahinya?” Nathan tiba-tiba memeluk Sienna dan matanya dipenuhi dengan amarah.Perubahan situasi yang mendadak ini membuat Sienna kaget, bahkan Stetsin juga tertegun sejenak. Awalnya dia hanya menganggap Nathan sebagai anak buah yang biasa, tidak disangka Nathan akan memeluk Sienna di depan umum, dan menyebut Sienna sebagai miliknya.“Tuan Arsen, siapa ini?” Stetsin bertanya dengan dingin.“Oh …. dia hanya orang bodoh!” Arsen menjelaskan dengan cepat, lalu berkata dengan keras. “Seret orang itu keluar dan kurung dia!”Arsen memerintah dengan keras, sedangkan Halbar dan beberapa orang lainnya langsung melangkah maju dan meraih Nathan lalu menyeret Nathan pergi. Nathan berjuang mati-matian, tapi dia tidak bisa melepaskan diri, saat ini dia sedang berpura-pura tidak punya tenaga.“Lepaskan aku, lepaskan aku, Sienna adalah milikku!” Nathan berteriak tapi tidak ada yang mendengarkannya dan langsung menyeretnya pergi.Melihat Nathan hanya orang b
“Sienna, kamu tidak diizinkan untuk keluar dari pedesaan Lumina selama beberapa hari ini, tinggallah di rumah dengan baik. Nanti, setelah berhasil menghancurkan Sekte Minoan, aku akan membuat kekuatanmu jauh lebih kuat!” Arsen berkata dan menatap Sienna yang raut wajahnya sudah menjadi jelek.“Baik!” Sienna tidak berani membantah, apalagi menolak.“Kalian awasi dia dengan baik, jangan biarkan dia keluyuran!” Arsen masih saja khawatir dan memerintahkan para tetua untuk mengawasi Sienna.Sienna yang awalnya masih ingin memeriksa keadaan Nathan, saat ini dia sendiri diawasi secara langsung oleh orang lain dan membuat Sienna tidak punya kesempatan untuk memeriksa Nathan.***Sementara itu, di dalam sebuah ruangan tertutup di pedesaan Lumina, ada ratusan jenis serangga beracun yang sedang berkeliaran di dalam ruangan.Ruangan itu sangat gelap, dan gas beracun sudah lama memenuhi ruangan itu. Sedangkan di tengah ruangan, seseorang sedang perlahan duduk bersila.Serangga beracun yang tidak t
Setelah Sienna masuk dia menutup pintu dengan pelan. “Ayah angkat, apakah kamu mencariku?” Sienna berjalan ke hadapan Arsen dan bertanya dengan suara rendah.“Duduklah, temani ayah angkat makan!” Arsen menunjuk ke kursi yang ada di samping.Sienna duduk tanpa mengatakan apapun, sedangkan Arsen menuangkan segelas anggur untuk Sienna. “Temani aku minum segelas anggur ini,” Arsen mengangkat gelas anggur Sienna dan menyerahkannya kepada Sienna.Sienna awalnya ingin menolak tapi dia tidak tahu bagaimana cara menolaknya, jadi dia hanya bisa menerima gelas anggur itu. Setelah minum, Arsen menunjukkan senyuman gembira di wajahnya dan berkata pada Sienna. “Tadi malam, kamu yang mengambil foto yang ada di atas meja bukan?”Melihat Arsen bertanya tentang kejadian tadi malam, tubuh Sienna sedikit gemetar, tapi karena pihak lain sudah menanyakan hal ini, pasti dia sudah mengetahuinya, dan Sienna juga sudah tidak perlu berbohong, ada baiknya dia langsung bertanya kepada Arsen.Sienna mengangguk dan
“Aku benar-benar menyesal, kalau saat itu aku bisa membawa kalian kakak beradik kembali, maka sekarang di sisiku akan ada dua orang yang persis dengan ibumu bukan?!” Tatapan Arsen pada Sienna mulai memanas.Melihat tatapan Arsen yang seperti itu, Sienna kaget dan tergesa-gesa berbalik untuk berlari keluar, tapi saat dia baru berdiri, tubuhnya lemas dan dia langsung terkulai di atas meja.“A-apa yang kamu masukkan ke dalam minumanku?” Sienna menatap Arsen dengan tatapan ngeri.“Aku hanya menambahkan sedikit serbuk Gingko pada minumanmu, bukankah kamu ingin tahu kenapa aku tidak membunuhmu, membesarkanmu selama dua puluh tahun? Semuanya demi hari ini, aku akan membuatmu mewakili ibumu untuk melayaniku dengan baik!” Saat ini, Arsen sudah menunjukkan hasrat cabulnya yang meledak.Perlu diketahui, serbuk Gingko merupakan obat perangsang yang telah dibuat oleh pedesaan Lumina.“Dasar bajingan!” Tatapan mata Sienna penuh dengan amarah, dia ingin mengangkat tangannya untuk menampar Arsen den
"Aku datang untuk membicarakan bisnis," suara yang dingin dan tajam itu mengalun, mengiris ketegangan yang ada. Sosok itu muncul perlahan di balik kabut yang mengalir, seolah-olah ia adalah bayangan yang datang dari masa depan."Tuan .… Nathan?" Sentinel berbisik, matanya terbelalak. Wajahnya yang penuh kekesalan berubah menjadi penuh harapan. "Kamu .... datang pada waktu yang tepat," katanya terbata-bata. Seolah-olah nyawanya baru saja digenggam oleh malaikat maut, dan sekarang ada yang datang untuk menyelamatkannya.Nathan melangkah maju, langkahnya penuh ketenangan yang aneh di tengah huru-hara. "Aku hanya datang untuk urusan yang sedikit lebih mendesak," dia menatap Vinsen dan pengikutnya tanpa rasa takut. "Kalian harus menunda niat buruk kalian untuk sementara.""Siapa kau?" tanya Vinsen, nada suaranya bergetar sedikit, meskipun ia berusaha keras menahan ketegangan.Nathan mengangkat bahu sedikit, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya orang yang kebetulan datang di saat yan
“Adik kedua?” Sentinel tercengang. “Rivaldo?! Kenapa kau kembali?”Tapi Rivaldo tak menjawab, dia langsung berdiri di depan Vinsen dan membungkuk hormat. “Tuan Muda Vinsen.”Vinsen meliriknya. “Kalau aku serahkan posisi kepala keluarga padamu, apa yang akan kau lakukan?”“Dengan senang hati,” kata Rivaldo sambil tersenyum licik. “Aku akan serahkan seluruh kekayaan Keluarga Hufai kepada Keluarga Montrogami. Bahkan kami bersedia menjadi keluarga afiliasi.”Sentinel terpaku, dunia seakan runtuh di sekelilingnya. “Rivaldo …. kau—”Rivaldo menatapnya dengan dendam yang dipendam lama. “Kau sudah hidup bergelimang kekayaan selama bertahun-tahun! Aku? Aku hanya manajer biasa, hidup pas-pasan!” teriaknya. “Aku juga ingin jadi kepala keluarga! Aku juga ingin punya istri banyak, pesta tiap malam!”"Dasar bajingan!" teriak Sentinel, suaranya penuh amarah. "Aku bangun semuanya dari kegelapan ini, takkan pernah aku menyerahkannya padamu!"Setelah berkata demikian, amarah yang sudah lama dipendam ol
“Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa
Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada
“Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k
Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut
Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya
Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa
Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u