Zephir yang melihatnya berkata pada Nathan. “Nathan, jangan tanyakan dulu, setelah kita memastikan identitas mereka baru kita bicarakan lagi, kamu keluar dulu denganku.”Zephir memanggil Nathan ke ruang tamu, di dalam kamar hanya tersisa Rebecca dan Sienna.“Aku akan bertanya pada Zechar apa yang terjadi, dia yang menyerahkan Rebecca kepadaku,” Zephir berkata lalu mengeluarkan ponselnya dan bersiap menghubungi Zechar.Mendengar nama yang aneh itu Nathan bertanya dengan bingung. “Paman Zephir, siapa Zechar? Kenapa dia memungut Rebecca dan menyerahkannya kepadamu?”Zephir menjelaskan kepada Nathan sambil menekan beberapa nomor. “Zechar ini adalah salah satu dari Ravensclaw di organisasi Matilda, saat itu Rebecca masih bayi, dan merupakan seorang perempuan. Organisasi Matilda tidak bisa membesarkan dia, karena aku dan Zechar berteman, jadi dia menyerahkan Rebecca kepadaku untuk dibesarkan.”“Ravensclaw? Apa itu organisasi Matilda?” Nathan mengernyit setelah mendengarnya. “Ravensclaw me
Saat itu, karena Zechar mengatakan Rebecca adalah anak yatim piatu, Zephir menyetujui untuk membesarkannya, kalau dia tahu Rebecca punya orang tua, Zephir pasti akan mengembalikan Rebecca kepada orang tuanya. Karena berada di sisi orang tuanya adalah yang terbaik untuk anak sekecil itu, Zephir seorang pria dewasa juga kewalahan dalam merawatnya.[Lihatlah kamu, kenapa sepanik itu? Dia memang anak yatim piatu, saat orang tuanya menyerahkan anak itu kepadaku, mereka semua meninggal!]“Meninggal? Bagaimana mereka meninggal? Bukankah kamu menyebut dirimu sebagai dokter ajaib? Tidak ada orang yang tidak bisa kamu selamatkan, kenapa kamu bisa melihat dua orang itu mati?” Zephir bertanya dengan ekspresi bingung di wajahnya.[Saat aku melihat orang tua dari bayi perempuan itu, mereka sudah terkena racun secara mendalam, walau Dewa Penyelamat datang juga tidak akan bisa menyelamatkan mereka! Terlebih lagi, orang tuanya terkena racun dari Desa Lumina, bagaimana aku bisa menyelamatkannya?][Racu
Sienna mengangkat kepalanya dan menatap Nathan sambil mencibir. “Ayah angkat memiliki puluhan anak angkat di luar sana, hanya seorang Dominic tidak ada apa-apanya, mereka hanya pion bagi ayah angkat! Selain untuk menyediakan bahan obat dan sumber daya bagi Desa Lumina, mereka tidak ada gunanya, mati ya mati saja! Ayah angkat mana mungkin membalaskan dendam mereka.”“Karena bukan untuk membalaskan dendam Dominic, lalu kenapa dia mengutusmu untuk menanganiku?” Nathan bertanya dengan ekspresi bingung di wajahnya.“Ini adalah rahasia Desa Lumina, aku tidak bisa memberitahumu!” Sienna berkata dengan tegas, sepertinya walau Nathan menyerang dia juga tidak akan mengatakannya.“Rebecca, apa kamu tahu bagaimana kedua orang tuamu meninggal?” Saat itu, Zephir bertanya pada Rebecca.Rebecca terkejut. “Paman Zephir, bukankah kamu mengatakan aku anak yatim piatu yang dipungut di pinggir jalan? Apa kamu pernah bertemu dengan orang tuaku?”Karena Zephir tidak pernah membicarakan tentang orang tuanya
Saat ini, Beverly dan Sarah yang melihat Rebecca dan Sienna yang sama persis seketika tercengang, ternyata memang ada orang yang benar-benar terlihat sama persis, sepertinya semalam mereka sudah salah paham pada Nathan.“Omong kosong! Lihat baju kakakku! Dia sudah menjadi seperti ini, kamu masih berani mengatakan tidak melakukan apapun padanya? Jelas-jelas kamu memang cabul, sudah mempunyai dua orang wanita masih tidak cukup dan bertindak pada kakakku! Melihat matamu itu saja aku sudah tahu kamu bukan orang baik-baik!” Rebecca sama sekali tidak percaya pada perkataan Nathan, dia dengan keras kepala mengira Nathan sudah melakukan sesuatu pada Sienna, kalau tidak, bagaimana pakaiannya bisa menjadi seperti itu.Nathan baru saja buka mulut dan hendak menjelaskan, tapi Sarah sudah maju dan berkata. “Nathan punya berapa banyak wanita, apa urusannya denganmu? Kenapa kamu mengatai dia cabul? Aku adalah wanitanya Nathan, aku bisa membuktikan dia tidak melakukan apapun!”“Nathan bukan orang cab
“Oh, aku lupa memperkenalkan, dia adalah Paman Zephir, kalau bukan karena dia, sepertinya aku tidak akan bisa pulang dari Kota Moniyan dan bertemu denganmu. Lalu, obat evoring, cermin yin dan yang juga diberikan oleh Paman Zephir,” Nathan bergegas memperkenalkannya pada Sarah.“Ah ….” Sarah yang mendengarnya bergegas tersenyum pada Zephir dan berkata. “Halo Paman Zephir!”Zephir juga mengangguk kecil sambil tersenyum, dan menatap Sarah. “Kamu sudah meminum obat itu?”“Iya, sudah!” Sarah menganggukkan kepalanya.“Kemarilah, aku akan mengajarimu satu set teknik latihan, saat kamu senggang, kamu bisa mempraktekkannya sendiri. Bisa berhasil atau tidak, itu tergantung pada keberuntunganmu sendiri!” Zephir melambaikan tangannya pada Sarah.Sarah bergegas menghampiri, sedangkan Zephir meletakkan tangan kanannya tepat di atas kepala Sarah. Gelombang kekuatan spiritual memasuki kepala Sarah dari tangan kanan Zephir, Sarah merasa pikirannya kosong, dan hanya ada beberapa teknik gerakan latiha
Saat ini mereka bertiga sudah berkeringat deras, sedangkan Nathan dan Zephir mati-matian menahan gelombang panas dengan kekuatan spiritual mereka sambil menatap Sarah dengan seksama. Meskipun suhu sangat panas, tapi wajah Sarah bahkan tidak meneteskan satu butir keringat pun, tidak ada yang salah dengan seluruh tubuhnya kecuali kulitnya yang memerah.Tiba-tiba, saat ini Zephir membelalak dan menghela nafasnya. “I-ini …. adalah Shamman Mamono?”“Shamman Mamono?” Nathan tercengang dan menatap Zephir dengan wajah penuh kebingungan.Melihat ekspresi bingung Nathan, Zephir menjelaskan. “Shamman Mamono adalah sejenis energi spiritual api, hanya saja orang yang memiliki energi spiritual seperti ini sangat jarang, dan orang dengan energi spiritual ini dapat berlatih teknik lebih cepat dibandingkan dengan orang biasa. Lalu, yang paling penting adalah saat orang dengan energi spiritual api melangkah ke dunia kultivasi, tubuhnya tidak akan terluka oleh api! Walau tubuhnya berada di dalam kobaran
“Oh, tadi aku tidak sengaja menyalakan rokok!” Nathan tidak memberitahu yang sebenarnya pada Sarah dan hanya bisa berbohong padanya, dia takut Sarah akan sulit menerimanya. "Dan itu tiba-tiba rokok itu terjatuh dan membakar sofa."Karena sudah bertahun-tahun Sarah selalu merasa dirinya adalah orang biasa, jika memberitahu dia adalah titisan dari Dewa Shamman Mamono saat ini, dan sudah tidak sama lagi dengan orang biasa, sepertinya dia akan sulit menerimanya. Apalagi Zephir hanya menebak-nebak dan belum bisa memastikan Sarah adalah titisan sang Dewa api—Shamman Mamono—sepenuhnya atau bukan, memberitahu Sarah saat ini sepertinya terlalu cepat.“Sarah, saat berlatih tadi, apakah kamu merasakan sesuatu?” Zephir bertanya pada Sarah.Sarah mengernyitkan keningnya dan berpikir sejenak lalu berkata. “Tidak, hanya saja, aku merasa tubuhku sangat panas.”“Apakah kamu merasa perut bagian bawahmu terasa menggembung? Seperti ada sesuatu di dalamnya?” Nathan bertanya dengan buru-buru.Jika Sarah da
“Kakak, bagaimana kalau kamu jangan kembali ke Desa Lumina lagi, terlepas dari apakah ayah dan ibu dibunuh oleh Desa Lumina, bisa dibahas setelah kita memeriksanya lebih lanjut!” Rebecca tidak ingin membiarkan Sienna kembali ke Desa Lumina, kalau ayah dan ibunya benar-benar dibunuh oleh orang dari Desa Lumina, maka Sienna menganggap musuh sebagai ayah.“Tidak bisa, kalau aku tidak bergegas kembali, maka ayah angkat akan mengaktifkan sebuah mantra dan seekor laba-laba akan muncul di dalam tubuhku dan membuatku merasa sangat tidak nyaman. Lalu, jika laba-laba itu mati maka aku juga akan mati,” Sienna menggelengkan kepalanya, ada begitu banyak orang di Desa Lumina yang pada dasarnya dikendalikan oleh Arsen dengan cara ini.“Tidak masalah, Paman Zephir bisa membantumu memaksa laba-laba itu untuk keluar, Paman Zephir adalah seorang kultivator yang sangat hebat!” Rebecca terus membujuk Sienna.Sienna masih menggelengkan kepalanya. “Ayah angkat sudah membesarkanku selama beberapa tahun ini,
"Aku datang untuk membicarakan bisnis," suara yang dingin dan tajam itu mengalun, mengiris ketegangan yang ada. Sosok itu muncul perlahan di balik kabut yang mengalir, seolah-olah ia adalah bayangan yang datang dari masa depan."Tuan .… Nathan?" Sentinel berbisik, matanya terbelalak. Wajahnya yang penuh kekesalan berubah menjadi penuh harapan. "Kamu .... datang pada waktu yang tepat," katanya terbata-bata. Seolah-olah nyawanya baru saja digenggam oleh malaikat maut, dan sekarang ada yang datang untuk menyelamatkannya.Nathan melangkah maju, langkahnya penuh ketenangan yang aneh di tengah huru-hara. "Aku hanya datang untuk urusan yang sedikit lebih mendesak," dia menatap Vinsen dan pengikutnya tanpa rasa takut. "Kalian harus menunda niat buruk kalian untuk sementara.""Siapa kau?" tanya Vinsen, nada suaranya bergetar sedikit, meskipun ia berusaha keras menahan ketegangan.Nathan mengangkat bahu sedikit, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya orang yang kebetulan datang di saat yan
“Adik kedua?” Sentinel tercengang. “Rivaldo?! Kenapa kau kembali?”Tapi Rivaldo tak menjawab, dia langsung berdiri di depan Vinsen dan membungkuk hormat. “Tuan Muda Vinsen.”Vinsen meliriknya. “Kalau aku serahkan posisi kepala keluarga padamu, apa yang akan kau lakukan?”“Dengan senang hati,” kata Rivaldo sambil tersenyum licik. “Aku akan serahkan seluruh kekayaan Keluarga Hufai kepada Keluarga Montrogami. Bahkan kami bersedia menjadi keluarga afiliasi.”Sentinel terpaku, dunia seakan runtuh di sekelilingnya. “Rivaldo …. kau—”Rivaldo menatapnya dengan dendam yang dipendam lama. “Kau sudah hidup bergelimang kekayaan selama bertahun-tahun! Aku? Aku hanya manajer biasa, hidup pas-pasan!” teriaknya. “Aku juga ingin jadi kepala keluarga! Aku juga ingin punya istri banyak, pesta tiap malam!”"Dasar bajingan!" teriak Sentinel, suaranya penuh amarah. "Aku bangun semuanya dari kegelapan ini, takkan pernah aku menyerahkannya padamu!"Setelah berkata demikian, amarah yang sudah lama dipendam ol
“Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa
Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada
“Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k
Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut
Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya
Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa
Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u