Share

Bab 574

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2024-10-08 22:54:17

Jangankan Nathan, hanya Ryzen yang ada di samping Nathan, yang merupakan ketua mafia di Kota Vale saja sudah cukup terkenal di Northern. Bagaimana mungkin bisa dibandingkan dengan preman kecil di tempat kecil seperti ini?

Lukas dan Hideo hanya bisa terus bersujud pada Nathan.

“Sudahlah,” Nathan berkata dengan ringan.

Sebenarnya, Nathan tidak ingin mempermasalahkan masalah ini, sekelompok preman itu bukan apa-apa baginya, mengibaskan tangannya saja sudah bisa membubarkan mereka. Nathan tidak mengambil hati, dia hanya ingin mendapatkan ginseng puluhan ribu tahun, dan yang lainnya tidak penting baginya.

“Terima kasih Tuan Nathan!” Shari segera berterima kasih pada Nathan.

“Jangan sampai terlambat, ayo pergi lihat ginseng puluhan ribu tahun itu, agar tidak terus terbayang-bayang lagi dibenakku!”

Karena Nathan masih harus menghadapi masalah tantangan, dia tidak bisa berlama-lama disini, dia hanya punya satu hari ini dan besok dia sudah harus kembali.

“Baik, kita akan segera berangka
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 575

    Setelah berjalan masuk ke ruang utama, terlihat ada enam orang yang sedang duduk di sofa, beberapa dari mereka sedang merokok dan mengernyitkan keningnya. Dan beberapa dari mereka menundukkan kepalanya seolah sedang memikirkan sesuatu, lalu, ada seorang wanita yang matanya terlihat sembab dan tergenang air mata, seharusnya dia baru saja menangis. “Paman Shari, kamu datang kemari? Ayo silahkan duduk!” Pada saat ini, ada seorang pemuda yang menyadari kehadiran Shari dan yang lainnya, dan bergegas bangkit berdiri. Sedangkan beberapa orang lainnya mengangkat kepala mereka, dan saat melihat Shari mereka semua berdiri untuk menyambutnya, mereka semua tampak sangat menghormati Shari. “Duduk, semuanya silahkan duduk,” Shari sedikit tersanjung dan bergegas melambaikan tangannya untuk mempersilahkan mereka semua duduk, lalu bertanya kepada pemuda itu. “Vinson, aku dengar ayahmu sakit, jadi aku bergegas datang kemari, bagaimana keadaannya?” Shari sangat mengerti etika, jadi dia sama sekali t

    Last Updated : 2024-10-08
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 576

    “Aku bisa saja menyembuhkan penyakitnya,” Nathan berkata dengan datar. “Namun, sebelum menyembuhkannya, sebaiknya kita bicara dengan jelas.”“Benar, dibicarakan saja dulu dengan jelas agar tidak ada perselisihan nantinya!” Shari juga menganggukkan kepalanya.“Katakan saja, berapa bayaran yang kamu inginkan?” Vinson bertanya pada Nathan.Karena mereka berasal dari tempat yang jauh, jadi tidak berlebihan untuk menegosiasikan harga terlebih dulu, Keluarga Hinson juga bukan orang yang tidak berlogika.“Aku tidak mau uang!” Nathan menggelengkan kepalanya. “Aku akan menyembuhkan ayahmu, tapi kalian harus menjamin, ginseng puluhan ribu tahun itu harus dijual kepadaku, dan aku mau melihat barangnya terlebih dulu!” suara Nathan terdengar dingin dan mendominasi.Perkataan Nathan membuat semua anggota Keluarga Hinson tercengang, terutama Vinson yang raut wajahnya seketika menjadi suram. “Jadi kamu datang kemari untuk ginseng puluhan ribu tahun itu? Paman Shari apa yang terjadi sebenarnya? Kalau

    Last Updated : 2024-10-10
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 577

    Saat anggota Keluarga Hinson melihat Lowy mereka bergegas berdiri untuk menyambutnya dan mempersilahkan Lowy duduk di kursi utama. Kedatangan Lowy membuat anggota Keluarga Hinson seketika melupakan keberadaan Nathan. Karena, mereka juga sempat meragukan status Nathan sebagai tabib, bagaimanapun, usia Nathan masih terlalu muda, sedangkan Lowy adalah dokter ternama di Alagat. Hanya saja dia sudah tua, dan setelah pensiun Lowy tidak lagi mengobati pasien, walau mengeluarkan uang sebanyak apapun, Lowy tidak akan memeriksanya, dan pernah ada seseorang yang hendak membayar 100 miliar agar Lowy mau membantu memeriksa penyakitnya tapi Lowy menolaknya. Sedangkan kali ini Renne mengundang Lowy, dan ini membuat seluruh anggota Keluarga Hinson memiliki harapan.Lowy menatap semua anggota Keluarga Hinson dengan wajah sombong dan berkata. “Renne, aku berjanji untuk mengobati kakakmu, kamu jangan lupa persyaratanku! Kalau kamu berani membohongiku, jangan lihat aku sudah tua, untuk menghadapi Keluarg

    Last Updated : 2024-10-10
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 578

    “Benar, aku belum pernah mendengar ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh Dokter Lowy!”“Kamu masih muda, apa yang kamu pahami, sebaiknya kamu kembali saja ke asalmu!”Anggota Keluarga Hinson yang lainnya juga mulai berkata dengan dingin pada Nathan.Lagipula kalau Nathan membuat Lowy kesal itu tidak akan baik untuk Keluarga Hinson, kalau sampai Lowy pergi karena kesal maka siapa yang akan menyembuhkan penyakit Cases.“Apa yang kalian tahu? Tuan Nathan tidak hanya memiliki keterampilan medis, dia juga bisa alkimia, kalian jangan membandingkan Tuan Nathan dengan dokter biasa!” Shari melihat seluruh anggota Keluarga Hinson berbicara kasar pada Nathan, seketika menjadi panik.​“Shari, kami sudah menerima niat baikmu, sebaiknya kamu bawa pergi saja tabibmu ini, ada Tuan Lowy disini kami sudah tenang, tidak memerlukan tabib hebat yang kamu bawa ini!” Renne memerintahkan Shari untuk pergi.Dan ini membuat Shari sangat marah, hanya saja, dia datang untuk menemani Nathan membeli ginsen

    Last Updated : 2024-10-10
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 579

    Mendengar ucapan Lowy, Shari kaget dan membelalak, obat ini dia sendiri yang menjualnya. Kotak kemasannya juga dia yang merancangnya, tapi dia tidak pernah menjualnya dengan harga miliaran. Apalagi, Lowy mengatakan hal seperti itu di hadapan Nathan, bukankah itu memfitnah Shari melakukan penggelapan uang? Kalau satu butir obat itu dijual dengan harga miliaran, dan Nathan hanya mendapatkan sedikit uang, maka mana mungkin Nathan akan puas? Keringat dingin bercucuran di kening Shari, dia bergegas menoleh ke arah Nathan dan ingin menjelaskan pada Nathan. Tapi Nathan memberi isyarat padanya dan menghentikannya, Nathan percaya Shari tidak akan berani menggelapkan uang, itu semua hanyalah bualan dan omong kosong Lowy. Terlebih lagi, Nathan sendiri tidak tahu kalau obat kesehatan buatannya masih bisa mengobati histeria, ini jelas-jelas omong kosong. Meskipun obat kesehatan bisa menjernihkan pikiran dan menguatkan tubuh, tapi kalau ingin mengeluarkan makhluk gaib dari tubuh seseorang, obat

    Last Updated : 2024-10-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 580

    “Kamu kira kakakmu sudah sembuh?” Nathan bertanya pada Renne. “Iya, kenapa? Tadi keponakanku sudah mengatakannya, apa kamu tidak dengar? Kakakku sudah mengenalinya, sekarang dia hanya tertidur,” Renne yakin, karena bagaimanapun identitas Lowy sudah menjaminnya.​ “Hmm ….” Nathan mendengus dingin. “Obat kesehatan hanya bisa menjernihkan pikiran, tidak bisa menyembuhkan penyakit, dan tentu saja tidak bisa menyembuhkan histeria. Lagipula, sejak kapan obat kesehatan dijual dengan harga miliaran, kenapa aku tidak tahu?” “Nak, kamu sedang meragukan obat kesehatanku?” Mendengar perkataan Nathan, Lowy menjadi tidak senang, bukankah ini jelas mengatakan kalau dia sembarangan membuka harga. Melihat Lowy tidak senang, anggota Keluarga Hinson bergegas menuduh Nathan. “Apa yang kamu pahami, Tuan Lowy sudah menjadi dokter selama bertahun-tahun, masa dia tidak tahu obat kesehatan ini bisa menyembuhkan penyakit atau tidak?” “Benar, obat kesehatan ini didapatkan oleh Tuan Lowy melalui bantuan tem

    Last Updated : 2024-10-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 581

    Renne menatap Lowy, namun saat ini Lowy menatap Shari dengan sedikit kaget. “Kamu adalah Shari Himalaya, sang Bos obat itu?” Shari menangguk. “Benar, itu adalah aku!”​ Lowy sangat gembira dan bergegas maju untuk berjabat tangan dengan Shari. “Bos Shari, tidak disangka, kita akan bertemu disini! Aku hanya pernah mendengarnya dari temanku, kalau kamu juga orang dari Alagat, dan benar-benar tidak disangka, kita akan bertemu disini! Aku memang meminta bantuan temanku untuk membeli obat kesehatan di Gottfried Care Kota Takari. Sekarang, banyak orang yang ingin membelinya, tapi tidak ada cara untuk mendapatkannya!” Obat kesehatan memang sangat populer, karena hanya Nathan yang bisa meramunya, meskipun bahan obat yang digunakan untuk meramu obat kesehatan hanya bahan obat biasa, tapi Nathan tidak punya waktu sepanjang hari untuk meramu obat kesehatan. Dan, dia tidak mungkin menghabiskan terlalu banyak kekuatan spiritualnya. “Tuan Lowy, ada hal yang harus aku luruskan hari ini, harga tert

    Last Updated : 2024-10-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 582

    “Bocah, bahan obatnya sudah disini, bagaimana kamu akan meramunya? Kalau perlu dimasak, aku bisa turun tangan melakukannya!” Lowy ingin turun tangan langsung membantu Nathan meramu obat, dengan begitu dia akan bisa mempelajarinya dengan lebih intuitif.“Tidak perlu, obatku tidak perlu dimasak!” Nathan berkata, lalu tiba-tiba menjentikkan jarinya dan segera sebuah api berwarna merah menari-nari di jari Nathan.Ini membuat semua orang tercengang, dan mengira Nathan bisa melakukan trik sulap. Karena, mereka semua adalah orang biasa, selain melihat percikan api yang dibuat dengan menggosokkan tangannya di pertunjukan sulap, mereka tidak pernah melihatnya di bawah panggung.Nyala api di jari Nathan menjadi semakin intens dan suhu di ruangan itu juga meningkat dengan pesat. Sedangkan mereka semua, hanya menonton dengan tenang dan ingin melihat bagaimana cara Nathan melakukannya. Bahkan, Ryzen dan Nicole juga memperhatikan dengan seksama, walau mereka tahu kemampuan Nathan, tapi mereka belum

    Last Updated : 2024-10-12

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 961

    “Tutup mulutmu!” Ging menoleh, tatapannya membuat Russel terkejut dan segera diam. Kemudian Ging kembali berkata. “Nathan, kamu mempermalukanku di makam kuno. Hari ini, aku datang untuk membalaskan dendam itu!” Pakaian Ging bergerak meski tak ada angin, lalu tiba-tiba, sosoknya menghilang. Detik berikutnya, Ging muncul di atas kepala Nathan, tubuhnya bercahaya seperti meteor yang melesat. Tanah di bawah kaki Nathan retak, tekanan yang dihasilkan Ging semakin besar, memaksa kaki Nathan terbenam ke dalam tanah. “Pukulan Meteor!” teriak Ging, cahaya keemasan di tubuhnya semakin terang. Russel, yang menyaksikan pemandangan itu, tersenyum lebar. Kemenangan sepertinya sudah di depan mata. “Hahaha …. Nathan, kali ini kamu pasti mati! Ini adalah jurus mematikan milik Ketua Ging, Pukulan Meteor! Tak ada orang yang bisa menahan pukulan ini. Aku akan melihatmu hancur berkeping-keping!” Russel tertawa terbahak-bahak, kegirangannya tak terbendung. Nathan mengabaikannya. Dia menyimpan ped

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 960

    “Nathan, aku salah. Aku tahu aku salah. Ke depannya, keluarga Ransom bersedia mendengarkan perintahmu dan mematuhi perkataanmu!” Russel menundukkan kepalanya, kepala yang terhormat itu kini tunduk pada seorang pemuda berusia dua puluh tahunan. Saat ini, kehormatan dan reputasi tak lagi penting. Yang tersisa hanyalah satu kesempatan untuk bertahan hidup. Selama dia masih hidup, masih ada harapan untuk bangkit kembali. “Jika aku membunuhmu sekarang, seluruh kekuatan Ransom akan berada di bawah kendaliku,” ucap Nathan, suaranya dingin seperti es. Tatapan matanya menusuk, tak ada belas kasihan. Saat Nathan selesai berbicara, dia mengangkat pedang Arunanya tinggi-tinggi, bilahnya memancarkan cahaya keemasan yang memancarkan aura kematian. Russel menatap pedang itu, matanya dipenuhi ketakutan. Tapi dia tak bergerak. Kepercayaan dirinya sudah hancur. Dia tahu, bahkan jika dia mencoba menghindar, hasilnya akan tetap sama. “Hentikan!” Tiba-tiba, suara teriakan yang menggema memecah

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 959

    Russel berdiri dengan angkuh, matanya menyala dengan kemenangan. “Aku sudah bilang, di dalam formasi ini, aku adalah sang penguasa.” Tapi tiba-tiba, Nathan perlahan bangkit. Sisik-sisik yang rontok mulai tumbuh kembali, cahaya keemasan di tubuhnya bersinar lebih terang dari sebelumnya. Russel tertegun, matanya membelalak. “Kamu .… Bagaimana kamu masih bisa berdiri?” Nathan menatapnya, senyumnya penuh keyakinan. “Kamu pikir formasi kecilmu bisa menghentikanku? Aku bukan sekadar musuh yang bisa kau remehkan, Russel.” Raut wajah Russel berubah drastis, pukulannya tadi sudah menggunakan energi dari lima orang puncak penguasa Ingras, tapi masih tidak bisa membunuh Nathan.“Aku akan menunjukkan padamu, siapa penguasa sebenarnya!” Nathan mengangkat pedang Arunanya tinggi-tinggi, nyala api menyembur dari bilahnya, mendesis seperti ular naga yang bangkit dari abu. Suaranya menggema ratusan meter, menghanguskan udara di sekelilingnya. Russel menatap Nathan, matanya membelalak. Aura ya

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 958

    Russel menatap Nathan dengan kaget, merasakan aura yang mengerikan. Dalam benaknya, kekuatan Nathan sudah hampir mencapai tahap Villain. Namun, sosok Nathan hanya tampak seperti puncak penguasa Ingras yang baru saja menerobos tahap, dan Russel tidak bisa memahami bagaimana dia bisa meledakkan kekuatan yang begitu luar biasa.Russel bukanlah orang yang asing dengan pembunuh berbakat. Banyak ahli bela diri jenius yang pernah menantang lawan dengan kekuatan satu atau dua tingkat di atas mereka. Namun, sosok seperti Nathan—yang mampu menerobos sebuah tahap besar dengan begitu mudah—benar-benar langka. Russel tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.“Kamu tidak perlu tahu tentang diriku,” Nathan berkata, suaranya dingin seperti es. “Yang perlu kamu tahu adalah, kamu akan segera bertemu lagi dengan putramu!”“Hmm, kamu tidak perlu sesombong itu. Kamu kira aku hanya memiliki kekuatan seperti ini?” Russel mendengus dingin, berusaha menegaskan keberaniannya. “Kalau kamu punya kemampua

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 957

    "Kabur?" Bisiknya menggelitik tengkuk para anggota Keluaraga Yaju yang sedang memanjat tebing. "Kalian pikir neraka punya pintu keluar?"Swooossshhhh!Tubuhnya melesat melebihi kecepatan kilat. Setiap kali kilatan pedangnya berkelebat, sepasang matanya membeku, tubuh tanpa kepala masih berlari-lari sebelum akhirnya roboh. Darah menyembur dengan ngeri membentuk hujan di atas rerumputan. Di lereng bukit keluarga Calderon, mayat-mayat bergelimpangan membentuk spiral mistis—mulut terbuka dalam koor bisu, tangan terkunci dalam posisi memohon."Ka-kakak! Dia …. dia di belakangmu!" Ferdi menjerit sambil menunjuk ke bayangan yang sedang berjalan di dinding tebing. Kakinya basah—tidak tahu apakah itu keringat atau air seni—tapi yang pasti, bau amonia menusuk hidungnya. Setiap kali kelopak matanya berkedip, dia melihat kepala James bergulir pelan, lalu berubah menjadi wajahnya sendiri yang mungkin akan menjadi giliranya."Na-Nathan—" Russel terisak sambil memanjat dengan kuku yang berdarah-dara

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 956

    “Maaf aku datang terlambat,” Nathan menatap Nelson dan Abel yang berlumuran darah, niat membunuh di dalam dirinya semakin membara, seolah-olah darah mereka adalah bahan bakar untuk amarahnya.“Tuan Nathan, bisa melakukan sesuatu untukmu adalah kehormatan dalam hidupku, namun sayangnya—” mata Nelson memerah, air mata menetes di pipinya. “Keluarga Calderon sudah lenyap. Sepertinya ke depannya aku tidak akan bisa melakukan apapun lagi untuk Tuan Nathan!”“Keluar dari kegelapan, keluarga Calderon tidak akan lenyap selamanya. Kita bisa membangunnya kembali,” Nathan menjawab dengan tegas, suaranya penuh keyakinan. “Mulai hari ini, seluruh aset milik Yaju dan organisasi lainnya akan menjadi milik keluarga Calderon. Aku akan menunjukkan kepada komunitas bela diri di Kota Moniyan bahwa keluarga Calderon adalah milikku, dan tidak akan ada yang berani menyentuhnya!”Setelah Nathan selesai berbicara, dia perlahan berbalik. Cahaya bersinar di tangan kanannya, dan pedang Aruna muncul dengan kilauan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 955

    Kekuatan Nelson seharusnya jauh lebih besar dibandingkan James, namun saat ini, dia terkulai lemah, energinya hampir habis terkuras. Tak ada cara baginya untuk menahan serangan mematikan dari James yang kini mengamuk.“Ayah!” teriak Abel, bergegas maju untuk memapah Nelson, matanya menyala dengan kemarahan yang membara, menatap James seolah ingin membalas setiap tetes darah yang telah tumpah.Tatapan mata Abel dipenuhi kebencian yang membara. Dia membenci dirinya sendiri yang merasa tak berguna, membenci masa lalunya yang hanya tahu minum-minum tanpa berlatih, dan membenci ketidakmampuannya untuk berkontribusi pada keluarga Calderon. Rasa frustrasi itu menggerogoti jiwanya, mengubahnya menjadi bara yang siap membara.“Aku akan mengantar kalian menuju kematian, lalu membunuh Nathan!” ancam James, suaranya penuh kebencian saat dia melayangkan pukulannya lagi.Namun, sebelum tangannya meluncur, Russel segera menghentikannya, menggelengkan kepala dengan tegas. “Kita harus menunggu Nathan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 954

    Keluarga Calderon.Udara dipenuhi bau besi menyengat dari darah yang menggenang, menyelimuti tanah bak kabut merah. Mayat-mayat berserakan seperti daun kering di musim gugur, wajah mereka membeku dalam ekspresi teror terakhir. Denting pedang dan jerit kematian masih bergema, sisa-sisa pertempuran yang mengubah kediaman megah Calderon menjadi neraka berdarah. Dua pasukan—Ransom dan Yaju—mengurung sisa keluarga Calderon dalam lingkaran besi. Nelson dan Abel, dengan luka menganga di tubuh, berdiri membelakangi satu sama lain. Dari ratusan anggota keluarga, hanya belasan yang tersisa. Napas mereka berat, mata berkaca-kaca, tapi tangan masih mencengkeram senjata dengan getaran kemarahan yang tak padam. Russel, pemimpin keluarga Ransom, melangkah maju. Pedangnya berkilat di bawah sinar bulan yang pucat, bayangannya seperti siluet maut. "Nelson!" suaranya menggelegar. "Kita pernah bertarung bahu-membahu di Perang Disaster! Tapi kau memilih jadi anjing peliharaan Nathan—bocah yang membant

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 953

    “Ketua Sancho, kalau ada masalah bisa dibicarakan baik-baik. Kamu datang ke kepolisian dan menyerang Tuan Nathan. Kalau aku melaporkannya kepada Tuan Ryujin, apa kamu bisa menjelaskannya?” Milan melihat Nathan yang sudah tidak tahan dan segera mengancam Sancho.Mendengar Milan berkata seperti itu, Sancho menarik kembali auranya dan menatap Nathan dengan dingin. “Nathan, karena aku masih menghargai Tuan Ryujin, aku bisa mengampunimu kali ini. Tapi kamu harus menyerahkan lukisan yang kamu temukan di makam kuno itu kepadaku!”“Aku yang menemukannya. Atas dasar apa aku harus menyerahkannya kepadamu? Jika kamu punya kemampuan, bunuh saja aku hari ini. Aku tidak akan mungkin menyerahkan lukisan itu padamu,” Nathan menjawab tegas, menyadari betapa berharganya lukisan itu. Mana mungkin dia menyerahkannya kepada Sancho.“Hmm, orang sepertimu merasa layak memiliki lukisan itu? Barang itu di tanganmu sama saja dengan menyia-nyiakan benda pusaka!” Sancho berteriak marah. “Serahkan lukisan itu sek

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status