Share

Bab 575

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2024-10-08 22:54:21

Setelah berjalan masuk ke ruang utama, terlihat ada enam orang yang sedang duduk di sofa, beberapa dari mereka sedang merokok dan mengernyitkan keningnya. Dan beberapa dari mereka menundukkan kepalanya seolah sedang memikirkan sesuatu, lalu, ada seorang wanita yang matanya terlihat sembab dan tergenang air mata, seharusnya dia baru saja menangis.

“Paman Shari, kamu datang kemari? Ayo silahkan duduk!” Pada saat ini, ada seorang pemuda yang menyadari kehadiran Shari dan yang lainnya, dan bergegas bangkit berdiri.

Sedangkan beberapa orang lainnya mengangkat kepala mereka, dan saat melihat Shari mereka semua berdiri untuk menyambutnya, mereka semua tampak sangat menghormati Shari.

“Duduk, semuanya silahkan duduk,” Shari sedikit tersanjung dan bergegas melambaikan tangannya untuk mempersilahkan mereka semua duduk, lalu bertanya kepada pemuda itu. “Vinson, aku dengar ayahmu sakit, jadi aku bergegas datang kemari, bagaimana keadaannya?”

Shari sangat mengerti etika, jadi dia sama sekali t
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hendra Setiawan
Updateee??
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 576

    “Aku bisa saja menyembuhkan penyakitnya,” Nathan berkata dengan datar. “Namun, sebelum menyembuhkannya, sebaiknya kita bicara dengan jelas.”“Benar, dibicarakan saja dulu dengan jelas agar tidak ada perselisihan nantinya!” Shari juga menganggukkan kepalanya.“Katakan saja, berapa bayaran yang kamu inginkan?” Vinson bertanya pada Nathan.Karena mereka berasal dari tempat yang jauh, jadi tidak berlebihan untuk menegosiasikan harga terlebih dulu, Keluarga Hinson juga bukan orang yang tidak berlogika.“Aku tidak mau uang!” Nathan menggelengkan kepalanya. “Aku akan menyembuhkan ayahmu, tapi kalian harus menjamin, ginseng puluhan ribu tahun itu harus dijual kepadaku, dan aku mau melihat barangnya terlebih dulu!” suara Nathan terdengar dingin dan mendominasi.Perkataan Nathan membuat semua anggota Keluarga Hinson tercengang, terutama Vinson yang raut wajahnya seketika menjadi suram. “Jadi kamu datang kemari untuk ginseng puluhan ribu tahun itu? Paman Shari apa yang terjadi sebenarnya? Kalau

    Last Updated : 2024-10-10
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 577

    Saat anggota Keluarga Hinson melihat Lowy mereka bergegas berdiri untuk menyambutnya dan mempersilahkan Lowy duduk di kursi utama. Kedatangan Lowy membuat anggota Keluarga Hinson seketika melupakan keberadaan Nathan. Karena, mereka juga sempat meragukan status Nathan sebagai tabib, bagaimanapun, usia Nathan masih terlalu muda, sedangkan Lowy adalah dokter ternama di Alagat. Hanya saja dia sudah tua, dan setelah pensiun Lowy tidak lagi mengobati pasien, walau mengeluarkan uang sebanyak apapun, Lowy tidak akan memeriksanya, dan pernah ada seseorang yang hendak membayar 100 miliar agar Lowy mau membantu memeriksa penyakitnya tapi Lowy menolaknya. Sedangkan kali ini Renne mengundang Lowy, dan ini membuat seluruh anggota Keluarga Hinson memiliki harapan.Lowy menatap semua anggota Keluarga Hinson dengan wajah sombong dan berkata. “Renne, aku berjanji untuk mengobati kakakmu, kamu jangan lupa persyaratanku! Kalau kamu berani membohongiku, jangan lihat aku sudah tua, untuk menghadapi Keluarg

    Last Updated : 2024-10-10
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 578

    “Benar, aku belum pernah mendengar ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh Dokter Lowy!”“Kamu masih muda, apa yang kamu pahami, sebaiknya kamu kembali saja ke asalmu!”Anggota Keluarga Hinson yang lainnya juga mulai berkata dengan dingin pada Nathan.Lagipula kalau Nathan membuat Lowy kesal itu tidak akan baik untuk Keluarga Hinson, kalau sampai Lowy pergi karena kesal maka siapa yang akan menyembuhkan penyakit Cases.“Apa yang kalian tahu? Tuan Nathan tidak hanya memiliki keterampilan medis, dia juga bisa alkimia, kalian jangan membandingkan Tuan Nathan dengan dokter biasa!” Shari melihat seluruh anggota Keluarga Hinson berbicara kasar pada Nathan, seketika menjadi panik.​“Shari, kami sudah menerima niat baikmu, sebaiknya kamu bawa pergi saja tabibmu ini, ada Tuan Lowy disini kami sudah tenang, tidak memerlukan tabib hebat yang kamu bawa ini!” Renne memerintahkan Shari untuk pergi.Dan ini membuat Shari sangat marah, hanya saja, dia datang untuk menemani Nathan membeli ginsen

    Last Updated : 2024-10-10
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 579

    Mendengar ucapan Lowy, Shari kaget dan membelalak, obat ini dia sendiri yang menjualnya. Kotak kemasannya juga dia yang merancangnya, tapi dia tidak pernah menjualnya dengan harga miliaran. Apalagi, Lowy mengatakan hal seperti itu di hadapan Nathan, bukankah itu memfitnah Shari melakukan penggelapan uang? Kalau satu butir obat itu dijual dengan harga miliaran, dan Nathan hanya mendapatkan sedikit uang, maka mana mungkin Nathan akan puas? Keringat dingin bercucuran di kening Shari, dia bergegas menoleh ke arah Nathan dan ingin menjelaskan pada Nathan. Tapi Nathan memberi isyarat padanya dan menghentikannya, Nathan percaya Shari tidak akan berani menggelapkan uang, itu semua hanyalah bualan dan omong kosong Lowy. Terlebih lagi, Nathan sendiri tidak tahu kalau obat kesehatan buatannya masih bisa mengobati histeria, ini jelas-jelas omong kosong. Meskipun obat kesehatan bisa menjernihkan pikiran dan menguatkan tubuh, tapi kalau ingin mengeluarkan makhluk gaib dari tubuh seseorang, obat

    Last Updated : 2024-10-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 580

    “Kamu kira kakakmu sudah sembuh?” Nathan bertanya pada Renne. “Iya, kenapa? Tadi keponakanku sudah mengatakannya, apa kamu tidak dengar? Kakakku sudah mengenalinya, sekarang dia hanya tertidur,” Renne yakin, karena bagaimanapun identitas Lowy sudah menjaminnya.​ “Hmm ….” Nathan mendengus dingin. “Obat kesehatan hanya bisa menjernihkan pikiran, tidak bisa menyembuhkan penyakit, dan tentu saja tidak bisa menyembuhkan histeria. Lagipula, sejak kapan obat kesehatan dijual dengan harga miliaran, kenapa aku tidak tahu?” “Nak, kamu sedang meragukan obat kesehatanku?” Mendengar perkataan Nathan, Lowy menjadi tidak senang, bukankah ini jelas mengatakan kalau dia sembarangan membuka harga. Melihat Lowy tidak senang, anggota Keluarga Hinson bergegas menuduh Nathan. “Apa yang kamu pahami, Tuan Lowy sudah menjadi dokter selama bertahun-tahun, masa dia tidak tahu obat kesehatan ini bisa menyembuhkan penyakit atau tidak?” “Benar, obat kesehatan ini didapatkan oleh Tuan Lowy melalui bantuan tem

    Last Updated : 2024-10-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 581

    Renne menatap Lowy, namun saat ini Lowy menatap Shari dengan sedikit kaget. “Kamu adalah Shari Himalaya, sang Bos obat itu?” Shari menangguk. “Benar, itu adalah aku!”​ Lowy sangat gembira dan bergegas maju untuk berjabat tangan dengan Shari. “Bos Shari, tidak disangka, kita akan bertemu disini! Aku hanya pernah mendengarnya dari temanku, kalau kamu juga orang dari Alagat, dan benar-benar tidak disangka, kita akan bertemu disini! Aku memang meminta bantuan temanku untuk membeli obat kesehatan di Gottfried Care Kota Takari. Sekarang, banyak orang yang ingin membelinya, tapi tidak ada cara untuk mendapatkannya!” Obat kesehatan memang sangat populer, karena hanya Nathan yang bisa meramunya, meskipun bahan obat yang digunakan untuk meramu obat kesehatan hanya bahan obat biasa, tapi Nathan tidak punya waktu sepanjang hari untuk meramu obat kesehatan. Dan, dia tidak mungkin menghabiskan terlalu banyak kekuatan spiritualnya. “Tuan Lowy, ada hal yang harus aku luruskan hari ini, harga tert

    Last Updated : 2024-10-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 582

    “Bocah, bahan obatnya sudah disini, bagaimana kamu akan meramunya? Kalau perlu dimasak, aku bisa turun tangan melakukannya!” Lowy ingin turun tangan langsung membantu Nathan meramu obat, dengan begitu dia akan bisa mempelajarinya dengan lebih intuitif.“Tidak perlu, obatku tidak perlu dimasak!” Nathan berkata, lalu tiba-tiba menjentikkan jarinya dan segera sebuah api berwarna merah menari-nari di jari Nathan.Ini membuat semua orang tercengang, dan mengira Nathan bisa melakukan trik sulap. Karena, mereka semua adalah orang biasa, selain melihat percikan api yang dibuat dengan menggosokkan tangannya di pertunjukan sulap, mereka tidak pernah melihatnya di bawah panggung.Nyala api di jari Nathan menjadi semakin intens dan suhu di ruangan itu juga meningkat dengan pesat. Sedangkan mereka semua, hanya menonton dengan tenang dan ingin melihat bagaimana cara Nathan melakukannya. Bahkan, Ryzen dan Nicole juga memperhatikan dengan seksama, walau mereka tahu kemampuan Nathan, tapi mereka belum

    Last Updated : 2024-10-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 583

    “Aaarrrgghhhh!”“Ah!”Baru saja Nathan selesai bicara, tiba-tiba ada suara raungan yang terdengar dari belakang dan diikuti oleh teriakan para pelayan, sebelum mereka semua menyadari apa yang terjadi, seorang pria paruh baya yang mengenakan piyama dengan rambut yang acak-acakan menerjang ke depan.“Ayah!” Vinson memanggil pria paruh baya itu.Pria paruh baya itu adalah kepala keluarga Keluarga Hinson, Cases Hinson.“Dasar kalian bajingan bodoh, sudah mengganggu meditasiku, masih berani mencuri harta karunku! Aku akan membunuh kalian semua!” Cases tampak sangat ganas, mulutnya membulat dan dia berteriak keras.Disusul teriakan Cases, hembusan angin bertiup ke dalam ruang utama dan membuat suhu di dalam ruangan mendadak turun dengan drastis.“Ah!”“Lari!”Brak!Melihat hal, ini banyak anggota Keluarga Hinson yang ketakutan dan ingin melarikan diri, namun baru berlari dua langkah, pintu utama langsung ditutup oleh hembusan angin.Melihat adegan ini, Renne bergidik ketakutan dan berkata d

    Last Updated : 2024-10-12

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1089

    "Aku datang untuk membicarakan bisnis," suara yang dingin dan tajam itu mengalun, mengiris ketegangan yang ada. Sosok itu muncul perlahan di balik kabut yang mengalir, seolah-olah ia adalah bayangan yang datang dari masa depan."Tuan .… Nathan?" Sentinel berbisik, matanya terbelalak. Wajahnya yang penuh kekesalan berubah menjadi penuh harapan. "Kamu .... datang pada waktu yang tepat," katanya terbata-bata. Seolah-olah nyawanya baru saja digenggam oleh malaikat maut, dan sekarang ada yang datang untuk menyelamatkannya.Nathan melangkah maju, langkahnya penuh ketenangan yang aneh di tengah huru-hara. "Aku hanya datang untuk urusan yang sedikit lebih mendesak," dia menatap Vinsen dan pengikutnya tanpa rasa takut. "Kalian harus menunda niat buruk kalian untuk sementara.""Siapa kau?" tanya Vinsen, nada suaranya bergetar sedikit, meskipun ia berusaha keras menahan ketegangan.Nathan mengangkat bahu sedikit, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya orang yang kebetulan datang di saat yan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1088

    “Adik kedua?” Sentinel tercengang. “Rivaldo?! Kenapa kau kembali?”Tapi Rivaldo tak menjawab, dia langsung berdiri di depan Vinsen dan membungkuk hormat. “Tuan Muda Vinsen.”Vinsen meliriknya. “Kalau aku serahkan posisi kepala keluarga padamu, apa yang akan kau lakukan?”“Dengan senang hati,” kata Rivaldo sambil tersenyum licik. “Aku akan serahkan seluruh kekayaan Keluarga Hufai kepada Keluarga Montrogami. Bahkan kami bersedia menjadi keluarga afiliasi.”Sentinel terpaku, dunia seakan runtuh di sekelilingnya. “Rivaldo …. kau—”Rivaldo menatapnya dengan dendam yang dipendam lama. “Kau sudah hidup bergelimang kekayaan selama bertahun-tahun! Aku? Aku hanya manajer biasa, hidup pas-pasan!” teriaknya. “Aku juga ingin jadi kepala keluarga! Aku juga ingin punya istri banyak, pesta tiap malam!”"Dasar bajingan!" teriak Sentinel, suaranya penuh amarah. "Aku bangun semuanya dari kegelapan ini, takkan pernah aku menyerahkannya padamu!"Setelah berkata demikian, amarah yang sudah lama dipendam ol

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1087

    “Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1086

    Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1085

    “Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1084

    Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1083

    Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1082

    Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1081

    Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status