Share

Bab 504

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-10 22:59:18

Provokasi Nathan ini membuat Harris sangat marah, dia sudah hampir muntah darah. “Badjingan! Bocah, kamu memang punya nyali, aku akan menunjukkan kemampuan Keluarga Holcy padamu!”

Brak!

Harris membanting meja dengan keras dan berteriak. “Aku menawar 6 triliun!”

“7 triliun!” Nathan berkata tanpa ragu.

“8 triliun!” Sepasang mata Harris memerah, dan dia berteriak seperti orang gila. “Aku akan membelinya dengan harga 8 triliun!”

Dan saat Harris berteriak 8 triliun, semua orang menatap Nathan dan menunggu Nathan menawar. Tapi siapa sangka, Nathan tidak menawar lagi dan hanya menunjukkan senyuman penuh kemenangannya.

“Tuan, kamu?”

“Aku tidak mau lagi, kamu boleh menjual kepadanya dengan harga 8 triliun!” Nathan tersenyum ringan dan melambaikan tangannya kepada Will sebagai isyarat agar dia mengembalikan kartu atmnya.

Will melemparkan kartu atm itu kepada Nathan dengan ekspresi bingung, tapi Nathan melompat keluar dan menaikkan harganya sebanyak 4 triliun, ini juga merupakan keuntungan bagin
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
kang iid
maaf Thor ceritanya terlalu banyak bumbu komentar bukan pemeran utama hehe...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 505

    “Hahaha, hari ini sangat menyenangkan, orang-orang itu memang sekelompok orang kaya yang bodoh, hanya sebuah kayu busuk, bisa terjual 8 triliun!” Will berkata sambil tertawa keras. “Kali ini benar-benar tidak terduga, para manusia bodoh itu bahkan berani menyebut dirinya seorang master?! Kalian hanya orang-orang buta, sebaliknya, bocah itu malah menyadari kalau papan air mata venus itu bukan senjata ajaib, untung aku cerdas dan tidak mengizinkan dia mengidentifikasinya!” Kata Wilbert. ​ “Kali ini aku telah merepotkan Tuan Wilbert, nanti setelah kembali, aku akan mengantarkan uang ini langsung ke rumah Tyan Wilbert. Namun, untuk menyuntikkan mantra feng shui itu, aku masih harus mengandalkan usaha dari Tuan Wilbert!” Will berkata. “Mantra feng shui apanya, mantra itu bukan sesuatu yang bisa diselesaikan langsung, nanti aku akan menggunakan sedikit sihir untuk menipu sekelompok orang itu. Mereka juga tidak akan menyadarinya, nanti setelah mereka menyadarinya kita juga sudah pergi!”

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 506

    Justin menatap Nathan, dan hatinya merasa sangat bersemangat serta bergejolak, kekuatan Nathan jauh di luar imajinasinya. Kedepannya, Keluarga Alvaro akan mendapat dukungan dari orang seperti ini di belakang, maka itu akan menjadi berkah ratusan tahun bagi Keluarga Alvaro. Dan para tetua dari keluarga konglomerat lainnya mulai menatap Nathan dengan tatapan yang berbeda, ada orang yang ingin mengobrol dengan Nathan, tapi saat mengingat hinaan mereka terhadap Nathan, mereka tidak punya muka untuk buka suara. ​ Pada saat ini wajah Harris sangat marah, tangannya menekan sebuah tombol di pinggangnya dengan pelan, dan itu adalah sebuah saklar. Selama tombol itu ditekan, maka dia bisa mengakses pedang sabuknya dengan cepat. Saat Will kembali dan kalau semua itu benar, maka Harris akan menggunakan pedang ini untuk menebasnya langsung! Berani mempermainkannya di hadapan begitu banyak tetua besar di Kota Moniyan, bagaimana dia bisa bertahan lagi di Kota Moniyan? Pada saat ini tubuh Harris s

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 507

    “Memang bocah sialan!” Will juga menatap Nathan dengan marah, dia berharap bisa menelan Nathan hidup-hidup, dia berusaha keras untuk menyiapkan penipuan kali ini, dan berencana setelah penipuan ini dia tidak akan kembali lagi ke Kota Moniyan. Tapi, tidak disangka Nathan merusak semua rencananya. Uang sebesar 8 triliun, kalau dia berhasil mendapatkannya, maka itu akan lebih mudah menghasilkan uang dibandingkan dengan bisnis lainnya. “Aku hanya menyatakan fakta, aku juga tidak merusak rencana kalian, kan? Kalau tidak, bagaimana kalian bisa mendapatkan 4 triliun itu?” Nathan tersenyum tipis. “Tapi masih ada setengahnya yang belum dibayarkan, dan semua ini karena kamu!” Wilbert menggertakkan giginya dan berteriak dengan keras. Kalau bukan karena Nathan, Keluarga Holcy pasti sudah mengirimkan sisa uangnya. “Kalau kamu ingin mencari masalah denganku, aku akan melayanimu. Tapi sepertinya, kalian harus menjelaskannya terlebih dulu pada Keluarga Holcy!” Nathan menyeringai dingin. ​ Pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 508

    “Brengsek! Dasar bocah tidak berpengetahuan!” Wilbert mendengus dan tiba-tiba lengan bajunya mengembung, seperti ada angin yang bertiup dan melambai dengan ringan ke depan. Sringg! Suara nyaring terdengar, pedang Harris menebas ke arah lengan Wilbert dan membuat suara tabrakan antara dua baja. Pedang yang begitu tajam bahkan tidak bisa menembus lengan baju lawan, dan ini membuat raut wajah Harris seketika menjadi jelek. “Harris Holcy, kami tidak menginginkan sisa uang itu lagi, dan aku akan menyuntikkan mantra feng shui ke dalam papan ini, lalu masalah ini kita sudahi saja, bagaimana?” ucap Wilbert juga tidak ingin bertarung hidup dan mati dengan Harris. Karena ini adalah Kota Moniyan, kalau dia benar-benar melukai Harris, maka Keluarga Holcy pasti tidak akan melepaskannya. Dan pada saatnya, mereka mungkin tidak bisa pergi dari Kota Moniyan. “Tidak mungkin!” Harris menggertakkan giginya dengan kuat dan tatapannya penuh kemarahan. Masalah sudah menjadi seperti ini, bagaimana mun

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 509

    “Nathan, apa yang terjadi?” Sarah bertanya penasaran. Milan juga menatap Justin dan berkata. “Tuan Justin, apa yang terjadi disini? Kenapa Harris menyerang Tuan Will?” Karena Will adalah pengusaha dari Arial, dan hanya datang ke Kota Moniyan untuk berbisnis setiap tahunnya, semuanya selalu sangat lancar. Namun, entah kenapa, hari ini mereka tiba-tiba bisa bertengkar dengan Keluarga Holcy. Justin menceritakan apa yang terjadi pada Milan, dan Milan yang mendengar kalau Will ternyata menipu seketika mengamuk. Kota Moniyan adalah wilayahnya, dan dia terang-terangan membawa orang ke wilayahnya untuk menipu, bukankah itu sama saja dengan meremehkannya? “Will, nyalimu besar juga, berani menipu di Kota Moniyan, apa kamu tidak menganggap hukum dari kepolisian?” Milan berteriak dengan marah pada Will. Meskipun Will berada dalam perlindungan Wilbert, tapi raungan Milan membuatnya gemetar. Wilbert melihat Milan sudah terlibat dan raut wajahnya menjadi semakin jelek. “Kapten Milan, kamu hany

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 510

    “Cuih, tunggu setelah kakakku keluar, Keluarga Alvaro tidak akan ada apa-apanya!” Harris meludah. Raut wajah Justin menjadi dingin, tapi dia akhirnya berbalik dan berjalan keluar. Perkataan Harris benar, kalau kakaknya sudah keluar, maka Keluarga Alvaro tidak akan menjadi lawan Keluarga Holcy lagi. Karena, tidak ada yang bisa menebak seberapa menakutkannya kekuatan lawan. Hanya saja, untunglah Keluarga Alvaro memiliki seorang kultivator seperti Nathan. Oleh karena itu, Justin tidak terlalu khawatir, yang perlu dia lakukan saat ini adalah menyenangkan Nathan. Setelah semua orang berjalan keluar dari ruangan, dan pindah ke aula, mereka menemukan kalau Will dan Wilbert tidak pergi, tetapi sedang mengobrol dengan seorang pria paruh baya. Nathan sedikit bingung, dua orang ini sudah ketahuan dan hampir kehilangan nyawanya, tapi kenapa tidak segera melarikan diri, malah berani mengobrol dengan santainya disini. Hanya saja, Milan yang melihat pria paruh baya yang sedang mengobrol dengan W

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 511

    Walau Justin bermaksud menyanjung Nathan tapi ini adalah kenyataannya, tidak peduli sehebat apa Wilbert berpura-pura, dia masih terlihat oleh Nathan. Milan tidak melihat adegan dimana Nathan mengekspos Wilbert, jadi dia tidak tahu harus mengatakan apa. Kemudian, Milan tersenyum dan berkata. “Memang benar seperti itu, tapi Wilbert sudah memiliki reputasinya, dan punya sedikit kemampuan, sekarang pemimpin dari kepolisian bahkan mengundangnya untuk memeriksa penyakit putranya!” “Bukankah ada rumor kalau putra dari pemimpin itu sudah menjadi orang lumpuh sejak lama? Sekarang hanya mengandalkan peralatan medis untuk menjaga detak jantungnya, kalau peralatan itu dilepas maka dia juga akan meninggal. Otaknya bahkan sudah tidak berfungsi, apa yang seperti ini masih bisa disembuhkan?” Justin bertanya dengan sedikit bingung.​ “Siapa yang tahu, mungkin masih ada secerca harapan!” Milan tidak berani menebak apa maksud dari pemimpin itu! “Tuan Nathan, keterampilan medismu sangat tinggi, ken

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 512

    Pada saat ini, di ruang tamu utama di dalam rumah, Will dan Wilbert sedang berhadapan dengan seorang pria paruh baya berusia sekitar 50 tahunan dengan tubuh kekar dan berwajah petak. Pria paruh baya itu terlihat berwibawa, dan walau Will merupakan pengusaha dari Arial dan Wilbert yang merupakan ahli sihir nomor satu di Arial, mereka tetap harus bersikap hormat kepada pria paruh baya ini. Pria paruh baya ini adalah pemimpin tertinggi kepolisian, Frank Hartley, dia sudah pernah berpartisipasi dalam peperangan dan membuat prestasi besar. “Tuan Will, Tuan Wilbert, maafkan aku karena mengundang kalian dengan mengutus seseorang seperti ini,” Frank berkata dengan sopan kepada dua orang itu. “Tuan Hartley, jangan terlalu sungkan, bisa bertemu dengan Anda juga merupakan suatu kehormatan bagi kami!” Will menyanjung. Wilbert juga bergegas berbicara. “Tuan Hartley, Anda memerlukan bantuan kami itu sama saja dengan menganggap kami, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1089

    "Aku datang untuk membicarakan bisnis," suara yang dingin dan tajam itu mengalun, mengiris ketegangan yang ada. Sosok itu muncul perlahan di balik kabut yang mengalir, seolah-olah ia adalah bayangan yang datang dari masa depan."Tuan .… Nathan?" Sentinel berbisik, matanya terbelalak. Wajahnya yang penuh kekesalan berubah menjadi penuh harapan. "Kamu .... datang pada waktu yang tepat," katanya terbata-bata. Seolah-olah nyawanya baru saja digenggam oleh malaikat maut, dan sekarang ada yang datang untuk menyelamatkannya.Nathan melangkah maju, langkahnya penuh ketenangan yang aneh di tengah huru-hara. "Aku hanya datang untuk urusan yang sedikit lebih mendesak," dia menatap Vinsen dan pengikutnya tanpa rasa takut. "Kalian harus menunda niat buruk kalian untuk sementara.""Siapa kau?" tanya Vinsen, nada suaranya bergetar sedikit, meskipun ia berusaha keras menahan ketegangan.Nathan mengangkat bahu sedikit, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya orang yang kebetulan datang di saat yan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1088

    “Adik kedua?” Sentinel tercengang. “Rivaldo?! Kenapa kau kembali?”Tapi Rivaldo tak menjawab, dia langsung berdiri di depan Vinsen dan membungkuk hormat. “Tuan Muda Vinsen.”Vinsen meliriknya. “Kalau aku serahkan posisi kepala keluarga padamu, apa yang akan kau lakukan?”“Dengan senang hati,” kata Rivaldo sambil tersenyum licik. “Aku akan serahkan seluruh kekayaan Keluarga Hufai kepada Keluarga Montrogami. Bahkan kami bersedia menjadi keluarga afiliasi.”Sentinel terpaku, dunia seakan runtuh di sekelilingnya. “Rivaldo …. kau—”Rivaldo menatapnya dengan dendam yang dipendam lama. “Kau sudah hidup bergelimang kekayaan selama bertahun-tahun! Aku? Aku hanya manajer biasa, hidup pas-pasan!” teriaknya. “Aku juga ingin jadi kepala keluarga! Aku juga ingin punya istri banyak, pesta tiap malam!”"Dasar bajingan!" teriak Sentinel, suaranya penuh amarah. "Aku bangun semuanya dari kegelapan ini, takkan pernah aku menyerahkannya padamu!"Setelah berkata demikian, amarah yang sudah lama dipendam ol

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1087

    “Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1086

    Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1085

    “Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1084

    Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1083

    Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1082

    Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1081

    Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status