Share

Bab 506

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-11 22:01:47

Justin menatap Nathan, dan hatinya merasa sangat bersemangat serta bergejolak, kekuatan Nathan jauh di luar imajinasinya. Kedepannya, Keluarga Alvaro akan mendapat dukungan dari orang seperti ini di belakang, maka itu akan menjadi berkah ratusan tahun bagi Keluarga Alvaro. Dan para tetua dari keluarga konglomerat lainnya mulai menatap Nathan dengan tatapan yang berbeda, ada orang yang ingin mengobrol dengan Nathan, tapi saat mengingat hinaan mereka terhadap Nathan, mereka tidak punya muka untuk buka suara.

Pada saat ini wajah Harris sangat marah, tangannya menekan sebuah tombol di pinggangnya dengan pelan, dan itu adalah sebuah saklar. Selama tombol itu ditekan, maka dia bisa mengakses pedang sabuknya dengan cepat.

Saat Will kembali dan kalau semua itu benar, maka Harris akan menggunakan pedang ini untuk menebasnya langsung! Berani mempermainkannya di hadapan begitu banyak tetua besar di Kota Moniyan, bagaimana dia bisa bertahan lagi di Kota Moniyan?

Pada saat ini tubuh Harris s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 507

    “Memang bocah sialan!” Will juga menatap Nathan dengan marah, dia berharap bisa menelan Nathan hidup-hidup, dia berusaha keras untuk menyiapkan penipuan kali ini, dan berencana setelah penipuan ini dia tidak akan kembali lagi ke Kota Moniyan. Tapi, tidak disangka Nathan merusak semua rencananya. Uang sebesar 8 triliun, kalau dia berhasil mendapatkannya, maka itu akan lebih mudah menghasilkan uang dibandingkan dengan bisnis lainnya. “Aku hanya menyatakan fakta, aku juga tidak merusak rencana kalian, kan? Kalau tidak, bagaimana kalian bisa mendapatkan 4 triliun itu?” Nathan tersenyum tipis. “Tapi masih ada setengahnya yang belum dibayarkan, dan semua ini karena kamu!” Wilbert menggertakkan giginya dan berteriak dengan keras. Kalau bukan karena Nathan, Keluarga Holcy pasti sudah mengirimkan sisa uangnya. “Kalau kamu ingin mencari masalah denganku, aku akan melayanimu. Tapi sepertinya, kalian harus menjelaskannya terlebih dulu pada Keluarga Holcy!” Nathan menyeringai dingin. ​ Pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 508

    “Brengsek! Dasar bocah tidak berpengetahuan!” Wilbert mendengus dan tiba-tiba lengan bajunya mengembung, seperti ada angin yang bertiup dan melambai dengan ringan ke depan. Sringg! Suara nyaring terdengar, pedang Harris menebas ke arah lengan Wilbert dan membuat suara tabrakan antara dua baja. Pedang yang begitu tajam bahkan tidak bisa menembus lengan baju lawan, dan ini membuat raut wajah Harris seketika menjadi jelek. “Harris Holcy, kami tidak menginginkan sisa uang itu lagi, dan aku akan menyuntikkan mantra feng shui ke dalam papan ini, lalu masalah ini kita sudahi saja, bagaimana?” ucap Wilbert juga tidak ingin bertarung hidup dan mati dengan Harris. Karena ini adalah Kota Moniyan, kalau dia benar-benar melukai Harris, maka Keluarga Holcy pasti tidak akan melepaskannya. Dan pada saatnya, mereka mungkin tidak bisa pergi dari Kota Moniyan. “Tidak mungkin!” Harris menggertakkan giginya dengan kuat dan tatapannya penuh kemarahan. Masalah sudah menjadi seperti ini, bagaimana mun

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 509

    “Nathan, apa yang terjadi?” Sarah bertanya penasaran. Milan juga menatap Justin dan berkata. “Tuan Justin, apa yang terjadi disini? Kenapa Harris menyerang Tuan Will?” Karena Will adalah pengusaha dari Arial, dan hanya datang ke Kota Moniyan untuk berbisnis setiap tahunnya, semuanya selalu sangat lancar. Namun, entah kenapa, hari ini mereka tiba-tiba bisa bertengkar dengan Keluarga Holcy. Justin menceritakan apa yang terjadi pada Milan, dan Milan yang mendengar kalau Will ternyata menipu seketika mengamuk. Kota Moniyan adalah wilayahnya, dan dia terang-terangan membawa orang ke wilayahnya untuk menipu, bukankah itu sama saja dengan meremehkannya? “Will, nyalimu besar juga, berani menipu di Kota Moniyan, apa kamu tidak menganggap hukum dari kepolisian?” Milan berteriak dengan marah pada Will. Meskipun Will berada dalam perlindungan Wilbert, tapi raungan Milan membuatnya gemetar. Wilbert melihat Milan sudah terlibat dan raut wajahnya menjadi semakin jelek. “Kapten Milan, kamu hany

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 510

    “Cuih, tunggu setelah kakakku keluar, Keluarga Alvaro tidak akan ada apa-apanya!” Harris meludah. Raut wajah Justin menjadi dingin, tapi dia akhirnya berbalik dan berjalan keluar. Perkataan Harris benar, kalau kakaknya sudah keluar, maka Keluarga Alvaro tidak akan menjadi lawan Keluarga Holcy lagi. Karena, tidak ada yang bisa menebak seberapa menakutkannya kekuatan lawan. Hanya saja, untunglah Keluarga Alvaro memiliki seorang kultivator seperti Nathan. Oleh karena itu, Justin tidak terlalu khawatir, yang perlu dia lakukan saat ini adalah menyenangkan Nathan. Setelah semua orang berjalan keluar dari ruangan, dan pindah ke aula, mereka menemukan kalau Will dan Wilbert tidak pergi, tetapi sedang mengobrol dengan seorang pria paruh baya. Nathan sedikit bingung, dua orang ini sudah ketahuan dan hampir kehilangan nyawanya, tapi kenapa tidak segera melarikan diri, malah berani mengobrol dengan santainya disini. Hanya saja, Milan yang melihat pria paruh baya yang sedang mengobrol dengan W

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 511

    Walau Justin bermaksud menyanjung Nathan tapi ini adalah kenyataannya, tidak peduli sehebat apa Wilbert berpura-pura, dia masih terlihat oleh Nathan. Milan tidak melihat adegan dimana Nathan mengekspos Wilbert, jadi dia tidak tahu harus mengatakan apa. Kemudian, Milan tersenyum dan berkata. “Memang benar seperti itu, tapi Wilbert sudah memiliki reputasinya, dan punya sedikit kemampuan, sekarang pemimpin dari kepolisian bahkan mengundangnya untuk memeriksa penyakit putranya!” “Bukankah ada rumor kalau putra dari pemimpin itu sudah menjadi orang lumpuh sejak lama? Sekarang hanya mengandalkan peralatan medis untuk menjaga detak jantungnya, kalau peralatan itu dilepas maka dia juga akan meninggal. Otaknya bahkan sudah tidak berfungsi, apa yang seperti ini masih bisa disembuhkan?” Justin bertanya dengan sedikit bingung.​ “Siapa yang tahu, mungkin masih ada secerca harapan!” Milan tidak berani menebak apa maksud dari pemimpin itu! “Tuan Nathan, keterampilan medismu sangat tinggi, ken

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 512

    Pada saat ini, di ruang tamu utama di dalam rumah, Will dan Wilbert sedang berhadapan dengan seorang pria paruh baya berusia sekitar 50 tahunan dengan tubuh kekar dan berwajah petak. Pria paruh baya itu terlihat berwibawa, dan walau Will merupakan pengusaha dari Arial dan Wilbert yang merupakan ahli sihir nomor satu di Arial, mereka tetap harus bersikap hormat kepada pria paruh baya ini. Pria paruh baya ini adalah pemimpin tertinggi kepolisian, Frank Hartley, dia sudah pernah berpartisipasi dalam peperangan dan membuat prestasi besar. “Tuan Will, Tuan Wilbert, maafkan aku karena mengundang kalian dengan mengutus seseorang seperti ini,” Frank berkata dengan sopan kepada dua orang itu. “Tuan Hartley, jangan terlalu sungkan, bisa bertemu dengan Anda juga merupakan suatu kehormatan bagi kami!” Will menyanjung. Wilbert juga bergegas berbicara. “Tuan Hartley, Anda memerlukan bantuan kami itu sama saja dengan menganggap kami, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 513

    Milan yang melihatnya bergegas berkata. “Tuan Hartley, Tuan Nathan sangat ahli dalam pengobatan medis, dan juga ahli sihir, jadi aku mengundang Tuan Nathan kemari!” Milan tahu Frank pasti mengira Nathan masih muda, dan tidak terlalu percaya, jadi dia segera menjelaskan. Hanya saja, di depan Will dan Wilbert, Milan tidak boleh membocorkan rahasia kalau Nathan adalah seorang kultivator, karena ini adalah rahasia dan tidak boleh diungkapkan begitu saja. “Kapten Milan, apakah kamu menerima uang dari anak ini? Masih begitu muda, dia ahli dalam pengobatan medis? Seberapa mahir kemampuan sihirnya? Walau dia belajar sejak di dalam rahim ibunya, dia juga baru dua puluhan tahun!” Frank tersenyum kecut. “Sedangkan aku, yang sudah belajar sejak masih kecil, dan sudah melakukan banyak penelitian tentang keterampilan medis, itu semua sudah aku lakukan selama beberapa dekade. Aku saja tidak berani memperkenalkan diriku seperti itu, kamu malah memuji seorang bocah begitu tinggi?” timpal Wilbert me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 514

    “Tunggu!” Tepat saat Nathan dan Milan hendak berjalan keluar, Frank menghentikan mereka. “Tuan?” Milan menoleh dan menatap Frank. “Kalian boleh tetap disini,” Frank meminta Nathan dan Milan untuk tetap tinggal dan tidak perlu keluar. Sikap Nathan membuat Frank memutuskan untuk membiarkan mereka tetap tinggal. Karena Nathan masih muda, tapi dia memiliki hati yang begitu besar, saat Will dan Wilbert menghinanya, Nathan tidak mengatakan sepatah kata pun. Bahkan, saat Frank mengusir mereka, Nathan juga tidak marah. Sebaliknya, dia malah berkata kalau ada masalah, bisa mencarinya, dan ini membuat Frank menatap Nathan dengan kagum. “Tuan Frank, maksudmu?” Wilbert melihat Frank yang meminta Nathan untuk menetap mengernyitkan keningnya. “Tuan Wilbert, penyakit putraku masih bergantung padamu. Hanya saja, pemuda ini, anggap saja Tuan Wilbert memberi kesempatan kepada anak muda untuk mengamati carany, agar mereka juga tahu apa itu ahli yang sebenarnya!” Frank berkata pada Wilbert. Kalau b

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 958

    Russel menatap Nathan dengan kaget, merasakan aura yang mengerikan. Dalam benaknya, kekuatan Nathan sudah hampir mencapai tahap Villain. Namun, sosok Nathan hanya tampak seperti puncak penguasa Ingras yang baru saja menerobos tahap, dan Russel tidak bisa memahami bagaimana dia bisa meledakkan kekuatan yang begitu luar biasa.Russel bukanlah orang yang asing dengan pembunuh berbakat. Banyak ahli bela diri jenius yang pernah menantang lawan dengan kekuatan satu atau dua tingkat di atas mereka. Namun, sosok seperti Nathan—yang mampu menerobos sebuah tahap besar dengan begitu mudah—benar-benar langka. Russel tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.“Kamu tidak perlu tahu tentang diriku,” Nathan berkata, suaranya dingin seperti es. “Yang perlu kamu tahu adalah, kamu akan segera bertemu lagi dengan putramu!”“Hmm, kamu tidak perlu sesombong itu. Kamu kira aku hanya memiliki kekuatan seperti ini?” Russel mendengus dingin, berusaha menegaskan keberaniannya. “Kalau kamu punya kemampua

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 957

    "Kabur?" Bisiknya menggelitik tengkuk para anggota Keluaraga Yaju yang sedang memanjat tebing. "Kalian pikir neraka punya pintu keluar?"Swooossshhhh!Tubuhnya melesat melebihi kecepatan kilat. Setiap kali kilatan pedangnya berkelebat, sepasang matanya membeku, tubuh tanpa kepala masih berlari-lari sebelum akhirnya roboh. Darah menyembur dengan ngeri membentuk hujan di atas rerumputan. Di lereng bukit keluarga Calderon, mayat-mayat bergelimpangan membentuk spiral mistis—mulut terbuka dalam koor bisu, tangan terkunci dalam posisi memohon."Ka-kakak! Dia …. dia di belakangmu!" Ferdi menjerit sambil menunjuk ke bayangan yang sedang berjalan di dinding tebing. Kakinya basah—tidak tahu apakah itu keringat atau air seni—tapi yang pasti, bau amonia menusuk hidungnya. Setiap kali kelopak matanya berkedip, dia melihat kepala James bergulir pelan, lalu berubah menjadi wajahnya sendiri yang mungkin akan menjadi giliranya."Na-Nathan—" Russel terisak sambil memanjat dengan kuku yang berdarah-dara

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 956

    “Maaf aku datang terlambat,” Nathan menatap Nelson dan Abel yang berlumuran darah, niat membunuh di dalam dirinya semakin membara, seolah-olah darah mereka adalah bahan bakar untuk amarahnya.“Tuan Nathan, bisa melakukan sesuatu untukmu adalah kehormatan dalam hidupku, namun sayangnya—” mata Nelson memerah, air mata menetes di pipinya. “Keluarga Calderon sudah lenyap. Sepertinya ke depannya aku tidak akan bisa melakukan apapun lagi untuk Tuan Nathan!”“Keluar dari kegelapan, keluarga Calderon tidak akan lenyap selamanya. Kita bisa membangunnya kembali,” Nathan menjawab dengan tegas, suaranya penuh keyakinan. “Mulai hari ini, seluruh aset milik Yaju dan organisasi lainnya akan menjadi milik keluarga Calderon. Aku akan menunjukkan kepada komunitas bela diri di Kota Moniyan bahwa keluarga Calderon adalah milikku, dan tidak akan ada yang berani menyentuhnya!”Setelah Nathan selesai berbicara, dia perlahan berbalik. Cahaya bersinar di tangan kanannya, dan pedang Aruna muncul dengan kilauan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 955

    Kekuatan Nelson seharusnya jauh lebih besar dibandingkan James, namun saat ini, dia terkulai lemah, energinya hampir habis terkuras. Tak ada cara baginya untuk menahan serangan mematikan dari James yang kini mengamuk.“Ayah!” teriak Abel, bergegas maju untuk memapah Nelson, matanya menyala dengan kemarahan yang membara, menatap James seolah ingin membalas setiap tetes darah yang telah tumpah.Tatapan mata Abel dipenuhi kebencian yang membara. Dia membenci dirinya sendiri yang merasa tak berguna, membenci masa lalunya yang hanya tahu minum-minum tanpa berlatih, dan membenci ketidakmampuannya untuk berkontribusi pada keluarga Calderon. Rasa frustrasi itu menggerogoti jiwanya, mengubahnya menjadi bara yang siap membara.“Aku akan mengantar kalian menuju kematian, lalu membunuh Nathan!” ancam James, suaranya penuh kebencian saat dia melayangkan pukulannya lagi.Namun, sebelum tangannya meluncur, Russel segera menghentikannya, menggelengkan kepala dengan tegas. “Kita harus menunggu Nathan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 954

    Keluarga Calderon.Udara dipenuhi bau besi menyengat dari darah yang menggenang, menyelimuti tanah bak kabut merah. Mayat-mayat berserakan seperti daun kering di musim gugur, wajah mereka membeku dalam ekspresi teror terakhir. Denting pedang dan jerit kematian masih bergema, sisa-sisa pertempuran yang mengubah kediaman megah Calderon menjadi neraka berdarah. Dua pasukan—Ransom dan Yaju—mengurung sisa keluarga Calderon dalam lingkaran besi. Nelson dan Abel, dengan luka menganga di tubuh, berdiri membelakangi satu sama lain. Dari ratusan anggota keluarga, hanya belasan yang tersisa. Napas mereka berat, mata berkaca-kaca, tapi tangan masih mencengkeram senjata dengan getaran kemarahan yang tak padam. Russel, pemimpin keluarga Ransom, melangkah maju. Pedangnya berkilat di bawah sinar bulan yang pucat, bayangannya seperti siluet maut. "Nelson!" suaranya menggelegar. "Kita pernah bertarung bahu-membahu di Perang Disaster! Tapi kau memilih jadi anjing peliharaan Nathan—bocah yang membant

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 953

    “Ketua Sancho, kalau ada masalah bisa dibicarakan baik-baik. Kamu datang ke kepolisian dan menyerang Tuan Nathan. Kalau aku melaporkannya kepada Tuan Ryujin, apa kamu bisa menjelaskannya?” Milan melihat Nathan yang sudah tidak tahan dan segera mengancam Sancho.Mendengar Milan berkata seperti itu, Sancho menarik kembali auranya dan menatap Nathan dengan dingin. “Nathan, karena aku masih menghargai Tuan Ryujin, aku bisa mengampunimu kali ini. Tapi kamu harus menyerahkan lukisan yang kamu temukan di makam kuno itu kepadaku!”“Aku yang menemukannya. Atas dasar apa aku harus menyerahkannya kepadamu? Jika kamu punya kemampuan, bunuh saja aku hari ini. Aku tidak akan mungkin menyerahkan lukisan itu padamu,” Nathan menjawab tegas, menyadari betapa berharganya lukisan itu. Mana mungkin dia menyerahkannya kepada Sancho.“Hmm, orang sepertimu merasa layak memiliki lukisan itu? Barang itu di tanganmu sama saja dengan menyia-nyiakan benda pusaka!” Sancho berteriak marah. “Serahkan lukisan itu sek

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 952

    “Apa yang satu lawan dua?” Nathan tampak bingung, tidak mengerti maksudnya.“Tuan Nathan, jangan berpura-pura! Kamu tidak tahu betapa banyak orang di kepolisian yang merasa iri padamu. Bahkan Kapten Milan juga merasa iri padamu!” Anggota kepolisian itu menatap Nathan dengan makna yang dalam sebelum pergi, meninggalkan Nathan dalam kebingungan.Melihat tatapan anggota kepolisian itu, Nathan tiba-tiba tersentak, seolah mengerti apa yang sedang dibicarakan. Dia menatap Sarah dan Beverly yang tampak puas, lalu berteriak kepada anggota kepolisian itu. “Woi, bukan seperti itu! Bukan seperti yang kamu pikirkan!”Namun, sosok anggota kepolisian itu sudah menghilang sejak tadi.“Kenapa kalian berdua bicara sembarangan!” Nathan merasa pusing.Sekarang dia baru menyadari bahwa perkataan Sarah dan Beverly barusan bisa dengan mudah disalahpahami. Pantas saja anggota kepolisian itu mengatakan hal seperti itu padanya.“Kami bicara sembarangan apa?” Sarah dan Beverly menatap Nathan dengan bingung.“A

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 951

    Ging menerima dokumen itu dan membacanya. Raut wajahnya seketika berubah menjadi sangat jelek, seolah-olah dia baru saja menerima kabar buruk yang tak terduga.“Kamu sudah lihat, Tuan Ryujin kembali memperingatkan secara khusus mengenai masalah ini. Jika Nathan dibunuh oleh orang lain, apakah menurutmu Tuan Ryujin tidak akan mencurigaimu?” tanya Sancho, nada suaranya tegas.“Hmm, Nathan terlalu licik. Dia terlebih dahulu mencari Tuan Ryujin. Aku tidak percaya Tuan Ryujin bisa melindunginya seumur hidup!” Ging menggertakkan giginya dengan keras, amarahnya membara.“Sudahlah, akan ada kesempatan untuk menghadapi Nathan di kemudian hari. Kamu istirahat saja dulu!” Sancho berkata, berusaha menenangkan Ging sebelum meninggalkannya.Ging berjalan kembali, sementara Sancho melangkah menuju halaman belakang Martial Shrine. Halaman belakang itu sangat luas, di tengahnya terdapat sebuah bukit palsu setinggi belasan meter, dengan air mancur yang mengalir di atasnya. Sancho mendekati air terjun d

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 950

    “Ini bukan mimpi. Kita berada di dalam lukisan ini, yang dipenuhi dengan energi spiritual. Ke depannya, kita bisa berkultivasi di dalam lukisan ini,” suara Nathan terdengar dari belakang mereka, menambah rasa penasaran.“Nathan, sebenarnya apa yang sedang terjadi?” Sarah segera bertanya, wajahnya penuh harap akan penjelasan.“Aku juga tidak tahu. Aku menemukan lukisan ini di dalam makam kuno. Saat itu, aku tersedot ke dalam lukisan dan baru menyadari ada dunia lain di dalamnya,” Nathan menjelaskan, ketidakpastian juga terlihat di wajahnya.“Bagus sekali! Kalau begitu, ayo kita mulai berlatih! Aku belum pernah menemukan energi spiritual yang begitu kaya sebelumnya!” Beverly sudah tidak sabar dan langsung duduk bersila, siap untuk menyerap energi.Udara dingin di didalam lukisan sama sekali tidak mengganggu mereka; semangat mereka membara.***Martial Shrine Kota Moniyan.BRAK!PRANG!Di tempat lain, Ging mengamuk, menghancurkan barang-barang di sekitarnya dengan marah. Sebagai Ketua Al

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status