“Hah?! Aku tidak peduli!” Sarah menggelengkan kepalanya. Arina menatap Sarah dengan kaget. “Kakak ipar, k-kamu kenapa tidak peduli? Kalau kamu tidak peduli, kakakku akan kehilangan nyawanya!” “Tenang saja, suamiku ini sangat hebat!” Sarah tersenyum. Saat ini, Arina kebingungan, kalau Sarah tidak memperdulikan Nathan, maka Nathan punya dukungan siapa? Eliana juga tidak tahu harus bagaimana, dia hanya bisa berkata pada Simon. “Simon, aku mewakili Nathan meminta maaf padamu, kamu jangan—” “Diam!” Simon berteriak marah. Mendengar teriakan itu, Nathan bergegas berdiri dan menatap dingin ke arah Simon. “Kamu sudah kehilangan kesempatan terakhirmu untuk tetap hidup, berjuanglah!” “Tidak usah menakutiku, bajingan! Aku tumbuh dengan keras!” Simon tidak peduli dan berteriak keras. “Bukankah kamu juga berlagak bisa memanggil orang? Dimana orangmu?” “Orangku akan segera sampai!” Nathan berkata dengan tenang. “Baik, aku akan memberimu waktu sepuluh menit lagi, aku akan menunggu o
Keesokan harinya, Nathan berencana membawa Arina pergi ke Kota Vale untuk bersekolah. Karena, Nathan sebenarnya punya banyak masalah yang harus diurus saat ini. Kalau tidak, dia pasti akan tinggal bersama dengan orang tuanya di kampung halaman untuk waktu yang lebih lama. Pada saat bersamaan, daerah pelosok kota Celestria juga mulai menyiarkan kalau rumah setiap keluarga akan dievaluasi kembali dan kali ini akan dirobohkan dengan standar nasional, tidak akan ada pembongkaran paksa atau harga yang jauh lebih rendah, dan ini membuat orang-orang menjadi bersemangat. *** Nathan membawa Arina pergi ke Kota Vale, berkat koneksi Martin, dia menemukan sebuah sekolah tingkat tinggi yang baik untuk Arina. Nathan dan Sarah tinggal bersama Kevin selama satu hari di Kota Vale. Lalu, langsung pergi ke Kota Boulmer keesokan harinya. Masalah Unique Care, Klan Abyss dan batu spiritual di bukit Lantis belum diselesaikan, Nathan juga belum menyelidikinya. Jadi, dia tidak bisa berlama-lama di K
Justin melihat dokumen itu dan segera menemukan masalahnya, lalu berkata pada semua orang. “Kalian tidak menyadari, setelah Nathan keluar dari penjara, hidupnya berubah secara drastis, sangat mungkin anak ini mengalami hal tidak terduga di dalam penjara selama lima tahun itu!” “Hal tidak terduga? Dalam lima tahun, bisa melakukan apa? Walau melatih kekuatan energi chi maupun qi miliknya, juga tidak akan cukup!” Raul mengernyitkan keningnya. “Melatih energi?” Justin tersenyum. “Aku yakin, yang Nathan latih bukanlah energi, dia bukan ahli bela diri!” Perkataan Justin membuat semua orang termenung, mereka menatap Justin dengan wajah kebingungan. “Kakek, lantas, dia bukan seorang ahli bela diri? Kalau dia bisa alkimia, kemungkinan besar dia adalah seorang dukun?!” Tanya Reus. “Tidak mungkin, seorang dukun dengan kemampuan tinggi sekali pun, seperti yang kamu katakan, saat Nathan membunuh Levan dan master dari Keluarga Holcy dia tidak menggunakan kekuatan apa pun. Dia hanya mengandalk
“Berhari-hari aku dan pemuda itu terdampar tanpa makanan dan air tawar,” raut wajah Justin berubah ngeri saat teringat siksaan yang terjadi di pulau itu. "Kami hanya mengandalkan keberuntungan menangkap ikan dan burung yang ada. Suatu ketika, tiba-tiba langit menjadi gelap, dan hujan menari di atas langit diikuti sambaran petir yang terus bergemuruh." Tatapan mata Justin terbelalak mengingat kejadian itu. “Tapi segera kami menyadari ada yang tidak beres, karena hujan hanya turun di pulau, dan tempat lain tidak ada hujan sama sekali! Suara sambaran petir dari waktu ke waktu terus bergeming semakin cepat, serta terdengar suara-suara yang aneh!” “Kami berdua mencari sumber suara itu, dan akhirnya, di balik sebuah batu yang besar, kami melihat ada dua orang yang sedang bertarung. Adegan itu sangat mengerikan! Aku melihat seseorang yang memegang senjata yang mirip dengan kapak besar, dan setiap kali dia mengayunkannya akan ada sambaran petir yang menggelegar dan batu-batu beterbangan, se
“B-benarkah?! Lalu, bagaimana ini?” Raul menghela nafasnya. Semua orang kembali merenung, kalau Nathan benar-benar seorang kultivator, maka apa yang bisa mereka gunakan untuk melawan Nathan? “Reus, sekarang kamu harus pergi ke Kota Boulmer, dan kirimkan semua bahan obat yang dimiliki oleh Unique Care kepadanya. Dan beritahu dia, Keluarga Alvaro bersedia menyuplai bahan obat untuk jangka panjang dan membantunya berkultivasi! Ingat, pastikan kamu bersikap rendah hati, kalau kamu sampai berani menyinggungnya, jangan salahkan aku tidak segan-segan padamu!” Justin memikirkan ini sepanjang waktu. Justin akhirnya mengambil keputusan, kalau Nathan adalah seorang kultivator, maka Keluarga Alvaro harus memanfaatkan kekuatan ini. Kalau ada seorang kultivator yang mendukung Keluarga Alvaro, maka di seluruh Kota Moniyan, tidak akan ada keluarga yang berani melawan Keluarga Alvaro. “Baik Kakek!” Reus menganggukkan kepalanya, dan bergegas pergi ke kota Northern. Reus juga tidak bodoh, seba
Kota Boulmer. Nathan dan Sarah sudah kembali ke kediaman Zatulini, yang saat ini sudah menjadi miliknya. Ryzen terus berlatih siang dan malam, sejak memakan pil kesehatan grade S dari Nathan, Ryzen merasakan kekuatannya meningkat dengan pesat. 'Sudah tiga hari, tidak ada pergerakan dari Unique Care? Sepertinya, sudah saatnya pergi kesana!' Nathan bergumam pada dirinya, dan menatap ke arah tempat Unique Care berada. Awalnya, Nathan ingin segera pergi ke bukit Lantis untuk memburu batu-batu spiritual. Namun, dia juga tidak bisa melepaskan Unique Care, karena Unique Care bagaikan sebuah harta karun baginya. Dan pada saat ini, Nichole bergegas menghampiri. “Tuan Nathan, Unique Care mengutus seseorang untuk mengundangmu pergi ke sana!” Nathan yang mendengarnya seketika tertawa. “Aku baru berencana pergi kesana, sekarang mereka mengutus orang untuk mengundangku? Kalau begitu, ayo kesana!” “Tuan Nathan, apa aku perlu membawa lebih banyak orang?” Nichole bertanya dengan suara pela
Nathan menjadi semakin bingung, dia menatap Reus dan mengernyitkan keningnya. “Apa kalian mengetahui sesuatu? Aku ingin mendengar yang sejujurnya!” Reus mengangguk, dia menatap Steve dan yang lainnya. “Kalian semua keluar! Tanpa perintah dariku, tidak ada orang yang boleh masuk!” Steve mengangguk dan membawa orangnya keluar, Nathan juga berkata pada Nichole. “Kamu juga keluar dulu!” Nichole juga menganggukkan kepalanya dan berjalan keluar. Di dalam ruangan itu hanya tersisa Reus dan Nathan berdua. Pada saat ini, Reus membungkuk dan berkata dengan hormat. “Kakekku mengatakan kalau Tuan Nathan adalah seorang kultivator abadi, dan harus dihormati oleh orang lain. Dia juga berharap Tuan Nathan bisa melindungi Keluarga Alvaro, sejahtera untuk setiap generasinya!” Nathan yang mendengarnya seketika terkejut bukan main, kakek Reus ini adalah orang pertama yang mengetahui identitasnya, tidak ada yang pernah mengatakan kalau dia adalah seorang kultivator sebelumnya. Sedangkan Nathan, dia
“Steve, aku beritahu, kedepannya Unique Care harus mendengarkan perintah dari Tuan Nathan, tidak peduli bahan obat apapun harus membiarkan Tuan Nathan memilih terlebih dahulu! Kalau ada yang berani tidak menaatinya, bunuh!” Reus berkata dengan wajah dingin kepada Steve. “Baik Tuan Muda kedua, aku mengerti!” Steve menganggukkan kepalanya. “Pergi dan bawa semua bahan obat untuk Tuan Nathan dan masukkan ke dalam mobil!” Reus bberkata Steve bergegas berkata pada pengurus rumah. “Addy, segera utus orang untuk memuat bahan obat ke dalam mobil, masukkan semua bahan obat!” Setelah berpesan, Steve menatap Reus lalu menatap Nathan, dia membuka mulutnya dan ingin bicara. “Tuan Pardew, katakan saja apa yang ingin kamu katakan!” Nathan berkata pada Steve. “Tuan Nathan bertanya padamu, kamu katakan saja langsung, kenapa wajahmu seperti itu seperti itu?” Reus menegur Steve. “B-baik!” Steve mengangguk berulang kali lalu berkata pada Reus dan Nathan. “Tuan Muda kedua, Tuan Nathan, beberapa hari
“Apa yang satu lawan dua?” Nathan tampak bingung, tidak mengerti maksudnya.“Tuan Nathan, jangan berpura-pura! Kamu tidak tahu betapa banyak orang di kepolisian yang merasa iri padamu. Bahkan Kapten Milan juga merasa iri padamu!” Anggota kepolisian itu menatap Nathan dengan makna yang dalam sebelum pergi, meninggalkan Nathan dalam kebingungan.Melihat tatapan anggota kepolisian itu, Nathan tiba-tiba tersentak, seolah mengerti apa yang sedang dibicarakan. Dia menatap Sarah dan Beverly yang tampak puas, lalu berteriak kepada anggota kepolisian itu. “Woi, bukan seperti itu! Bukan seperti yang kamu pikirkan!”Namun, sosok anggota kepolisian itu sudah menghilang sejak tadi.“Kenapa kalian berdua bicara sembarangan!” Nathan merasa pusing.Sekarang dia baru menyadari bahwa perkataan Sarah dan Beverly barusan bisa dengan mudah disalahpahami. Pantas saja anggota kepolisian itu mengatakan hal seperti itu padanya.“Kami bicara sembarangan apa?” Sarah dan Beverly menatap Nathan dengan bingung.“A
Ging menerima dokumen itu dan membacanya. Raut wajahnya seketika berubah menjadi sangat jelek, seolah-olah dia baru saja menerima kabar buruk yang tak terduga.“Kamu sudah lihat, Tuan Ryujin kembali memperingatkan secara khusus mengenai masalah ini. Jika Nathan dibunuh oleh orang lain, apakah menurutmu Tuan Ryujin tidak akan mencurigaimu?” tanya Sancho, nada suaranya tegas.“Hmm, Nathan terlalu licik. Dia terlebih dahulu mencari Tuan Ryujin. Aku tidak percaya Tuan Ryujin bisa melindunginya seumur hidup!” Ging menggertakkan giginya dengan keras, amarahnya membara.“Sudahlah, akan ada kesempatan untuk menghadapi Nathan di kemudian hari. Kamu istirahat saja dulu!” Sancho berkata, berusaha menenangkan Ging sebelum meninggalkannya.Ging berjalan kembali, sementara Sancho melangkah menuju halaman belakang Martial Shrine. Halaman belakang itu sangat luas, di tengahnya terdapat sebuah bukit palsu setinggi belasan meter, dengan air mancur yang mengalir di atasnya. Sancho mendekati air terjun d
“Ini bukan mimpi. Kita berada di dalam lukisan ini, yang dipenuhi dengan energi spiritual. Ke depannya, kita bisa berkultivasi di dalam lukisan ini,” suara Nathan terdengar dari belakang mereka, menambah rasa penasaran.“Nathan, sebenarnya apa yang sedang terjadi?” Sarah segera bertanya, wajahnya penuh harap akan penjelasan.“Aku juga tidak tahu. Aku menemukan lukisan ini di dalam makam kuno. Saat itu, aku tersedot ke dalam lukisan dan baru menyadari ada dunia lain di dalamnya,” Nathan menjelaskan, ketidakpastian juga terlihat di wajahnya.“Bagus sekali! Kalau begitu, ayo kita mulai berlatih! Aku belum pernah menemukan energi spiritual yang begitu kaya sebelumnya!” Beverly sudah tidak sabar dan langsung duduk bersila, siap untuk menyerap energi.Udara dingin di didalam lukisan sama sekali tidak mengganggu mereka; semangat mereka membara.***Martial Shrine Kota Moniyan.BRAK!PRANG!Di tempat lain, Ging mengamuk, menghancurkan barang-barang di sekitarnya dengan marah. Sebagai Ketua Al
Mendengar perkataan Nathan, wajah Sarah dan Beverly semakin memerah. Sarah memutar matanya dan berkata. “Bagaimana kamu tahu kami berdua pasti akan menyukai benda jelek itu?”“Benar! Kami tidak suka benda jelek!” Beverly menimpali dengan semangat.Nathan tercengang. “Sama sekali tidak jelek! Kalian akan tahu setelah melihatnya, sangat indah dan akan membuat kalian terpukau!”Sarah dan Beverly masih ingin melanjutkan argumen, tetapi Nathan cepat-cepat maju, menutup mereka berdua dengan selimut, dan berkata. “Tidak boleh mengintip! Kalian baru boleh melihatnya setelah aku mengizinkan!”Wajah Sarah dan Beverly memerah karena malu, tetapi mereka hanya bisa mengangguk patuh. Saat itu, mereka hanya bisa mendengar detak jantung satu sama lain yang berdebar kencang. Bagi mereka, pengalaman ini sangat baru dan membuat mereka gugup.Setelah memastikan Sarah dan Beverly sudah tertutup selimut, Nathan mengeluarkan Lukisan Aliran sunyi di hamparan yang Abadi. Saat dia membuka lukisan itu, pemandan
Kepolisian Kota Moniyan.Nathan mengunci diri di dalam kamarnya, matanya terpaku pada Lukisan Aliran sunyi di hamparan yang Abadi yang terbuka di hadapannya. Dengan mengerahkan kesadaran spiritualnya, tubuhnya seolah tersedot ke dalam lukisan, melintasi batas antara dunia nyata dan dimensi lain. Teknik Kijutsu bekerja dengan sempurna, mengalirkan gelombang kekuatan spiritual yang tak terputus ke dalam diri Nathan. Di atas kepalanya, energi spiritual berkumpul, membentuk pusaran yang berkilau, seolah menandakan kekuatan yang sedang terbangun.Sementara itu, di luar, dua sosok memasuki kepolisian Kota Moniyan—Sarah dan Beverly, yang baru saja menyelesaikan proses penyembuhan di Saibu Care. Sienna dan Rebecca tetap di Saibu Care, menemani Zephir yang masih dalam pemulihan.Melihat kedatangan Sarah dan Beverly, Milan segera meminta seseorang untuk memanggil Nathan. Namun, saat merasakan aura kuat yang terpancar dari kedua gadis itu, hatinya bergetar. Dia menyadari bahwa kekuatan mereka ki
Tak lama kemudian, Nathan kembali tiba di Kota Moniyan dan langsung menuju ke kepolisian, yang merupakan tempat teraman baginya saat ini.Milan yang menyaksikan kepulangannya dengan cepat pun tercengang, karena biasanya setiap sesi pelatihan memakan waktu hingga satu minggu bahkan lebih. Kini, Nathan baru pergi selama satu hari, namun dia telah kembali dengan membawa kekayaan yang luar biasa. Di balik langkahnya yang cepat, Nathan menyimpan rahasia tentang harta karun yang dia peroleh, senjata ajaib yang akan mengantarkannya ke puncak kekuatan dalam kultivasi abadi. “Tuan Nathan, apakah terjadi sesuatu? Apakah pelatihanmu dihentikan?” Milan bertanya dengan nada cemas dan tergesa-gesa, matanya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.Nathan, yang baru kembali dengan langkah ringan, menggelengkan kepalanya. “Bukan, pelatihannya sudah berakhir!”Mendengar itu, Milan terbodoh di hadapan Nathan. “Sudah berakhir? Kenapa begitu cepat?” tanyanya dengan nada tercengang.Sambil meneguk seteguk
Kaidar tercengang, alisnya mengangkat dengan dingin. “Kenapa? Apakah kau pikir Ging dan yang lainnya tak berani membunuhmu?”“Bukan karena mereka tak berani, tapi mereka memang tak akan mampu membunuhku. Perhitunganmu sudah keliru!” balas Nathan dengan senyum sinis.Dengan lambaian tangannya, seberkas cahaya keemasan pun menyelimuti dirinya, menandakan bahwa kekuatan dan keberanian yang dimilikinya jauh melebihi bayangan yang pernah terpikirkan oleh lawan-lawannya.Nathan melompat ke dalam sungai bawah tanah tanpa ragu, tubuhnya menyatu dengan kegelapan aliran yang deras. Saat dia menjulurkan kepalanya, suara tegasnya menggema. "Sungai bawah tanah ini pasti mengalir ke luar. Aku tak perlu keluar lewat pintu masuk makam kuno. Meski mereka berusaha membunuhku, jalanku sudah kuatur!" Begitu kata-kata itu terucap, Nathan menyelam lebih dan hingga menghilang dari pandangan.Melihat sosoknya lenyap, mata Kaidar menyala dengan keserakahan. Tak disangka, Nathan telah merencanakan jalan keluar
“Nathan, semua ini merupakan benda-benda berharga!” kata Bachira, suaranya penuh kekaguman.“Kalau Tuan Bachira menyukainya, aku akan menghadiahkan satu padamu,” balas Nathan sambil memilih sebuah artefak batu giok dan menyerahkannya kepada Bachira.Bachira tercengang, kemudian tertawa lepas. “Hahaha …. Nathan, luar biasa! Aku akan menjalin pertemanan dengan orang sepertimu!”Tanpa ragu, Nathan juga memilih satu artefak lagi untuk diberikan kepada Abel. Di sela-sela pemberian itu, Kaidar, yang berdiri tak jauh, menatap dengan mata panas penuh perhitungan, namun memilih untuk diam.“Kak Nathan, apakah di dalam peti itu hanya ada artefak batu giok? Adakah harta karun lainnya?” tanya Abel dengan penuh rasa penasaran.Nathan kemudian mengeluarkan sebuah cincin berwarna gelap dan berkata. “Masih ada cincin ini. Aku tak tahu apa kegunaannya?”Meskipun tanpa energi spiritual, cincin itu terasa sangat aneh, mengingat seorang kaisar biasanya mengenakan cincin giok yang mewah, bukan cincin hita
Sementara itu, di dalam gua, semua orang telah pergi kecuali Kaidar. Dia tetap berdiri di sana, tenang bagai patung, menanti sesuatu yang belum terungkap."Tuan Kaidar, semua telah berlalu, mengapa kau masih di sini?" tanya Bachira dengan nada heran. "Aku hanya penasaran dengan isi peti mati perunggu itu, ingin menyaksikan keajaiban yang tersembunyi di dalamnya," jawab Kaidar dengan santai.Bachira tampak bingung. "Kini energi kita telah ditekan, tak seorang pun berani mendekati peti mati perunggu itu. Bagaimana kau bisa melihat isinya?" "Bukankah masih ada dia di sini?" seru Kaidar sambil menunjuk Nathan. "Dia pasti memiliki cara untuk membuka peti mati perunggu itu."Bachira mengarahkan pandangannya kepada Nathan dan bertanya. "Nathan, apakah kau berniat membuka peti mati perunggu itu?"Tanpa ragu, Nathan mengangguk, dia telah datang untuk mencari harta karun yang tersembunyi di dalam peti mati perunggu tersebut."Tetapi kau harus berhati-hati. Terlalu banyak perangkap mengintai d