Share

Manajer Moel

Radit mengatupkan rapat-rapat kedua rahangnya, matanya terpejam sambil menarik napas dalam-dalam. Ia cukup tahu mengapa istrinya bereaksi demikian. Namun, tak dapat dipungkirinya ada rasa sakit di hati saat istrinya tak mempercayai kemampuannya.

"Apakah aku terlalu miskin di matamu sehingga kamu sangat ragu dengan operasi ini?" tanya Radit dengan rasa emosi yang bercampur-aduk.

Lucy tak menjawab. Ia hanya terus menangis.

"Aku hanya ingin kamu sembuh kembali. Aku tahu mimpimu sebagai desainer terkenal akan sirna jika kamu terus berada di kursi roda itu," lanjut Radit.

Lucy mengusap kasar pipinya yang basah penuh air matanya.

"Keinginanmu itu mustahil, Dit. Kamu tahu, justru ini menyakitkanku. Harapanku untuk sembuh hanya dengan operasi semahal itu harus pupus karena aku harus menuruti keinginan kakekku untuk menikahi pemuda sepertimu. Apa aku harus memperjelas semuanya? Tolong sadar, Dit. Kita tidak akan mampu."

Radit mengepalkan kuat-kuat kedua tangannya.

"Aku tidak seperti yang kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status