'Tinju Petir' yang dilepaskan Lei Delan tidak sanggup menahan naga emas milik Lei Xiayu membuat mahluk yang terbuat dari qi itu menerobos pertahanan Lei Delan tanpa hambatan sebelum membuka mulutnya lebar-lebar dan menelan pemuda itu hidup-hidup, kemudian membawanya ke atas lalu meledakkannya di udara. Disaat yang sama, naga emas itu juga menghilang dan hanya menyisakan butiran cahaya berwarna emas yang kembali memasuki tubuh Lei Xiayu.Secara tiba-tiba pula guncangan yang terjadi sebelumnya langsung menghilang drastis seolah tidak pernah terjadi membuat semua orang bisa kembali tenang. Mereka juga melihat tubuh Lei Delan yang perlahan mulai jatuh ke tanah."Apakah semuanya sudah berakhir? Lei Xiayu memenangkan pertarungan? Dia resmi menjadi patriark muda Klan Lei?""Aku tidak begitu yakin, tapi kurasa Lei Delan tak akan selamat pasca benturan kekuatan sebelumnya. Walaupun belum mati, dia pasti tak mampu lagi untuk melanjutkan pertarungan.""Aku tidak menyangka Lei Xiayu memiliki kekua
Perhatian semua orang tertuju pada Tian Zhonglei dan Deng Jun yang sudah bersiap-siap menyerang satu sama lain. Keduanya kemudian membentuk mantra tangan di waktu yang hampir bersamaan, tapi Deng Jun menyelesaikan gerakannya terlebih dahulu."Tangan dari Neraka!"Tangan raksasa berwarna hitam pekat secara tiba-tiba muncul dari ketiadaan dan berniat menghantam tempat Tian Zhonglei berdiri, namun untungnya dia sudah berhasil menyelesaikan mantra tangannya yang seketika muncul tembok besar terbuat dari tanah untuk menahan serangan tangan raksasa tersebut."Cepat evakuasi semua orang ke tempat yang lebih aman," pinta Tian Zhonglei pada semua praktisi yang berada di ranah Janin Suci ke atas. Dia khawatir kalau tempat ini sebentar lagi akan menjadi hancur."Baik, senior." Semua orang sepakat dan mulai membawa para penonton yang berada di tribun untuk mengungsi meninggalkan kediaman keluarga Lei.Selagi orang-orang dibawa untuk dievakuasi, Tian Zhonglei terlihat menjadi lebih serius, matanya
Tian Zhonglei memutuskan untuk tidak mengejar Deng Jun, walaupun dia sudah berhasil memukul mundur pria itu dan membuatnya terluka, tapi tetap saja kemampuan Deng Jun bukan sesuatu yang bisa diremehkan, apalagi Tian Zhonglei sendiri juga menerima luka dalam sehingga mengambil langkah yang paling aman untuk sementara waktu.Kemudian pandangannya tertuju pada tempat Lei Xiayu yang sedang terbaring sebelum mendekatinya. Tian Zhonglei memeriksa kondisi pemuda itu dan menemukannya masih dalam keadaan hidup, hanya kehilangan banyak energi saja sehingga Tian Zhonglei memutuskan untuk membawanya pergi."Yu'er…" Lei Zhihao segera mengambil alih Lei Xiayu dari tangan Tian Zhonglei sebelum mengucapkan rasa terima kasihnya karena mahaguru dari Sekte Awan Putih telah berkenan mengulurkan bantuan. Andai saja Tian Zhonglei tidak datang kesana hari ini, kemungkinan besar klan Lei dan semua praktisi di sini sudah terbantai habis oleh Deng Jun karena tidak ada satupun yang bisa mengimbangi kekuatannya.
"Apa maksud ini semua, Lei Qigang, Lei Zexian!" Tiba-tiba suara perempuan mengisi ruangan membuat semua orang menoleh ke arah sumber suara dan menemukan Hua Mei sedang berjalan memasuki ruangan dengan wajah kesal."Patriark, ayah mertua, kalian harus percaya padaku, aku tak mungkin melakukan hal keji semacam itu, lagipula tak ada keuntungan untukku melakukan semua itu." Hua Mei berlutut di hadapan Lei Leng dan Lei Zhihao, menyangkal semua tuduhan yang dilontarkan kedua keponakannya itu padanya.Melihat baik Lei Leng maupun Lei Zhihao masih terdiam belum memberikan tanggapan, dia menggunakan trik yang paling sering dilakukan oleh semua wanita ketika mereka sedang terdesak atau merasa terancam. Benar, Hua Mei juga tanpa terkecuali, saat ini dia mengeluarkan air mata kepalsuan dengan menangis tersedu-sedu."Patriark, kita sudah bersama-sama selama puluhan tahun, apakah anda tidak bisa mempercayai istrimu sendiri." Hua Mei mulai membahas hubungan mereka membuat Lei Leng tidak bisa lagi un
"Apa?""Bagaimana mungkin?Lei Qigang dan Lei Zexian sama-sama terkejut setelah menyaksikan hasil ingatan yang dimiliki oleh Hua Mei dan mereka tidak menemukan satupun bukti yang menghubungkan wanita itu dengan kecelakaan yang menimpa ayah mereka."Patriark, sepertinya giok ingatan ini sudah rusak sehingga tidak bisa mengeluarkan potensi penuhnya, atau jangan-jangan bibi Hua sudah sengaja memanipulasi ingatannya." Lei Qigang menolak untuk percaya dengan apa yang dilihatnya karena dia sangat yakin kalau Hua Mei adalah dalang dibalik penyakit yang diderita oleh Lei Qintian."Cukup-!" bentak Lei Leng. "Aku tidak mau mendengarnya lagi. Kalian sudah terbukti salah dengan memfitnah Hua Mei sebagai pelaku kejahatan. Sesuai yang kukatakan sebelumnya, aku akan memberikan kalian berdua hukuman."Kemudian Lei Leng memanggil prajurit yang berada diluar. "Penjaga-!"Empat orang prajurit langsung memasuki ruangan."Cepat bawa tuan muda Lei Qigang dan Lei Zexian pergi dari sini. Kurung mereka di ked
Semua orang di ruangan itu terdiam cukup lama kecuali Mu Lanxi saat melihat keberadaan Linglong di hadapan mereka. Bagaimana tidak, naga kilin termasuk salah satu hewan surgawi yang hanya pernah didengar mereka melalui cerita-cerita para leluhur dan merupakan legenda yang belum pernah ditemui, jadi ketika bisa melihatnya secara langsung tentu membuat mereka terkejut.Lei Zhihao yang pertama kali membuka mulut dengan suara sedikit bergetar, "Nona Mu, apakah aku tidak salah lihat? Makhluk peliharaanmu ini seekor naga kilin dalam legenda?" Dia berulang kali menggosok matanya takut kalau yang dilihatnya barusan hanyalah imajinasi liar saja."Anda benar senior, dan ini bukan milikku tapi Linglong adalah hewan peliharaannya Yu."Deg!Jantung Lei Zhihao kembali berpacu kencang, menemukan naga kilin saja sudah membuatnya terkejut bukan main, tapi ketika mendengar makhluk ini adalah hewan peliharaan cucunya, Lei Xiayu tentu saja membuatnya kehilangan ketenangan."Apa? Anda bilang kalau makhluk
"Yu…" Mu Lanxi menghambur memeluk tubuh Lei Xiayu yang masih terbaring, "Syukurlah kau sudah sadar." Dia merebahkan kepalanya di dada pemuda itu untuk membuatnya merasa nyaman.Linglong juga keluar dari balik baju Mu Lanxi dan melompat ke bahu Lei Xiayu, "Tuan, akhirnya aku masih bisa melihatmu.""Maaf, Linglong. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu seperti di kehidupan sebelumnya." ungkap Lei Xiayu, kemudian membujuk Mu Lanxi."Xi'er, jangan menangis lagi. Maaf sudah membuatmu khawatir." Lei Xiayu mengelus puncak kepala Mu Lanxi dengan lembut, merasa sedikit bersalah karena seringkali membuat gadis ini menangis karenanya. Tapi, apa boleh buat karena ini adalah takdir yang harus Lei Xiayu jalani, jika dia ingin terus bertambah kuat maka Lei Xiayu harus mengambil resiko yang besar pula."Xi'er, sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?" tanya Lei Xiayu kemudian setelah Mu Lanxi cukup tenang."Tiga hari, kau sudah pingsan selama tiga hari." Mu Lanxi mengangkat tiga jarinya.Lei Xiayu
Satu hal yang baru Lei Xiayu temui sekarang adalah semua anggota klan Lei yang berpapasan dengannya selalu memanggilnya dengan sebutan 'patriark muda', padahal dia tahu di masa lalu mereka sering melontarkan kata-kata hinaan dan perundungan padanya, ternyata dengan kekuatan memang bisa mengubah nasib seseorang dari yang dulunya dianggap sampah tidak berguna kini telah menjadi sosok yang begitu dihormati.Namun, Lei Xiayu tidak memperdulikannya karena enggan mengurus masalah kecil seperti itu. Dia terus berkeliling untuk mencari keberadaan Mu Lanxi dan Linglong tapi tak kunjung menemukannya."Kemana Xi'er pergi?" Lei Xiayu berpikir jika Mu Lanxi sudah kembali ke Paviliun Anggrek Putih karena marah padanya. Dia ingin menyusul kesana, tapi mengingat sebentar lagi hari akan malam Lei Xiayu tak jadi pergi.Secara tidak sengaja dia melewati halaman rumah yang biasa dijadikan tempat untuk bermalam para tamu, dan dia merasakan ada sebuah aura yang memancar dari dalam sana. Lei Xiayu yang penas
Klan Mu sedang bertarung mati-matian untuk mempertahankan kediaman mereka dari ancaman Serikat Iblis, baik anggota klan yang baru menapaki jalan keabadian ataupun para tetua bekerja sama dengan keras saling melindungi satu sama lain, meskipun tidak bisa dipungkiri korban berjatuhan di pihak mereka tidak sedikit, namun semangat juang mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi dalam jalan keabadian, terkadang kelebihan jumlah pasukan tidak menjadi penentu kemenangan pertempuran, anggota klan Mu memang lebih banyak dibandingkan pasukan Serikat Iblis yang menyerang, namun dari segi ranah dan pengalaman bertarung jelas klan iblis lebih baik, apalagi klan Mu kebanyakan mereka yang berasal dari generasi muda, membuat mereka dalam situasi yang sulit. Para tetua dan senior klan sebisa mungkin melindungi generasi muda, tapi dengan kemampuan mereka yang terbatas tentunya tidak akan berjalan dengan mudah, apalagi pasukan dari Serikat Iblis ini tidak segan-segan membunuh setiap orang yang ada di
Nie Guanyu, Tao Zexi, dan Bao Jun merupakan tiga nama yang tidak asing lagi di dunia kultivator karena masing-masing dari mereka menduduki posisi Patriark di klan Nie, Tao, dan Bao serta telah mencapai ranah Pencerahan Spiritual membuat kemampuan mereka cukup diperhitungkan.Beberapa hari lalu, kediaman mereka dikunjungi oleh seorang kenalan lama yang cukup ketiganya segani, Lei Zhihao dari kota Zhengzhou. Kebetulan saat itu mereka sedang berkumpul di kediaman klan Nie karena membahas sesuatu sehingga mereka mempersilahkan Lei Zhihao untuk bergabung.Nie Guanyu merupakan seorang pria sepuh, terlihat berusia enam puluh tahunan dengan rambut yang telah memutih sepenuhnya, badan kurus dan pendek namun memancarkan kekuatan yang sangat besar dan lebih kuat dibandingkan lainnya.Tao Zexi seperti berusia empat puluh tahunan, rambut klimis dan memiliki penampilan yang rapi tampak terpelajar dan lebih terlihat seperti seorang sarjana. Pria ini cukup pendiam dan hanya berbicara jika menurutnya
Sepanjang pertempuran tidak ada kondisinya yang lebih buruk daripada Lei Zhihao dan Xia Gengxin, harus menghadapi Mo Yan, jendral iblis terkuat yang memimpin penyerangan itu membuat keduanya mengalami nasib naas. Walaupun sama-sama berada di ranah Pencerahan Spiritual, namun baik Lei Zhihao maupun Xia Gengxin baru mencapainya paling lama sepuluh tahun, sementara Mo Yan sudah berada di tingkat yang sama jauh lebih lama daripada keduanya membuat praktiknya lebih tinggi.Lei Zhihao baru saja kehilangan lengan kirinya setelah berhasil dipotong oleh teknik milik Mo Yan yang menjadikan qi kematiannya menyerupai pedang diselimuti darah, sementara Xia Gengxin kondisinya juga tidak lebih baik mengalami luka dalam yang sangat serius. Berbanding terbalik dengan Mo Yan yang hanya menerima luka kecil menunjukkan perbedaan kekuatan di antara mereka terlihat sangat jelas.“Saudara Xia, kita dalam masalah besar.” Lei Zhihao menggeleng kepala pelan, dia baru saja berhasil menghentikan pendarahan pada
Perbedaan jumlah dan kekuatan benar-benar dapat dirasakan pada pertempuran yang terjadi di kediaman keluarga Duan. Banyak anggota klannya yang sudah tewas terbunuh di tangan pasukan Serikat Iblis, serta beberapa tetua yang juga tidak terlepas menjadi korban keganasan kelompok itu.Tetua tertinggi keluarga Duan juga tidak dapat mempertahankan nyawanya lebih lama, ia harus terbunuh ditangan jenderal iblis yang memimpin penyerangan tersebut dengan cara begitu sadis, tubuhnya hancur berkeping-keping tanpa tersisa. Namun, sebelum terbunuh tetua tertinggi keluarga Duan berhasil mengirimkan pesan kepada Duan Jie menggunakan token khusus, membuatnya setidaknya bisa mati dengan tenang.Melihat tetua tertinggi sekaligus jagoan terkuat yang saat ini berada di klan mereka sudah terbunuh, anggota keluarga Duan tidak melakukan perlawanan lebih jauh. Mereka menyerah dan pasrah karena sadar tak akan bisa selamat dari pertempuran ini.Pada malam ini, salah satu keluarga besar di Kota Zhengzhou resmi d
Lei Qintian mulai membentuk pedang raksasa dengan qi-nya, walau kemungkinannya kecil tapi dia akan berusaha untuk membebaskan para tetua dari cengkeraman tangan Gong Xijian karena jika mereka mati maka akan berimbas pada keseimbangan klan. Lei Qintian yakin akan ada banyak pihak yang mendatangi klan Lei untuk mengambil keuntungan dari mereka, karena itulah keberadaan para tetua ini sangat penting. Seolah langit sedang membantunya, Lei Qintian menyadari tekanan yang dilepaskan roh beladiri Gong Xijian tidak sekuat sebelumnya, sehingga merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk melancarkan aksinya. Dengan cepat Lei Qintian menebaskan pedang raksasa itu untuk memotong aliran energi. Slash! Duar! Ledakan besar terjadi ketika Lei Qintian berhasil memotong energi tersebut, namun membuatnya terlempar ratusan meter karena pembalikan energi, begitu juga dengan para tetua yang mengalami luka parah. Tapi, satu hal yang pasti yaitu Lei Qintian berhasil menyelamatkan para tetua sebelum e
Gong Xijian mengalirkan qi-nya ke kadal raksasa yang seketika membuka mulutnya lebar-lebar sebelum menciptakan bola api raksasa yang menyebarkan momentum begitu panas membuat suhu udara di wilayah sekitar tempat itu naik beberapa kali lipat. Untungnya anggota klan Lei sudah menjaga jarak yang cukup jauh sehingga tidak ada korban dari pihak mereka.Lei Qintian mengeraskan rahangnya, dia sudah membentuk sebuah energi pedang untuk menghalau serangan yang akan datang. Di waktu yang hampir bersamaan, keduanya telah berhasil menyempurnakan teknik mereka masing-masing.“Semburan Api Kematian!”“Pedang Menembus Inti Semesta!”Bola api dan pedang raksasa itu saling bertabrakan menciptakan ledakan yang begitu besar membuat para tetua klan Lei harus membentuk energi pelindung untuk melindungi diri dan anggota klan lainnya agar tidak terkena efek samping dari benturan energi tersebut.Terlihat retakan besar pada energi pelindung itu menandakan jika pertukaran kekuatan di antara keduanya memang sa
Naga petir itu mengikuti setiap langkah yang dilakukan Gong Xijian, tidak membiarkannya melepaskan diri seolah di matanya hanya ada Gong Xijian saja sehingga menciptakan ledakan demi ledakan yang cukup keras setiap kali benturan di antara keduanya terjadi.Walaupun naga itu belum dapat melukai Gong Xijian karena pertahanannya yang sulit ditembus, namun tetap saja membuat gerakan jendral iblis itu menjadi terbatas karena harus diakui naga petir tersebut juga mengeluarkan kekuatan yang cukup besar. Disisi lain, setiap pertahanan yang dibentuk Gong Xijian juga membutuhkan energi yang tidak kalah besarnya sehingga qi-nya dengan cepat banyak terkuras. Gong Xijian merapatkan giginya geram, jika hal tersebut dibiarkan terus berlanjut maka qi-nya lama-kelamaan akan semakin menipis sehingga mau tidak mau Gong Xijian harus memikirkan cara agar bisa keluar dari cengkeraman naga itu.“Kenapa kau terus memaksaku?” Gong Xijian berdecak kesal. “Hancurlah!”Gong Xijian membentuk mantra tangan yang s
Semakin lama pertarungan di antara keduanya, Lei Delan semakin menyadari jika kemampuan bertarung Lei Xiayu memang jauh di atasnya, apalagi pemuda itu memiliki teknik pedang yang sangat beragam dan sulit ditebak sehingga menyulitkan Lei Delan untuk mengimbanginya bahkan dia sampai terkena sabetan pedang berkali-kali di beberapa bagian tubuhnya.Dengan napas memburu Lei Delan berhasil menjaga jaraknya setelah terkena serangan untuk yang kesekian kalinya.“Darimana sebenarnya bocah ini mendapatkan teknik-teknik sekuat ini?” Lei Delan benar-benar harus mengakui keunggulan lawannya itu sehingga muncul rencananya untuk melarikan diri karena jika memaksakan bertarung lebih lama dia khawatir Lei Xiayu akan semakin membuatnya terluka bahkan dapat membunuhnya.Lei Delan yang tadinya selalu bertarung dalam posisi bertahan kini tampil lebih menyerang dan berharap bisa menemukan celah agar bisa melarikan diri. Lei Xiayu tentu saja menyadari niat lawannya itu membuatnya tersenyum penuh arti.“Ingi
Lei Qintian tak menghiraukan tatapan semua orang yang mengarah padanya, ketika Pedang Penakluk Naga sudah berada di dalam genggaman tangannya, pria itu segera memberikan serangan pertamanya, namun Gong Xijian masih bisa menghindarinya dengan tanpa kesulitan.Lei Qintian tetap tenang dengan mengubah arus serangannya yang kali ini menargetkan titik vital lawan, Gong Xijian dengan cepat menutupi bagian lehernya itu sehingga menunjukkan celah pada perutnya, hal tersebutlah yang dimanfaatkan oleh Lei Qintian karena dari awal dia memang mengincar bagian tersebut dan leher hanyalah sebagai pengalihan sehingga sebuah pukulan mendarat tepat di tubuh Gong Xijian.Pukulan itu dipenuhi banyak tenaga membuat Gong Xijian meringis kesakitan walau kulitnya sebenarnya sangat tebal karena efek transformasi Iblis, namun ternyata pukulan Lei Qintian itu tetap dapat membuatnya terpukul hingga puluhan meter sebab Lei Qintian sendiri menggunakan teknik ‘Tinju Petir' untuk menjatuhkan law