Bai Ling tidak menyangka Lei Xiayu akan kembali pada malamnya di hari yang sama dengan kepergiannya beberapa waktu lalu, dia mengira pemuda itu akan membutuhkan waktu yang lebih lama, dia bahkan sempat berpikir kalau Lei Xiayu gagal mendapatkan bahan yang diperlukannya, namun mata pria tua itu langsung melebar saat sang pemuda mengeluarkan ekor raja kalajengking dan taring ular bertanduk dua dari dalam gelang semesta miliknya.
Mulut Bai Ling juga menganga lebar saat menemukan taring ular bertanduk dua itu berkualitas setara dengan ranah Janin Suci, sementara yang lebih mengejutkan lagi ekor raja kalajengking itu memiliki kualitas yang lebih tinggi, berasal dari hewan ranah Pencerahan Spiritual."Junior Yu, kau sungguh mendapatkan kedua bahan ini dengan tanganmu sendiri, tanpa bantuan orang lain?" Bai Ling belum percaya sepenuhnya."Benar, senior. Apakah ada masalah?" Lei Xiayu menarik alisnya."Tidak… tidak… maksudku kau benar-benar terus-terusanDua hari telah berlalu, Bai Ling baru saja berhasil menyelesaikan pembuatan senjata milik Lei Xiayu yang saat dikeluarkan dari tungku, pedang tersebut memancarkan cahaya berwarna hitam pekat dan memberikan tekanan yang begitu luar biasa.Bai Ling tersenyum puas saat menggenggam senjata itu, meskipun bulir-bulir keringat mengalir di sekujur tubuhnya tapi usahanya tidak sia-sia karena senjata yang dia ciptakan berkualitas kelas surgawi tingkat rendah.Pada bagian pangkalnya terdapat ukiran seekor naga perkasa berwarna keemasan, sementara pada bagian bilahnya berbentuk melengkung menyerupai sebuah sabit namun sangat tajam. Bai Ling mampu memotong besi keras tanpa mengalirkan qi ke dalamnya.Sekarang dia hanya tinggal menunggu Lei Xiayu mengambil pedang itu, dengan demikian tanggungjawabnya sudah selesai. Namun secara bersamaan Lingling datang menghadap."Tuan Bai, diluar ada tuan muda Xia Hongyan meminta bertemu dengan anda."Bai Ling menarik alisnya, namun tetap berjalan keluar untuk men
"Meteor Api!"Xia Hongyan juga tidak ingin kalah, sebuah api berukuran besar langsung melesat dengan kecepatan tinggi dan berbenturan dengan energi pedang petir milik Lei Xiayu yang menciptakan ledakan di tengah-tengah. Namun Xia Hongyan tetap mendapatkan dampak dari benturan tersebut membuat dadanya merasakan nyeri sementara Lei Xiayu terlihat baik-baik saja."Kau… bagaimana teknik petirmu bisa seperti itu?" Sepengetahuan Xia Hongyan, teknik terkuat yang dimiliki Klan Lei adalah tinju petir, sementara trik yang baru saja Lei Xiayu tunjukkan, Xia Hongyan baru pertama kali melihatnya dan ternyata jauh lebih kuat lagi.Tapi Lei Xiayu tidak menggubrisnya, dia kembali membentuk mantra tangan. "Peluru Petir!"Kali ini ratusan petir seukuran kepalan tangan melesat cepat ke arah Xia Hongyan yang membuatnya kesulitan untuk menghindar hingga beberapa peluru petir berhasil mendarat di tubuhnya sementara sisanya ditahan oleh Wang Yihan yang memutuskan turun
Kedatangan Lei Xiayu bersama Mu Lanxi dihadang oleh para penjaga klan yang tidak membiarkan mereka masuk. Bahkan mereka mengirim seorang rekannya untuk menyampaikan kedatangan pemuda ini kepada para tetua.Tak berselang lama seorang tetua menemui mereka dan membuat Lei Xiayu bernapas lega karena pria berbadan gempal ini mempersilahkannya masuk serta menjamin keamanannya. "Tuan muda, anda harus berhati-hati karena di keluarga kita hanya sedikit orang yang tersisa masih setia pada Patriark Lei Qintian." Tetua itu mengingatkan.Lei Xiayu baru mengetahui hal ini kemarin saat dia menjenguk Guan Ping secara diam-diam yang sedang berada di dalam penjara. Pria tua itu telah mendengar kabar tentang turnamen yang akan diadakan keluarga Lei, dan memberitahu Lei Xiayu bahwa masih ada beberapa anggota klan yang berpihak pada Lei Qintian dan bisa membantunya. Guan Ping kemudian memberikan nama-namanya dan Lei LangWang termasuk salah satunya."Terima kasih, tetua Wang.
Lei Zexian tanpa mempedulikan tatapan semua orang disana termasuk Lei Xiayu yang tampak kebingungan langsung memeluk tubuh pemuda itu dengan erat. "Yu'er, kenapa kau terlihat tidak senang dengan kepulangan kakak? Padahal aku selalu memikirkanmu di sela-sela bertarung melawan musuh di perbatasan." Lei Zexian tampak kecewa melihat Lei Xiayu yang tidak menunjukkan ekspresi senang saat menyambut pelukannya.Sementara Lei Xiayu masih larut dalam pikirannya, mencoba mengingat kembali tentang Lei Zexian. Ternyata dia sudah melakukan kesalahan, bisa-bisanya melupakan Lei Zexian, kakak yang selalu perhatian padanya.Di masa lalu, saat Lei Xiayu masih kecil Lei Zexian inilah yang selalu menemaninya bermain sebelum dirinya diutus pergi ke perbatasan untuk berjaga di sana. Lei Zexian selalu merasa iba kepada adiknya itu yang terus mendapat ejekan dan hinaan karena tidak bisa berlatih kultivasi bahkan juga kurang terlalu diperhatikan oleh ayah mereka, sehingga dia yang menjadi
Wu Ming meminta para peserta yang berjumlah 64 orang itu untuk mengambil nomor secara acak, 4 peserta di antaranya adalah putra-putri Lei Qintian, dan 2 lainnya merupakan putra Lei Leng, sementara sisanya berasal dari keturunan para petinggi klan Lei. Memang klan Lei tidak membatasi calon patriark muda, selama orang itu memenuhi persyaratan yang berlaku dan memiliki kemampuan, maka kursi pemimpin di masa depan tidak berada di tangan keturunan inti juga tak masalah, asalkan bisa membawa klan menjadi lebih baik lagi.Sebagai peserta tertua, Lei Qigang yang pertama mengambil nomor undian dan mendapatkan urutan ke-5. Melihat itu peserta lain harap-harap cemas berdoa tidak mendapatkan nomor yang sama."Kakak, lihat itu kau menakuti mereka." Lei Zexian tertawa kecil sambil maju untuk mengambil nomor. Rupanya dia mendapat urutan ke-4, dan akan melawan salah satu keturunan tetua Lei Long, salah satu petinggi klan."Adik kecil, tidak perlu takut. Kakak akan membant
"Saudara Xiayu, perkenalkan namaku Lei FengHen. Izinkan aku menguji kemampuanmu." Pemuda yang terlihat berusia dua puluh tahunan itu memberi salam.Mendengar nama bagian tengah 'Feng', Lei Xiayu menyadari kalau pemuda ini salah satu cucu dari tetua Lei FengLi, tetua yang berada di pihak patriark Lei Leng, cepat atau lambat akan menjadi musuhnya jadi Lei Xiayu tidak berniat memberinya muka."Majulah-!" tantang pemuda itu, "Kuharap kau tidak mengecewakan harapan kakekmu dan orang-orang yang ada di balik layar." lanjutnya memasang ekspresi datar.Lei FengHen tanpa keraguan langsung memberikan serangan pada Lei Xiayu, dia adalah seorang praktisi yang mendalami teknik bertarung tangan kosong dan saat ini berada di ranah Penyucian Tubuh tingkat 3.Setiap pukulannya menciptakan ledakan keras di udara kosong menunjukkan bahwa dia telah menggunakan kemampuan terbaiknya. Tatapannya juga menusuk, terlihat penuh nafsu membunuh.Lei Xiayu tidak gentar
"Aku menyerah!" teriak Lei FengHen saat dirinya sudah dalam posisi berlutut karena sebelumnya mendapat serangan telak dari Lei Xiayu. Barusan mereka beradu 'Tinju Petir', namun ternyata kekuatan yang dilepaskan Lei Xiayu jauh lebih hebat daripada miliknya membuat Lei FengHen harus mengalami luka serius."Saudara Feng, sebaiknya kau pergi keluar klan dan ikuti jalan keabadianmu sendiri, tidak perlu berada di bawah perintah orang lain." Lei Xiayu memberi saran."Terima kasih karena tuan muda Xiayu sudah membuka mataku. Aku, Lei FengHen berjanji akan setia terhadap klan dan mengabdi pada tuan muda Xiayu di masa depan, kalau aku melanggar maka petir surgawi akan menghukumku."Lei Xiayu tidak menyangka Lei FengHen akan bertindak sejauh itu, tapi juga tidak menolak keinginannya. Lagipula di masa depan klan Lei masih membutuhkan orang-orang seperti Lei FengHen ini untuk bertahan dan terus berkembang.Pada saat yang sama, Wu Ming sudah mengumumkan kalau L
Pada undian nomor sebelumnya, Lei Xiayu mendapat urutan kedua yang membuatnya boleh menantang peserta lain, Lei Xiayu tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan memutuskan untuk memilih Lei Ye sebagai lawannya. Dari awal dia ingin memberi pelajaran pada pemuda itu dan akhirnya bisa dilakukannya di babak 16 besar ini karena setiap peserta yang mendapat tantangan maka mereka tidak boleh menolak."Aku?" Lei Ye sedikit terkejut, sebenarnya setelah melihat sendiri kemampuan Lei Xiayu yang telah meningkat pesat membuatnya merasa getir. Lei Ye tidak percaya diri bisa mengalahkannya, apalagi dia pernah dibuat babak belur beberapa waktu lalu.Namun karena tidak bisa menolak dan untuk menjaga harga dirinya di depan orang banyak, Lei Ye berpura-pura berani. "Baik, aku akan bertarung denganmu. Jangan salahkan aku kalau nantinya kau terluka, Xiayu." Lei Ye bangkit dari duduknya sebelum melompat ke tengah arena.Dia memasang wajah sombong bahkan tak memberi salam pada Wu M