Lei Xiayu begitu senang ketika dapat bertemu dengan hewan peliharaannya lagi di kehidupan pertamanya, namun dia juga menjadi sedih saat melihat Linglong yang tampak kurus, seolah menerima banyak penderitaan.
"Linglong, apa yang terjadi padamu setelah kepergianku?"Linglong kemudian menceritakan saat dirinya mendengar kabar kematian Lei Xiayu, dia tidak percaya lalu memeriksa lokasi tempat pertarungannya dengan Luo Dafeng dan menemukan sisa-sisa energi spiritual milik tuannya itu, sehingga Linglong menarik kesimpulan bahwa Lei Xiayu belum mati, jadi dia mencarinya di seluruh dunia mereka berasal tapi tidak menemukannya.Linglong tidak menyerah, dia kemudian pergi ke sepuluh ribu dunia kecil, tapi tidak juga mendapat jejak yang ditinggalkan Lei Xiayu, begitupun saat dirinya pergi ke tiga ribu dunia besar tetap tak menemukan keberadaan Lei Xiayu."Namun aku masih yakin kalau tuan belum mati, dan dunia ini adalah kesempatan terakhirku dan tidak disangBai Ling tidak menyangka Lei Xiayu akan kembali pada malamnya di hari yang sama dengan kepergiannya beberapa waktu lalu, dia mengira pemuda itu akan membutuhkan waktu yang lebih lama, dia bahkan sempat berpikir kalau Lei Xiayu gagal mendapatkan bahan yang diperlukannya, namun mata pria tua itu langsung melebar saat sang pemuda mengeluarkan ekor raja kalajengking dan taring ular bertanduk dua dari dalam gelang semesta miliknya.Mulut Bai Ling juga menganga lebar saat menemukan taring ular bertanduk dua itu berkualitas setara dengan ranah Janin Suci, sementara yang lebih mengejutkan lagi ekor raja kalajengking itu memiliki kualitas yang lebih tinggi, berasal dari hewan ranah Pencerahan Spiritual."Junior Yu, kau sungguh mendapatkan kedua bahan ini dengan tanganmu sendiri, tanpa bantuan orang lain?" Bai Ling belum percaya sepenuhnya."Benar, senior. Apakah ada masalah?" Lei Xiayu menarik alisnya."Tidak… tidak… maksudku kau benar-benar terus-terusan
Dua hari telah berlalu, Bai Ling baru saja berhasil menyelesaikan pembuatan senjata milik Lei Xiayu yang saat dikeluarkan dari tungku, pedang tersebut memancarkan cahaya berwarna hitam pekat dan memberikan tekanan yang begitu luar biasa.Bai Ling tersenyum puas saat menggenggam senjata itu, meskipun bulir-bulir keringat mengalir di sekujur tubuhnya tapi usahanya tidak sia-sia karena senjata yang dia ciptakan berkualitas kelas surgawi tingkat rendah.Pada bagian pangkalnya terdapat ukiran seekor naga perkasa berwarna keemasan, sementara pada bagian bilahnya berbentuk melengkung menyerupai sebuah sabit namun sangat tajam. Bai Ling mampu memotong besi keras tanpa mengalirkan qi ke dalamnya.Sekarang dia hanya tinggal menunggu Lei Xiayu mengambil pedang itu, dengan demikian tanggungjawabnya sudah selesai. Namun secara bersamaan Lingling datang menghadap."Tuan Bai, diluar ada tuan muda Xia Hongyan meminta bertemu dengan anda."Bai Ling menarik alisnya, namun tetap berjalan keluar untuk men
"Meteor Api!"Xia Hongyan juga tidak ingin kalah, sebuah api berukuran besar langsung melesat dengan kecepatan tinggi dan berbenturan dengan energi pedang petir milik Lei Xiayu yang menciptakan ledakan di tengah-tengah. Namun Xia Hongyan tetap mendapatkan dampak dari benturan tersebut membuat dadanya merasakan nyeri sementara Lei Xiayu terlihat baik-baik saja."Kau… bagaimana teknik petirmu bisa seperti itu?" Sepengetahuan Xia Hongyan, teknik terkuat yang dimiliki Klan Lei adalah tinju petir, sementara trik yang baru saja Lei Xiayu tunjukkan, Xia Hongyan baru pertama kali melihatnya dan ternyata jauh lebih kuat lagi.Tapi Lei Xiayu tidak menggubrisnya, dia kembali membentuk mantra tangan. "Peluru Petir!"Kali ini ratusan petir seukuran kepalan tangan melesat cepat ke arah Xia Hongyan yang membuatnya kesulitan untuk menghindar hingga beberapa peluru petir berhasil mendarat di tubuhnya sementara sisanya ditahan oleh Wang Yihan yang memutuskan turun
Kedatangan Lei Xiayu bersama Mu Lanxi dihadang oleh para penjaga klan yang tidak membiarkan mereka masuk. Bahkan mereka mengirim seorang rekannya untuk menyampaikan kedatangan pemuda ini kepada para tetua.Tak berselang lama seorang tetua menemui mereka dan membuat Lei Xiayu bernapas lega karena pria berbadan gempal ini mempersilahkannya masuk serta menjamin keamanannya. "Tuan muda, anda harus berhati-hati karena di keluarga kita hanya sedikit orang yang tersisa masih setia pada Patriark Lei Qintian." Tetua itu mengingatkan.Lei Xiayu baru mengetahui hal ini kemarin saat dia menjenguk Guan Ping secara diam-diam yang sedang berada di dalam penjara. Pria tua itu telah mendengar kabar tentang turnamen yang akan diadakan keluarga Lei, dan memberitahu Lei Xiayu bahwa masih ada beberapa anggota klan yang berpihak pada Lei Qintian dan bisa membantunya. Guan Ping kemudian memberikan nama-namanya dan Lei LangWang termasuk salah satunya."Terima kasih, tetua Wang.
Lei Zexian tanpa mempedulikan tatapan semua orang disana termasuk Lei Xiayu yang tampak kebingungan langsung memeluk tubuh pemuda itu dengan erat. "Yu'er, kenapa kau terlihat tidak senang dengan kepulangan kakak? Padahal aku selalu memikirkanmu di sela-sela bertarung melawan musuh di perbatasan." Lei Zexian tampak kecewa melihat Lei Xiayu yang tidak menunjukkan ekspresi senang saat menyambut pelukannya.Sementara Lei Xiayu masih larut dalam pikirannya, mencoba mengingat kembali tentang Lei Zexian. Ternyata dia sudah melakukan kesalahan, bisa-bisanya melupakan Lei Zexian, kakak yang selalu perhatian padanya.Di masa lalu, saat Lei Xiayu masih kecil Lei Zexian inilah yang selalu menemaninya bermain sebelum dirinya diutus pergi ke perbatasan untuk berjaga di sana. Lei Zexian selalu merasa iba kepada adiknya itu yang terus mendapat ejekan dan hinaan karena tidak bisa berlatih kultivasi bahkan juga kurang terlalu diperhatikan oleh ayah mereka, sehingga dia yang menjadi
Wu Ming meminta para peserta yang berjumlah 64 orang itu untuk mengambil nomor secara acak, 4 peserta di antaranya adalah putra-putri Lei Qintian, dan 2 lainnya merupakan putra Lei Leng, sementara sisanya berasal dari keturunan para petinggi klan Lei. Memang klan Lei tidak membatasi calon patriark muda, selama orang itu memenuhi persyaratan yang berlaku dan memiliki kemampuan, maka kursi pemimpin di masa depan tidak berada di tangan keturunan inti juga tak masalah, asalkan bisa membawa klan menjadi lebih baik lagi.Sebagai peserta tertua, Lei Qigang yang pertama mengambil nomor undian dan mendapatkan urutan ke-5. Melihat itu peserta lain harap-harap cemas berdoa tidak mendapatkan nomor yang sama."Kakak, lihat itu kau menakuti mereka." Lei Zexian tertawa kecil sambil maju untuk mengambil nomor. Rupanya dia mendapat urutan ke-4, dan akan melawan salah satu keturunan tetua Lei Long, salah satu petinggi klan."Adik kecil, tidak perlu takut. Kakak akan membant
"Saudara Xiayu, perkenalkan namaku Lei FengHen. Izinkan aku menguji kemampuanmu." Pemuda yang terlihat berusia dua puluh tahunan itu memberi salam.Mendengar nama bagian tengah 'Feng', Lei Xiayu menyadari kalau pemuda ini salah satu cucu dari tetua Lei FengLi, tetua yang berada di pihak patriark Lei Leng, cepat atau lambat akan menjadi musuhnya jadi Lei Xiayu tidak berniat memberinya muka."Majulah-!" tantang pemuda itu, "Kuharap kau tidak mengecewakan harapan kakekmu dan orang-orang yang ada di balik layar." lanjutnya memasang ekspresi datar.Lei FengHen tanpa keraguan langsung memberikan serangan pada Lei Xiayu, dia adalah seorang praktisi yang mendalami teknik bertarung tangan kosong dan saat ini berada di ranah Penyucian Tubuh tingkat 3.Setiap pukulannya menciptakan ledakan keras di udara kosong menunjukkan bahwa dia telah menggunakan kemampuan terbaiknya. Tatapannya juga menusuk, terlihat penuh nafsu membunuh.Lei Xiayu tidak gentar
"Aku menyerah!" teriak Lei FengHen saat dirinya sudah dalam posisi berlutut karena sebelumnya mendapat serangan telak dari Lei Xiayu. Barusan mereka beradu 'Tinju Petir', namun ternyata kekuatan yang dilepaskan Lei Xiayu jauh lebih hebat daripada miliknya membuat Lei FengHen harus mengalami luka serius."Saudara Feng, sebaiknya kau pergi keluar klan dan ikuti jalan keabadianmu sendiri, tidak perlu berada di bawah perintah orang lain." Lei Xiayu memberi saran."Terima kasih karena tuan muda Xiayu sudah membuka mataku. Aku, Lei FengHen berjanji akan setia terhadap klan dan mengabdi pada tuan muda Xiayu di masa depan, kalau aku melanggar maka petir surgawi akan menghukumku."Lei Xiayu tidak menyangka Lei FengHen akan bertindak sejauh itu, tapi juga tidak menolak keinginannya. Lagipula di masa depan klan Lei masih membutuhkan orang-orang seperti Lei FengHen ini untuk bertahan dan terus berkembang.Pada saat yang sama, Wu Ming sudah mengumumkan kalau L
Klan Mu sedang bertarung mati-matian untuk mempertahankan kediaman mereka dari ancaman Serikat Iblis, baik anggota klan yang baru menapaki jalan keabadian ataupun para tetua bekerja sama dengan keras saling melindungi satu sama lain, meskipun tidak bisa dipungkiri korban berjatuhan di pihak mereka tidak sedikit, namun semangat juang mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi dalam jalan keabadian, terkadang kelebihan jumlah pasukan tidak menjadi penentu kemenangan pertempuran, anggota klan Mu memang lebih banyak dibandingkan pasukan Serikat Iblis yang menyerang, namun dari segi ranah dan pengalaman bertarung jelas klan iblis lebih baik, apalagi klan Mu kebanyakan mereka yang berasal dari generasi muda, membuat mereka dalam situasi yang sulit. Para tetua dan senior klan sebisa mungkin melindungi generasi muda, tapi dengan kemampuan mereka yang terbatas tentunya tidak akan berjalan dengan mudah, apalagi pasukan dari Serikat Iblis ini tidak segan-segan membunuh setiap orang yang ada di
Nie Guanyu, Tao Zexi, dan Bao Jun merupakan tiga nama yang tidak asing lagi di dunia kultivator karena masing-masing dari mereka menduduki posisi Patriark di klan Nie, Tao, dan Bao serta telah mencapai ranah Pencerahan Spiritual membuat kemampuan mereka cukup diperhitungkan.Beberapa hari lalu, kediaman mereka dikunjungi oleh seorang kenalan lama yang cukup ketiganya segani, Lei Zhihao dari kota Zhengzhou. Kebetulan saat itu mereka sedang berkumpul di kediaman klan Nie karena membahas sesuatu sehingga mereka mempersilahkan Lei Zhihao untuk bergabung.Nie Guanyu merupakan seorang pria sepuh, terlihat berusia enam puluh tahunan dengan rambut yang telah memutih sepenuhnya, badan kurus dan pendek namun memancarkan kekuatan yang sangat besar dan lebih kuat dibandingkan lainnya.Tao Zexi seperti berusia empat puluh tahunan, rambut klimis dan memiliki penampilan yang rapi tampak terpelajar dan lebih terlihat seperti seorang sarjana. Pria ini cukup pendiam dan hanya berbicara jika menurutnya
Sepanjang pertempuran tidak ada kondisinya yang lebih buruk daripada Lei Zhihao dan Xia Gengxin, harus menghadapi Mo Yan, jendral iblis terkuat yang memimpin penyerangan itu membuat keduanya mengalami nasib naas. Walaupun sama-sama berada di ranah Pencerahan Spiritual, namun baik Lei Zhihao maupun Xia Gengxin baru mencapainya paling lama sepuluh tahun, sementara Mo Yan sudah berada di tingkat yang sama jauh lebih lama daripada keduanya membuat praktiknya lebih tinggi.Lei Zhihao baru saja kehilangan lengan kirinya setelah berhasil dipotong oleh teknik milik Mo Yan yang menjadikan qi kematiannya menyerupai pedang diselimuti darah, sementara Xia Gengxin kondisinya juga tidak lebih baik mengalami luka dalam yang sangat serius. Berbanding terbalik dengan Mo Yan yang hanya menerima luka kecil menunjukkan perbedaan kekuatan di antara mereka terlihat sangat jelas.“Saudara Xia, kita dalam masalah besar.” Lei Zhihao menggeleng kepala pelan, dia baru saja berhasil menghentikan pendarahan pada
Perbedaan jumlah dan kekuatan benar-benar dapat dirasakan pada pertempuran yang terjadi di kediaman keluarga Duan. Banyak anggota klannya yang sudah tewas terbunuh di tangan pasukan Serikat Iblis, serta beberapa tetua yang juga tidak terlepas menjadi korban keganasan kelompok itu.Tetua tertinggi keluarga Duan juga tidak dapat mempertahankan nyawanya lebih lama, ia harus terbunuh ditangan jenderal iblis yang memimpin penyerangan tersebut dengan cara begitu sadis, tubuhnya hancur berkeping-keping tanpa tersisa. Namun, sebelum terbunuh tetua tertinggi keluarga Duan berhasil mengirimkan pesan kepada Duan Jie menggunakan token khusus, membuatnya setidaknya bisa mati dengan tenang.Melihat tetua tertinggi sekaligus jagoan terkuat yang saat ini berada di klan mereka sudah terbunuh, anggota keluarga Duan tidak melakukan perlawanan lebih jauh. Mereka menyerah dan pasrah karena sadar tak akan bisa selamat dari pertempuran ini.Pada malam ini, salah satu keluarga besar di Kota Zhengzhou resmi d
Lei Qintian mulai membentuk pedang raksasa dengan qi-nya, walau kemungkinannya kecil tapi dia akan berusaha untuk membebaskan para tetua dari cengkeraman tangan Gong Xijian karena jika mereka mati maka akan berimbas pada keseimbangan klan. Lei Qintian yakin akan ada banyak pihak yang mendatangi klan Lei untuk mengambil keuntungan dari mereka, karena itulah keberadaan para tetua ini sangat penting. Seolah langit sedang membantunya, Lei Qintian menyadari tekanan yang dilepaskan roh beladiri Gong Xijian tidak sekuat sebelumnya, sehingga merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk melancarkan aksinya. Dengan cepat Lei Qintian menebaskan pedang raksasa itu untuk memotong aliran energi. Slash! Duar! Ledakan besar terjadi ketika Lei Qintian berhasil memotong energi tersebut, namun membuatnya terlempar ratusan meter karena pembalikan energi, begitu juga dengan para tetua yang mengalami luka parah. Tapi, satu hal yang pasti yaitu Lei Qintian berhasil menyelamatkan para tetua sebelum e
Gong Xijian mengalirkan qi-nya ke kadal raksasa yang seketika membuka mulutnya lebar-lebar sebelum menciptakan bola api raksasa yang menyebarkan momentum begitu panas membuat suhu udara di wilayah sekitar tempat itu naik beberapa kali lipat. Untungnya anggota klan Lei sudah menjaga jarak yang cukup jauh sehingga tidak ada korban dari pihak mereka.Lei Qintian mengeraskan rahangnya, dia sudah membentuk sebuah energi pedang untuk menghalau serangan yang akan datang. Di waktu yang hampir bersamaan, keduanya telah berhasil menyempurnakan teknik mereka masing-masing.“Semburan Api Kematian!”“Pedang Menembus Inti Semesta!”Bola api dan pedang raksasa itu saling bertabrakan menciptakan ledakan yang begitu besar membuat para tetua klan Lei harus membentuk energi pelindung untuk melindungi diri dan anggota klan lainnya agar tidak terkena efek samping dari benturan energi tersebut.Terlihat retakan besar pada energi pelindung itu menandakan jika pertukaran kekuatan di antara keduanya memang sa
Naga petir itu mengikuti setiap langkah yang dilakukan Gong Xijian, tidak membiarkannya melepaskan diri seolah di matanya hanya ada Gong Xijian saja sehingga menciptakan ledakan demi ledakan yang cukup keras setiap kali benturan di antara keduanya terjadi.Walaupun naga itu belum dapat melukai Gong Xijian karena pertahanannya yang sulit ditembus, namun tetap saja membuat gerakan jendral iblis itu menjadi terbatas karena harus diakui naga petir tersebut juga mengeluarkan kekuatan yang cukup besar. Disisi lain, setiap pertahanan yang dibentuk Gong Xijian juga membutuhkan energi yang tidak kalah besarnya sehingga qi-nya dengan cepat banyak terkuras. Gong Xijian merapatkan giginya geram, jika hal tersebut dibiarkan terus berlanjut maka qi-nya lama-kelamaan akan semakin menipis sehingga mau tidak mau Gong Xijian harus memikirkan cara agar bisa keluar dari cengkeraman naga itu.“Kenapa kau terus memaksaku?” Gong Xijian berdecak kesal. “Hancurlah!”Gong Xijian membentuk mantra tangan yang s
Semakin lama pertarungan di antara keduanya, Lei Delan semakin menyadari jika kemampuan bertarung Lei Xiayu memang jauh di atasnya, apalagi pemuda itu memiliki teknik pedang yang sangat beragam dan sulit ditebak sehingga menyulitkan Lei Delan untuk mengimbanginya bahkan dia sampai terkena sabetan pedang berkali-kali di beberapa bagian tubuhnya.Dengan napas memburu Lei Delan berhasil menjaga jaraknya setelah terkena serangan untuk yang kesekian kalinya.“Darimana sebenarnya bocah ini mendapatkan teknik-teknik sekuat ini?” Lei Delan benar-benar harus mengakui keunggulan lawannya itu sehingga muncul rencananya untuk melarikan diri karena jika memaksakan bertarung lebih lama dia khawatir Lei Xiayu akan semakin membuatnya terluka bahkan dapat membunuhnya.Lei Delan yang tadinya selalu bertarung dalam posisi bertahan kini tampil lebih menyerang dan berharap bisa menemukan celah agar bisa melarikan diri. Lei Xiayu tentu saja menyadari niat lawannya itu membuatnya tersenyum penuh arti.“Ingi
Lei Qintian tak menghiraukan tatapan semua orang yang mengarah padanya, ketika Pedang Penakluk Naga sudah berada di dalam genggaman tangannya, pria itu segera memberikan serangan pertamanya, namun Gong Xijian masih bisa menghindarinya dengan tanpa kesulitan.Lei Qintian tetap tenang dengan mengubah arus serangannya yang kali ini menargetkan titik vital lawan, Gong Xijian dengan cepat menutupi bagian lehernya itu sehingga menunjukkan celah pada perutnya, hal tersebutlah yang dimanfaatkan oleh Lei Qintian karena dari awal dia memang mengincar bagian tersebut dan leher hanyalah sebagai pengalihan sehingga sebuah pukulan mendarat tepat di tubuh Gong Xijian.Pukulan itu dipenuhi banyak tenaga membuat Gong Xijian meringis kesakitan walau kulitnya sebenarnya sangat tebal karena efek transformasi Iblis, namun ternyata pukulan Lei Qintian itu tetap dapat membuatnya terpukul hingga puluhan meter sebab Lei Qintian sendiri menggunakan teknik ‘Tinju Petir' untuk menjatuhkan law