Cukup lama waktu yang diperlukan Lei Xiayu untuk meyakinkan Bai Ling bahwa dirinya bukanlah seorang pandai besi. Meskipun tampak ragu, Bai Ling pun pada akhirnya mau tidak mau mempercayainya.
Sekarang dia memiliki pandangan berbeda pada Lei Xiayu, sehingga mencoba pendekatan dengan cara lain, "Tuan, apakah kau semuda yang terlihat?"Lei Xiayu mengangguk pelan, "Senior, usiaku masih tujuh belas tahun."Bai Ling mengangguk pelan, namun tanpa permisi dia memeriksa pergelangan Lei Xiayu sebelum mengerutkan kening, karena menemukan kalau pemuda ini tidak berbohong, usianya memang masih belasan tahun. Wajah mungkin bisa membohongi mata, tapi tidak dengan tulang, seseorang bisa mendeteksi usia orang lain dengan memeriksa tulangnya. Lei Xiayu tidak terkejut karena dia juga mengetahui tentang hal ini."Maaf, aku telah lancang!" Bai Ling berharap Lei Xiayu tidak menyimpan tindakannya dalam hati sebab yang dia lakukan murni karena rasa penasaran saja tidak aRencana pertama Lei Xiayu akan mendatangi Lembah Seribu Racun untuk mendapatkan ekor raja kalajengking sebelum nanti mencari keberadaan Ular Bertanduk Dua. Dia menempuh perjalanan selama beberapa jam dan tiba di jalan masuk lembah saat matahari sudah berada tepat di atas kepala.Lei Xiayu memeriksa keadaan sekitar sebelum memutuskan untuk memasuki lembah tersebut. Di sepanjang perjalanan, Lei Xiayu langsung disambut oleh berbagai macam jenis tanaman beracun, inilah alasan orang-orang menyebutnya sebagai Lembah Seribu Racun. Untungnya Lei Xiayu memiliki pil penawar yang diberikan oleh gurunya, Luo Ming jadi dia bisa masuk tanpa kesulitan.Lei Xiayu terus berjalan menuju tengah-tengah lembah, dan disaat yang sama dia mendengar adanya suara pertarungan sebelum tiba-tiba lokasi di sekitarnya berguncang hebat. Lei Xiayu kemudian memilih bersembunyi dibalik pepohonan saat merasa ada dua aura yang datang mendekat.Matanya membesar ketika memandangi dua makhluk be
Lei Xiayu begitu senang ketika dapat bertemu dengan hewan peliharaannya lagi di kehidupan pertamanya, namun dia juga menjadi sedih saat melihat Linglong yang tampak kurus, seolah menerima banyak penderitaan."Linglong, apa yang terjadi padamu setelah kepergianku?"Linglong kemudian menceritakan saat dirinya mendengar kabar kematian Lei Xiayu, dia tidak percaya lalu memeriksa lokasi tempat pertarungannya dengan Luo Dafeng dan menemukan sisa-sisa energi spiritual milik tuannya itu, sehingga Linglong menarik kesimpulan bahwa Lei Xiayu belum mati, jadi dia mencarinya di seluruh dunia mereka berasal tapi tidak menemukannya.Linglong tidak menyerah, dia kemudian pergi ke sepuluh ribu dunia kecil, tapi tidak juga mendapat jejak yang ditinggalkan Lei Xiayu, begitupun saat dirinya pergi ke tiga ribu dunia besar tetap tak menemukan keberadaan Lei Xiayu."Namun aku masih yakin kalau tuan belum mati, dan dunia ini adalah kesempatan terakhirku dan tidak disang
Bai Ling tidak menyangka Lei Xiayu akan kembali pada malamnya di hari yang sama dengan kepergiannya beberapa waktu lalu, dia mengira pemuda itu akan membutuhkan waktu yang lebih lama, dia bahkan sempat berpikir kalau Lei Xiayu gagal mendapatkan bahan yang diperlukannya, namun mata pria tua itu langsung melebar saat sang pemuda mengeluarkan ekor raja kalajengking dan taring ular bertanduk dua dari dalam gelang semesta miliknya.Mulut Bai Ling juga menganga lebar saat menemukan taring ular bertanduk dua itu berkualitas setara dengan ranah Janin Suci, sementara yang lebih mengejutkan lagi ekor raja kalajengking itu memiliki kualitas yang lebih tinggi, berasal dari hewan ranah Pencerahan Spiritual."Junior Yu, kau sungguh mendapatkan kedua bahan ini dengan tanganmu sendiri, tanpa bantuan orang lain?" Bai Ling belum percaya sepenuhnya."Benar, senior. Apakah ada masalah?" Lei Xiayu menarik alisnya."Tidak… tidak… maksudku kau benar-benar terus-terusan
Dua hari telah berlalu, Bai Ling baru saja berhasil menyelesaikan pembuatan senjata milik Lei Xiayu yang saat dikeluarkan dari tungku, pedang tersebut memancarkan cahaya berwarna hitam pekat dan memberikan tekanan yang begitu luar biasa.Bai Ling tersenyum puas saat menggenggam senjata itu, meskipun bulir-bulir keringat mengalir di sekujur tubuhnya tapi usahanya tidak sia-sia karena senjata yang dia ciptakan berkualitas kelas surgawi tingkat rendah.Pada bagian pangkalnya terdapat ukiran seekor naga perkasa berwarna keemasan, sementara pada bagian bilahnya berbentuk melengkung menyerupai sebuah sabit namun sangat tajam. Bai Ling mampu memotong besi keras tanpa mengalirkan qi ke dalamnya.Sekarang dia hanya tinggal menunggu Lei Xiayu mengambil pedang itu, dengan demikian tanggungjawabnya sudah selesai. Namun secara bersamaan Lingling datang menghadap."Tuan Bai, diluar ada tuan muda Xia Hongyan meminta bertemu dengan anda."Bai Ling menarik alisnya, namun tetap berjalan keluar untuk men
"Meteor Api!"Xia Hongyan juga tidak ingin kalah, sebuah api berukuran besar langsung melesat dengan kecepatan tinggi dan berbenturan dengan energi pedang petir milik Lei Xiayu yang menciptakan ledakan di tengah-tengah. Namun Xia Hongyan tetap mendapatkan dampak dari benturan tersebut membuat dadanya merasakan nyeri sementara Lei Xiayu terlihat baik-baik saja."Kau… bagaimana teknik petirmu bisa seperti itu?" Sepengetahuan Xia Hongyan, teknik terkuat yang dimiliki Klan Lei adalah tinju petir, sementara trik yang baru saja Lei Xiayu tunjukkan, Xia Hongyan baru pertama kali melihatnya dan ternyata jauh lebih kuat lagi.Tapi Lei Xiayu tidak menggubrisnya, dia kembali membentuk mantra tangan. "Peluru Petir!"Kali ini ratusan petir seukuran kepalan tangan melesat cepat ke arah Xia Hongyan yang membuatnya kesulitan untuk menghindar hingga beberapa peluru petir berhasil mendarat di tubuhnya sementara sisanya ditahan oleh Wang Yihan yang memutuskan turun
Kedatangan Lei Xiayu bersama Mu Lanxi dihadang oleh para penjaga klan yang tidak membiarkan mereka masuk. Bahkan mereka mengirim seorang rekannya untuk menyampaikan kedatangan pemuda ini kepada para tetua.Tak berselang lama seorang tetua menemui mereka dan membuat Lei Xiayu bernapas lega karena pria berbadan gempal ini mempersilahkannya masuk serta menjamin keamanannya. "Tuan muda, anda harus berhati-hati karena di keluarga kita hanya sedikit orang yang tersisa masih setia pada Patriark Lei Qintian." Tetua itu mengingatkan.Lei Xiayu baru mengetahui hal ini kemarin saat dia menjenguk Guan Ping secara diam-diam yang sedang berada di dalam penjara. Pria tua itu telah mendengar kabar tentang turnamen yang akan diadakan keluarga Lei, dan memberitahu Lei Xiayu bahwa masih ada beberapa anggota klan yang berpihak pada Lei Qintian dan bisa membantunya. Guan Ping kemudian memberikan nama-namanya dan Lei LangWang termasuk salah satunya."Terima kasih, tetua Wang.
Lei Zexian tanpa mempedulikan tatapan semua orang disana termasuk Lei Xiayu yang tampak kebingungan langsung memeluk tubuh pemuda itu dengan erat. "Yu'er, kenapa kau terlihat tidak senang dengan kepulangan kakak? Padahal aku selalu memikirkanmu di sela-sela bertarung melawan musuh di perbatasan." Lei Zexian tampak kecewa melihat Lei Xiayu yang tidak menunjukkan ekspresi senang saat menyambut pelukannya.Sementara Lei Xiayu masih larut dalam pikirannya, mencoba mengingat kembali tentang Lei Zexian. Ternyata dia sudah melakukan kesalahan, bisa-bisanya melupakan Lei Zexian, kakak yang selalu perhatian padanya.Di masa lalu, saat Lei Xiayu masih kecil Lei Zexian inilah yang selalu menemaninya bermain sebelum dirinya diutus pergi ke perbatasan untuk berjaga di sana. Lei Zexian selalu merasa iba kepada adiknya itu yang terus mendapat ejekan dan hinaan karena tidak bisa berlatih kultivasi bahkan juga kurang terlalu diperhatikan oleh ayah mereka, sehingga dia yang menjadi
Wu Ming meminta para peserta yang berjumlah 64 orang itu untuk mengambil nomor secara acak, 4 peserta di antaranya adalah putra-putri Lei Qintian, dan 2 lainnya merupakan putra Lei Leng, sementara sisanya berasal dari keturunan para petinggi klan Lei. Memang klan Lei tidak membatasi calon patriark muda, selama orang itu memenuhi persyaratan yang berlaku dan memiliki kemampuan, maka kursi pemimpin di masa depan tidak berada di tangan keturunan inti juga tak masalah, asalkan bisa membawa klan menjadi lebih baik lagi.Sebagai peserta tertua, Lei Qigang yang pertama mengambil nomor undian dan mendapatkan urutan ke-5. Melihat itu peserta lain harap-harap cemas berdoa tidak mendapatkan nomor yang sama."Kakak, lihat itu kau menakuti mereka." Lei Zexian tertawa kecil sambil maju untuk mengambil nomor. Rupanya dia mendapat urutan ke-4, dan akan melawan salah satu keturunan tetua Lei Long, salah satu petinggi klan."Adik kecil, tidak perlu takut. Kakak akan membant