Lei Xiayu berdecak pelan saat tiba-tiba melihat fenomena di langit yang mengeluarkan petir berwarna biru, dia tahu fenomena ini disebabkan oleh seseorang yang sedang mencoba menembus ranah. Namun yang membuatnya tertarik karena cahaya yang menembus langit itu berasal dari kediaman klan Lei.
Disaat penasaran menyelimuti hati Lei Xiayu, secara bersamaan dia melihat seseorang melayang di udara memasuki gelombang petir yang sangat kuat itu. Lei Xiayu yakin sosok inilah yang menimbulkan fenomena langit tersebut.Matanya kemudian menyorot tajam, meskipun saat ini Lei Xiayu masih berada di ranah Pembentukan Tubuh tapi semua inderanya sudah terbuka sepenuhnya membuatnya memiliki ketajaman sepuluh kali lipat daripada kultivator di ranah yang sama. Oleh sebab itu, dia bisa melihat dengan jelas wajah praktisi yang sedang melawan hukum surgawi itu meskipun dalam jarak yang relatif jauh."Dia, Kakek Zhihao…" mata Lei Xiayu terbuka lebar.Sama halnya dengan LeiLei Zhihao terbang ke udara saat melihat di atas kediaman keluarganya muncul enam orang praktisi yang semuanya dikenali olehnya. Mereka adalah tiga Patriark dari masing-masing Klan Mu, Duan, dan Xia, serta Bai Juan dan Wu Ming, lalu yang terakhir tiba adalah tetua Jiang dari Sekte Awan Putih."Aku tidak tahu kalau para Patriark dan saudara-saudara sekalian akan berkunjung kemari, sehingga tidak menyiapkan jamuan khusus untuk kalian, kuharap anda sekalian tidak mempermasalahkannya." Lei Zhihao tersenyum ramah."Senior Lei, kedatangan kami kesini memang tidak diundang dan bukan sesuatu yang spesial jadi anda tidak perlu merasa sungkan. Kami hanya ingin melihat sosok yang menimbulkan fenomena di langit, ternyata anda orangnya." Mu Zedong, Patriark keluarga Mu generasi saat ini, berada di ranah Janin Suci tingkat akhir memberikan tanggapan."Aih, tetap saja dimana sopan santunku sebagai tuan rumah," Lei Zhihao kemudian mengajak mereka berenam untuk mampir, nam
Tiga hari telah berlalu sejak Lei Zhihao berhasil menembus ranah Pencerahan Spiritual, sekarang di kediaman keluarga Lei tepatnya pada ruangan khusus para petinggi sedang melakukan rapat tertutup untuk membahas agenda yang direncanakan oleh jagoan terkuat Klan Lei itu."Kurasa ini memang sudah saatnya kita memilih patriark muda, agar siapapun yang terpilih nanti bisa mulai belajar dari sekarang menjadi pemimpin yang baik untuk kemakmuran klan kita di masa depan." Salah seorang tetua menyetujui usulan itu, dia adalah Lei Zhexian seorang praktisi Janin Suci."Aku juga sepakat,""Aku setuju,""Tidak masalah, aku akan membantu semua persiapan yang diperlukan untuk menyelenggarakan acara ini."Satu persatu tetua klan Lei menyetujui usulan dari Lei Zhihao, sehingga Lei Leng sebagai patriark hanya tinggal memberikan tanda tangannya. "Kalau begitu aku hanya bisa setuju bukan?" Lei Leng tersenyum tipis melihat para tetua yang antusias. Dia juga ti
Lei Xiayu berlatih lebih keras lagi untuk menyambut turnamen yang akan diadakan klannya. Terhitung sudah dua minggu berlalu sejak tersebarnya kabar turnamen tersebut, dia tidak pernah meninggalkan ruangannya sekalipun.Mu Lanxi juga tidak mengunjungi kamar Lei Xiayu selama itu, karena dia tahu pemuda itu sedang dalam masa-masa latihan pentingnya, dia hanya berharap Lei Xiayu dapat mencapai setidaknya ranah Pembentukan Tubuh, dengan begitu dia berkemungkinan memiliki peluang untuk memberikan perlawanan terhadap saudara-saudaranya yang lain.Lei Xiayu menggunakan Mantra Penenang Hati untuk membantu kultivasinya, dengan teknik tersebut dia bisa menyerap puluhan kali lipat qi lebih banyak daripada orang lain. Hingga pada saat tiga hari sebelum menjelang turnamen, Lei Xiayu berhasil menembus ranah Pembentukan Tubuh.Pada saat ranah ini terbentuk, maka seluruh badan Lei Xiayu akan merasakan kesakitan yang luar biasa. Untungnya dia pernah mengalami rasa sakit yan
Cukup lama waktu yang diperlukan Lei Xiayu untuk meyakinkan Bai Ling bahwa dirinya bukanlah seorang pandai besi. Meskipun tampak ragu, Bai Ling pun pada akhirnya mau tidak mau mempercayainya.Sekarang dia memiliki pandangan berbeda pada Lei Xiayu, sehingga mencoba pendekatan dengan cara lain, "Tuan, apakah kau semuda yang terlihat?"Lei Xiayu mengangguk pelan, "Senior, usiaku masih tujuh belas tahun."Bai Ling mengangguk pelan, namun tanpa permisi dia memeriksa pergelangan Lei Xiayu sebelum mengerutkan kening, karena menemukan kalau pemuda ini tidak berbohong, usianya memang masih belasan tahun. Wajah mungkin bisa membohongi mata, tapi tidak dengan tulang, seseorang bisa mendeteksi usia orang lain dengan memeriksa tulangnya. Lei Xiayu tidak terkejut karena dia juga mengetahui tentang hal ini."Maaf, aku telah lancang!" Bai Ling berharap Lei Xiayu tidak menyimpan tindakannya dalam hati sebab yang dia lakukan murni karena rasa penasaran saja tidak a
Rencana pertama Lei Xiayu akan mendatangi Lembah Seribu Racun untuk mendapatkan ekor raja kalajengking sebelum nanti mencari keberadaan Ular Bertanduk Dua. Dia menempuh perjalanan selama beberapa jam dan tiba di jalan masuk lembah saat matahari sudah berada tepat di atas kepala.Lei Xiayu memeriksa keadaan sekitar sebelum memutuskan untuk memasuki lembah tersebut. Di sepanjang perjalanan, Lei Xiayu langsung disambut oleh berbagai macam jenis tanaman beracun, inilah alasan orang-orang menyebutnya sebagai Lembah Seribu Racun. Untungnya Lei Xiayu memiliki pil penawar yang diberikan oleh gurunya, Luo Ming jadi dia bisa masuk tanpa kesulitan.Lei Xiayu terus berjalan menuju tengah-tengah lembah, dan disaat yang sama dia mendengar adanya suara pertarungan sebelum tiba-tiba lokasi di sekitarnya berguncang hebat. Lei Xiayu kemudian memilih bersembunyi dibalik pepohonan saat merasa ada dua aura yang datang mendekat.Matanya membesar ketika memandangi dua makhluk be
Lei Xiayu begitu senang ketika dapat bertemu dengan hewan peliharaannya lagi di kehidupan pertamanya, namun dia juga menjadi sedih saat melihat Linglong yang tampak kurus, seolah menerima banyak penderitaan."Linglong, apa yang terjadi padamu setelah kepergianku?"Linglong kemudian menceritakan saat dirinya mendengar kabar kematian Lei Xiayu, dia tidak percaya lalu memeriksa lokasi tempat pertarungannya dengan Luo Dafeng dan menemukan sisa-sisa energi spiritual milik tuannya itu, sehingga Linglong menarik kesimpulan bahwa Lei Xiayu belum mati, jadi dia mencarinya di seluruh dunia mereka berasal tapi tidak menemukannya.Linglong tidak menyerah, dia kemudian pergi ke sepuluh ribu dunia kecil, tapi tidak juga mendapat jejak yang ditinggalkan Lei Xiayu, begitupun saat dirinya pergi ke tiga ribu dunia besar tetap tak menemukan keberadaan Lei Xiayu."Namun aku masih yakin kalau tuan belum mati, dan dunia ini adalah kesempatan terakhirku dan tidak disang
Bai Ling tidak menyangka Lei Xiayu akan kembali pada malamnya di hari yang sama dengan kepergiannya beberapa waktu lalu, dia mengira pemuda itu akan membutuhkan waktu yang lebih lama, dia bahkan sempat berpikir kalau Lei Xiayu gagal mendapatkan bahan yang diperlukannya, namun mata pria tua itu langsung melebar saat sang pemuda mengeluarkan ekor raja kalajengking dan taring ular bertanduk dua dari dalam gelang semesta miliknya.Mulut Bai Ling juga menganga lebar saat menemukan taring ular bertanduk dua itu berkualitas setara dengan ranah Janin Suci, sementara yang lebih mengejutkan lagi ekor raja kalajengking itu memiliki kualitas yang lebih tinggi, berasal dari hewan ranah Pencerahan Spiritual."Junior Yu, kau sungguh mendapatkan kedua bahan ini dengan tanganmu sendiri, tanpa bantuan orang lain?" Bai Ling belum percaya sepenuhnya."Benar, senior. Apakah ada masalah?" Lei Xiayu menarik alisnya."Tidak… tidak… maksudku kau benar-benar terus-terusan
Dua hari telah berlalu, Bai Ling baru saja berhasil menyelesaikan pembuatan senjata milik Lei Xiayu yang saat dikeluarkan dari tungku, pedang tersebut memancarkan cahaya berwarna hitam pekat dan memberikan tekanan yang begitu luar biasa.Bai Ling tersenyum puas saat menggenggam senjata itu, meskipun bulir-bulir keringat mengalir di sekujur tubuhnya tapi usahanya tidak sia-sia karena senjata yang dia ciptakan berkualitas kelas surgawi tingkat rendah.Pada bagian pangkalnya terdapat ukiran seekor naga perkasa berwarna keemasan, sementara pada bagian bilahnya berbentuk melengkung menyerupai sebuah sabit namun sangat tajam. Bai Ling mampu memotong besi keras tanpa mengalirkan qi ke dalamnya.Sekarang dia hanya tinggal menunggu Lei Xiayu mengambil pedang itu, dengan demikian tanggungjawabnya sudah selesai. Namun secara bersamaan Lingling datang menghadap."Tuan Bai, diluar ada tuan muda Xia Hongyan meminta bertemu dengan anda."Bai Ling menarik alisnya, namun tetap berjalan keluar untuk men
Klan Mu sedang bertarung mati-matian untuk mempertahankan kediaman mereka dari ancaman Serikat Iblis, baik anggota klan yang baru menapaki jalan keabadian ataupun para tetua bekerja sama dengan keras saling melindungi satu sama lain, meskipun tidak bisa dipungkiri korban berjatuhan di pihak mereka tidak sedikit, namun semangat juang mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi dalam jalan keabadian, terkadang kelebihan jumlah pasukan tidak menjadi penentu kemenangan pertempuran, anggota klan Mu memang lebih banyak dibandingkan pasukan Serikat Iblis yang menyerang, namun dari segi ranah dan pengalaman bertarung jelas klan iblis lebih baik, apalagi klan Mu kebanyakan mereka yang berasal dari generasi muda, membuat mereka dalam situasi yang sulit. Para tetua dan senior klan sebisa mungkin melindungi generasi muda, tapi dengan kemampuan mereka yang terbatas tentunya tidak akan berjalan dengan mudah, apalagi pasukan dari Serikat Iblis ini tidak segan-segan membunuh setiap orang yang ada di
Nie Guanyu, Tao Zexi, dan Bao Jun merupakan tiga nama yang tidak asing lagi di dunia kultivator karena masing-masing dari mereka menduduki posisi Patriark di klan Nie, Tao, dan Bao serta telah mencapai ranah Pencerahan Spiritual membuat kemampuan mereka cukup diperhitungkan.Beberapa hari lalu, kediaman mereka dikunjungi oleh seorang kenalan lama yang cukup ketiganya segani, Lei Zhihao dari kota Zhengzhou. Kebetulan saat itu mereka sedang berkumpul di kediaman klan Nie karena membahas sesuatu sehingga mereka mempersilahkan Lei Zhihao untuk bergabung.Nie Guanyu merupakan seorang pria sepuh, terlihat berusia enam puluh tahunan dengan rambut yang telah memutih sepenuhnya, badan kurus dan pendek namun memancarkan kekuatan yang sangat besar dan lebih kuat dibandingkan lainnya.Tao Zexi seperti berusia empat puluh tahunan, rambut klimis dan memiliki penampilan yang rapi tampak terpelajar dan lebih terlihat seperti seorang sarjana. Pria ini cukup pendiam dan hanya berbicara jika menurutnya
Sepanjang pertempuran tidak ada kondisinya yang lebih buruk daripada Lei Zhihao dan Xia Gengxin, harus menghadapi Mo Yan, jendral iblis terkuat yang memimpin penyerangan itu membuat keduanya mengalami nasib naas. Walaupun sama-sama berada di ranah Pencerahan Spiritual, namun baik Lei Zhihao maupun Xia Gengxin baru mencapainya paling lama sepuluh tahun, sementara Mo Yan sudah berada di tingkat yang sama jauh lebih lama daripada keduanya membuat praktiknya lebih tinggi.Lei Zhihao baru saja kehilangan lengan kirinya setelah berhasil dipotong oleh teknik milik Mo Yan yang menjadikan qi kematiannya menyerupai pedang diselimuti darah, sementara Xia Gengxin kondisinya juga tidak lebih baik mengalami luka dalam yang sangat serius. Berbanding terbalik dengan Mo Yan yang hanya menerima luka kecil menunjukkan perbedaan kekuatan di antara mereka terlihat sangat jelas.“Saudara Xia, kita dalam masalah besar.” Lei Zhihao menggeleng kepala pelan, dia baru saja berhasil menghentikan pendarahan pada
Perbedaan jumlah dan kekuatan benar-benar dapat dirasakan pada pertempuran yang terjadi di kediaman keluarga Duan. Banyak anggota klannya yang sudah tewas terbunuh di tangan pasukan Serikat Iblis, serta beberapa tetua yang juga tidak terlepas menjadi korban keganasan kelompok itu.Tetua tertinggi keluarga Duan juga tidak dapat mempertahankan nyawanya lebih lama, ia harus terbunuh ditangan jenderal iblis yang memimpin penyerangan tersebut dengan cara begitu sadis, tubuhnya hancur berkeping-keping tanpa tersisa. Namun, sebelum terbunuh tetua tertinggi keluarga Duan berhasil mengirimkan pesan kepada Duan Jie menggunakan token khusus, membuatnya setidaknya bisa mati dengan tenang.Melihat tetua tertinggi sekaligus jagoan terkuat yang saat ini berada di klan mereka sudah terbunuh, anggota keluarga Duan tidak melakukan perlawanan lebih jauh. Mereka menyerah dan pasrah karena sadar tak akan bisa selamat dari pertempuran ini.Pada malam ini, salah satu keluarga besar di Kota Zhengzhou resmi d
Lei Qintian mulai membentuk pedang raksasa dengan qi-nya, walau kemungkinannya kecil tapi dia akan berusaha untuk membebaskan para tetua dari cengkeraman tangan Gong Xijian karena jika mereka mati maka akan berimbas pada keseimbangan klan. Lei Qintian yakin akan ada banyak pihak yang mendatangi klan Lei untuk mengambil keuntungan dari mereka, karena itulah keberadaan para tetua ini sangat penting. Seolah langit sedang membantunya, Lei Qintian menyadari tekanan yang dilepaskan roh beladiri Gong Xijian tidak sekuat sebelumnya, sehingga merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk melancarkan aksinya. Dengan cepat Lei Qintian menebaskan pedang raksasa itu untuk memotong aliran energi. Slash! Duar! Ledakan besar terjadi ketika Lei Qintian berhasil memotong energi tersebut, namun membuatnya terlempar ratusan meter karena pembalikan energi, begitu juga dengan para tetua yang mengalami luka parah. Tapi, satu hal yang pasti yaitu Lei Qintian berhasil menyelamatkan para tetua sebelum e
Gong Xijian mengalirkan qi-nya ke kadal raksasa yang seketika membuka mulutnya lebar-lebar sebelum menciptakan bola api raksasa yang menyebarkan momentum begitu panas membuat suhu udara di wilayah sekitar tempat itu naik beberapa kali lipat. Untungnya anggota klan Lei sudah menjaga jarak yang cukup jauh sehingga tidak ada korban dari pihak mereka.Lei Qintian mengeraskan rahangnya, dia sudah membentuk sebuah energi pedang untuk menghalau serangan yang akan datang. Di waktu yang hampir bersamaan, keduanya telah berhasil menyempurnakan teknik mereka masing-masing.“Semburan Api Kematian!”“Pedang Menembus Inti Semesta!”Bola api dan pedang raksasa itu saling bertabrakan menciptakan ledakan yang begitu besar membuat para tetua klan Lei harus membentuk energi pelindung untuk melindungi diri dan anggota klan lainnya agar tidak terkena efek samping dari benturan energi tersebut.Terlihat retakan besar pada energi pelindung itu menandakan jika pertukaran kekuatan di antara keduanya memang sa
Naga petir itu mengikuti setiap langkah yang dilakukan Gong Xijian, tidak membiarkannya melepaskan diri seolah di matanya hanya ada Gong Xijian saja sehingga menciptakan ledakan demi ledakan yang cukup keras setiap kali benturan di antara keduanya terjadi.Walaupun naga itu belum dapat melukai Gong Xijian karena pertahanannya yang sulit ditembus, namun tetap saja membuat gerakan jendral iblis itu menjadi terbatas karena harus diakui naga petir tersebut juga mengeluarkan kekuatan yang cukup besar. Disisi lain, setiap pertahanan yang dibentuk Gong Xijian juga membutuhkan energi yang tidak kalah besarnya sehingga qi-nya dengan cepat banyak terkuras. Gong Xijian merapatkan giginya geram, jika hal tersebut dibiarkan terus berlanjut maka qi-nya lama-kelamaan akan semakin menipis sehingga mau tidak mau Gong Xijian harus memikirkan cara agar bisa keluar dari cengkeraman naga itu.“Kenapa kau terus memaksaku?” Gong Xijian berdecak kesal. “Hancurlah!”Gong Xijian membentuk mantra tangan yang s
Semakin lama pertarungan di antara keduanya, Lei Delan semakin menyadari jika kemampuan bertarung Lei Xiayu memang jauh di atasnya, apalagi pemuda itu memiliki teknik pedang yang sangat beragam dan sulit ditebak sehingga menyulitkan Lei Delan untuk mengimbanginya bahkan dia sampai terkena sabetan pedang berkali-kali di beberapa bagian tubuhnya.Dengan napas memburu Lei Delan berhasil menjaga jaraknya setelah terkena serangan untuk yang kesekian kalinya.“Darimana sebenarnya bocah ini mendapatkan teknik-teknik sekuat ini?” Lei Delan benar-benar harus mengakui keunggulan lawannya itu sehingga muncul rencananya untuk melarikan diri karena jika memaksakan bertarung lebih lama dia khawatir Lei Xiayu akan semakin membuatnya terluka bahkan dapat membunuhnya.Lei Delan yang tadinya selalu bertarung dalam posisi bertahan kini tampil lebih menyerang dan berharap bisa menemukan celah agar bisa melarikan diri. Lei Xiayu tentu saja menyadari niat lawannya itu membuatnya tersenyum penuh arti.“Ingi
Lei Qintian tak menghiraukan tatapan semua orang yang mengarah padanya, ketika Pedang Penakluk Naga sudah berada di dalam genggaman tangannya, pria itu segera memberikan serangan pertamanya, namun Gong Xijian masih bisa menghindarinya dengan tanpa kesulitan.Lei Qintian tetap tenang dengan mengubah arus serangannya yang kali ini menargetkan titik vital lawan, Gong Xijian dengan cepat menutupi bagian lehernya itu sehingga menunjukkan celah pada perutnya, hal tersebutlah yang dimanfaatkan oleh Lei Qintian karena dari awal dia memang mengincar bagian tersebut dan leher hanyalah sebagai pengalihan sehingga sebuah pukulan mendarat tepat di tubuh Gong Xijian.Pukulan itu dipenuhi banyak tenaga membuat Gong Xijian meringis kesakitan walau kulitnya sebenarnya sangat tebal karena efek transformasi Iblis, namun ternyata pukulan Lei Qintian itu tetap dapat membuatnya terpukul hingga puluhan meter sebab Lei Qintian sendiri menggunakan teknik ‘Tinju Petir' untuk menjatuhkan law