Share

49. Ethan Tahu

Penulis: Luisana Zaffya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-25 21:51:28

Ethan melompat ke arah Cara dan berhasil menangkap kepala wanita itu sebelum membentur lantai. Kemudian menggendong sang istri keluar dan membawanya ke ruang IGD. Betapa terkejutnya Ethan saat mendengar penuturan sang dokter yang mengatakan tentang kehamilan Cara. Stres dan tubuh yang lemah membuatnya mengalami pendarahan. Pun begitu Ethan merasa lega karena setidaknya janin itu cukup kuat untuk bertahan.

“Lalu bagaimana kontrasepsi itu tidak berjalan dengan baik?”

“Ada beberapa hal seperti yang pernah saya jelaskan.”

Ethan jelas tak butuh mendengar hal itu lagi. Sekarang Cara hamil. Dan itu lebih mengejutkannya. Saat Cara meminta untuk melakukan kontrasepsi di tengah kebutuhan biologisnya yang tak pernah tak tertahankan jika di hadapkan pada wanita itu, kehamilan adalah hal yang sejujurnya ingin ia hindari. Pengalamannya tentang menghadapi kehamilan Cara bukanlah hal yang ingin diulang. Dan luka itu masih menganga lebar setiap kali menatap si kembar.

Ethan mengangguk setelah san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Syukurlah, kandungan Cara selalu kuat ya. Ethan pasti marah dengan dirinya sendiri. Moga di kehamilan Cara saat ini bisa menjaga dengan baik ya, anggap aja sebagai penebusan karena pas hamil si kembar gak bisa jagain. Mano mending kabur deh.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembalinya Sang Istri Sah   50. Perbuatan Zevan

    “Di mana Ethan?” Pagi itu, Zaheer muncul di ruang perawatan Cheryl dan tak menemukan Ethan. Hanya Cara dan si kembar yang masih terlelap. Cara menggeleng tak tahu. Saat keluar dari kamar mandi, Ethan sudah tidak ada. Zaheer menatap Cara dan si kembar bergantian. “Bisakah kita bicara?” “Katakan.” Cara menatap dua berkas di tangan Zaheer. “Di luar.” Cara pun ikut keluar. Langkah keduanya berhenti tak jauh dari pintu dan Zaheer memberikan salah satu berkas di tangannya pada Cara. “Apa ini?” “Hasil tes darahmu.” Zaheer membuka satu persatu lembaran yang ada di dalamnya dan berhenti di lembaran terakhir. “Kau tahu apa ini?” Cara mengernyit tak mengerti. “Aku bukan dokter, Zaheer. Kenapa kau malah bertanya padaku?” Zaheer mendengus tipis. “Kau yakin tak tahu?” Cara menutup berkas tersebut. Kesal oleh tatapan penuh curiga Zaheer. “Aku hamil, kan? Ethan sudah tahu. Kau puas?” Zaheer menahan lengan Cara yang hendak melewatinya. “Kau yakin hanya kami yang tahu tentang kehamilanmu?

  • Kembalinya Sang Istri Sah   1. Kembali Ke Sarang Harimau

    Part 1 Kembali Ke Sarang HarimauKedua tangan Cara saling meremas satu sama lain. keduanya lembab oleh keringat. Karena kegugupannya yang berlebihan. Kedua matanya tak berhenti menatap pintu kayu ganda yang ada di hadapannya. Menunggu setiap detik yang terasa begitu lama. Satu getaran lembut mengalihkan perhatiannya, ia gegas merogoh ponsel di dalam tasnya. Membaca pesan singkat yang dikirim oleh Zevan.‘Tarik napas dan hembuskan. Semoga berhasil.’Cara mengikuti instruksi tersebut, seketika kegugupannya perlahan berkurang dan tautan tangannya melonggar. Ia sudah melalui tes tiga kali dengan penuh perjuangan dan kegigihannya. Tes terakhir tak akan berakhir sia-sia begitu saja, kan?Pun ia sempat mendengar selentingan kabar tentang sang bos besar sedikit rewel dan cerewet untuk posisi asisten pribadi yang sedang dilamarnya saat ini. Bahkan cara bernapas pun akan salah saat suasana hati sang bos besar sedang buruk. Itulah sebabnya posisi ini memiliki bayaran yang fantastis. Daripada asi

  • Kembalinya Sang Istri Sah   2. Kembali Tertangkap

    Part 2 Kembali TertangkapTubuh Cara menggigil dan wajahnya sudah sepucat mayat, tetapi hal itu tak menghentikan kedua pemuda yang mengarahkan selang air ke tubuhnya. Seluruh tubuhnya basah kuyup, sementara kedua pemuda itu tertawa nyaring. Tangan Ethan terangkat dan kedua kaki tangannya langsung mematikan aliran air. Ethan beranjak dari duduknya, berjalan mendekati Cara yang berdiri di tengah halaman. “Jadi, kau sudah berubah pikiran?”Cara menatap wajah bengis Ethan. Bibirnya bergetar hebat tetapi kepalanya masih sanggup untuk memberikan satu gelengan.Seringai Ethan membeku. Tak habis pikir dengan kekeras kepalaan yang mengerak di kepala gadis polos itu. Pandangannya bergerak turun, seragam berwarna putih yang basah tersebut membuat pakaian dalam Cara terjiplak dengan jelas. Pandangannya berhenti lebih lama di dada gadis itu.Cara yang menyadari arah pandangan Ethan seketika menghalangi tatapan lancang pria itu dengan kedua tangan. Menyilang di depan dada.Lidah Ethan berdecak tak

  • Kembalinya Sang Istri Sah   3. Kembali Bermain-Main

    Tubuh Cara ditarik keluar dari dalam kolam. Duduk bersimpuh ditepi kolam sambil terbatuk-batuk. Matanya terasa perih dan tenggorokannya serasa seperti diiris. Ia minum air kolam terlalu banyak.‘Jadi, kau mau menjadi kekasihku sekarang?’Tatapan Cara kembali menunjukkan penolakan ketika menjawab tidak dengan jelas.Seringai kepuasan Ethan kembali membeku. ‘Well, aku sudah mencoba membersihkan pikiran dan tubuhmu tetapi kau masih dibutakan oleh kekeras kepalaanmu, ya?’Cara menyentakkan tangan Ethan di wajahnya. Yang membuat pria semakin berang bukan main. Menyambar pergelangan tangan Cara, menyeret gadis tak berdaya itu ke dalam rumah setelah menyuruh Zaheer dan Mano untuk pulang.Begitu keduanya sampai di dalam, Ethan membanting tubuh basah Cara ke sofa panjang.‘Kau tak memberiku pilihan, manis.’ Ethan menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Cara sebelum gadis itu sempat menyadari apa yang akan dilakukannya. Menangkap kedua tangan Cara dan memakunya di atas.‘A-apa yang akan kau lakukan

  • Kembalinya Sang Istri Sah   4. Kembali Menjadi Tahanan

    ‘Kau hamil, kan?’ Ethan melempar testpack di tangannya ke wajah Cara.Cara menunduk, menatap stik kecil yang mendarat di samping sepatunya. Dengan dua garis sebagai hasilnya.‘Apakah itu mlilikku?’ dengus Ethan.Cara menelan ludahnya. Kata-kata Ethan memang menyakitkan, tetapi ada fakta yang lebih buruk daripada keraguan pria itu sendiri. Ia tak sudi mengandung anak pria berengsek itu. ‘Kau menemukannya?’Ethan menggeram dengan dagu Cara yang sedikit terangkat ke arahnya. Sengaja menantangnya dan amarahnya memang semudah itu tersulut oleh Cara. Tangannya menangkap pundak gadis itu dan mendorongnya ke dinding. Menghimpit tubuh mungil tersebut dengan tubuh besarnya hingga Cara kesulitan bernapas.‘Apakah itu milik Zevan?’Cara membalas tatapan Ethan dengan keberanian yang hanya seujung kuku. Amarah Ethan memang semengerikan itu. ‘Ya. milik Zevan.’-Masa sekarang-Kegelapan menyemburat di seluruh permukaan wajah Ethan hanya dalam hitungan sepersekian detik. Sementara wajah Mano dan Zahee

  • Kembalinya Sang Istri Sah   5. Kembali Terulang

    ‘Minum.’ Ethan mengulurkan dua butir obat berwarna putih yang ada di telapak tangannya.Cara melirik tak tertarik pil tersebut. Ia tak cukup tolol untuk tidak bisa menebak benda apa itu. Begitu ia mengakui bahwa anak dalam kandungannya adalah anak Zevan, tentu saja Ethan terbutakan oleh kecemburuan pria itu dan tak menunggu lama bagi pria itu untuk melenyapkan anak dalam kandungannya. Kebenciannya yang begitu mendalam pada pria itu, membuatnya semakin besar kepala untuk mempermainkan perasaan Ethan.‘Kau tahu apa yang kuinginkan.’‘Benarkah?’‘Bukankah bulan depan umurmu 17. Kau ingin menjadi orang tua di usiamu sekarang?’Cara mendengus tipis. Menampar tangan Ethan hingga dua pil tersebut jatuh ke lantai. ‘Bukan karena anak ini anak Zevan?’Wajah Ethan membeku. Bibirnya menipis keras ketika lagi-lagi nama Zevan di sebut. Ethan mengambil dua pil itu, lalu menangkap rahang Cara dan memaksa kedua pil tersebut masuk ke dalam mulut gadis itu.Cara tak memberontak, selain karena kekuatan E

  • Kembalinya Sang Istri Sah   6. Kembali Terancam

    Sejak Ethan membawanya ke tempat ini dua jam yang lalu, Cara masih belum menemukan cara untuk keluar dari tempat ini. Setelah pulang dari rumah sakit, Ethan membawanya ke penthouse pria itu –dilihat dari koleksi pakaian, tas, sepatu, jam tangan, dan dasi yang ada di ruang penyimpanan, tentu saja Ethan tinggal di tempat ini-. Salah satu bangunan yang berada di bawah naungan Anthony Group. Yang pasti dengan pengamanan tingkat tinggi.Satu-satunya jalan keluar hanya bisa menggunakan kartu akses yang dipegang oleh Ethan. Pun begitu, ada orang-orang yang bekerja di sini yang bisa keluar masuk tempat ini. Hanya saja, semuanya terlalu setia sehingga tak ada satu pun yang percaya dengan omong kosong tentang sakit perut atau kepalanya yang pusing dan ia sangat membutuhkan bantuan dokter karena luka di kakinya terasa nyeri dan tak tertahankan. Semua sandiwaranya hanya dijawab dengan jawaban yang sama. ‘Tuan Ethan melarang Anda keluar. Meskipun –maaf- Anda sekarat.’Cara benar-benar putus asa. S

  • Kembalinya Sang Istri Sah   7. Kembali Mengingat Masa Lalu

    ‘Rh-null?’ Kedua alis Ethan berkerut dengan laporan medis yang dibawa oleh Zaheer. Ia tak sungguh menyuruh sepupunya itu membawa berkas tersebut, hanya untuk memastikan tak ada yang serius sehingga tak perlu menjadi baku hantam mereka sebuah masalah di depannya. Namun, ketidak sengajaan yang ia temukan dalam berkas tersebut berhasil menarik perhatiannya. ‘Kenapa golongan darahnya Rh-null? Bukankah dia AB-?’ Zaheer menjulurkan kepala, membaca laporan tersebut. ‘Dia memang Rh-null, Ethan. Kenapa kau terkejut?’ Wajah Ethan terangkat, menatap Zaheer dengan pikirannya yang melayang ke masa lalu. Saat Cara mengalami pendarahan, sudah terlambat baginya untuk membawa gadis itu ke rumah sakit besar yang berada di bawah naungan Anthony Group. Keduanya bertemu Zevan yang baru saja turun dari mobil, dan permusuhan di antara mereka membuat Ethan tak memiliki pilihan selain menumpang di mobil pria itu. Membawa Cara ke klinik terdekat. Saat itu kecemasan yang begitu besar dan tak pernah ia

Bab terbaru

  • Kembalinya Sang Istri Sah   50. Perbuatan Zevan

    “Di mana Ethan?” Pagi itu, Zaheer muncul di ruang perawatan Cheryl dan tak menemukan Ethan. Hanya Cara dan si kembar yang masih terlelap. Cara menggeleng tak tahu. Saat keluar dari kamar mandi, Ethan sudah tidak ada. Zaheer menatap Cara dan si kembar bergantian. “Bisakah kita bicara?” “Katakan.” Cara menatap dua berkas di tangan Zaheer. “Di luar.” Cara pun ikut keluar. Langkah keduanya berhenti tak jauh dari pintu dan Zaheer memberikan salah satu berkas di tangannya pada Cara. “Apa ini?” “Hasil tes darahmu.” Zaheer membuka satu persatu lembaran yang ada di dalamnya dan berhenti di lembaran terakhir. “Kau tahu apa ini?” Cara mengernyit tak mengerti. “Aku bukan dokter, Zaheer. Kenapa kau malah bertanya padaku?” Zaheer mendengus tipis. “Kau yakin tak tahu?” Cara menutup berkas tersebut. Kesal oleh tatapan penuh curiga Zaheer. “Aku hamil, kan? Ethan sudah tahu. Kau puas?” Zaheer menahan lengan Cara yang hendak melewatinya. “Kau yakin hanya kami yang tahu tentang kehamilanmu?

  • Kembalinya Sang Istri Sah   49. Ethan Tahu

    Ethan melompat ke arah Cara dan berhasil menangkap kepala wanita itu sebelum membentur lantai. Kemudian menggendong sang istri keluar dan membawanya ke ruang IGD. Betapa terkejutnya Ethan saat mendengar penuturan sang dokter yang mengatakan tentang kehamilan Cara. Stres dan tubuh yang lemah membuatnya mengalami pendarahan. Pun begitu Ethan merasa lega karena setidaknya janin itu cukup kuat untuk bertahan. “Lalu bagaimana kontrasepsi itu tidak berjalan dengan baik?” “Ada beberapa hal seperti yang pernah saya jelaskan.” Ethan jelas tak butuh mendengar hal itu lagi. Sekarang Cara hamil. Dan itu lebih mengejutkannya. Saat Cara meminta untuk melakukan kontrasepsi di tengah kebutuhan biologisnya yang tak pernah tak tertahankan jika di hadapkan pada wanita itu, kehamilan adalah hal yang sejujurnya ingin ia hindari. Pengalamannya tentang menghadapi kehamilan Cara bukanlah hal yang ingin diulang. Dan luka itu masih menganga lebar setiap kali menatap si kembar. Ethan mengangguk setelah san

  • Kembalinya Sang Istri Sah   48. Keluarga Kecil

    ‘Cara, bisakah kau membantuku? Aku membutuhkanmu. Sekarang.’ ‘Nighty Club.’ Cara menunjukkan pesan singkat yang dikirim oleh Zevan. Yang langsung mengambil ponsel miliknya. Tetapi tak ada pesan tersebut di ponselnya. “Aku memang ada urusan di sini, tapi aku tak mengirim pesan tersebut padamu.” “Apa?” “Seseorang pasti mengirimnya untuk menjebakmu.” Keduanya saling pandang. Tak lain dan tak bukan pasti. “Emma,” gumam keduanya bersamaan. “Sebelum berangkat ke sini, dia mengunjungi apartemenku. Aku tak tahu dia akan melakukan trik semacam ini dan entah apa tujuannya.” Cara menghela napas rendah. “Setidaknya sekarang kau baik-baik saja.” Zevan mengangguk. “Apakah itu artinya kau memang akan datang jika terjadi sesuatu padaku?” “Tentu saja aku akan membantumu.” Keduanya tertawa bersama. “Bukankah kau harus pergi?” “Aku akan membatalkannya. Aku tak mungkin meninggalkanmu di tempat ini sendirian. Tunggu sebentar.” Zevan mengangkat panggilan yang tiba-tiba masuk. Sedikit menjauh

  • Kembalinya Sang Istri Sah   47. Jebakan

    “Ini akan menjadi terakhir kalinya aku membantumu, Bianca.” Ethan menurunkan gulungan bajunya. Melirik tajam pada sang mama yang berada di ujung ranjang. “Apa pun itu trik yang sedang kalian mainkan, tak akan bekerja padaku. Jadi hentikan rencana yang coba kalian susun. Aku sudah muak dengan permainan keluarga ini.” “Apa maksudmu permainan, Ethan?” Senyum kepuasan yang tersemat di bibir Irina seketika membeku. Menatap Bianca dan Ethan dengan kebengongan. Ethan mendengus tipis. Menatap mamanya yang terlihat konyol dengan kebengongan tersebut. “Tidak bisakah kalian menyembunyikan perasaan kalian dengan lebih baik?” “Kami benar-benar tak mengerti apa yang kau maksud, Ethan. Permainan? Apakah semua ini terlihat seperti permainan di matamu? Aku baru saja mengalami kecelakaan dan membutuhkanmu?” Bianca menunjukkan perban yang membebat tangan kiri dan keningnya. “Kau pikir aku bercanda?” Ethan sama sekali tak tertarik mengamati semua perban dan plester yang terpasang tersebut. Saat mene

  • Kembalinya Sang Istri Sah   46. Ditinggalkan

    Cara pulang lebih lambat pun, Ethan masih belum sampai di apartemen. Ia berusaha tak peduli dengan pengabaian Ethan. Walaupun ada kecemasan yang menyelinap ke dalam hatinya. Kedua kakinya langsung melangkah menuju kamar utama. Merasa begitu penat dan lelah hingga sangat malas hanya untuk sekedar ke kamar mandi. Ia pun hanya berbaring di sofa. Menunggu rasa lelahnya mereda sebelum membersihkan diri. Toh Ethan juga tak akan segera kembali.Kehamilannya kali ini tidak seberat yang pertama. Mungkin karena kali ini bukan anak kembar? Atau …mungkin memang anak kembar. Rasa bersalah menyusup ke dalam hatinya atas ketidak tahuannya. Seharusnya ia segera pergi ke dokter kandungan untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Namun bagaimana jika Ethan tahu? Apa yang harus dikatakannya? Apakah pria itu akan terkejut?Cara menggelengkan kepala. Kenapa sekarang ia harus peduli pada reaksi Ethan? Ia tak pernah mengharapkan kehamilan ini. Tak pernah membayangkan dirinya akan kembali dihamili oleh Ethan

  • Kembalinya Sang Istri Sah   45. Alat Tes Kehamilan

    Cara merasa lega –sedikit- menemukan Zaheerlah yang berdiri di balik pintu bilik. Menyambar alat tes kehamilan yang masih diamati oleh pria itu. “Apa yang kau lakukan di toilet wanita, Zaheer?”“Kau hamil?”“Bukan.”“Bukan? Kau pikir aku bekerja di rumah sakit tidak menggunakan otakku, ya?” dengus Zaheer. “Jangan membodohiku, Cara. Aku tahu benda apa itu.”“Itu bukan milikku.”“Dan untuk apa kau menyimpan alat tes kehamilan yang bukan milikmu.”“Dan untuk apa aku melakukan tes kehamilan jika aku melakukan kontrasepsi.” Suara Cara berhasil keluar dengan tanpa getaran sedikit pun. “Kalau kau tak percaya, kau bisa tanya pada Ethan sendiri.”Kedua alis Zaheer bertaut penuh curiga. “Lalu milik siapa itu?”Cara menela ludahnya sambil berpaling. Berjalan mendekati tempat sampah sekaligus menghindari tatapan menelisik Zaheer yang belum sepenuhnya percaya. “Ada seseorang mengirimkannya padaku.”“Apa?”“Pasti milik salah satu wanita Ethan, kan? Semua menginginkan menjadi teman tidur, kekasih da

  • Kembalinya Sang Istri Sah   44. Perubahan Sikap Ethan

    Ponsel Ethan yang berdering menyela di tengah kesibukan dokter yang memeriksa Cara. Pria itu mengabaikannya, tak melepaskan pengamatannya dari sang dokter. Namun, deringan yang tak kunjung berhenti tersebut tampak mengganggu, Ethan terpaksa mengurus panggilan terebut. Berjalan keluar menjauh. “Ada apa lagi, Bianca?” Cara masih bisa mendengar nada kesal yang diucapkan Ethan sebelum pria itu benar-benar menjauh. Hingga perhatiannya dialihkan oleh pertanyaan dokter tentang apa saja yang ia rasakan. “Mual dan pusing. Sepertinya saya hanya kecapekan, Dok.” “Riwayat penyakit maag?” “Tidak ada. Tapi beberapa hari ini saya kurang berselera makan. Mungkin karena itu.” “Hubungan dengan suami?” Cara menatap sang dokter, tak mengerti. “Ya, hubungan suami istri.” Cara semakin tak mengerti kenapa itu ada hubungannya dengan sakintnya. Dokter wanita itu tersenyum. “Apakah Anda melewatkan tamu bulanan Anda?” Wajah Cara yang sudah pucat tiba-tiba membeku. Menatap kedua mata sang dokter denga

  • Kembalinya Sang Istri Sah   43. Masa Lalu Bianca dan Ethan

    “Dia yang memaksa masuk menggunakan kartu aksesku, Ethan.” Emma mengulurkan kartu hitam mengkilat yang ada di tangannya. “Sepertinya aku harus mengembalikannya padamu, kan? Pengawalmu baru saja membawa barang-barangku ke mobil.” Ethan terdiam. Menatap kartu tersebut tetapi ada hal lain yang memenuhi pikirannya. Alis Emma menyatu melihat Ethan yang tampak lebih diam dari biasanya, dan yang satu ini pasti ada hubungannya dengan kemunculan Bianca yang begitu tiba-tiba tersebut. “Kenapa? Kau baik-baik saja?” Ethan melirik dengan ujung matanya. “Keluarlah. Urusan kita sudah selesai.” Emma terdiam sejenak. “Tidak. Belum, Ethan.” Ethan menghela napas sambil mengambil kartu yang diberikan Emma dan memasukkannya ke dalam laci. “Jika itu tentang perasaanmu. Lupakan, Emma. Aku tak butuh mendengar hal konyol semacam ini lagi.” Wajah Emma memerah, kecewa sekaligus malu. “Kau tak perlu memikirkan apa yang pernah Bianca lakukan untuk hidupmu, Ethan. Saat itu kau masih anak-anak dan dia meman

  • Kembalinya Sang Istri Sah   42. Cincin Pernikahan

    “Aku berhasil menemukannya. Setelah satu atau dua minggu menyelam di sana.”Cara masih membeku dalam keterkejutannya. Untuk waktu yang cukup lama. Menatap benda dengan hiasan permata tersebut. Ia sudah lupa bagaimana bentuk cincin yang Ethan selipkan di jari manisnya dengan penuh pemaksaan tersebut.“Apakah itu artinya pernikahan kalian juga …”“Ya, aku menggunakan pistol yang menempel di kepalanya untuk memaksanya mengucapka sumpah pernikahan.” Ethan menatap lurus kedua mata Cara. “Matanya yang jernih dipenuhi air mata. Bibirnya bergetar karena ketakutan dan wajahnya yang sepucat mayat tampak begitu cantik di mataku. Tapi …” Ethan sengaja mengulur kalimatnya, mengamati lebih lekat wajah Cara sebelum kemudian menyambar satu ciuman singkat di bibir wanita itu. “Dia memang selalu terlihat cantik. Tepat seperti yang dikatakan oleh Mano. Kau setuju?”Bianca menatap Cara dengan senyum yang lebih lebar. Menyembunyikan ribuan tanya yang mendadak muncul di benaknya. “Kau menyelam?”Ethan meng

DMCA.com Protection Status