Share

Seumur Hidup

Ye Hun melangkah perlahan di antara pepohonan plum yang diselimuti salju, ranting-rantingnya dibalut lapisan es tipis yang berkilauan di bawah sinar matahari musim dingin. Udara dingin menyapu kulitnya, meninggalkan sensasi beku yang meresap.

Hutan itu terasa begitu sunyi; hanya desiran angin tipis yang terkadang menyusup di antara dedaunan kering. Dia memandang sekeliling dengan waspada, memastikan dirinya tidak terlalu jauh dari rumah beroda yang ia tinggalkan di tepi hutan.

"Wah, ternyata masih ada banyak buah plum tersisa," gumamnya pelan, suaranya nyaris hilang di antara hembusan angin. Matanya yang tajam tertuju pada setangkai plum yang masih dipenuhi buah.

Jari jemarinya yang lentik mulai meraih ranting itu. Dengan gerakan lembut, dia mematahkan ranting itu lalu beralih ke ranting lain, di mana bunga plum yang mekar di tengah musim dingin tampak seperti keajaiban alam. Setangkai bunga yang melawan beku, seolah menolak tunduk pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status