Share

Phoenix Api Laut

Ren Hui duduk tenang di depan api unggun, matanya mengawasi nyala api yang meliuk-liuk seiring angin laut yang lembut memasuki gua. Dengan hati-hati, dia terus menambahkan rumput laut kering ke dalam kobaran api, menciptakan asap yang semakin tebal. Udara di dalam gua mulai mengental, dipenuhi aroma asin laut bercampur bau tanah lembap dan bara kayu basah. Udara semakin pengap, membuat napas terasa berat dan gerah.

Beberapa kali, Ren Hui terbatuk. Suara serak keluar dari tenggorokannya, seolah menantang kesunyian yang menggantung di udara. Dia berdiri perlahan, menepuk-nepuk debu yang menempel pada jubahnya, lalu melangkah menjauhi api unggun yang mulai memudar.

"Baihua, bersembunyilah di sana," bisiknya pelan, matanya melirik ke arah rubah putih kecil yang setia di sampingnya. Dia menunjuk sebuah ceruk di sudut gua yang diterangi sinar kebiruan dari mutiara langka. Rubah itu, dengan gerakan lincah dan penuh waspada, segera berlari menuju tempat yang ditunjukkan, s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status