Share

Bab 2. Menempati tubuh baru.

Author: Al_Fazza
last update Last Updated: 2023-11-20 17:48:56

Saat ingin bangun dari tidurnya, Shen Luo Xiang merasakan tubuhnya tidak bisa digerakan sama sekali.

“Sial ada apa dengan tubuh ini!” gumam Shen Luo Xiang kemudian memeriksa tubuhnya sendiri.

Beberapa detik kemudian.

“Dantian rusak... Memiliki tiga akar elemen?” Gumam Shen Luo Xiang begitu terkejut melihat kondisi tubuhnya.

Tidak mengetahui apapun yang terjadi. Tiba tiba pintu kamarnya terbuka, dibarengi dengan munculnya sosok wanita cantik berusia empat puluh tahunan.

“Xianger... Kau sudah bangun?” tanya Wanita itu segera memeluk tubuh Shen Luo Xiang.

“I-ibu kira, ibu tidak akan pernah melihatmu lagi huhu...”

Di tengah kebingungannya, Shen Luo Xiang tahu. Bahwa Rohnya telah memasuki tubuh orang lain. Meski ini adalah hal baik, namun kondisi tubuhnya begitu parah dengan luka Dantian yang rusak. Serta lumpuhnya syaraf pergerakan dari tubuh Luo Xiang yang ia pinjam.

“Nak... Maafkan ibu, karena ibu ada urusan jadi tidak bisa melindungimu... “ tangis Luo Lan, ibu dari tubuh barunya.

Shen Luo Xiang merasa terharu, apalagi kini ia meminjam tubuh anaknya yang telah mati. Kini ia hanya bisa membalas pelukan Luo Lan dengan hangat.

“Ibu tenanglah, Xianger baik baik saja."

“Baguslah kalau begitu nak... Oiya nak, karena kamu baru bangun, bagaimana jika ibu buatkan bubur hangat untukmu?” tanya Luo Lan bersemangat kembali.

Shen Luo Xiang hanya mengangguk. Setelah kepergian Luo Lan, Shen Luo Xiang segera memeriksa Jiwa Dewanya.

“Aiishh... Hanya tersisa beberapa persen saja... Tapi setidaknya ini cukup untuk mengobati luka dalam bocah ini... Namun untuk Dantian yang rusak, aku akan segera memikirkannya nanti,” gumam Shen Luo Xiang kemudian mulai menggunakan Jiwa Dewanya untuk mengobati kelumpuhan tubuh itu.

Swuuuuung!

Tubuh Shen Luo Xiang bergetar hebat, perlahan tapi pasti luka dalam yang dialami tubuh tersebut mulai membaik. Hingga, beberapa menit kemudian semua luka di dalam tubuh telah kembali seperti sedia kala.

“Berhasil...”

Tak lama, Luo Lan kembali muncul membawa bubur hangat.

“Xi-xianger! Ka-kau sudah sembuh?” tanya Luo Lan terkejut, karena ia tahu anaknya telah lumpuh total.

“Ehh ini...” Bingung dalam menjawab, Shen Luo Xiang akhirnya menemukan sedikit alasan yang tepat.

“Tadi ada seorang kakek tua yang tiba tiba datang padaku... Dan dia mengobati ku tanpa pamrih. Jadi...”

“Sukurlah kalau begitu...”

Meski terlihat percaya, nyatanya Luo Lan sedikit menaruh curiga, bahkan ia merasa sifat anaknya ini telah berbeda seratus delapan puluh derajat.

“Oiya ibu... Sepertinya ibu mengalami keracunan...” ucap Shen Luo Xiang keceplosan melihat keanehan pada tubuh Luo Lan.

Sontak Luo Lan terkejut, karena hanya anaknya ini yang tahu soal racun di dalam tubuhnya.

“Ba-bagaimana kamu tahu nak!” Kini Luo Lan tidak bisa menyembunyikan raut wajah keterkejutannya.

Shen Luo Xiang hanya bisa menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. Entah bagaimana cara menjawab pertanyaan ini, yang pasti ia takut identitasnya sebagai Shen Luo Xiang harus di ketahui oleh ibu dari pemilik tubuh yang sebenarnya.

“Sudahlah... Mungkin kau memiliki kelebihan lain setelah sembuh dari lukamu... Jadi sekarang istirahatlah dengan baik.”

“Dan jangan lupa... Makanlah bubur yang dibuat oleh ibu...”

“Baik Bu...” Luo Xiang merasa lega mendengar ibunya akan pergi.

Setelah kepergian Luo Lan, Shen Luo Xiang segera memakan bubur itu dengan lahap. Merasa bosan, apalagi tubuh yang baru ia tempati sangatlah lemah. Shen Luo Xiang memutuskan untuk melatih fisiknya dengan cara berlari seharian disekitar rumahnya.

“Tuan muda... Anda sudah...” ungkap salah satu pelayan terkejut melihat kondisi Luo Xiang yang sehat seperti sebelumnya.

Shen Luo Xiang hanya menaikan kedua bahunya, setelah itu ia melanjutkan melatih fisiknya dengan cara berlari tanpa henti.

Semua mata anggota klan Luo tertuju pada Luo Xiang. Karena mereka tahu, Luo Xiang tidak mungkin dapat berkultivasi karena Dantiannya yang telah rusak sejak kecil. Dengan kondisi seperti itu, bukankah usaha Luo Xiang sia sia jika melatih kekuatan fisiknya?

“Ah apa mereka tidak terbiasa melihat tubuh lama ini melakukan pelarian seperti ini?” tanya Shen Luo Xiang heran.

Namun tiba tiba, di tengah melatih fisiknya, seorang pemuda dengan sombongnya menabrak tubuh Shen Luo Xiang.

Braaaak!

“Dasar sampah! Apa kau tidak memiliki mata!”

Salah satu alis Shen Luo Xiang terangkat. Karena menurutnya ia berlari juga diarea kediamannya sendiri. Apalagi, ia berlari dengan rute yang sama seperti sebelumnya.

“Ooh maaf, mungkin matamu saja yang katarak!” balas singkat Shen Luo Xiang melanjutkan pelatihan fisik kembali.

Mendengar ucapan tengil dari Shen Luo Xiang. Pemuda dari klan Han itu segera melempar sebuah batu ke arah Shen Luo Xiang. Meski tidak melihatnya, namun Luo Xiang tahu adanya serangan menuju ketubuhnya. Sehingga ia harus menggeser sedikit tubuhnya, akhirnya Shen Luo Xiang berhasil menghindari lesatan batu itu.

“Apa ini caramu menghormati tuan rumah?” tanya Shen Luo Xiang menghentikan pelatihannya.

“Cuuiih! Sosok sampah sepertimu apa pantas dibandingkan denganku?” tanya Han Fei menyombongkan dirinya.

Tatapan mata Shen Luo Xiang berubah menjadi menakutkan.

“Selama hidupku, aku belum pernah mendengar seseorang memanggilku dengan sebutan sampah... Jika kau...” ucap Luo Xiang yang langsung terpotong.

“Hahaha dasar sampah! Hai lemah! Memang sejak dulu bukankah kau sampah?!”

Meski tubuh Luo Xiang cacat, namun dengan pengalaman bertarung hidup dan mati yang telah banyak dilalui, Luo Xiang tidak merasakan ancaman apapun jika Hanya Han Fei yang bertindak.

Swuuuung!

Di saat Luo Xiang mulai bergerak. Aura membunuh kini merembes di tubuh Han Fei, Han Fei juga langsung menyambut serangan Luo Xiang yang

mengarah padanya. Namun, tiba tiba gerakan Luo Xiang berubah ubah. Hingga tangan Luo Xiang dapat meraih tubuh Han Fei dengan mudah.

Plaaaaak! Plaaaaak! Plaaaaak!

Tamparan mendarat dengan cepat kearah wajah Han Fei. Semua orang yang melihat kecepatan, apalagi serangan tamparan keras Luo Xiang begitu terkejut.

“Coba katakan lagi...”

“Ka-kau curang...”

Plaaaaak! Plaaak! Plaaaaak!

Tamparan susulan terus mendarat kearah wajah Han Fei hingga terlihat seperti babi. Merah membekas telapak tangan, bengkak, yang jelas wajah Han Fei sudah tidak bisa dikenali kembali.

Setelah puas memberikan tamparan keras, Luo Xiang segera melanjutkan pelatihan fisiknya. Semua orang yang melihat kejadian ini masih berdiri mematung. Karena baru pertama kali mereka melihat Luo Xiang berani menyerang Han Fei. Apalagi yang membuat mereka sangat terkejut, seolah olah Han Fei adalah semut bagi Luo Xiang.

Begitu juga dengan Luo Lan yang memang melihat kejadian ini. Dengan wajah cantiknya, ia merasa bangga melihat keberanian serta perbedaan anaknya ini.

“Seandainya kesalahan tujuh belas tahun yang lalu tak terjadi... Mungkin kau pantas menjadi salah satu jenius pada seumuranmu...” gumam Luo Lan.

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Arthur Kings
......mantap thor yg hebat
goodnovel comment avatar
Arim Kamandaka
manstaffff
goodnovel comment avatar
Tuan Muda
wah makin seru kayanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   Bab 3. Luo Xiang Menantang.

    Setelah seharian lelah berlari tanpa henti, Luo Xiang segera duduk bersila dihalaman depan kediamannya sendiri, sembari memeriksa luka Dantiannya yang rusak.Disisi lain, Han Fei yang babak belur telah pergi dan kembali ke arah penginapannya. Karena malu akan kekalahannya dari Luo Xiang. Sebagai tuan muda kedua dari klan Han, Han Fei melaporkan kejadian tadi pada Han Lu.“Kakak apa kau tidak mau memberinya pelajaran lagi?!” bantah Han Fei yang kecewa karena kakaknya seperti tidak perduli akan masalahnya.“Bocah bodoh! Dia tidak bisa berkultivasi lalu apa yang kau takutkan? Dan lagi, kenapa mukamu bisa dibuat seperti babi?” tanya Han Lu tidak tertarik namun heran.Sebuah senyum kecil untuk memprovokasi kakaknya muncul di sudut bibir Han Fei.“Kakak... Di-dia bermain curang menggunakan serbuk racun untuk mengelabuiku... jadi inilah hasilnya!”Han Lu sedikit terkejut. Meski terkena racun, setidaknya adiknya yang berada di tingkat Dao Awal bintang tiga ini juga tidak mungkin dapat babak b

    Last Updated : 2023-11-20
  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   Bab 4. Memulai perjalanan menuju Hutan Iblis.

    Keluar dengan santai, Luo Xiang segera berpamitan pada Luo Lan dan Luo Jin.“Ibu, kakek... Xianger ingin berpamitan...”Luo Lan beserta kakeknya mengangguk secara bersamaan. Meski berat melepas kepergian anaknya ini. Namun karena Luo Xiang sudah memutuskannya sendiri, ia tidak mungkin dapat terus menahannya.“Ohh iya ibu... Di mana aku dapat menemukan banyak Hewan Iblis?” Tanya Luo Xiang mengejutkan Luo Lan.“Nak apa kau bercanda?” Tanya Luo Lan.Menggunakan wajah memelas, Luo Xiang memandang kakeknya yang berpura pura tidak melihatnya.“Kek...”“Haiiish...” Luo Jin hanya bisa menghela napas panjang.“Apa kau yakin?”Shen Luo Xiang hanya menganggukan kepalanya. Melihat keyakinan ini, Luo Jin kemudian memberikan beberapa pilihan untuk Luo Xiang.“Di Kekaisaran Abadi ini ada dua tempat yang dapat kau kunjungi... Satu Hutan Iblis, yang kedua Gurun Kematian... Penjelasan singkat, lebih baik kamu memilih Gurun Kematian.”“Memang kenapa kek?”“Disana mencakup wilayah sekte Lonceng Suci... J

    Last Updated : 2023-11-20
  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   Bab 5. Berkah Atau Bencana?

    Luo Jin yang merasa tidak ada hewan iblis berbahaya di kedalaman hutan Iblis bagi Luo Xiang segera kembali ke klan Luo. Disisi lain, Luo Xiang tahu kakeknya memantau dari jauh. Karena hal ini sengaja membuatnya memperlihatkan teknik berpedangnya agar kakeknya percaya dia dapat mempertahankan dirinya sendiri. Setelah kepergian kakeknya, senyum misterius terlihat disudut bibir Luo Xiang. Entah apa yang dipikirkan, yang pasti ia akan melakukan rencana gila yang ada dipikirannya.Mengambil beberapa darah hewan Iblis yang berceceran, Luo Xiang segera memotong Daun Suri yang ada disekitarnya, untuk menjalankan rencananya. Kini Luo Xiang membuat rujak menggunakan darah dan daun tersebut, Setelah selesai, ia menyebarkan racikan rujak aneh itu. Namun beberapa saat, tanah disekitar Luo Xiang bergetar hebat. Bukannya takut akan terjadi sesuatu, Luo Xiang malah tersenyum misterius saat derap kaki tersebut bergerak kearahnya. “Hehehe... Pemburuan dimulai!” Benar saja setelah ucapannya selesai,

    Last Updated : 2023-11-20
  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   6. Api Pelahap Langit.

    "Dan ini..."Swoooosh! Api hitam menari nari ditangan Luo Xiang. Menganalisis kekuatan api tersebut, Luo Xiang sedikit merasa familiar saat merasakan sedikit hawa iblis terkandung didalam api ini. "Bukankah ini api Pelahap Langit!" kejutan terlihat dikedua mata Luo Xiang. Ditengah rasa keterkejutannya, Luo Xiang teringat akan pemilik api Pelahap Langit sebelumnya. Senyum tipis terukir disaat mengingat sosok Pangeran Iblis Hai Long yang telah tewas ditangannya.'Sayangnya api ini sudah tidak berada dimasa kejayaannya... Karena telah menjadi milikku, kupastikan kau akan menjadi salah satu senjata rahasiaku kelak...' gumam Luo Xiang merasa senang. Setelah menyimpan kembali api Pelahap Langit kedalam tubuhnya, kini Luo Xiang harus berpikir bagaimana cara keluar dari jurang yang dalam ini. Karena bagaimanapun, jurang ini terlihat sangat gelap. Bahkan, tidak ada cara jalan keluar kecuali harus menaiki dinding jurang tersebut. Swuuuuush! Memilih untuk menaikan ranah Kultivasinya, Luo X

    Last Updated : 2023-11-27
  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   7. Meyakinkan kakeknya.

    "Tebasan Pedang Setan!" Wei Ho berteriak sembari melepaskan serangan pedangnya. Swuuuush! Memutarkan tubuhnya, Luo Xiang menggunakan pedangnya untuk menahan lesatan energi pedang. Baaams! Fluktuasi energi terjadi, debu seketika beterbangan. Melihat jurusnya mengenai target, Wei Ho mengira telah berhasil membunuh Luo Xiang. "Lihatlah! Hanya sampah saja kalian sudah ketakutan!"Debu yang berterbangan mulai menghilang, kini keempat rekan Wei Ho tidak menanggapi ucapan Wei Ho, melainkan mereka menelan ludah secara bersamaan disaat Luo Xiang telah berada dibelakang tubuh Wei Ho. Terlihat seperti menggunakan bahasa isyarat. Keempat rekan Wei Ho hanya bisa memelototi Wei Ho menggunakan mata mereka. Melihat reaksi rekannya, Wei Ho tidak bodoh. Dengan cepat ia memutarkan tubuhnya. Namun hanya beberapa detik, pandangannya seketika berubah menjadi gelap. Dan untuk terakhir kalinya, Wei Ho tidak bisa menggerakan tubuhnya. "Ka-kau membunuh...""Pergilah sebelum giliran kalian tiba!"Ancaman

    Last Updated : 2023-11-29
  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   8. Kemarahan Luo Jin.

    "Langkah Pedang Hantu!" Luo Jin mengeluarkan jurus berpedangnya. Swuuuush! Bagaikan hantu, Luo Jin bergerak Zig Zag dengan kecepatan yang cukup mengejutkan bagi Luo Xiang. Namun, pengalaman bertarung Luo Xiang melebihi dari Luo Jin itu sendiri. Hingga semua gerakan jurus itu mampu dihindari dengan baik oleh Luo Xiang. "Bocah ini..."Swuuuush! Klaaang! Melihat celah pada jurus kakeknya, Luo Xiang segera memutarkan tubuhnya, sembari menyerang dengan pedang, tepat di tengah mata pedang milik Luo Jin. Hingga membuat pedang ditangan Luo Jin harus patah menjadi dua bagian. "Ini... ""Kek kamu kalah!"Luo Jin mengangguk, sudah jelas jika dilanjutkan dirinya lah yang kalah. Namun, Luo Jin tidak bisa berpikir jernih semenjak kapan cucunya ini memiliki teknik ilmu berpedang semengerikan ini. "Apa kakek masih mau menahanku bertarung dengan Han Lu?""Tentu tidak... Jika kau sudah membulatkan tekad, kakek hanya bisa menyetujuinya."Setelah berbincang panjang lebar, keduanya memutuskan untuk k

    Last Updated : 2023-11-30
  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   9. "Kau hanya seekor katak yang terjebak didalam sumur."

    Kedua tetua dari klan Wei terdiam, keduanya mulai saling pandang dan akhirnya menganggukan kepalanya secara kompak. "Hahaha! Jika itu keinginan kalian, kami benar benar akan membuka surat terbuka untuk berperang!"Baaams! Wei Tian segera meledakan sebuah bola kecil. Hanya hitungan detik, muncul asap yang merupakan pengalihan keduanya untuk kabur. Swuush! Hanya beberapa detik, keduanya telah lenyap dari pandangan. Melihat kepergian mereka, apalagi tidak ada jejaknya, Luo Jin sedikit bisa meredakan kemarahannya. "Han Yu... Jika kau tidak menyentuh Luo Lan, mungkin aku tidak ingin meminta nyawamu... Namun kenyataannya kamu telah melakukan hal yang tidak seharusnya kamu lakukan... Jadi, serahkan nyawamu... Atau pembantaian massal akan menjadi bayarannya di klan Han...," ucap dingin Luo Jin. Han Yu yang tahu tidak bisa berbuat apapun, apalagi melihat lima tetua dari klan Luo yang pastinya lebih kuat darinya itu memejamkan matanya. "Baiklah aku akan...""Tunggu!" Luo Xiang memotong pe

    Last Updated : 2023-12-01
  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   10. Racun Iblis Surgawi.

    Melihat kematian anaknya yang malang, Han Yu hanya bisa memejamkan matanya."Xianger mari kita kembali..." Luo Xiang mengangguk kemudian menatap Han Yu yang masih memejamkan matanya. " Dendam lama dan baru akan dimulai, kelak jika aku mampu melampuimu, aku akan kembali dan mengambil nyawamu dengan tanganku sendiri..." Han Yu mengangguk, "tidak perlu menunggu masa depan... Kini kau adalah pemenangnya!"Swuuush! Slaaash! Mengeluarkan pedang dari dalam cincin ruang miliknya. Han Yu segera bunuh diri tepat dihadapan Luo Xiang, Luo Jin, serta Luo Lan. Karena bagaimanapun, tidak ada lagi harapan hidup ketika ia harus melihat anaknya mati tepat didepan matanya. Menyipitkan matanya, Luo Jin menatap para anggota klan Han yang kini kebingungan, bahkan rasa takut muncul dihati mereka melihat patriak telah bunuh diri. "Aku tidak akan perhitungan dengan kalian... Kalian bisa memilih sesuai kemauan kalian, bergabung dengan klan Luo, atau membangun kembali klan Han...," menggunakan sedikit nad

    Last Updated : 2023-12-01

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   335. Ending?!

    Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   334.

    Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   333.

    Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   332. 1-2 chap lagi tamat.

    Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   331.

    Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   330.

    "Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   329.

    Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   328.

    Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   327.

    "Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru

DMCA.com Protection Status