Keluar dengan santai, Luo Xiang segera berpamitan pada Luo Lan dan Luo Jin.
“Ibu, kakek... Xianger ingin berpamitan...”Luo Lan beserta kakeknya mengangguk secara bersamaan. Meski berat melepas kepergian anaknya ini. Namun karena Luo Xiang sudah memutuskannya sendiri, ia tidak mungkin dapat terus menahannya.“Ohh iya ibu... Di mana aku dapat menemukan banyak Hewan Iblis?” Tanya Luo Xiang mengejutkan Luo Lan.“Nak apa kau bercanda?” Tanya Luo Lan.Menggunakan wajah memelas, Luo Xiang memandang kakeknya yang berpura pura tidak melihatnya.“Kek...”“Haiiish...” Luo Jin hanya bisa menghela napas panjang.“Apa kau yakin?”Shen Luo Xiang hanya menganggukan kepalanya. Melihat keyakinan ini, Luo Jin kemudian memberikan beberapa pilihan untuk Luo Xiang.“Di Kekaisaran Abadi ini ada dua tempat yang dapat kau kunjungi... Satu Hutan Iblis, yang kedua Gurun Kematian... Penjelasan singkat, lebih baik kamu memilih Gurun Kematian.”“Memang kenapa kek?”“Disana mencakup wilayah sekte Lonceng Suci... Jika kamu dalam posisi bahaya, mungkin akan ada keberuntungan yang menghampirimu... Namun tidak dengan Hutan Iblis, disana seratus kali lipat lebih berbahaya...” Ucap Luo Jin serius.Luo Xiang terlihat seperti berpikir. Namun beberapa saat kemudian, sebuah pikiran terlintas di otaknya.“Aku suka tempat berbahaya, apalagi biasanya tempat berbahaya menyimpan banyak rahasia besar...” Ucap dalam hati Luo Xiang.“Kek aku memilih Hutan Iblis!”Sontak keduanya melotot kan matanya mendengar pilihan Luo Xiang.“Xianger, kau tidak memiliki Kultivasi untuk apa kamu memilih tempat yang sangat berbahaya?”“Kakek...” Luo Xiang kembali memasang wajah memelasnya.Sontak kakeknya tidak tahan dengan godaan ini. Karena bagaimanapun Luo Xiang salah satu harta berharganya.“Baiklah... Namun kakek sendiri yang akan mengantarmu nanti...”Mendengar ini, Luo Lan yang ingin protes segera menghentikan ucapannya. Karena dengan jelas, ayahnya pasti akan melindungi anaknya di hutan tersebut secara diam diam. Sedangkan mendengarkan keputusan kakeknya ini Luo Xiang juga sangat senang.“Terimakasih kek!”Luo Jin menganggukan kepalanya. Setelah itu, ia segera berpamitan pada Luo Lan untuk mengantar cucunya ke Hutan Iblis. Meski kembali enggan, namun ayahnya kembali meyakinkan Luo Lan. Sehingga Luo Lan hanya bisa kembali menyetujuinya.“Nak... Ini cincin ruang milik ayahmu... Gunakanlah dengan baik harta milik ayahmu.”“Baik bu!”Setelah memasang cincin itu ke jari kelingkingnya, Luo Xiang dan Luo Jin segera keluar dari kediaman tersebut.Swuiiiit!Hanya dengan satu siulan dari Luo Jin, seekor Phoenix muncul dari langit terbang menukik kearah keduanya. Setelah menaiki Phoenix yang merupakan hewan Suci tingkat tiga ini. Keduanya memulai perjalanan kearah Hutan Iblis.“Kek... Berapa lama kita akan tiba?” Tanya Luo Xiang mencairkan suasana.“Emmm mungkin seminggu lagi.”Luo Xiang mengangguk, kemudian memilih untuk melihat keindahan wilayah Kekaisaran Abadi dibawahnya. Beberapa saat kemudian.“Nak apa kau benar ingin bertarung dengan Han Lu?” Tanya Luo Jin.Luo Xiang hanya mengangguk, tanpa memandangi wajah kakeknya yang khawatir.“Nak jika kau mau membatalkannya, kakek yang akan bertanggung jawab pada patriak Han.”Luo Xiang menggelengkan kepalanya. Karena dengan pengetahuannya yang luas, selagi ia mendapatkan tempat sumber daya yang layak. Melampui Kultivasi Dao Dan adalah hal yang mudah.“Itu tidak perlu kek... Aku tahu batasan diriku sendiri.”“Ternyata benar, sifat dan perilaku Luo Xiang telah berubah...” Ucap dalam hati Luo Jin.Seminggu terbang menggunakan Phoenix, akhirnya keduanya telah tiba di depan hutan Iblis.Kyaaaat!Phoenix tunggangan Luo Jin memekik keras setelah mendarat dengan mulus. Setibanya, Luo Jin memberikan giok jiwa miliknya.“Jika ada hal bahaya, Xianger dapat memecahkan giok ini... Cepat atau lambat, kakek pasti akan menolongmu.”“Terimakasih kek...” Berjalan dengan penuh percaya diri, Luo Xiang perlahan memasuki hutan Iblis yang sunyi.Setelah jauh memasuki kedalaman hutan Iblis, Luo Xiang yang tidak memiliki Kultivasi menajamkan instingnya. Karena bagaimanapun, bahaya tengah mengintainya.Swuuuush!Mengeluarkan pedang milik ayahnya dari dalam cincin ruang. Instingnya merasakan beberapa hewan Iblis tengah memantaunya dari rimbunnya akan rerumputan.Swuuuush! Swuuuush!Benar saja, sebelum melanjutkan perjalanannya. Dua harimau bertanduk hitam menerjang kearahnya. Insting yang tajam dan terlatih sejak menjadi Dewa membuat Luo Xiang dapat menghindari serangan kejutan itu.“Heh... Kau kira dapat membunuhku?” Tanya Luo Xiang kemudian berlari menjauh untuk menipu pergerakan dari kedua harimau tersebut.Dan benar saja, setelah berhasil mengambil jarak, kedua harimau itu berlari mengejarnya.Namun, disangka makanan mereka yang lari ketakutan, kini berubah menjadi keseriusan dari dua harimau itu yang melihat bocah dihadapan mereka berbalik arah, lalu menyabetkan pedangnya.Klaaaaang!Dentingan cakar serta pedang ditangan Luo Xiang melengking diudara. Meski serangan ini gagal, Luo Xiang kembali berlari dan menggunakan cara yang sama untuk mengelabui kedua harimau itu.Tapi bedanya, Shen Luo Xiang menyabetkan pedangnya secara terarah, hingga cakar salah satu harimau tersebut hanya menyapu udara didepannya.Slaaaash!Hal ini membuat salah satu kepala harimau itu terlepas dari tubuhnya. Melihat rekannya yang mati dihadapannya. Satu harimau bertanduk hitam itu mengaum sangat keras.Roaaaarh!“Sialan kecilkan suaramu!”Luo Xiang tidak menggunakan cara sebelumnya, kini ia face to face dalam menghadapi harimau didepannya. Hingga gerakan lihai berpedang ditunjukan oleh Luo Xiang.Di sisi lain, Luo Jin cukup terkejut melihat cucunya ini sangat pandai dalam menggunakan pedangnya. Bahkan ia sendiri merasa melihat sosok master pedang tengah mempermainkan mangsanya.“Apa dia benar masih Luo Xiang yang aku kenal?” Tanya Luo Jin pada dirinya sendiri sambil menggosok kedua matanya berkali kali.Meski beberapa gerakan Luo Xiang dapat membunuh harimau itu. Akan tetapi karena ingin melatih fisik tubuhnya, Luo Xiang terus menggunakan pertarungan ini menjadi pelatihannya, sembari mengulur waktu.Karena kesal akan serangannya gagal, dan merasa nyawanya terancam. Harimau itu hendak melarikan diri, sayangnya gerakan harimau itu telah diketahui oleh Luo Xiang. Hingga sebuah gerakan cepat mengarah pada kaki belakang harimau tersebut.Slaaaash! Slaaaash!Dua potongan rapi pada kaki, lalu kepala terjadi begitu singkat. Setelah mangsanya mati, Luo Xiang segera mengambil mutiara jiwa mereka. Alasannya berburu hewan Iblis tak lain melatih fisik, serta mencari sumber dayanya sendiri. Dan harapan besarnya, ia menemukan salah satu bahan yang dapat mengobati Dantiannya.Setelah berhasil membunuh dua harimau tersebut. Luo Xiang kembali melakukan pemburuannya. Hal ini mengejutkan Luo Jin, karena tidak hanya dua harimau yang menjadi korban. Hanya beberapa saat, sudah lima hewan Iblis berbeda menjadi korban keganasan cucunya.“Sepertinya tidak ada hal yang ku takuti untuk sementara ini... Dan Sejak kapan Laner memberikan teknik berpedang sehebat itu?”Gumam Luo Jin yang merasa klan Luo tidak memiliki teknik berpedang yang diperlihatkan oleh Luo Xiang.Luo Jin yang merasa tidak ada hewan iblis berbahaya di kedalaman hutan Iblis bagi Luo Xiang segera kembali ke klan Luo. Disisi lain, Luo Xiang tahu kakeknya memantau dari jauh. Karena hal ini sengaja membuatnya memperlihatkan teknik berpedangnya agar kakeknya percaya dia dapat mempertahankan dirinya sendiri. Setelah kepergian kakeknya, senyum misterius terlihat disudut bibir Luo Xiang. Entah apa yang dipikirkan, yang pasti ia akan melakukan rencana gila yang ada dipikirannya.Mengambil beberapa darah hewan Iblis yang berceceran, Luo Xiang segera memotong Daun Suri yang ada disekitarnya, untuk menjalankan rencananya. Kini Luo Xiang membuat rujak menggunakan darah dan daun tersebut, Setelah selesai, ia menyebarkan racikan rujak aneh itu. Namun beberapa saat, tanah disekitar Luo Xiang bergetar hebat. Bukannya takut akan terjadi sesuatu, Luo Xiang malah tersenyum misterius saat derap kaki tersebut bergerak kearahnya. “Hehehe... Pemburuan dimulai!” Benar saja setelah ucapannya selesai,
"Dan ini..."Swoooosh! Api hitam menari nari ditangan Luo Xiang. Menganalisis kekuatan api tersebut, Luo Xiang sedikit merasa familiar saat merasakan sedikit hawa iblis terkandung didalam api ini. "Bukankah ini api Pelahap Langit!" kejutan terlihat dikedua mata Luo Xiang. Ditengah rasa keterkejutannya, Luo Xiang teringat akan pemilik api Pelahap Langit sebelumnya. Senyum tipis terukir disaat mengingat sosok Pangeran Iblis Hai Long yang telah tewas ditangannya.'Sayangnya api ini sudah tidak berada dimasa kejayaannya... Karena telah menjadi milikku, kupastikan kau akan menjadi salah satu senjata rahasiaku kelak...' gumam Luo Xiang merasa senang. Setelah menyimpan kembali api Pelahap Langit kedalam tubuhnya, kini Luo Xiang harus berpikir bagaimana cara keluar dari jurang yang dalam ini. Karena bagaimanapun, jurang ini terlihat sangat gelap. Bahkan, tidak ada cara jalan keluar kecuali harus menaiki dinding jurang tersebut. Swuuuuush! Memilih untuk menaikan ranah Kultivasinya, Luo X
"Tebasan Pedang Setan!" Wei Ho berteriak sembari melepaskan serangan pedangnya. Swuuuush! Memutarkan tubuhnya, Luo Xiang menggunakan pedangnya untuk menahan lesatan energi pedang. Baaams! Fluktuasi energi terjadi, debu seketika beterbangan. Melihat jurusnya mengenai target, Wei Ho mengira telah berhasil membunuh Luo Xiang. "Lihatlah! Hanya sampah saja kalian sudah ketakutan!"Debu yang berterbangan mulai menghilang, kini keempat rekan Wei Ho tidak menanggapi ucapan Wei Ho, melainkan mereka menelan ludah secara bersamaan disaat Luo Xiang telah berada dibelakang tubuh Wei Ho. Terlihat seperti menggunakan bahasa isyarat. Keempat rekan Wei Ho hanya bisa memelototi Wei Ho menggunakan mata mereka. Melihat reaksi rekannya, Wei Ho tidak bodoh. Dengan cepat ia memutarkan tubuhnya. Namun hanya beberapa detik, pandangannya seketika berubah menjadi gelap. Dan untuk terakhir kalinya, Wei Ho tidak bisa menggerakan tubuhnya. "Ka-kau membunuh...""Pergilah sebelum giliran kalian tiba!"Ancaman
"Langkah Pedang Hantu!" Luo Jin mengeluarkan jurus berpedangnya. Swuuuush! Bagaikan hantu, Luo Jin bergerak Zig Zag dengan kecepatan yang cukup mengejutkan bagi Luo Xiang. Namun, pengalaman bertarung Luo Xiang melebihi dari Luo Jin itu sendiri. Hingga semua gerakan jurus itu mampu dihindari dengan baik oleh Luo Xiang. "Bocah ini..."Swuuuush! Klaaang! Melihat celah pada jurus kakeknya, Luo Xiang segera memutarkan tubuhnya, sembari menyerang dengan pedang, tepat di tengah mata pedang milik Luo Jin. Hingga membuat pedang ditangan Luo Jin harus patah menjadi dua bagian. "Ini... ""Kek kamu kalah!"Luo Jin mengangguk, sudah jelas jika dilanjutkan dirinya lah yang kalah. Namun, Luo Jin tidak bisa berpikir jernih semenjak kapan cucunya ini memiliki teknik ilmu berpedang semengerikan ini. "Apa kakek masih mau menahanku bertarung dengan Han Lu?""Tentu tidak... Jika kau sudah membulatkan tekad, kakek hanya bisa menyetujuinya."Setelah berbincang panjang lebar, keduanya memutuskan untuk k
Kedua tetua dari klan Wei terdiam, keduanya mulai saling pandang dan akhirnya menganggukan kepalanya secara kompak. "Hahaha! Jika itu keinginan kalian, kami benar benar akan membuka surat terbuka untuk berperang!"Baaams! Wei Tian segera meledakan sebuah bola kecil. Hanya hitungan detik, muncul asap yang merupakan pengalihan keduanya untuk kabur. Swuush! Hanya beberapa detik, keduanya telah lenyap dari pandangan. Melihat kepergian mereka, apalagi tidak ada jejaknya, Luo Jin sedikit bisa meredakan kemarahannya. "Han Yu... Jika kau tidak menyentuh Luo Lan, mungkin aku tidak ingin meminta nyawamu... Namun kenyataannya kamu telah melakukan hal yang tidak seharusnya kamu lakukan... Jadi, serahkan nyawamu... Atau pembantaian massal akan menjadi bayarannya di klan Han...," ucap dingin Luo Jin. Han Yu yang tahu tidak bisa berbuat apapun, apalagi melihat lima tetua dari klan Luo yang pastinya lebih kuat darinya itu memejamkan matanya. "Baiklah aku akan...""Tunggu!" Luo Xiang memotong pe
Melihat kematian anaknya yang malang, Han Yu hanya bisa memejamkan matanya."Xianger mari kita kembali..." Luo Xiang mengangguk kemudian menatap Han Yu yang masih memejamkan matanya. " Dendam lama dan baru akan dimulai, kelak jika aku mampu melampuimu, aku akan kembali dan mengambil nyawamu dengan tanganku sendiri..." Han Yu mengangguk, "tidak perlu menunggu masa depan... Kini kau adalah pemenangnya!"Swuuush! Slaaash! Mengeluarkan pedang dari dalam cincin ruang miliknya. Han Yu segera bunuh diri tepat dihadapan Luo Xiang, Luo Jin, serta Luo Lan. Karena bagaimanapun, tidak ada lagi harapan hidup ketika ia harus melihat anaknya mati tepat didepan matanya. Menyipitkan matanya, Luo Jin menatap para anggota klan Han yang kini kebingungan, bahkan rasa takut muncul dihati mereka melihat patriak telah bunuh diri. "Aku tidak akan perhitungan dengan kalian... Kalian bisa memilih sesuai kemauan kalian, bergabung dengan klan Luo, atau membangun kembali klan Han...," menggunakan sedikit nad
"Baik ibu..."Setelah semuanya telah diutarakan, Luo Xiang segera keluar dari kediamannya secara perlahan. Karena ia tidak ingin dibuntuti oleh kakeknya yang akan melindunginya secara diam diam. Setelah keluar dengan aman, Luo Xiang kembali menuju ke hutan Iblis untuk memburu banyak hewan Iblis. Langkah ini ia gunakan untuk kembali melatih fisiknya.Setelah menggunakan ilmu meringankan tubuhnya, Luo Xiang sedikit mewaspadai area hutan yang tengah ia lewati. Merasakan banyak pasang mata yang tengah mengintainya, Luo Xiang mulai menyebarkan kesadaran jiwanya. "Sepuluh Dao Awal bintang lima, satu Dao Dan bintang empat..." gumam Luo Xiang sambil melanjutkan perjalanan menggunakan ilmu meringankan tubuhnya. Meski terlihat tenang, Luo Xiang tetap mengambil sikap waspada. Karena bagaimanapun ia tidak tahu alasan mereka mengintainya. Hingga sebuah anak panah melesat tepat diatas tubuh Luo Xiang. Karena anak panah ini tidak menuju ke tubuhnya, Luo Xiang terus melanjutkan perjalanannya. Hing
Disela sela perjalananya, Luo Xiang juga berpikir bagaimana cara cepat menaikan Kultivasinya. Karena jika ia menggunakan sumber daya biasa, maka untuk menjadi seorang Dewa, pasti akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan ambisinya untuk balas dendam harus tertunda begitu lama. Tidak ingin menyerah, karena Dantiannya juga telah pulih. Luo Xiang terus bergerak menuju hutan iblis. Sebelumnya, Luo Xiang hanya menjelajah diarea luar saja. Hal ini menyebabkannya harus bertemu dengan hewan iblis tingkat satu dan dua. Hingga saat beristirahat sejenak mengembalikan energi Qi. Luo Xiang mendengar dentingan pedang melengking diudara. Wajahnya terlihat begitu heran, karena sebelum ia beristirahat. Luo Xiang tidak menemukan satupun aura kehidupan disekitarnya. "Siapa yang bertarung ditengah teriknya matahari bersinar?"Swuuush! Ingin mengetahuinya, Luo Xiang kembali menggunakan ilmu meringankan tubuhnya. Setelah berada di area pertempuran, Luo Xiang melihat lima wanita muda yang tengah bert
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru