Disela sela perjalananya, Luo Xiang juga berpikir bagaimana cara cepat menaikan Kultivasinya. Karena jika ia menggunakan sumber daya biasa, maka untuk menjadi seorang Dewa, pasti akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan ambisinya untuk balas dendam harus tertunda begitu lama. Tidak ingin menyerah, karena Dantiannya juga telah pulih. Luo Xiang terus bergerak menuju hutan iblis. Sebelumnya, Luo Xiang hanya menjelajah diarea luar saja. Hal ini menyebabkannya harus bertemu dengan hewan iblis tingkat satu dan dua. Hingga saat beristirahat sejenak mengembalikan energi Qi. Luo Xiang mendengar dentingan pedang melengking diudara. Wajahnya terlihat begitu heran, karena sebelum ia beristirahat. Luo Xiang tidak menemukan satupun aura kehidupan disekitarnya. "Siapa yang bertarung ditengah teriknya matahari bersinar?"Swuuush! Ingin mengetahuinya, Luo Xiang kembali menggunakan ilmu meringankan tubuhnya. Setelah berada di area pertempuran, Luo Xiang melihat lima wanita muda yang tengah bert
Kini Luo Xiang membentuk segel formasi menggunakan pedang ditangannya. Hingga segel itu terbentuk, Luo Xiang segera mundur dari tempatnya. "Amarah jiwa pedang!"Swuuuung! Segel berdengung sangat keras. Bahkan muncul aura sangat mengerikan didalam segel. Tidak berhenti begitu saja, Luo Xiang mengeluarkan api Pelahap Langit dikedua telapak tangannya. Swoooosh! Api Pelahap Langit mulai menari nari di kedua telapak tangan Luo Xiang. Setelah api mulai membesar, api tersebut melesat memasuki segel. Hingga segel amarah jiwa pedang kini mengandung hawa panas, sekaligus energi Iblis. "Mati!"Kedua jurus mulai melesat bersama, dua aura yang berlawanan arah juga mulai menyebar. Swuuuush! Baaaams! Ledakan dahsyat terjadi disaat kedua jurus bertemu. Hingga fluktuasi energi mampu meledakan banyak pepohonan di sekitar mereka. Setelah ledakan, debu membumbung tinggi hingga kelangit yang cerah pada siang hari. *Merasa adanya pertempuran mengerikan, pria paruh baya yang melindungi putri Yue se
Setelah debu beterbangan, terlihat harimau berkepala itu menggoyangkan beberapa kali tubuhnya. Seperti tidak ada efek dari serangannya, Luo Xiang kembali bergerak zig zag untuk mengelabui serangan harimau tersebut. Swoooosh! Menyemburkan api kembali, harimau itu mulai mengamuk dengan membakar pepohonan yang ada di sekitar Luo Xiang. Tindakan ini sedikit membuat Luo Xiang kesal. "Permainanmu tidak seru... Mari kita akhiri dendam kita sampai disini!"Swuuuush! Luo Xiang melompat kedahan pohon terakhir yang masih utuh. Setelah mendapat pijakan, Luo Xiang kembali melompat dan segera melontarkan jurusnya. "Tebasan Pedang Pembelah Langit!"Swuuush! Seuliet energi pedang melesat dengan kecepatan tak kasat mata. Harimau itu bereaksi dengan menyemburkan apinya, namun bukannya tertahan. Energi pedang terus melesat, hingga membuat tubuh harimau berkepala lima terbelah menjadi dua bagian. Slaaaash! Boooms! Setelah membunuhnya, Luo Xiang segera mengambil mutiara jiwa hewan iblis tingkat ti
Swuuung! Tubuh Bai bergetar menahan amarahnya. Melihat amarah Bai, Yi Kang malah menyalahkan Bai. Hingga tali persahabatan mereka mulai retak. "Semua ini salahmu!""Kau kira aku sadar adanya seseorang yang akan mencurinya!" Bai membantah sembari menatap tajam Yi Kang. *Disisi lain, Luo Xiang telah bersembunyi di sebuah goa yang cukup gelap. Tidak merasakan aura kehidupan didalam goa, Luo Xiang memutuskan untuk menyerap semua hasil buruan didalam goa tersebut. Termasuk mutiara jiwa hewan iblis tingkat empat yang telah ia curi. "Aku ingin lihat seberapa besar perkembangan Kultivasi ku setelah menyerap hasil buruan ku..."Menyebarkan semua mutiara jiwa buruannya, Luo Xiang mulai menggunakan teknik Kultivasinya. Satu persatu energi mutiara jiwa memasuki tubuh hingga Dantiannya. Ditengah energi didalam dantian bergejolak hebat, Luo Xiang merasakan akan ada tanda tanda terobosan tingkat. Hal ini membuat senyuman terukir disudut bibirnya. Baaams!'Dao Dan bintang satu!'Ledakan kecil d
"Apa kau memiliki rencana?" Bai bertanya sembari menyerang Raja serigala didepannya. Luo Xiang mengangguk,"Berapa lama kau bisa menahan serangannya?""Mungkin lima menit...""Baik, aku akan menyiapkan serangan beruntun dalam lima menit mendatang... Kuharap kau bisa menahannya!"Swuuush! Luo Xiang mundur sambil menjaga jarak dari pertempuran. Tanpa mengulur waktu, pedang ditangannya mulai bergerak membentuk segel formasi. Tidak hanya satu segel formasi yang terbentuk, Luo Xiang membentuk tiga segel pedang yang berbeda. Besar harapannya dengan mengerahkan seluruh energinya, raja serigala itu dapat mati. Tiga menit berlalu, namun Bai telah kerepotan menahan serangan raja serigala. "Satu segel lagi!"Swuuung! Swuuung! Swuuung! Akhirnya segel terbentuk dibarengi dengan munculnya aura pedang yang begitu kuat. Tidak hanya auranya saja, segel formasi itu terbalut api Pelahap Langit yang ikut mengeluarkan eksistensi api surgawi. "Amarah Jiwa Pedang!""Pedang penghancur jiwa!""Domain Pe
"Xiang apa kau tahu, aku berlatih sejak enam tahun... Dan kini umurku tujuh puluh lima tahun... Tapi tetap saja terjebak di ranah Dao Master bintang satu. Dan kulihat, bakatmu sangat mengerikan, jadi kelak pasti kau akan melampui ku... Bahkan menjadi Dewa."Luo Xiang menghentikan langkahnya mendengar ucapan Bai yang seperti menginginkan sesuatu darinya. "Sepertinya senior mengharapkan sesuatu yang besar dariku?"Bai mengangguk,"yaa! Itu benar, karena aku ingin melihat alam Dewa dengan mataku sendiri... Apa kau bisa berjanji kelak membawaku ke alam Dewa?""Tentu... Jika memang aku ditakdirkan menjadi Dewa..." nada suara Luo Xiang berubah seperti menahan kemarahannya. Akhirnya mereka kembali melanjutkan perjalanan, hingga tiba di sebuah kota An. Keduanya memutuskan untuk beristirahat dikota kecil tersebut. Setibanya. "Apa yang membuat warga kota menjadi aneh?"Bai mulai memperhatikan para warga yang terlihat seperti zombie. Hal ini membuat kerutan diwajah Luo Xiang yang mengetahui a
"Meski aku harus menyembunyikan api Pelahap Langit, melihat kondisi seperti ini mana bisa kubiarkan saja..." gumam Luo Xiang. Swooosh!Api Pelahap Langit muncul ditangan Luo Xiang, menggunakan kesadaran jiwanya, Luo Xiang mulai mengobati virus aneh dengan serius. Hawa panas merambat dari tangan menuju lengan milik Shi Yan, karena suhu panas diatur dengan baik. Shi Yan tidak merasakan tangannya terbakar, melainkan perasaan nyaman yang sulit untuk digambarkan. Hong Ye, dan Hong Yue yang melihat api Pelahap Langit menaikan kedua alisnya. "Apaa kakek tau api apa yang digunakan oleh Xiang?" telepati Hong Yue. "Tidak... Tapi api yang ia gunakan kurasa api surgawi yang sangat langka..." Hong Yue berpikir demikian karena jika itu api biasa, mana mungkin dapat mengobati virus dengan mudah. Di sisi lain, Bai tidak sengaja melihat api misterius ditangan Luo Xiang. Sedikit mengingat ingat, sepertinya ia pernah melihat api itu di sebuah tempat. Hingga beberapa menit kemudian, setelah berhasi
"Kau kira aku akan menghadapimu sendiri?" tanya wanita iblis. Syuiiiit! Siulan melengking menggema diudara, beberapa saat kemudian muncul satu zombie dengan tubuh kekar. "Wu Dao serang dia!""Baik..." suara zombie itu terdengar berat, bahkan seperti robot. Melihat keberadaan zombie ini, dua alis Luo Xiang terangkat karena merasa zombie ini lebih kuat berkali lipat dari sebelumnya. Swuuuush! Wu Dao sang zombie segera melesat dengan melancarkan tinju kearah wajah Luo Xiang. Karena gerakannya yang lambat, Luo Xiang dapat membacanya, hingga Luo Xiang harus ikut memberikan serangan tinjunya. Booooms! Fluktuasi energi lebih dahsyat terjadi, akibatnya Luo Xiang harus terpental sepuluh langkah dari pijakannya. Meski zombie Wu Dao tidak bergeming dari tempatnya. Terlihat tangannya telah meleleh menjadi debu. Namun keterkejutan terlihat, disaat tangan yang telah hancur dapat beregenerasi kembali. "I-ini..." Luo Xiang mengagumi kejeniusan wanita iblis, karena ciptaan zombie ini lebih da
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru