Share

Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding
Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding
Penulis: Al_Fazza

Bab 1. Hukuman Mati!

Penulis: Al_Fazza
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-20 17:48:51

"Dewa Pedang... Apa kau sudah tahu apa akan kesalahanmu?"

Sebuah suara menggelegar terdengar dari sosok tertinggi di kekaisaran para dewa.

Kesalahan ini terjadi pada Shen Luo Xiang, sang Dewa Pedang. Shen Luo Xiang merupakan sosok yang disegani oleh para Dewa. Akan tetapi, sebuah kesalahan besar harus membuatnya membayar semuanya.

Kini Shen Luo Xiang hanya diam, bingung, dan dia tidak bisa mengingat apapun yang telah ia lakukan.

Wajahnya semakin pucat tatkala melihat jasad kekasihnya, yaitu Shen Shi Shi sudah terbaring lemah dihadapannya dengan luka pedang emas tertancap tepat di jantungnya.

"Yang Mulia! Sudah jelas dia adalah pelakunya! Apalagi yang harus dibicarakan!" bantah Dewa Api dengan wajah kesalnya.

"Benar apa yang dikatakan Dewa Api... Apalagi tidak hanya Dewi Shi Shi... Bahkan para tetua klan Dewa Pedang juga menjadi korban dari keganasan Shen Luo Xiang!" Dewa Racun juga memberi pendapatnya.

"Dia telah menjadi iblis!" timpal salah satu Dewa lainnya.

"Bajingan! Aku tidak akan pernah melakukan hal keji..."

Namun, Dewa Api segera menghentikan ucapan Dewa Pedang dengan menarik rambutnya.

"Dasar sialan! Apa kau masih ingin membela dirimu? Sudah jelas semua kejahatan yang kau buat... Dan lagi, ayahmu telah dibunuh oleh Iblis... Tetapi kenapa kamu malah membabi buta menyerang para Dewa?!"

Ungkapan dari Dewa Api membuat Dewa Pedang terdiam. Ia mulai sedikit mengerti kejadian yang telah terjadi.

"Tapi semua ini bukan kendaliku! Apalagi membunuh kekasihku sendiri..."

Saat akan melanjutkan ucapannya, Dewa Api kembali memotong pembicaraannya.

"Buka matamu baik-baik! Dan lihat apa yang telah kau lakukan!" Dewa Api mulai membentuk teknik formasi.

Swuuuung!

Udara seketika bergetar, beberapa detik kemudian muncul sebuah cermin raksaksa di hadapan Dewa Pedang. Cermin ini merupakan mata besar yang dimiliki oleh para Dewa untuk melihat kejadian lalu.

Sebelumnya, saat masa berkabung di klan Dewa Pedang, Shen Luo Xiang tiba tiba mengamuk dan membunuh para tetua klan yang ada di sekitarnya.

Tidak hanya para tetua klan. Bagaikan seorang Iblis, Dewa Pedang juga menyerang para Dewa yang tengah menghadiri acara pemakaman Shen Luo Jun, ayah Shen Luo Xiang.

Seketika klan Dewa Pedang menjadi medan pertempuran mengerikan, dan Shen Luo Xiang berhasil mengalahkan satu persatu pasukan Langit. Hingga Shen Shi Shi tiba, dan mengorbankan dirinya agar Kaisar Dewa tidak terbunuh pada saat itu.

"Sialan a-aku!" ucap terbata bata Shen Luo Xiang kemudian tertunduk pasrah.

"Sudah jelas bukan? Apa kau ingin membela dirimu lagi!" bantah Dewa Api.

Kaisar Dewa yang sejak tadi hanya diam kini mulai memberikan perintahnya.

"Karena Dewa Pedang melakukan kesalahan besar... Hari ini, Dewa Pedang akan di hukum mati!" ucap Kaisar Dewa, membuat cuaca di siang hari itu menjadi gelap.

Petir menari-nari diatas langit seperti tidak terima atas keputusan dari Kaisar Dewa. Namun, kejahatan Dewa Pedang sudah terlalu parah. Dan hanya hukuman mati yang pantas didapatkan oleh Dewa Pedang.

Senyum tipis terpampang di sudut Dewa Api.

Namun tidak dengan beberapa Dewa seperti Dewa Bintang, karena menurutnya kejadian yang menimpa Shen Luo Xiang adalah kejadian di luar kendali. Dan seharusnya Kaisar Dewa memberikan perintah untuk melakukan penyelidikan yang lebih dalam lagi.

"Tapi bukankah..."

"Apa kau juga bersekongkol dengannya, wahai Dewa Bintang?" tanya Dewa Api mencela.

Tidak mau tahu berkata apa, Dewa Bintang hanya bisa mengeraskan rahangnya.

"Keputusanku sudah bulat! Sekarang pilihlah hukuman kematianmu Dewa Pedang..." ucap Kaisar Dewa lagi.

Shen Luo Xiang yang sejak tadi berpikir kini hanya menganggukan kepalanya. Meskipun kecewa, dengan lantang Shen Luo Xiang akan menerima hukuman mati ini dengan baik.

"Hukuman Sumur Ilahi!"

Seketika ruangan aula Dewa menjadi riuh dengan permintaan Shen Luo Xiang. Karena yang mereka tahu, hukuman mati ini lebih dari siksaan yang tidak berujung.

"Apa dia sudah gila!"

"Sial dia lebih memilih mati secara perlahan dari pada mati tanpa merasakan rasa sakit!"

Ruangan yang menjadi ramai akan komentar para Dewa, membuat Kaisar Dewa segera mengkondisikan ruangan yang ramai.

"Tenanglah! Karena ini keputusannya, maka aku akan mengabulkannya... Sebelum itu, aku akan memeriksa kondisi sumur Ilahi terlebih dahulu... Setelah ini, Dewa Pedang akan segera di eksekusi!"

"Dewa Api... Dewa Racun, kalian bawa Dewa Pedang ke arah penjara Langit... Setelah ini bantu aku menyiapkan hukuman mati untuknya!"

"Baik Yang Mulia!" Dewa Api dan Dewa Racun berucap kompak segera membawa Shen Luo Xiang kearah penjara Langit.

Setibanya di penjara Ilahi.

"Dewa Pedang... Apa kau tahu semua ini adalah rencana yang telah kusiapkan lama untukmu?"

Setelah rantai petir Ilahi terpasang. Dewa Api memberikan jawaban dari kebingungan yang dialami oleh Dewa Pedang.

Shen Luo Xiang begitu terkejut dengan penuturan ucapan ini. Bahkan, emosinya seketika meledak hebat yang membuat aura didalam penjara Langit menjadi mencekam.

"Ka-kau..."

"Iya semua ini aku yang melakukannya... Jadi nikmatilah hukuman mati yang akan kau terima... Hahahaha!" Dewa Api dan Dewa Racun segera meninggalkan penjara langit.

Bwooooong!

Aura pedang yang sangat mengerikan merembes dari tubuh Shen Luo Xiang. Dengan segala upaya untuk melepaskan diri, usahanya kini sia sia setelah petir Ilahi menyambar tubuhnya.

Traaack! Traaaack!

"Bajingan... Aku dijebak! Bahkan kekasihku harus mati di tanganku sendiri... Dan lagi, semua ini... Arrrggghh!" Berusaha melepaskan diri, ribuan petir Ilahi segera menyambar ketubuh Shen Luo Xiang.

Disaat ribuan petir menyambar tubuhnya, tiba tiba Kaisar Dewa muncul, kerutan wajah sedikit heran melihat amarah Shen Luo Xiang yang meledak ledak. Karena hukuman harus segera terlaksana, Kaisar Dewa membawa Shen Luo Xiang secara paksa ke arah Sumur Ilahi. Setibanya di tempat pengeksekusian, puluhan Dewa menghadiri acara ini dengan wajah yang sulit digambarkan.

Tanpa mengatakan apapun, Shen Luo Xiang berjalan kearah ujung Sumur Ilahi. Dengan perasaan yang sangat marah karena mengetahui dalang dibalik kematian ayah, serta kekasihnya. Shen Luo Xiang berhenti tepat diujung Sumur sambil menatap tajam Dewa Api.

"Hari ini... aku bersumpah! Jika ada kehidupan selanjutnya untukku! Maka... Aku akan membuktikan bahwa diriku tidaklah salah! Dan yang harus kalian ingat, siapapun yang menjebakku... Akan kubuat seratus kali lipat lebih penderitaan yang sama diderita olehku!"

Blaaaaar!

Sumpah Shen Luo Xiang dijawab oleh takdir dengan kemunculannya petir Ilahi menyambar diatas langit. Seketika suasana pengeksekusian ini menjadi tegang karena sumpah yang dikatakan Shen Luo Xiang.

Tanpa menunggu jawaban mereka, Shen Luo Xiang segera terjun kedasar Sumur Ilahi.

"Arrghhhh!"

Teriakan Shen Luo Xiang terus menggema didalam sumur disaat api dari Sumur Ilahi membakar tubuh Shen Luo Xiang. Sepuluh menit kemudian, suara Shen Luo Xiang akhirnya menghilang yang ditandakan bahwa Dewa Pedang telah mati. Namun yang tidak mereka ketahui, sumpah Shen Luo Xiang telah dikabulkan oleh takdir.

Hingga Shen Luo Xiang yang mengira telah mati kini mendapati rohnya berada di kegelapan tak berujung.

***

“Apa ini adalah dunia kematian?” gumam Shen Luo Xiang duduk tenang sambil memikirkan bagaimana caranya agar bisa bereinkarnasi kembali.

Namun, di tengah pikirannya yang kacau. Shen Luo Xiang melihat seutas cahaya didepannya sejauh satu kilometer. Merasa aneh dengan adanya cahaya itu, Shen Luo Xiang segera menghampiri cahaya itu.

Wuuuuush!

Roh tubuhnya tiba tiba menghilang, lalu cahaya itu membuat matanya terpejam sejenak. Beberapa menit kemudian, Shen Luo Xiang dapat melihat kembali, namun anehnya ia mendapati kesadarannya telah berada di dalam kamar yang cukup nyaman.

“A-aku dimana?”

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Fernandus Manurung
hhhhhhjjjjjkkkk
goodnovel comment avatar
Pena Merah
apa ini cerita dimensi dri masalalu k dunia modern?
goodnovel comment avatar
Algojo Gojoal
cerita nya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   Bab 2. Menempati tubuh baru.

    Saat ingin bangun dari tidurnya, Shen Luo Xiang merasakan tubuhnya tidak bisa digerakan sama sekali.“Sial ada apa dengan tubuh ini!” gumam Shen Luo Xiang kemudian memeriksa tubuhnya sendiri.Beberapa detik kemudian.“Dantian rusak... Memiliki tiga akar elemen?” Gumam Shen Luo Xiang begitu terkejut melihat kondisi tubuhnya.Tidak mengetahui apapun yang terjadi. Tiba tiba pintu kamarnya terbuka, dibarengi dengan munculnya sosok wanita cantik berusia empat puluh tahunan.“Xianger... Kau sudah bangun?” tanya Wanita itu segera memeluk tubuh Shen Luo Xiang.“I-ibu kira, ibu tidak akan pernah melihatmu lagi huhu...”Di tengah kebingungannya, Shen Luo Xiang tahu. Bahwa Rohnya telah memasuki tubuh orang lain. Meski ini adalah hal baik, namun kondisi tubuhnya begitu parah dengan luka Dantian yang rusak. Serta lumpuhnya syaraf pergerakan dari tubuh Luo Xiang yang ia pinjam.“Nak... Maafkan ibu, karena ibu ada urusan jadi tidak bisa melindungimu... “ tangis Luo Lan, ibu dari tubuh barunya.Shen

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   Bab 3. Luo Xiang Menantang.

    Setelah seharian lelah berlari tanpa henti, Luo Xiang segera duduk bersila dihalaman depan kediamannya sendiri, sembari memeriksa luka Dantiannya yang rusak.Disisi lain, Han Fei yang babak belur telah pergi dan kembali ke arah penginapannya. Karena malu akan kekalahannya dari Luo Xiang. Sebagai tuan muda kedua dari klan Han, Han Fei melaporkan kejadian tadi pada Han Lu.“Kakak apa kau tidak mau memberinya pelajaran lagi?!” bantah Han Fei yang kecewa karena kakaknya seperti tidak perduli akan masalahnya.“Bocah bodoh! Dia tidak bisa berkultivasi lalu apa yang kau takutkan? Dan lagi, kenapa mukamu bisa dibuat seperti babi?” tanya Han Lu tidak tertarik namun heran.Sebuah senyum kecil untuk memprovokasi kakaknya muncul di sudut bibir Han Fei.“Kakak... Di-dia bermain curang menggunakan serbuk racun untuk mengelabuiku... jadi inilah hasilnya!”Han Lu sedikit terkejut. Meski terkena racun, setidaknya adiknya yang berada di tingkat Dao Awal bintang tiga ini juga tidak mungkin dapat babak b

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   Bab 4. Memulai perjalanan menuju Hutan Iblis.

    Keluar dengan santai, Luo Xiang segera berpamitan pada Luo Lan dan Luo Jin.“Ibu, kakek... Xianger ingin berpamitan...”Luo Lan beserta kakeknya mengangguk secara bersamaan. Meski berat melepas kepergian anaknya ini. Namun karena Luo Xiang sudah memutuskannya sendiri, ia tidak mungkin dapat terus menahannya.“Ohh iya ibu... Di mana aku dapat menemukan banyak Hewan Iblis?” Tanya Luo Xiang mengejutkan Luo Lan.“Nak apa kau bercanda?” Tanya Luo Lan.Menggunakan wajah memelas, Luo Xiang memandang kakeknya yang berpura pura tidak melihatnya.“Kek...”“Haiiish...” Luo Jin hanya bisa menghela napas panjang.“Apa kau yakin?”Shen Luo Xiang hanya menganggukan kepalanya. Melihat keyakinan ini, Luo Jin kemudian memberikan beberapa pilihan untuk Luo Xiang.“Di Kekaisaran Abadi ini ada dua tempat yang dapat kau kunjungi... Satu Hutan Iblis, yang kedua Gurun Kematian... Penjelasan singkat, lebih baik kamu memilih Gurun Kematian.”“Memang kenapa kek?”“Disana mencakup wilayah sekte Lonceng Suci... J

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   Bab 5. Berkah Atau Bencana?

    Luo Jin yang merasa tidak ada hewan iblis berbahaya di kedalaman hutan Iblis bagi Luo Xiang segera kembali ke klan Luo. Disisi lain, Luo Xiang tahu kakeknya memantau dari jauh. Karena hal ini sengaja membuatnya memperlihatkan teknik berpedangnya agar kakeknya percaya dia dapat mempertahankan dirinya sendiri. Setelah kepergian kakeknya, senyum misterius terlihat disudut bibir Luo Xiang. Entah apa yang dipikirkan, yang pasti ia akan melakukan rencana gila yang ada dipikirannya.Mengambil beberapa darah hewan Iblis yang berceceran, Luo Xiang segera memotong Daun Suri yang ada disekitarnya, untuk menjalankan rencananya. Kini Luo Xiang membuat rujak menggunakan darah dan daun tersebut, Setelah selesai, ia menyebarkan racikan rujak aneh itu. Namun beberapa saat, tanah disekitar Luo Xiang bergetar hebat. Bukannya takut akan terjadi sesuatu, Luo Xiang malah tersenyum misterius saat derap kaki tersebut bergerak kearahnya. “Hehehe... Pemburuan dimulai!” Benar saja setelah ucapannya selesai,

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   6. Api Pelahap Langit.

    "Dan ini..."Swoooosh! Api hitam menari nari ditangan Luo Xiang. Menganalisis kekuatan api tersebut, Luo Xiang sedikit merasa familiar saat merasakan sedikit hawa iblis terkandung didalam api ini. "Bukankah ini api Pelahap Langit!" kejutan terlihat dikedua mata Luo Xiang. Ditengah rasa keterkejutannya, Luo Xiang teringat akan pemilik api Pelahap Langit sebelumnya. Senyum tipis terukir disaat mengingat sosok Pangeran Iblis Hai Long yang telah tewas ditangannya.'Sayangnya api ini sudah tidak berada dimasa kejayaannya... Karena telah menjadi milikku, kupastikan kau akan menjadi salah satu senjata rahasiaku kelak...' gumam Luo Xiang merasa senang. Setelah menyimpan kembali api Pelahap Langit kedalam tubuhnya, kini Luo Xiang harus berpikir bagaimana cara keluar dari jurang yang dalam ini. Karena bagaimanapun, jurang ini terlihat sangat gelap. Bahkan, tidak ada cara jalan keluar kecuali harus menaiki dinding jurang tersebut. Swuuuuush! Memilih untuk menaikan ranah Kultivasinya, Luo X

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   7. Meyakinkan kakeknya.

    "Tebasan Pedang Setan!" Wei Ho berteriak sembari melepaskan serangan pedangnya. Swuuuush! Memutarkan tubuhnya, Luo Xiang menggunakan pedangnya untuk menahan lesatan energi pedang. Baaams! Fluktuasi energi terjadi, debu seketika beterbangan. Melihat jurusnya mengenai target, Wei Ho mengira telah berhasil membunuh Luo Xiang. "Lihatlah! Hanya sampah saja kalian sudah ketakutan!"Debu yang berterbangan mulai menghilang, kini keempat rekan Wei Ho tidak menanggapi ucapan Wei Ho, melainkan mereka menelan ludah secara bersamaan disaat Luo Xiang telah berada dibelakang tubuh Wei Ho. Terlihat seperti menggunakan bahasa isyarat. Keempat rekan Wei Ho hanya bisa memelototi Wei Ho menggunakan mata mereka. Melihat reaksi rekannya, Wei Ho tidak bodoh. Dengan cepat ia memutarkan tubuhnya. Namun hanya beberapa detik, pandangannya seketika berubah menjadi gelap. Dan untuk terakhir kalinya, Wei Ho tidak bisa menggerakan tubuhnya. "Ka-kau membunuh...""Pergilah sebelum giliran kalian tiba!"Ancaman

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   8. Kemarahan Luo Jin.

    "Langkah Pedang Hantu!" Luo Jin mengeluarkan jurus berpedangnya. Swuuuush! Bagaikan hantu, Luo Jin bergerak Zig Zag dengan kecepatan yang cukup mengejutkan bagi Luo Xiang. Namun, pengalaman bertarung Luo Xiang melebihi dari Luo Jin itu sendiri. Hingga semua gerakan jurus itu mampu dihindari dengan baik oleh Luo Xiang. "Bocah ini..."Swuuuush! Klaaang! Melihat celah pada jurus kakeknya, Luo Xiang segera memutarkan tubuhnya, sembari menyerang dengan pedang, tepat di tengah mata pedang milik Luo Jin. Hingga membuat pedang ditangan Luo Jin harus patah menjadi dua bagian. "Ini... ""Kek kamu kalah!"Luo Jin mengangguk, sudah jelas jika dilanjutkan dirinya lah yang kalah. Namun, Luo Jin tidak bisa berpikir jernih semenjak kapan cucunya ini memiliki teknik ilmu berpedang semengerikan ini. "Apa kakek masih mau menahanku bertarung dengan Han Lu?""Tentu tidak... Jika kau sudah membulatkan tekad, kakek hanya bisa menyetujuinya."Setelah berbincang panjang lebar, keduanya memutuskan untuk k

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   9. "Kau hanya seekor katak yang terjebak didalam sumur."

    Kedua tetua dari klan Wei terdiam, keduanya mulai saling pandang dan akhirnya menganggukan kepalanya secara kompak. "Hahaha! Jika itu keinginan kalian, kami benar benar akan membuka surat terbuka untuk berperang!"Baaams! Wei Tian segera meledakan sebuah bola kecil. Hanya hitungan detik, muncul asap yang merupakan pengalihan keduanya untuk kabur. Swuush! Hanya beberapa detik, keduanya telah lenyap dari pandangan. Melihat kepergian mereka, apalagi tidak ada jejaknya, Luo Jin sedikit bisa meredakan kemarahannya. "Han Yu... Jika kau tidak menyentuh Luo Lan, mungkin aku tidak ingin meminta nyawamu... Namun kenyataannya kamu telah melakukan hal yang tidak seharusnya kamu lakukan... Jadi, serahkan nyawamu... Atau pembantaian massal akan menjadi bayarannya di klan Han...," ucap dingin Luo Jin. Han Yu yang tahu tidak bisa berbuat apapun, apalagi melihat lima tetua dari klan Luo yang pastinya lebih kuat darinya itu memejamkan matanya. "Baiklah aku akan...""Tunggu!" Luo Xiang memotong pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01

Bab terbaru

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   335. Ending?!

    Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   334.

    Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   333.

    Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   332. 1-2 chap lagi tamat.

    Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   331.

    Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   330.

    "Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   329.

    Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   328.

    Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu

  • Kembalinya Sang Dewa Pedang Tanpa Tanding   327.

    "Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru

DMCA.com Protection Status