Sepuluh menit kemudian, Luo Xiang mulai menggerakan jarinya yang ditandakan kesadarannya mulai kembali. "Senior apa yang terjadi?" tanya Luo Xiang tersadar tubuhnya telah terikat. Leluhur Dewa Naga menjelaskan situasi disaat Luo Xiang tak sadarkan diri. Mendengar penjelasan ini, senyum tipis terukir di sudut bibirnya. "Ternyata seperti itu... Setelah aku menghancurkan segel lima elemen dunia iblis, mereka langsung bergerak untuk memanfaatkan kesempatan emas ini..." ucap Luo Xiang mengerti. Ingin mengetahui lebih lanjut apa yang akan dilakukan wanita bergaun hitam. Luo Xiang membiarkan dirinya terikat. Disisi lain, Wu Yi telah tersadar dan akan mengikuti rencana yang telah disiapkan oleh Luo Xiang. Malam hari, tepatnya diatas altar kuno. Merasakan banyak aura yang akan memasuki ruangan rahasia tersebut. Luo Xiang dan Wu Yi segera melakukan akting, dengan berpura pura masih tak sadarkan diri. Hingga, wanita bergaun hitam, beserta antek anteknya telah memasuki ruangan altar kuno.
"Amarah Jiwa! Selendang penusuk Jiwa!"Disisi lain, karena keduanya seimbang. Wanita bergaun hitam segera mundur dan mulai mengeluarkan jurus jarak jauhnya. Hal ini juga dimanfaatkan oleh Luo Xiang untuk mengeluarkan segel pembunuhnya. "Amarah Jiwa Pedang!"Memutarkan tubuh, yang dibarengi dengan membentuk segel formasi menggunakan pedang ditangannya. Sekian detiknya, setelah segel formasi terbentuk, muncul sosok raksasa dari dalam segel menggunakan pedang bergerak menghalau jurus selendang dari wanita bergaun hitam. "Bahkan putri Ge Yu harus bertarung serius... Bisa dikatakan pemuda itu berada di tingkat yang sama dengan kita!" ucap salah satu tetua berinisiatif untuk menyerang Luo Xiang yang telah melancarkan jurusnya. Hal ini disedari oleh Luo Xiang, hingga ia segera bergerak zig zag, lalu menyerang satu tetua itu menggunakan pedangnya. Namun, tidak ada celah yang diperlihatkan. Hingga Luo Xiang tersadar bahwa ia sendiri memperlihatkan celahnya. "Kena kau bocah!"Boooooom! Du
"Aneh, kenapa dua sinar biru ini seperti menunjukan tata letak tempat?" tanya Luo Xiang pada dirinya sendiri. Mengamati cahaya itu, tiba tiba cahaya itu memasuki kening Luo Xiang. Hingga sebuah ingatan muncul dipikirannya. Ingatan ini merupakan pecahan rentetan peristiwa yang membuat ayahnya menghilang. Namun disetiap ingatan yang Luo Xiang lihat, terdapat banyak pengorbanan yang dilakukan oleh ayahnya agar dapat membuat dantiannya pulih layaknya Kultivator pada umumnya. "A-ayah!""Kakak?" tanya heran Wu Yi setelah mengamati Luo Xiang yang tengah melamun tiba tiba berteriak. "Ahh ini..." Luo Xiang hanya bisa menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. "Sepertinya aku perlu mencari tahu tempat apa yang sempat memasuki pikiranku... Dan mungkin aku bisa mencari keberadaan ayah disana." gumam Luo Xiang kemudian beranjak dari tempat dan segera keluar dari kamarnya diikuti oleh Wu Yi. "Kakak ingin kemana?" tanya Wu Yi heran. "Kakak ingin mencari informasi Yier..." ucap Luo Xiang k
"Maksud bibi tempat terlarang itu memang benar ada... Juga mungkin memiliki suku ras asli yang tinggal disana, dan memiliki kultivasi yang tinggi?""Yaa... Itu menurutku, karena didalam tempat terlarang banyak kabar angin yang mengatakan adanya Cairan Bodhi..."Mendengar cairan Bodhi, seketika kedua mata Luo Xiang terlihat cukup terkejut. "Bahkan cairan ini sulit ditemukan di Alam Dewa... Jadi mungkin tempat terlarang yang dimaksud adalah dunia Immortal..." ucap dalam hati Luo Xiang."Xianger... Sepertinya kamu tahu beberapa informasi tentang tempat terlarang." Heran melihat reaksi perubahan wajah Luo Xiang, Qing Mei mencoba memastikan tebakannya. Menggelengkan kepalanya, Luo Xiang kemudian menanyakan tata letak keluar masuknya Domain Pedang yang terpisah. Mungkin selama menjadi Dewa Luo Xiang pernah ke Domain Pedang. Namun, sebagai Dewa, tindakan ini hanya perlu menjentikkan jarinya, sehingga ia tidak perlu repot mencari lokasi gerbang teleportasi untuk menuju ke Domain Pedang. "K
Ketika Luo Xiang dan Wu Yi telah memasang kedua topeng putih kehitaman itu, Wu Yi mencoba mengalirkan energi Qi kearah topengnya. Hingga sebuah aura membunuh begitu kental keluar dari tubuh Wu Yi. "Kakak... Kenapa topeng ini memiliki aura membunuh ya?"Luo Xiang menganggukan kepalanya, "mungkin pemilik kedua topeng ini sebelumnya adalah pembunuh bayaran yang hebat... Setelah membunuh lawannya, dia sengaja menyerap dan mengumpulkan aura membunuhnya didalam topeng ini."Wu Yi menganggukan kepalanya sebagai tanda mengerti, tak lama setelah perbincangan. Suara Qing Mei membuat Wu Yi dan Luo Xiang segera keluar dari kamar. "Xianger? Apa kamu sudah siap?" tanya Qing Mei. Luo Xiang menganggukan kepalanya, dan kemudian ketiganya segera keluar dari kota tersebut. 'Suiiiiiit!'Suara melengking sengaja dibuat oleh Qing Mei, hingga setelah suara itu melengking diatas udara. Sosok elang berbulu biru kemerahan muncul dari atas langit mendarat tepat di hadapan mereka. "Kita akan menggunakan ela
Qing Mei menatap Luo Xiang, mungkin prajurit awal yang mengepung adalah praktisi tingkat Dao Jiwa bintang satu. Namun saat ini, kelima prajurit ini berada di tingkat Dao Jiwa bintang tiga dan empat."Bagaimana jika aku memaksa masuk..." ucap Luo Xiang terhenti. "Tidak bisa... Bahkan kalian telah membunuh dua sampah tadi... Jadi, serahkan nyawa kalian!"Swuuuuush! Lima prajurit penjaga gerbang itu melesat kearah Luo Xiang sembari memberikan tinjunya. Namun sekian detiknya, sebuah aura kuat menyapu pergerakan kelima prajurit. "A-aura milik siapa ini?!" ucap prajurit itu jatuh berlutut. Disaat, kelima prajurit benar benar tidak bisa bergerak, tiba tiba Feng Lao Zi muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. "Apa aku boleh masuk?" tanya Feng Lao Zi membuat Luo Xiang, Qing Mei, Wu Yi terkejut melihat kedatangan kakek tua itu secara tiba tiba. "Ka-kau pendekar Pembakar Langit..." ucap kelima prajurit bergidik ngeri karena mengenal sosok yang ada dibelakang Luo Xiang. "Beri kami jalan... Setela
"Hahaha! Kau sudah tua, lebih pantas kau duduk dan banyak membaca buku sana!" timpal tak kalah sengit Luo Xiang. "Ka-kau..." menunjuk Luo Xiang, akhirnya Hai Bodong dan Wu Yi segera keluar untuk mencari angin segar. Setelah kepergian mereka, Qing Mei mendengarkan penjelasan dari kedua tetua klannya. Hingga, Luo Xiang dapat menyimpulkan, bahwa kondisi klan Qing memang tidak baik baik saja. "Kuharap klan Luo juga tidak memiliki masalah yang dapat membahayakan nyawa ibu..." gumam Luo Xiang. "Jadi mungkin masalah serius kita hanya ada di perbatasan saja... Apa kita benar benar akan berperang dengan mereka?" tanya serius salah satu klan. Qing Bei mengangguk, dan kemudian menatap Luo Xiang yang terlihat berpikir. "Kakak, bagaimana apa kamu memiliki solusi?""Berperang memang tidak baik, tapi di dunia Kultivator kekuatan adalah segalanya... Karena itu, lemah kan kekuatan perbatasan..." ucap Luo Xiang memberikan pemikirannya. "A-apa yang kau katakan?! Apa yang kau maksud kita harus men
"Si-sialan semua pedang meledak tanpa sebab?!""Sebelumnya belum pernah terjadi hal selangka ini... Xiang sebenarnya apa rahasia didalam tubuhmu." gumam Qing Mei kemudian terus melihat kearah sekitarnya. Hingga sekian detik setelah getaran, muncul retakan dari dalam tanah Kuburan Pedang. Satu kedipan mata, dari dalam retakan muncul satu pedang emas raksasa bangkit dari tidurnya. Melihat kemunculan pedang dibarengi auranya yang begitu kuat. Seketika mata Luo Xiang menyipit dan rasa terkejutnya begitu besar setelah mengenali pedang emas itu. "Pe-pedang milikku!"Swuuuuuung! Bwoooooong! Pedang emas kini telah benar benar berdiri tegak, hingga semua pedang tingkat tinggi dan tingkat Dewa yang telah hancur bergabung kembali. "Benar... Kau adalah raja pedang dari segala pedang yang ada di seluruh alam!"Swuuuuush! Muncul sepasang sayap Qi hitam keemasan, setelah itu Luo Xiang terbang kearah pedang raksasa itu. Tepat di gagang pedang, Luo Xiang mulai meneteskan darahnya. Swuuuuuung! "