"Hahaha! Kau sudah tua, lebih pantas kau duduk dan banyak membaca buku sana!" timpal tak kalah sengit Luo Xiang. "Ka-kau..." menunjuk Luo Xiang, akhirnya Hai Bodong dan Wu Yi segera keluar untuk mencari angin segar. Setelah kepergian mereka, Qing Mei mendengarkan penjelasan dari kedua tetua klannya. Hingga, Luo Xiang dapat menyimpulkan, bahwa kondisi klan Qing memang tidak baik baik saja. "Kuharap klan Luo juga tidak memiliki masalah yang dapat membahayakan nyawa ibu..." gumam Luo Xiang. "Jadi mungkin masalah serius kita hanya ada di perbatasan saja... Apa kita benar benar akan berperang dengan mereka?" tanya serius salah satu klan. Qing Bei mengangguk, dan kemudian menatap Luo Xiang yang terlihat berpikir. "Kakak, bagaimana apa kamu memiliki solusi?""Berperang memang tidak baik, tapi di dunia Kultivator kekuatan adalah segalanya... Karena itu, lemah kan kekuatan perbatasan..." ucap Luo Xiang memberikan pemikirannya. "A-apa yang kau katakan?! Apa yang kau maksud kita harus men
"Si-sialan semua pedang meledak tanpa sebab?!""Sebelumnya belum pernah terjadi hal selangka ini... Xiang sebenarnya apa rahasia didalam tubuhmu." gumam Qing Mei kemudian terus melihat kearah sekitarnya. Hingga sekian detik setelah getaran, muncul retakan dari dalam tanah Kuburan Pedang. Satu kedipan mata, dari dalam retakan muncul satu pedang emas raksasa bangkit dari tidurnya. Melihat kemunculan pedang dibarengi auranya yang begitu kuat. Seketika mata Luo Xiang menyipit dan rasa terkejutnya begitu besar setelah mengenali pedang emas itu. "Pe-pedang milikku!"Swuuuuuung! Bwoooooong! Pedang emas kini telah benar benar berdiri tegak, hingga semua pedang tingkat tinggi dan tingkat Dewa yang telah hancur bergabung kembali. "Benar... Kau adalah raja pedang dari segala pedang yang ada di seluruh alam!"Swuuuuush! Muncul sepasang sayap Qi hitam keemasan, setelah itu Luo Xiang terbang kearah pedang raksasa itu. Tepat di gagang pedang, Luo Xiang mulai meneteskan darahnya. Swuuuuuung! "
Ditengah tengah menghindari pengintaian, Luo Xiang segera menyebarkan Kesadaran Jiwa Dewanya. Beberapa saat kemudian. "Hanya tiga Dao Master," gumam Luo Xiang bergerak zig zag lalu tepat berhenti ketika berada didepan pohon yang cukup besar. Swuuuuush! Merasa tidak ada pengintai lain di dekat tempatnya. Luo Xiang segera kembali bergerak zig zag dengan cepat. Bahkan gerakan Luo Xiang ini begitu senyap yang membuat tiga praktisi Dao Master tidak menyadari keberadaan Luo Xiang. Slaaaaash! Slaaash! Slaaaash! Membunuh dengan pedang emas, seketika leher ketiga praktisi Dao Master itu terlepas dari tubuhnya. Bergerak kembali secara senyap, Luo Xiang terus mencari pengintai dari klan She yang bersembunyi disetiap sudut hutan perbatasan klan Qing. Lima belas menit kemudian, setelah membunuh banyak pengintai yang bersembunyi, Luo Xiang mulai menajamkan penglihatannya. Namun, melihat penjagaan yang begitu ketat, menurutnya tidak ada celah untuknya dapat menyelinap dan menyerang dari dalam.
Hanya hitungan detik, seluruh energi Qi disekitar She Yu berkumpul kearah tinjunya. Melihat ini, Luo Xiang hendak beradu tinju. Namun sekelebat bayangan tiba tiba muncul menepis tinju She Yu yang mengakibatkan fluktuasi energi Qi menyebar begitu hebat. Dhuuuuuuar! Akibat gelombang ini, She Yu harus mundur lima langkah. Namun tidak dengan Luo Xiang yang ditahan oleh tangan Wu Yi, dan Qing Bei. "Tcccih! Alam Setengah Dewa bau busuk! Beraninya menyerang saudaraku!" bentak Hai Bodong wajahnya terlihat kesal. "Si-siapa kalian sebenarnya!" She Yu memberi kode kepada pasukannya agar segera menghentikan langkah mereka. "Hahahaha! Sudah berani menyerang namun masih saja bertanya! Tanyakan saja pada kentutku sialan!"Swuuuush! Hai Bodong melesat dan menyerang She Yu dengan tangan kosongnya. Sontak She Yu yang tidak ingin membuat prajuritnya menjadi korban pertempuran mereka segera menjauh dari area pertempuran. "Tuan muda tiga pemuda penyusup itu kuserahkan padamu!"She Dong mengangguk,
*"A-aku tidak percaya! Tambah lagi!" teriak She Dong meningkatkan energi api Surgawinya kembali. Swooooosh! Serangan hujan api bertambah luas area serangannya. Hingga Luo Xiang mulai memfokuskan pikirannya. "Serap sampai kering!"Swuuuuuung! Memejamkan mata ketika merasa akan naik tingkat. Tiba tiba fenomena alam terjadi yang membuat lima kilometer dari area pertempuran merubah langit yang tadinya cerah menjadi gelap. Bahkan muncul petir Ilahi yang bersiap menembakan energi kearah tubuh Luo Xiang. Sekian detiknya, suara ledakan kecil teredam dari dalam tubuh Luo Xiang.Boooom!"Dao Master bintang satu!"Membuka matanya, hal ini dibarengi dengan tembakan petir Ilahi yang menyambar tubuh Luo Xiang. Seketika pertempuran dari Wu Yi, dan Qing Bei yang berhasil membunuh banyak prajurit terhenti. "Sa-sangat kuat!""Ba-bahkan naik tingkatnya berhasil menarik Petir Ilahi!"Mata She Dong kembali terbelalak, bahkan ia tidak tersadar bahwa Api Surgawi miliknya telah benar benar terserap ol
Melepas topengnya, seketika wajah yang begitu dirindukan kini terlihat dimata Luo Lan. Sontak, Luo Lan hanya bisa mematung, dan mencoba memastikan bahwa yang ia lihat memang bukanlah mimpi. "A-apa ini mimpi?""Tidak ibu..."Tanpa sepatah kata yang kembali keluar, Luo Lan segera memeluk anaknya dengan erat sembari menangis terharu. "Huhu... Nak kenapa mereka mengabarkan kematianmu?" tanya Luo Lan sembari menghapus air matanya. Dibawah pelukan ibunya, kemudian Luo Xiang menjelaskan kejadian turnamen sepuluh sekte dengan rinci. Melepas pelukannya, tiba tiba wajah Luo Lan berubah menjadi pucat yang membuat semua orang panik. "Nak... Bertemu denganmu adalah..."Menghentikan ucapan ibunya, Luo Xiang seketika duduk dibelakang punggung Luo Lan. Sedetik kemudian, muncul asap berwarna keemasan yang keluar dari tubuh Luo Xiang. Lalu memasuki tubuh Luo Lan. Hingga Luo Lan dapat merasakan energi asing mencoba menetralkan racun didalam tubuhnya. "Ibu serap Kesadaran Jiwa Dewa, dan gunakan unt
Hingga dimalam hari, dengan kekompakan serta tugas berbeda yang dimiliki oleh anggota klan Luo. Akhirnya lima bangunan yang terdiri dari pertemuan para tetua, dan petinggi klan. Serta tempat tinggal para anggota klan Luo telah berdiri tegak. Merasa lelah, mereka akhirnya berkumpul ditengah lapangan kosong yang ditengah tengah terdapat api unggun menghangatkan tubuh. "Hari ini... Aku Luo Xiang bersumpah akan menjadi tuan muda yang baik bagi kalian... Tak hanya itu saja, setelah kondisi klan membaik... Aku akan menggetarkan seluruh kekuatan Domain Pedang. Terutama mereka yang berani menyentuh keluargaku!" ucap Luo Xiang mengangkat gelas berisi arak keatas langit. Gleeeek! Meminum arak itu, semua anggota klan Luo, bahkan Wu Yi, Hong Yi, Hai Bodong juga ikut mengangkat gelas arak mereka. "Hahahaha! Saudaraku telah berkata demikian, maka cepat atau lambat. Semua ini pasti akan terjadi!" ucap semangat Hai Bodong. "Benar! Kulihat tuan muda ini bukanlah sampah yang dikatakan semua orang
"Saudara? Apa aku tidak salah dengar?" tanya heran Luo Lan. Swuuuuush! Hai Bodong melesat kearah Luo Xiang sembari menepuk bahu dengan sedikit membusungkan dadanya kearah Luo Lan. "Tentu! Dia saudara angkatku... Jadi apa adik seperguruan merestui hubungan kami?" tanya Hai Bodong sembari memainkan salah satu alisnya. Memijat keningnya sendiri, Luo Lan hanya bisa menggelengkan kepala dan segera pergi dari tempat tersebut. "Sialan! Alihkan tanganmu!" ucap Luo Xiang kesal, karena tangan di bahunya sedikit menekan pergerakannya. "Hahahaha! Harusnya kau berterimakasih padaku! Jika aku tidak menjelaskan, pasti pantatmu berubah menjadi merah karena dipukul oleh tongkat saktinya!" ucap Hai Bodong terus terang. "Tongkat sakti?""Apa Luo Lan terlalu memanjakanmu hingga tongkat saktinya tidak pernah memukul bokongmu?" tanya Hai Bodong penasaran. Hai Bodong kemudian menjelaskan tongkat hakim yang selalu dibawa oleh ibunya semasa menjadi murid sekte Naga Langit dijaman mereka. Bahkan ia ter