"Maksud bibi tempat terlarang itu memang benar ada... Juga mungkin memiliki suku ras asli yang tinggal disana, dan memiliki kultivasi yang tinggi?""Yaa... Itu menurutku, karena didalam tempat terlarang banyak kabar angin yang mengatakan adanya Cairan Bodhi..."Mendengar cairan Bodhi, seketika kedua mata Luo Xiang terlihat cukup terkejut. "Bahkan cairan ini sulit ditemukan di Alam Dewa... Jadi mungkin tempat terlarang yang dimaksud adalah dunia Immortal..." ucap dalam hati Luo Xiang."Xianger... Sepertinya kamu tahu beberapa informasi tentang tempat terlarang." Heran melihat reaksi perubahan wajah Luo Xiang, Qing Mei mencoba memastikan tebakannya. Menggelengkan kepalanya, Luo Xiang kemudian menanyakan tata letak keluar masuknya Domain Pedang yang terpisah. Mungkin selama menjadi Dewa Luo Xiang pernah ke Domain Pedang. Namun, sebagai Dewa, tindakan ini hanya perlu menjentikkan jarinya, sehingga ia tidak perlu repot mencari lokasi gerbang teleportasi untuk menuju ke Domain Pedang. "K
Ketika Luo Xiang dan Wu Yi telah memasang kedua topeng putih kehitaman itu, Wu Yi mencoba mengalirkan energi Qi kearah topengnya. Hingga sebuah aura membunuh begitu kental keluar dari tubuh Wu Yi. "Kakak... Kenapa topeng ini memiliki aura membunuh ya?"Luo Xiang menganggukan kepalanya, "mungkin pemilik kedua topeng ini sebelumnya adalah pembunuh bayaran yang hebat... Setelah membunuh lawannya, dia sengaja menyerap dan mengumpulkan aura membunuhnya didalam topeng ini."Wu Yi menganggukan kepalanya sebagai tanda mengerti, tak lama setelah perbincangan. Suara Qing Mei membuat Wu Yi dan Luo Xiang segera keluar dari kamar. "Xianger? Apa kamu sudah siap?" tanya Qing Mei. Luo Xiang menganggukan kepalanya, dan kemudian ketiganya segera keluar dari kota tersebut. 'Suiiiiiit!'Suara melengking sengaja dibuat oleh Qing Mei, hingga setelah suara itu melengking diatas udara. Sosok elang berbulu biru kemerahan muncul dari atas langit mendarat tepat di hadapan mereka. "Kita akan menggunakan ela
Qing Mei menatap Luo Xiang, mungkin prajurit awal yang mengepung adalah praktisi tingkat Dao Jiwa bintang satu. Namun saat ini, kelima prajurit ini berada di tingkat Dao Jiwa bintang tiga dan empat."Bagaimana jika aku memaksa masuk..." ucap Luo Xiang terhenti. "Tidak bisa... Bahkan kalian telah membunuh dua sampah tadi... Jadi, serahkan nyawa kalian!"Swuuuuush! Lima prajurit penjaga gerbang itu melesat kearah Luo Xiang sembari memberikan tinjunya. Namun sekian detiknya, sebuah aura kuat menyapu pergerakan kelima prajurit. "A-aura milik siapa ini?!" ucap prajurit itu jatuh berlutut. Disaat, kelima prajurit benar benar tidak bisa bergerak, tiba tiba Feng Lao Zi muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. "Apa aku boleh masuk?" tanya Feng Lao Zi membuat Luo Xiang, Qing Mei, Wu Yi terkejut melihat kedatangan kakek tua itu secara tiba tiba. "Ka-kau pendekar Pembakar Langit..." ucap kelima prajurit bergidik ngeri karena mengenal sosok yang ada dibelakang Luo Xiang. "Beri kami jalan... Setela
"Hahaha! Kau sudah tua, lebih pantas kau duduk dan banyak membaca buku sana!" timpal tak kalah sengit Luo Xiang. "Ka-kau..." menunjuk Luo Xiang, akhirnya Hai Bodong dan Wu Yi segera keluar untuk mencari angin segar. Setelah kepergian mereka, Qing Mei mendengarkan penjelasan dari kedua tetua klannya. Hingga, Luo Xiang dapat menyimpulkan, bahwa kondisi klan Qing memang tidak baik baik saja. "Kuharap klan Luo juga tidak memiliki masalah yang dapat membahayakan nyawa ibu..." gumam Luo Xiang. "Jadi mungkin masalah serius kita hanya ada di perbatasan saja... Apa kita benar benar akan berperang dengan mereka?" tanya serius salah satu klan. Qing Bei mengangguk, dan kemudian menatap Luo Xiang yang terlihat berpikir. "Kakak, bagaimana apa kamu memiliki solusi?""Berperang memang tidak baik, tapi di dunia Kultivator kekuatan adalah segalanya... Karena itu, lemah kan kekuatan perbatasan..." ucap Luo Xiang memberikan pemikirannya. "A-apa yang kau katakan?! Apa yang kau maksud kita harus men
"Si-sialan semua pedang meledak tanpa sebab?!""Sebelumnya belum pernah terjadi hal selangka ini... Xiang sebenarnya apa rahasia didalam tubuhmu." gumam Qing Mei kemudian terus melihat kearah sekitarnya. Hingga sekian detik setelah getaran, muncul retakan dari dalam tanah Kuburan Pedang. Satu kedipan mata, dari dalam retakan muncul satu pedang emas raksasa bangkit dari tidurnya. Melihat kemunculan pedang dibarengi auranya yang begitu kuat. Seketika mata Luo Xiang menyipit dan rasa terkejutnya begitu besar setelah mengenali pedang emas itu. "Pe-pedang milikku!"Swuuuuuung! Bwoooooong! Pedang emas kini telah benar benar berdiri tegak, hingga semua pedang tingkat tinggi dan tingkat Dewa yang telah hancur bergabung kembali. "Benar... Kau adalah raja pedang dari segala pedang yang ada di seluruh alam!"Swuuuuush! Muncul sepasang sayap Qi hitam keemasan, setelah itu Luo Xiang terbang kearah pedang raksasa itu. Tepat di gagang pedang, Luo Xiang mulai meneteskan darahnya. Swuuuuuung! "
Ditengah tengah menghindari pengintaian, Luo Xiang segera menyebarkan Kesadaran Jiwa Dewanya. Beberapa saat kemudian. "Hanya tiga Dao Master," gumam Luo Xiang bergerak zig zag lalu tepat berhenti ketika berada didepan pohon yang cukup besar. Swuuuuush! Merasa tidak ada pengintai lain di dekat tempatnya. Luo Xiang segera kembali bergerak zig zag dengan cepat. Bahkan gerakan Luo Xiang ini begitu senyap yang membuat tiga praktisi Dao Master tidak menyadari keberadaan Luo Xiang. Slaaaaash! Slaaash! Slaaaash! Membunuh dengan pedang emas, seketika leher ketiga praktisi Dao Master itu terlepas dari tubuhnya. Bergerak kembali secara senyap, Luo Xiang terus mencari pengintai dari klan She yang bersembunyi disetiap sudut hutan perbatasan klan Qing. Lima belas menit kemudian, setelah membunuh banyak pengintai yang bersembunyi, Luo Xiang mulai menajamkan penglihatannya. Namun, melihat penjagaan yang begitu ketat, menurutnya tidak ada celah untuknya dapat menyelinap dan menyerang dari dalam.
Hanya hitungan detik, seluruh energi Qi disekitar She Yu berkumpul kearah tinjunya. Melihat ini, Luo Xiang hendak beradu tinju. Namun sekelebat bayangan tiba tiba muncul menepis tinju She Yu yang mengakibatkan fluktuasi energi Qi menyebar begitu hebat. Dhuuuuuuar! Akibat gelombang ini, She Yu harus mundur lima langkah. Namun tidak dengan Luo Xiang yang ditahan oleh tangan Wu Yi, dan Qing Bei. "Tcccih! Alam Setengah Dewa bau busuk! Beraninya menyerang saudaraku!" bentak Hai Bodong wajahnya terlihat kesal. "Si-siapa kalian sebenarnya!" She Yu memberi kode kepada pasukannya agar segera menghentikan langkah mereka. "Hahahaha! Sudah berani menyerang namun masih saja bertanya! Tanyakan saja pada kentutku sialan!"Swuuuush! Hai Bodong melesat dan menyerang She Yu dengan tangan kosongnya. Sontak She Yu yang tidak ingin membuat prajuritnya menjadi korban pertempuran mereka segera menjauh dari area pertempuran. "Tuan muda tiga pemuda penyusup itu kuserahkan padamu!"She Dong mengangguk,
*"A-aku tidak percaya! Tambah lagi!" teriak She Dong meningkatkan energi api Surgawinya kembali. Swooooosh! Serangan hujan api bertambah luas area serangannya. Hingga Luo Xiang mulai memfokuskan pikirannya. "Serap sampai kering!"Swuuuuuung! Memejamkan mata ketika merasa akan naik tingkat. Tiba tiba fenomena alam terjadi yang membuat lima kilometer dari area pertempuran merubah langit yang tadinya cerah menjadi gelap. Bahkan muncul petir Ilahi yang bersiap menembakan energi kearah tubuh Luo Xiang. Sekian detiknya, suara ledakan kecil teredam dari dalam tubuh Luo Xiang.Boooom!"Dao Master bintang satu!"Membuka matanya, hal ini dibarengi dengan tembakan petir Ilahi yang menyambar tubuh Luo Xiang. Seketika pertempuran dari Wu Yi, dan Qing Bei yang berhasil membunuh banyak prajurit terhenti. "Sa-sangat kuat!""Ba-bahkan naik tingkatnya berhasil menarik Petir Ilahi!"Mata She Dong kembali terbelalak, bahkan ia tidak tersadar bahwa Api Surgawi miliknya telah benar benar terserap ol