Menggunakan ilmu meringankan tubuh, Luo Xiang mengingat ingat dimana letak gerbang pintu keluar masuk benua Langit. "Seandainya tidak ada aturan aneh ini... Pasti manusia aneh dimensi Kekacauan dapat berkembang, dan tentunya tahu dimana tata letak keluar masuk dunia ini..." gerutu Luo Xiang terus melanjutkan perjalanannya. Hingga tiba di sebuah kota Hampa Awan Langit, tiba tiba serangan anak panah melesat kearah tubuh Wu Yi. Melihat ini, Luo Xiang segera menangkap anak panah itu menggunakan tangannya. "Sialan... Anak panah ini beracun..." gumam Luo Xiang sedikit tergores tepat ditelapak tangannya. "Kakak kamu terluka?" tanya Wu Yi wajahnya berubah menjadi dingin menatap kearah gerbang kota Hampa Awan Langit. Hanya menganggukan kepalanya, kini firasat Luo Xiang berubah menjadi serius ketika melihat ratusan anak panah menerjang kearah mereka. "Se-sebenarnya situasi apa ini?!" ucap terkejut Luo Xiang kemudian mengeluarkan pedang dan menghalau ratusan anak panah yang menerjang kerah
"Kenapa kakak hanya diam saja?" tanya Wu Yi heran. "Emm, kakak cuma berpikir kenapa mereka menganggap Yier adalah penguasa mereka..." ucap lirih Luo Xiang beralasan. Wu Yi juga merasa hal yang sama. Hingga sebuah ide terlintas untuk menyita waktu agar dapat kembali ke Benua Langit dengan cepat. "Yier... Katakan saja jika mereka ingin dimaafkan, maka mereka harus mengetahui dimana tata letak titik benua Langit berada. Khususnya sekte Naga Langit..." ucap telepati Luo Xiang membuat Wu Yi ini mengangguk mengerti. Swuuuuush! Wu Yi terbang dihadapan mereka dan segera memberikan arahan sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Luo Xiang. Sedikit enggan, karena mereka harus kembali ditinggalkan oleh penguasa mutlak, kelima penguasa kota itu hanya bisa menganggukan kepalanya. "Penguasa... Tapi kami membutuhkan waktu tiga hari? Bagaimana?" tanya He Yu serius. Wu Yi seketika memandangi Luo Xiang yang hanya mengangguk mendengar permintaan kelima penguasa kota Hampa. "Baiklah..."A
Berjalan sembari menikmati kondisi kota Hampa Awan Langit, sebagai penguasa mutlak. Para penduduk kota Hampa Awan Langit segera membungkuk kearah Wu Yi sebagai tanda hormat mereka. Hingga tiba di sebuah altar, Luo Xiang dapat melihat keberadaan lima penguasa kota Hampa yang kini saling menyalahkan. "Sialan mana mungkin wilayah sekte Naga Langit berada di titik itu!""Laah dari pada kamu?! Kamu menunjuk ditengah tengah titik yang kau sendiri tidak tahu keberadaan sekte Naga Langit!" Mendengar pertikaian ini, melihat keberadaan Wu Yi, He Yu dan keempat rekannya segera memberi hormat mereka. "Penguasa... Tuan Muda..."Luo Xiang mengangguk, kemudian ia berjalan kearah titik koordinat sembari memahami teknik altar teleportasi didepannya. "Sangat usang... Tapi hanya ini saja caraku untuk dapat kembali." gumam Luo Xiang. "Dimana titik Benua Langit berada?"He Yu menunjuk kearah tengah, "tapi untuk wilayah sekte Naga Langit... Aku benar benar tidak tahu tuan muda."Luo Xiang hanya menga
"Kenapa saudara? Yun Rou saat ini sangat mengkawatirkanmu... Bahkan dia...""Bagaimana dengan turnamen? Apa sudah selesai?" potong Luo Xiang, karena ia ingin membuat Ho Liang menunjukan ambisi yang sebenarnya. "Belum saat ini tersisa sembilan murid... Namun Ho Liang tidak mampu menarik balik murid yang berada di dunia buatannya..."Luo Xiang menaikan alisnya, dan kembali mencoba bangun dari tidurnya. "Sa-saudara jangan gegabah... Saat ini kondisimu sangat lemah!" bantah Qing Bei menahan tubuh Luo Xiang. Luo Xiang memejamkan matanya, dan kemudian menatap Hai Bodong dengan serius. "Sudah jangan bertengkar!"*Ditempat turnamen berada, Ho Liang mendapatkan banyak kritikan karena sembilan murid tidak dapat kembali. Hingga Ho Liang yang merasa disudutkan segera melaporkan kejadian ini pada seseorang yang ada di belakangnya. "Ho Liang... Target sebenarnya belum mati, dan dia telah ada disekte Naga Langit... Kenapa kamu tidak bisa menarik semua anak buahku yang kukirim?" tanya telepati
"Kakak tapi kamu..."Luo Xiang memutarkan tubuh, dan memperlihatkan kondisinya yang telah pulih. Hal ini membuat Wu Yi hanya bisa mengangguk, dan akhirnya membiarkan Luo Xiang mengikuti sesi kedua. *Ditempat turnamen diadakan. "Baiklah... Aturan sesi kedua ini adalah duel adil bagi para peserta. Acara turnamen kali ini akan dibuka oleh pertandingannya Yu Lan, melawan Luo Xiang!" ucap Ho Liang menggema. Semua penonton saling pandang, hingga sebuah suara tetua dari sekte Darah Iblis mengejutkan lamunan semua orang. "Sialan apa Yu Lan ingin melawan hantu? Bukankah Luo Xiang telah mati?!""Benar juga... Sepertinya Ho Liang salah memilih lawan untuk Yu Lan!"Ho Liang hanya diam, hingga Yu Lan menuju keatas arena. "Tuan muda... Apa kau tidak berlebihan, saat ini Luo Xiang benar benar tidak ada disini... Dan kemungkinan dia memang benar telah mati di dunia iblis...""Diam kamu... Sebentar lagi dia akan segera tiba."Swuuuush! Swuuuush! Benar saja, apa yang dikatakan orang dibelakang H
Semua orang hanya mengangguk, karena kini Yu Lan tidak bisa bangkit dari tidurnya diatas arena. Namun, beberapa saat kemudian lonceng tanda berakhir pertandingan di bunyikan. Goooong! "Selamat! Pemenang pertandingan pertama adalah Luo Xiang!""Pertandingan kedua, Wu Yi melawan Dong Bao dari sekte Pedang Langit!"Wu Yi yang telah terpacu dalam menonton pertarungan kakaknya melompat kegirangan diatas langit. Setelah melihat Luo Xiang menghampirinya, Wu Yi kemudian memberikan janjinya. "Kakak... Aku pasti akan mengalahkannya untukmu... Dan lagi, aku pasti akan memukulnya sama seperti kamu memukul lawanmu tadi!""Yaaa! Jangan segan untuk memberinya pelajaran!" ucap Luo Xiang mengelus rambut Wu Yi. Mendengar ini Wu Yi mengangguk dan segera menuju keatas arena. Melihat lawannya hanyalah gadis kecil yang ceria. Dong Bao kini tersenyum tipis dan meremehkan Wu Yi. "Ah kenapa lawanku bocah cilik yang ceria? Sepertinya aku tidak tega untuk menghabisinya!""Hmpppp!" tidak membalas perkataann
"Bagaimana jika aku membalikan jurusmu yang tidak berpengaruh ini?!" tanya Wu Yi telah bersiap menyemburkan es ketubuh Yin Shin Ping. "Ciiih... Mana mungkin bocah kecil sepertimu dapat menggunakan jurus yang..."Swoooooosh! Sebelum benar benar menyelesaikan ucapannya, Wu Yi kembali membuka mulutnya, hingga hawa dingin es yang sama kuatnya keluar dan menyerang tubuh Yin Shin Ping. "Sialan?!"Swuuuush! Mencoba menghindari serangan Wu Yi, Yin Shin Ping kini mulai bergerak zig zag untuk menghindari hawa dingin. Namun, langkahnya terhenti setelah ujung kuku kaki kirinya terkena semburan es dingin itu. "Si-sialann..."Hingga akhirnya, kecepatan Yin Shin Ping mulai melambat, yang diakhiri dengan muntahan semua energi es yang diserap oleh Wu Yi. Goooooong! Lonceng tanda berakhirnya pertempuran akhirnya dibunyikan oleh Ho Liang. Hingga semua pihak dari sekte Naga Langit begitu senang dengan kemenangan yang diberikan oleh Wu Yi. "Apa! Salah satu senior kita memasuki babak grand final?"
Mundur akibat hempasan energi besar, Luo Xiang segera menancapkan pedang kearah permukaan tanah. "Benar benar tidak ada celah..." gumam Luo Xiang. "Tchhh! Kau kira hanya dengan jurus murahanmu itu dapat menembus pertahanan anginku?!" balas remeh Yuan Lao mulai bergerak kearah Luo Xiang. Tekanan angin mulai bertambah kuat setelah Yuan Lao mendekat kearah Luo Xiang. Hingga disaat angin itu hampir menyentuh tubuh Luo Xiang, Yuan Lao yang berada didalam angin segera menarik tubuh Luo Xiang dengan energi Qinya."Arghhhh!" pekik Luo Xiang merasa tubuhnya tidak bisa bergerak sama sekali. Mendengar teriakan ini, semua penonton terdiam. Tidak ada satupun yang dapat berbicara, bahkan mereka tahu bagaimana rasa sakit yang sedang diderita oleh Luo Xiang. "Le-lebih kejam!""Sepertinya Luo Xiang akan tamat ditangan Yuan Lao!""Ciiih! Benarkan dugaanku bahwa Yuan Lao menang!"Semua penonton mulai memberikan komentar mereka. Hingga di tengah menahan rasa sakit dari terjangan angin tornado. Tiba