"Bagaimana jika aku membalikan jurusmu yang tidak berpengaruh ini?!" tanya Wu Yi telah bersiap menyemburkan es ketubuh Yin Shin Ping. "Ciiih... Mana mungkin bocah kecil sepertimu dapat menggunakan jurus yang..."Swoooooosh! Sebelum benar benar menyelesaikan ucapannya, Wu Yi kembali membuka mulutnya, hingga hawa dingin es yang sama kuatnya keluar dan menyerang tubuh Yin Shin Ping. "Sialan?!"Swuuuush! Mencoba menghindari serangan Wu Yi, Yin Shin Ping kini mulai bergerak zig zag untuk menghindari hawa dingin. Namun, langkahnya terhenti setelah ujung kuku kaki kirinya terkena semburan es dingin itu. "Si-sialann..."Hingga akhirnya, kecepatan Yin Shin Ping mulai melambat, yang diakhiri dengan muntahan semua energi es yang diserap oleh Wu Yi. Goooooong! Lonceng tanda berakhirnya pertempuran akhirnya dibunyikan oleh Ho Liang. Hingga semua pihak dari sekte Naga Langit begitu senang dengan kemenangan yang diberikan oleh Wu Yi. "Apa! Salah satu senior kita memasuki babak grand final?"
Mundur akibat hempasan energi besar, Luo Xiang segera menancapkan pedang kearah permukaan tanah. "Benar benar tidak ada celah..." gumam Luo Xiang. "Tchhh! Kau kira hanya dengan jurus murahanmu itu dapat menembus pertahanan anginku?!" balas remeh Yuan Lao mulai bergerak kearah Luo Xiang. Tekanan angin mulai bertambah kuat setelah Yuan Lao mendekat kearah Luo Xiang. Hingga disaat angin itu hampir menyentuh tubuh Luo Xiang, Yuan Lao yang berada didalam angin segera menarik tubuh Luo Xiang dengan energi Qinya."Arghhhh!" pekik Luo Xiang merasa tubuhnya tidak bisa bergerak sama sekali. Mendengar teriakan ini, semua penonton terdiam. Tidak ada satupun yang dapat berbicara, bahkan mereka tahu bagaimana rasa sakit yang sedang diderita oleh Luo Xiang. "Le-lebih kejam!""Sepertinya Luo Xiang akan tamat ditangan Yuan Lao!""Ciiih! Benarkan dugaanku bahwa Yuan Lao menang!"Semua penonton mulai memberikan komentar mereka. Hingga di tengah menahan rasa sakit dari terjangan angin tornado. Tiba
"Hahahahahaa! Aku beri waktu para sekte yang tidak ingin ikut campur urusan internal segera pergi! Jika tidak, maka kalian sendiri yang akan menanggung konsekuensinya!" teriak suara Protector Wu menggema. "Di-dia!"Swuuuuush! Swuuuuush! Seketika para sekte yang tidak ingin terlibat segera meninggalkan tempat tersebut. Sedangkan, Luo Xiang tersenyum tipis mendengar ungkapan Protector Wu. "Dia malahan menjebak dirinya memasuki perangkap..."Beberapa saat kemudian, ratusan pria bercadar hitam bersiap menyerang. Tindakan ini dibarengi dengan keributan para penonton yang ternyata telah disusupi oleh anggota fraksi Yun Xia. "Sekarang!" teriak Luo Xiang memberikan komando. Wen Tian Shan, Wen Li, dan Hai Bodong mengangguk kemudian mengaktifkan segel satu persatu sesuai tempat dimana pemberontak berada. Swuuuuuung! Hanya hitungan detik, lima formasi yang terdiri dari formasi pembunuh, dan pengurung aktif. Hingga melihat rencana ini, Protector Wu segera menunjukan tubuhnya bersama Prote
Melihat tidak adanya api Phoenix Flame, karena merasa tertipu. Patriak klan Wei segera membakar tubuh klone Luo Xiang menjadi debu. "Luo Xiang!""Luo Xiang!"Hanya hitungan detik, melihat kematian Luo Xiang. Semua orang mengamuk menghajar lawannya tanpa ampun. "Protector Wu, apa kau salah mengambil informasi?!" suara Patriark klan Wei menggelegar. "Diamlah! Kau kira aku takut padamu!" bantah Protector Wu juga merasa terpojok setelah Yun Rou, dan ketua sekte Naga Langit bekerja sama menghajarnya.Sedangkan, Protector Qing dibuat kelabakan oleh Wen Tian Shan yang juga ikut mengamuk melihat kematian Luo Xiang. Apalagi dengan bantuannya Wen Li yang seorang pemilik tubuh racun. Hal ini membuat pertarungan benar benar terlihat berat sebelah. Ditempat Wu Yi berada. "Kakak klone tubuhmu?" tanya heran Wu Yi melihat klone tubuh Luo Xiang berubah menjadi abu, namun Luo Xiang masih tetap tenang dan terus mengobati luka dalamnya. Membuka matanya, Luo Xiang kemudian menjelaskan rencana kemati
"Jadi tidak ada penawarnya?""Tidak juga... Hanya ada satu harapan jika kamu ingin menyembuhkan racun didalam tubuhnya...""Apa itu?" tanya antusias Wu Yi dengan cepat. "Menyerap racun menggunakan kelebihanmu..."Wu Yi terdiam, dia tahu apa yang dimaksud leluhur Dewa Naga dihadapannya. Hingga tanpa berpikir, ia segera melakukan apa yang diminta oleh leluhur Dewa Naga. "Sialan... Dia terlalu gegabah!" ucap panik leluhur Dewa Naga kemudian membantu penyerapan racun yang dilakukan oleh Wu Yi. Beberapa saat kemudian, asap hitam keluar dari tubuh Luo Xiang lalu memasuki tubuh Wu Yi. Meski ada tanda baik dengan tidak pucatnya wajah Luo Xiang. Malah kini berganti sebaliknya, yang membuat Wu Yi ini menjadi pucat. "Selesai..." Saat akan mengeluarkan racun didalam tubuhnya, tiba tiba Wu Yi muntah darah. Dan hal ini membuat racun itu tertelan. "Ba-bagaimana bisa?!""Aiiih... Tadi maksudku seperti ini, bisa menelannya... Namun tidak untuk memuntahkannya," ucap leluhur Dewa Naga memberikan en
"Maksud kakak, Yier kini adalah penguasa para Phoenix?" tanya semangat Wu Yi yang membuat Luo Xiang menganggukan kepalanya. Merubah kembali menjadi wujud gadis kecil yang ceria, Wu Yi kemudian melepas mahkota indah yang ada diatas kepalanya. "Apa hanya karena mahkota ini?" tanya Wu Yi masih penasaran. Luo Xiang mengangguk, dan kemudian ia merasakan aura yang sempat ia rasakan sebelum memasuki kerajaan Ye Dong. "Aura ini lagi..."Swuuuush! Luo Xiang kemudian bersembunyi dibawah pohon yang begitu besar diikuti oleh Wu Yi. Beberapa saat kemudian, sosok bercadar hitam muncul dimana tempat awal Luo Xiang dan Wu Yi berada. "Tadi aku merasakan aura bocah itu ada disini... Bagaimana bisa hilang secepat ini." gumam Patriak klan Wei mencari aura yang sama. Disisi lain, mengetahui apa yang akan dilakukan pria bercadar itu. Kini Luo Xiang segera menyembunyikan aura milik Wu Yi. "Kakak bukankah dia sosok yang membunuh klone tubuhmu?" tunjuk Wu Yi. "Yaa... Namun aku tidak mengerti kenapa d
"Ka-kakak!"Ditengah perdebatan, tiba tiba Wu Yi terbangun dari tidurnya ketika bermimpi aneh. "Ada apa Yier?" "U-untunglah kakak tidak apa apa..." ucap Wu Yi bisa bernafas lega. Mendengar ini salah satu alis Luo Xiang terangkat karena heran dengan ungkapan Wu Yi. "Apa Yier mengalami mimpi buruk?"Wu Yi menganggukan kepalanya, "benar kakak aku bermimpi berada ditempat yang mengerikan. Hanya ada banyak potongan mayat iblis, dan manusia tergeletak... Dan parahnya, aku melihat kakak hampir mati oleh sosok berjubah hitam. Dan akhirnya aku..."Luo Xiang tahu ini bukan mimpi, namun ingatan Yan Su ada di tubuh Wu Yi. Hingga, Luo Xiang yang tidak ingin mengingat kesedihan ini segera menghentikan ucapan Wu Yi. "Sudahlah Yier... Mungkin itu hanya mimpi saja, jika masih lelah, tidurlah...""Tidak kakak... Ehh itu kertas apa yang ada ditangan kakak?" tanya Wu Yi penasaran. Luo Xiang menjelaskan tentang undangan pelelangan yang diberikan oleh Hong Yue. Mendengar ini, Wu Yi melihat sendiri it
"Tu-tuan muda ini sangat berani... Sepertinya latar belakangnya begitu mengerikan," gumam manager yang kemudian berjalan kearah Luo Xiang agar tidak kembali berdebat. "Tuan muda... Jika tidak ada hal lain, maka segera pergi dari tempat ini." "Yaa... Benar juga, tidak ada waktu untuk berdebat kepada sampah sepertinya." ucap Luo Xiang kemudian berusaha keluar dari Pagoda itu diikuti oleh Wu Yi. Namun langkahnya harus terhenti setelah Hong Bei gelap setengah mata. "Kau mencoba melindunginya? Apa kau kira pengorbananku untuk Kekaisaran ini tidak cukup?!" teriak kesal Hong Bei. "Jendral ingat ini bukan tempatmu berkuasa!" balas kesal sang Manager. Luo Xiang menghentikan langkahnya, saat Wu Yi berinisiatif akan menghajar Hong Bei. Tangan lembut Luo Xiang segera menghentikannya. "Bagus bagus!" bertepuk tangan, Hong Bei kemudian melesat kearah Luo Xiang dengan memberikan serangan tinjunya. Seketika, semua energi Qi diarea ruangan itu bergerak kearah satu titik dimana tinju Hong Bei be
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru