*Melihat Tian Shi melakukan penyerapan Kesadaran Jiwa Dewa dengan baik, saat ini Luo Xiang duduk bersila dan melakukan hal yang sama dilakukan oleh Tian Shi. Luo Xiang tahu banyak pasang mata tengah memperhatikannya, namun dia tidak perduli akan hal itu. Saat ini, dia berusaha untuk mengembalikan semua Kesadaran Jiwa Dewa miliknya dengan cara menyerap sinar emas, yang keluar dari kolam kecil didepannya. *Diatas langit, kakek tua yang terus memperhatikan aksi Luo Xiang kembali dibuat penasaran dengan identitas pemuda bertopeng itu. Mata tuanya kini harus kembali terkejut, setelah Kesadaran Jiwa Dewanya mulai terancam. Akibat dia mencoba menyelidiki identitas Luo Xiang. "Si-sialan dia siapa? Bahkan Kesadaran Jiwa Dewaku seperti merasakan kekosongan yang tiada ujungnya!" tercengang dengan kenyataan saat ini. Dia akhirnya memutuskan untuk mengawasi situasi, namun kerutan wajah yang begitu misterius muncul. Setelah Liong Hua bersama beberapa rekannya tiba ditempat itu. "Liong Hua, ap
"Ka-kamu..." Lao Ya mengeratkan kedua giginya. Meski benar apa ungkapan pemuda bertopeng itu, akan tetapi ini adalah wilayah miliknya. Mendengarnya diancam seenaknya, tentu Lao Ya sedikit berubah menjadi muram. "Lalu apa kemauanmu?""Jika kamu menolak keinginanku tadi, maka kamu harus memastikan keamanan kami berdua... Bagaimana?"Lao Ya terdiam, tapi dia mengetahui maksud ungkapan ini. Hingga Lao Ya segera membentuk segel tangan, lalu muncul kubah biru pekat menutupi tubuh Tian Shi dan Luo Xiang sejauh dua puluh meter. Sesaat setelah itu, Lao Ya menatap seluruh pemuda yang ada di tempat itu dengan tatapan tajam, terutama Liong Hua. "Siapapun yang menganggu mereka, aku tidak akan segan untuk bertindak kejam..., Ingat ancaman ku kali ini..." suara Lao Ya berubah menjadi dingin, lalu setelah itu dia menghilang dari pandangan membuat wajah Liong Hua dan dua rekannya menjadi muram. Saat ini, jika mereka bertindak berlebihan. Bisa bisa Lao Ya memberikan hukuman kuat. "Kak Liong, bagaim
"Aku tidak mencurinya kok, yakan Tian Shi?" tanya Luo Xiang sembari menatap Tian Shi tanpa keraguan. Alis Tian Shi berkedut, dia tahu Luo Xiang ini ingin mengajaknya bekerja sama. 'Sialan apa dia ingin menjebakku?' berkata dalam hati, tiba tiba Luo Xiang memberikannya telepati. 'Ikuti saja caraku bermain. Setelah ini, akan ada hal tak terduga yang akan kamu terima!'Tian Shi menggelengkan kepalanya, "yaa bukan kami pelakunya!"Melototkan matanya, Lao Ya memaki keduanya dengan nada suara tinggi. "Sudah jelas kalian yang mencurinya! Dan tujuh orang tadi, bukankah mereka juga orang kalian?!""Aiiish orang kami? Lalu kami menyembunyikan mereka dimana? Dan lihatlah ini..." Luo Xiang melemparkan cincin ruangnya. Mereka yang kalut akan emosi melihat cincin ruang yang hanya berisi gunungan koin emas. Dan juga beberapa sumber daya tingkat tinggi hingga Dewa. "Hahahaha, dasar bodoh..." sembari tertawa Luo Xiang hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Apa maksud mu tertawa?" salah satu jendr
Seketika mata Tian Shi terbelalak, karena jubah miliknya itu hancur hanya dalam beberapa saat. "I-ini..." dia tidak bisa berkata apapun, namun Luo Xiang meraih jubah Raga Langit yang asli, dan memberikannya pada Tian Shi. "Gunakan dengan baik... Tunggu aku disini, dan untuk Qin Yan jaga pintu penjara ini dengan baik..."Qin Yan pun pergi, dan mengikuti perintah Luo Xiang. Setelah itu, Luo Xiang berjalan beberapa langkah. Hingga satu pintu, memiliki ukiran kuno terlihat didepan matanya. "Sudah saatnya..."Swuuuuuuuuush! Hawa dingin, dibarengi dengan aura Iblis menyebar kuat disaat pintu telah terbuka. Sesaat setelah itu, pandangan mata Luo Xiang tertuju pada potongan tubuh, tepatnya batang badan yang mengeluarkan aura Iblis begitu kental. "Jianer, kamu juga telah bangkit di kehidupan kedua... Batang tubuh ini, biarkan aku yang menyerapnya..."Saat mulai mendekatkan diri, tiba tiba asap hitam membentuk sebuah kesadaran Jiwa muncul di hadapan Luo Xiang. "Dewa pedang... Apa yang kam
"Ba-bagaimana kamu tahu identitasku?! A-apa kamu teman dari ayahku?" sedikit mengambil sikap waspada. "Hahahaha, buang raut wajah kekhawatiranmu itu... Lebih baik kita segera kembali ke sekte. Setelah kekacauan yang kita buat, akan ada pertunjukan yang bagus..."Qin Yan tersenyum kecut mendengar ucapan ini. Dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, hingga setelah dua jam perjalanan terbang, mereka akhirnya tiba di kota Po. Tidak ingin membuang waktu, Luo Xiang segera menuju kearah altar teleportasi jauh yang di miliki oleh setiap kota. Setelah tiba. "Kemana tujuan tuan tuan ini?" salah satu pria tua bertanya dengan sopan. "Danau Taiyi..."Kedua mata pria tua menyipit memperhatikan dari atas kebawah rombongan itu. Hingga dia menganggukan kepala, lalu mengulurkan tangannya. "Biaya ke danau Taiyi sebesar sepuluh juta koin emas untuk satu orang..."Mengerti akan biaya yang mahal, apalagi mengingat lokasi danau Taiyi begitu jauh. Kini Luo Xiang memberikan tiga puluh juta koin emas
Terdiam sejenak, tiba tiba Dewa Racun kembali berkata. "Atau kamu ragu bahwa aku tidak bisa melindungi muridku sendiri? Mengingat bahwa aku terkena racun?"Luo Xiang menganggukan kepalanya, "itu benar... Jadi, apa kamu bisa melindungiku?""Hahahahahaha!" Dewa Racun tertawa menggema, bahkan hanya dengan suaranya telah mampu mengguncang dunia kecil itu. "Kau kira aku selemah yang kamu bayangkan?" tatapannya berubah menjadi tajam. 'Akhirnya dia terpancing...' ucap dalam hati kemudian berkata, "Baik aku akan mengikuti semua perintah guru!""Baguss nak, dan mereka sudah datang... Sudah saatnya, aku menunjukan ketulusanku kepada murid baru...," ucapnya dingin, lalu menghilang membawa Luo Xiang kearah pinggiran danau Taiyi. *Di sisi lain, beberapa menit setelah Luo Xiang dan Tian Shan memasuki halaman dalam. Ribuan pasukan, yang dipimpin oleh Hakim Langit kota Dan Zhou muncul mengepung pinggiran danau Taiyi. Dari sorot mata Hakim Langit, jelas dia terlihat sangat arogan. Bahkan setelah
"Jangan ikut campur urusan internal kami!""Tidak masalah, apa hanya ini saja?"Yan Jue mengerti kemudian dia bercerita soal pembentukan pill Guayine. Karena dia telah mencoba dua puluh bahan itu, namun semua bahan meledak menjadi satu, bahkan menghancurkan tungku pill kebanggaan miliknya. Tentu karena masalah ini, dia ingin mencari tahu apa akan kesalahannya. "Sudah kukatakan padamu, membentuk hal baru bukanlah hal yang mudah... Apa hal ini saja sulit untuk kamu mengerti?"Raut wajah Yan Jue berubah menjadi muram, dia sendiri ingin mengetahui letak kesalahannya. Namun mendengar penjelasan Luo Xiang ini menurutnya malah seperti merendahkan bakatnya. "Baiklah, aku tahu itu... Tapi ingat jangan pernah ikut campur urusan kami!"Luo Xiang mengangguk yang membuat Yan Jue pergi. Sesaat setelah itu, dia mengulurkan tangannya kearah samping. Lalu menarik angin, seolah olah dia tahu ada seseorang yang tengah bersembunyi. Kraaaack! "Akkkkh! Lepas-lepaskan a-aku!" Tian Shi yang telah menget
"Ke-kesadaran yang sangat kuat... Ka-kamu siapa sebenarnya? Tidak mungkin bahwa kamu adalah jiwa tahap Dewa biasa!"Bertransformasi dengan wujud kesadaran Jiwa Dewanya, Luo Xiang menunjuk sosok itu dengan tatapan remeh. "Apa kamu lupa? Bahwa kamu sendiri adalah pencipta kesadaran? Tapi kamu tidak mengenali kesadaran milikku?"Sosok itu terdiam, dan mencoba mengingat ingat peristiwa masa lalu. Hingga matanya terkejut ketika mengingat bocah yang dianggap dia remeh, namun malah menciptakan kesadaran Jiwa Dewa sendiri dengan kejeniusannya. "Ka-kamu adalah Dewa Pedang?!"Tersenyum tipis karena sosok itu mengingat dirinya di masa lampau. Dibalik topengnya, Luo Xiang mengulurkan tangannya kedepan, seketika pedang emas yang begitu kentara membuat tampilan dari sosok Jiwa Kesadaran Dewa ini begitu elegan. "Be-benar benar Dewa Pedang!"Mengenali pedang emas di tangan lawannya, tubuh kesadaran itu sedikit bergetar. "Kamu mau menyerah lagi, atau ingin mengenang masalalu, bagaimana caraku melu